menceritakan sepasang kekasih yang mau menikah beberapa bulan lagi namun gagal karena suatu kesalahan pahaman , membuat pernikahan yang telah dinanti nanti hancur , membuat keduanya tidak seperti dulu .........
maukah Wanita itu Bertahan dengan sang pria atau Berakhir ................
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpionzs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#24
"gue mau qi." Altair memutus kan untuk menerima tawaran menikah dengan Rifqi demi kebaikan Rial juga yang sudah beribu kali bertanya siapa bapa kandung nya tapi belum Altair jawab yang sebenar nya.
"beneran." Rifqi senang bukan main saat Altair mau menikah dengan nya lagi , Rifqi pun semakin erat memeluk Altair.
"tapi ga besok juga." Aga keberatan ya harus menikah besok kaya terlalu cepet gitu.
"yaudah Minggu depan aja." Rifqi kembali memutuskan.
"ga Minggu depan atau besok juga qi , kita ngomong dulu sama orang tua kita dan nentuin tanggal yang baik untuk nikah lagi pula kita harus dekor dekor lalu booking sana sini." menatap Rifqi yang sedang menatap Altair dengan wajah yang bahagia sekali.
"kelamaan." cemberut.
"sabar makan nya."
Rifqi pun menghela napas berat membuat Altair terkekeh dengan kelakuan Rifqi lalu Altair pun mengelus pipi Rifqi dan tersenyum ke arah Rifqi.
Tidak lama Rial bangun Altair pun langsung berbalik setelah merasakan gerakan , Rifqi pun melihat Rial bangun dengan senyuman.
"halo sayang mau bobo lagi." Altair melihat Rial yang Baru saja bangun , tidak lupa senyuman kasih sayang di wajah Altair.
Rial hanya menatap Altair lalu menatap Rifqi dengan mata Rial yang sedikit terkejut akan kehadiran Rifqi di belakang Altair , Rifqi yang sedang tersenyum ke arah Rial.
"Ancel ko ada i sini." Rial berkata dengan suara khas bangun tidur dan mata nya masih sangat ngantuk sekali.
(Uncle ko ada di sini.)
"Emang nya kenapa kalau Uncle disini." Rifqi melihat Rial gemas.
"da pa pa sih Uman Eyan ja." Rial Masih melihat Rifqi dengan wajah mengantuk.
(Ga apa apa sih cuman heran aja.)
"Jangan Uncle Dong sekarang manggil nya."
"eyus pa."
(Terus Apa.)
"Papa lah masa Uncle."
"Papa? ancel Papa ya ial." Rial menatap Rifqi meminta penjelasan sekaligus senang dan bahagia.
(Papa? Uncle Papa nya Rial.)
"iya , coba Rial tanya sama Mommy." Rial pun menatap Altair yang juga menatap Rial , Rial menatap Altair meminta penjelasan apakah Uncle atau Rifqi ini benar papa nya.
"Iya sayang Uncle ini Papa nya Rial." Altair menatap Rial.
Saat Altair berbicara hal itu Betapa senang nya Rial lalu melihat Rifqi dengan wajah yang bahagia , Altair pun senang melihat anak nya sangat bahagia mengetahui siapa Bapak nya sekarang , Altair juga senang bahwa pilihan nya ini sudah tepat.
"eneran ancel ni Papa ya ial , api ko Momy aktu i epan emarin da asih au ial cih an aktu tu ial etemu Ama Papa i angku agih." Rial menatap Altair.
(Beneran Uncle ini Papa nya Rial , tapi ko mommy waktu itu di depan kemarin ga ngasih tau Rial sih kan waktu itu Rifqi ketemu sama Papa di pangku lagi.)
"kan mau ngasih surprise sama Rial." Bukan Altair melainkan Rifqi yang membalas ucapan Rial Altair hanya mengangguk tanda menyetujui ucapan Rifqi tanpa memberitahu kebenaran nya kepada Rial.
"ohhh , au acih upres Ama ial ya." Rial pun mengangguk ngangguk dan tersenyum bahagia hati nya pun sama bahagia saat mengetahui hal ini.
(ohhh , mau ngasih Surprise sama Rial ya.)
"ia dong mau besok kita jalan jalan oke Rial nanti main sama papa." Rifqi mengelus pipi Rial.
"ote papa anji Ama ial ya esok Ita ain." Rial tersenyum kegirangan.
(Oke papa janji sama Rial ya besok kita main.)
"ia Papa janji Rial sekalian kita ubah nama belakang kamu ya." Membuat Altair melihat ke arah Rifqi dan bertanya tanya.
"Kenapa di ubah." masih menatap Rifqi.
"nama marga nya jadi marga aku." Menatap balik Altair.
"ga terima kamu." Altair kembali melihat Rial.
"bukan ga terima aku juga mau marga aku di pake sama Rial masa marga kamu doang."
"boleh kalo gitu asal jangan buang marga aku ku habisi kau."
"ngapain dan ga mungkin sayang." Rifqi takut dengan ancaman itu karena Ancaman altair bukan cuma di mulut doang tapi di lakuin , Rifqi tuh definisi suami takut istri.
"hmmm , pokonya harus El Fattan Akhtara jangan di balik."
"kalau di balik jadi gimana dong."
"maksud nya bukan namanya di balik tapi jangan di balik jadi Akhtara El Fattan gitu maksud nya bukan nama apa tulisan nya kamu balik."
"bilang dong."
"bodo."
"momy Ama papa omongin pa." Rial dari tadi melihat dan mendengarkan percakapan antara dua orang dewasa itu.
(Mommy Sama papa ngomongin Apa.)
"ga ada sayang mau bobo lagi apa gimana." Suara Altair melembut saat berbicara dengan Rial.
______________________________________________
Matahari mulai terbit dari timur masa dari barat , sekarang jam 7 pas kita bertiga , Altair , Rifqi dan Rial sudah mandi dan pake baju sudah rapi lah.
Rencana nya Papa Rifqi mau ngajak Anak dan calon istrinya untuk ketemu dulu sama nenek nya Rial , mamah nya Rifqi dan keluarga Rifqi sekaligus ngebahas soal pernikahan mau kapak tanggal berapa mau nya sih sekarang ya.
Setelah beres berunding , bermusyawarah dan bersilaturahmi pernikahan jadi nya Minggu depan itu juga dengan tanggal yang sudah di itung hari baik tanggal baik , mulai hari ini tenda akan di pasang dan segala macam nya tadi dadakan.
Konsep nya kaya pernikahan yang ga jadi itu Sama konsep nya pokonya semuanya sama lah dari perias nya tukang dekor nya sama semua.
Kini mereka bertiga sedang jalan jalan mau ke mall sama berburu kuliner sudah buka kah sekarang jam 10 pagi , mereka pake motor tidak lupa helm juga takut di tilang surat surat juga lengkap.
motor siapa yang di pake tentu saja motor babang Rifqi yaitu Zx.
______________________________________________
skip aja waktu di mall sama restoran nya apa mau di tulis aja tulis di kolom komentar ya teman teman ku nanti di bab selanjutnya kalau mau aku tulis?
jam 11 malam mereka baru balik karena sekalian ke alun alun buat nyantai dan jajan Rial juga udah bobo di perjalanan pulang ke rumah sekarang bobo nya di rumah Rifqi dan kamar Rifqi.
Dari tadi yang mangku Rial itu Rifqi bukan altair , bapak anak itu maen ke sana ke sini Altair cuma ngeliatin mereka berdua main kadang juga ikut kebanyakan duduk dan ngeliatin.
Ngeliat Rial ketawa , bahagia membuat Altair juga bahagia melihat nya , ibu mana yang ga bahagia ngeliat anak nya bahagia ketawa gitu , jadi apa yang altair pilih itu ga salah untuk tetap bertahan dan memilih kebahagiaan anak nya yang dari dulu kecil pengen banget main sama papa nya.