NovelToon NovelToon
Traditional Marriage

Traditional Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pelakor jahat
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumi

Namaku Melody Bimantara, umurku baru dua puluh dua tahun, tapi sudah menjadi Manager sebuah hotel bintang lima milik keluarga.
Yang membuat aku sedih dan hampa adalah tuntutan orang tua yang memaksa aku mencari lelaki yang bisa dinikahi.
Kemana aku harus mencari laki-laki yang baik, setia dan mencintaiku? sedangkan para lelaki akan mundur jika aku bilang mereka harus "nyentana"..
Tolonglah aku apa yang harus aku perbuat??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU MEMILIH

Malam ini aku tidur bersama mama, tadi sudah aku putuskan kalau aku akan kembali tinggal di rumah. Hatiku hancur tidak tega melihat kondisi mama.

Koper dan hapeku aku simpan di kamar pribadiku. Selama pergi kamar aku kunci, tadi ketika masuk terasa pengap.

Aku sudah menceritakan kisahku selama aku pergi. Papa meminta supaya aku mau tinggal di rumah dan kembali kerja seperti biasa. Terpaksa aku menyetujui.

"Jadi kamu sudah menikah?" tanya papa kurang senang ketika aku terus terang akan statusku saat ini.

"Maafkan aku paa, memang aku menikah tapi itu terpaksa. Seperti yang aku cerita kan tadi di awal, saat itu terjadi aku dalam situasi yang sangat mencekam.

Pernikahan ini saling menguntungkan, dia dapat pengganti dan aku terselamatkan dari kejaran security.

"Kami juga membuat surat perjanjian dan akan bercerai setelah tiga bulan menikah. Alasannya dia tidak mau nyentana, ibunya juga tidak mengizinkan karena aku dinilai miskin."

"Tapi kalian sudah tidur sekamar." Julianti ikut nimbrung.

Aku menatapnya dan mulai tidak respect dengan kehadirannya dirumahku. Kenapa dia ikut kesini? Pikirku.

"Memang aku sekamar tapi suamiku tidur di ranjang dan aku tidur di sofa. Kami tidak ada perasaan saling tertarik. Dia lagi patah hati, aku juga dalam keadaan kacau begitulah keadaan kami." tuturku berjeda, aku menarik nafas panjang kemudian melanjutkan.

"Karena penampilanku seperti pemulung akhirnya aku menjadi bahan ejekan dan hinaan. Mereka memperlakukanku bak seorang b4bu. Semua pekerjaan aku yang menyelesaikannya. Sampai akhirnya aku ditugaskan menjadi suplier."

"Berat sekali cobaanmu, kenapa kamu tidak pulang? Papa dan mama sangat sedih kehilanganmu."

"Paa...beban yang papa timpakan padaku terlalu berat. Aku tidak pernah bergaul dengan banyak orang, bagaimana aku bisa tenang kalau papa selalu mendesak supaya aku bisa menikahi seorang yang berkasta tinggi? Jalan satu-satunya aku menyamar supaya pria yang mau dengan ku tulus, bukan karena harta."

Papa manggut-manggut seolah menyesal atas tindakannya yang menekan aku dalam rencananya. Kami kemudian diam.

"Aku tidak percaya kalau kamu masih gadis. Setahun lebih kamu bergaul dengan lelaki." tiba-tiba Julianti nyeletuk.

Aku menatapnya, melihat senyum tidak percaya dari bibirnya. Matanya saling lirik dengan Bryan, aku tidak mengerti kenapa Bryan ikut juga kesini dan bebas mendengar ceritaku.

"Aku bukan wanita liar yang gampang di jamah. Aku masih gadis ting-ting. Seolah kau sangsi padaku dan menyamakannya dengan gadis lain yang sock polos, tapi menikam dari belakang." sahutku tenang.

"Hahaha...sudahlah." ucap Julianti tidak sopan. Papa diam saja, tidak terganggu dengan sikap Julianti.

"Juli, kau temanku tapi aku ingatkan kau harus ada batasannya!"

Dia diam. Aku tahu sorot matanya menggambarkan ke tidak senangan dengan ku.

"Papa, kenapa ada pihak lain papa ajak kesini? Aku merasa tidak relevan."

Walaupun dia teman ku tapi aku risih dan khawatir kalau mereka mem-blow up ceritaku ke sosmed. Aku kira papa akan mengusir mereka, dia malah membiarkan mereka ikut duduk di ruang tamu.

"Sayank, Julianti dan Bryan memang biasa kesini mengurus mama mu." ucap papa pelan.

"Oke, terus keputusan papa bagaimana? Apa aku ke rumah suami ku atau tinggal di sini." padahal dalam hati aku ingin tinggal di rumah nemenin mama.

"Tentu kamu harus di rumah. Papa tidak ingin kamu nanti menyesal kalau terjadi apa-apa dengan mama mu."

"Baiklah kalau begitu." sahutku dengan hati berbunga-bunga.

Akhirnya diambil keputusan aku harus di rumah menemani mama. Itu alasan papa. Aku tahu bahwa papa ingin aku menikahi Bryan. Secara Implisit bisa aku tangkap dari mimik wajah papa.

Tapi kalau memang harus begitu aku akan terima, kapan lagi aku membahagiakan orang tuaku. Sebenarnya dari lubuk hati yang terdalam, Bryan itu bukan type idealku.

Dia suka dunia malam, minum-minum dan hidupnya hedon. Kalau kaya beneran tak apa-apa, tapi dia klas menengah kebawah yang seharusnya lebih prihatin.

Di sisi lain bapaknya yaitu pak Alit baik sekali denganku, dia teman papaku. Kerja disiplin dan bertanggung jawab. Itu nilai plusnya kenapa aku mempertimbangkan Bryan.

****

Malam ini aku tidak bisa tidur merenungi kejadian ini. Sengaja hape aku matikan supaya Arunakha tidak bisa menghubungi ku.

Mama tidur sangat pulas, masih tersisa guratan kencantikan di wajahnya yang keriput. Air mataku kembali jatuh saat meraba tangannya yang dingin. Aku cepat mengambil minyak kayu putih untuk di pakai mengurut kaki dan tangannya.

Tadi aku melihat Julianti berbuat begitu, dia mengurut mama. Di antara anak buah papa di kantor Juli termasuk hebat mau mengurus mamaku. Mungkin papa memberi uang lebih atas rasa empatinya. Hanya saja aku tidak suka kalau dia ikut nimbrung dakam obrolanku sama papa.

Julianti anak kurang mampu. Dia hidup bersama ibunya yang seorang j4nda. Dulu aku sering memberikan baju dan segala yang dia butuhkan untuk kuliah.

Dia teman yang sederhana dan baik. Tapi Tadi dia terlihat berbeda, seperti operasi plastik dan pakaiannya juga branded dan sexy. Seperti cewek mur4han. Atau dia sudah menikah dan dapat suami kaya. Lebih baik besok aku tanyakan.

Aku menyudahi mengurut mama, dan kembali merebahkan diri disampingnya.

Tidak habis pikir kenapa mama sakit begini, dia terlihat tua dan kurus sekali. Banyak orang sakit seperti mama tapi terlihat sehat. Papa mungkin terlalu pelit, tidak mencarikan mama dokter gizi dan perawat yang betul-betul mengurusnya.

Padahal umur mama baru empat puluh lima tahun, sedangkan papa lima puluh tahun. Mereka beda lima tahun. Papa masih terlihat macho dan berwibawa.

Banyak sekali unek-unek di hatiku yang perlu ditanyakan kepada papa. Aku juga tidak melihat bibi pelayan-pelayan yang dulu. Perasaan mereka semua baru. Salahku meninggalkan rumah, begini jadinya.

***

Keesok harinya.

Aku kaget saat seorang pelayan berada di kamar mama dan membangunkanku. Dia memandangku dengan sorot mata tajam. Aku taksir umurnya tiga puluh satu tahun.

"Nona bangun ada yang mencari."

"Siapa yang mencari ku pagi-pagi begini?" tanyaku menggeser tubuhku mendekati mama. Aku menguap menyisakan kantuk.

"Pagi mama...." ucapku sambil mengelus tangannya. Aku mencium pipinya. Mama membuka matanya sebentar, kemudian dia merem kembali.

"Cowok apa cewek yang datang mbok?" tanyaku turun dari ranjang.

"Pemuda ganteng sekali." ucapnya. Aku berpikir yang datang pasti Bryan. Rasanya malas menemuinya.

"Mbak pelayan baru disini? Berapa ada pelayan sekarang?"

"Pelayan lima, tukang kebun dua, sopir dua. Setiap minggu ada cleaning service kesini untuk membersihkan semuanya."

"Biasanya siapa yang mandiin mama?"

"Kalau nyonya buang kotoran baru saya yang bersihin sekalian mandi."

"Terus makannya gimana?"

"Saya yang ngasi makan jam sepuluh, tapi kalau minum obat nona Julianti yang memberikannya."

"Kalian tidak serius mengurus mama ku, kenapa jam sepuluh baru mandiin, tugas kalian disini apa saja. Kalau orang sakit pagi-pagi sudah di mandiin. Dikasi makan, obat, diganti bajunya."

"Saya nurutin perintah nona Julianti dan bapak." sahutnya takut-takut.

****

1
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
nah kan baru aja calon udh maen ke club malam apalagi nanti pas nikah sama Mel....
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
yuk cari tau kebenarannya
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
sabar.... kalau mau menangkap musang ea qta sediakan ayam... semangat bos nangkap musang kepala hitam itu😃
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Jaga kesehatan Melody kamu harus kuat jangan sampai Julianti dan Brian menang dan mengambil semua yg jadi milik mu
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Jelas membagongkan Melody katanya calon suami sedikit-sedikit minta traktir, parah nya nolong kok minta ganti
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul melody kamu harus hati-hati, bagus sudah mulai curiga pada Julianti dan Brian, Papa mu sudah termakan omongan manis mereka
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
seperti lagunya utopia antara ada yang tiada....
kutak bisa menggapaimu takkan pernah bisa .
begitulah kira kira
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
apa mungkin bisa di juli mengelola perusahaan disana yg ada malah berantakan lebih baik km aja mel
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
km udh siap mel menikah sama Bryan jngn sampai menyesal nanti nya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kalau bnr Arun mau menyakiti Sri ya sudah tolongin dong Mel jngn sampai kenapa²
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Sebaiknya kamu cari Arunaka dulu Melody biar tau apakah yg merencanakan penculikan dia atau bukan dan biar tau keadaan Sri bagaimana masih hidup atau tidak dan bersama siapa
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
mungkin hamil muda.... kan sakit kepala dan mual....
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
kalau cowo melihat cewe ea gak lumrah pasti ada hawa hawa tirrr tirrrr tirrrr serrrr gitu... kan beda jenisssss ayyyy
🍌 ᷢ ͩMeteor/Murni𝐀⃝🥀
sepertinya ciri" orang yang menjemput Sri itu bukan seperti ciri" fisik Arunakha deh. Kok Melody nggak paham ya🤔😜
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Yg jemput Sri beneran atau orang suruhan ya, kalo Arunaka darimana dia tau Melody dan Sri tinggal di hotel itu, apakah Arunaka punya no nya Sri ya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
apa yg akan dilakukan melody selanjutnya tentang sri
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
betul tuh lebih baik acara nya sederhana dari PD mewah² nanti bnyk pengeluaran
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
setiap sesuatu yang di dapat karna kelicikan maka takkan bertahan lama
🍌 ᷢ ͩMeteor/Murni𝐀⃝🥀
Ayo buka mata dan telingamu lebar lebar Melody. Orang yang telah merencanakan penculikan dan menebusnya adalah orang yang sama yaitu ibu tirimu dan calon suamimu itu.
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga segera terkuak akal bulus Brian & Julianti, kasihan Melody yg hati nya lembut gampang goyang dengan sikap baik seseorang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!