Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Masuk Ke Kandang Singa
🍁 Happy Reading 🍁
Satu Bulan kemudian.
Hari-hari berlalu, tak terasa sudah satu bulan pasca tragedi ciuman panas di tempat karaoke, Sitha dan Juna juga sudah bersikap seolah tidak terjadi apa-apa pada mereka. Mereka kembali pada kesepakatan awal mereka, dimana mereka hanya bertegur sapa saat dikantor saja sedangkan kalau sudah di luar kantor, mereka menjadi dua orang asing yang tidak pernah mengenal.
Sore ini, setelah jam kerja berakhir, Juna mengumpulkan bagian kreatif, desain grafis dan pemasaran termasuk bagian e-commerce untuk berkumpul diruang rapat dan membahas terobosan-terobosan baru sistem pemasaran mereka. Satu Minggu sebelumnya setiap bagian diminta untuk memikirkan terobosan-terobosan baru itu. Rapat ini hanyalah rapat ringan, makanya hanya bagian yang berhubungan dengan pemasaran saja yang mengikuti rapat ini.
Disaat semua perwakilan setiap bagian sudah mengutarakan terobosan-terobosan baru mereka, sekarang giliran bagian pemasaran yang mengutarakan terobosan baru mereka. Dan bagian pemasaran pun menunjuk Sitha untuk mempresentasikan gagasan-gagasan mereka di depan ruang rapat.
Saat Sitha sedang mempresentasikan gagasan dari bagian pemasaran, fokus Juna terpecah. Pertama, ia kagum dengan cara Sitha mempresentasikan gagasan di depan ruang rapat. Dan kedua, saat Juna mengagumi kepiawaian Sitha, otak Juna malah memutar memori kepiawaian Sitha yang lainnya, apalagi kalau bukan kepiawaian Sitha dalam urusan ranjang saat malam panas mereka yang sangat memuaskan Juna.
Gara-gara memori malam panas itu kembali teputar, hasrat kelaki-lakian Juna pun bangkit seketika, celana yang Juna pakai mulai menyempit karena si adik kecil sudah bangun dari tidurnya. Apalagi sudah cukup lama si adik kecil-nya itu tidak merasakan bermain didalam goa lembab.
Karena Juna sudah tidak bisa konsentrasi, Juna pun memutuskan untuk mengakhiri rapat hari ini. Juna pun mengangkat tangannya, sebagai tanda agar Sitha berhenti bicara.
"Rapat kita tunda sampai besok." ucap Juna lalu berdiri dari duduknya dan keluar dari ruang rapat.
Melihat Juna mengakhiri rapat begitu saja, jelas itu membuat Sitha tersinggung. Pasalnya saat perwakilan dari bagian lain yang mempresentasikan gagasan mereka, Juna terlihat menyimak tapi kenapa saat Sitha yang maju presentasi, Juna terlihat gelisah dan malah mengakhiri rapat. Kalau memang tidak suka dengan gagasan bagian pemasaran atau cara Sitha presentasi, Juna bisa saja meminta bagian pemasaran mengganti orang yang maju presentasi bukan malah mengakhiri rapat begitu saja. Begitulah pikiran Sitha.
Semua karyawan yang mengikuti rapat hari ini pun keluar dari ruang rapat termasuk Sitha. Karena ini sudah jam pulang kerja, maka semua karyawan pun langsung pulang. Tapi tidak dengan Sitha, ia tetap berada di kantor dan menunggu Juna sampai keluar dari ruang kerja-nya. Ia ingin melayangkan protes langsung pada Juna.
Tapi sayang setelah hampir lima belas menit menunggu, Juna tak kunjung keluar dari ruang kerja-nya.
Sitha pun melihat kelangit-langit ruang kerja-nya dan melihat kearah cctv.
"Pasti dia tahu gue masih ada disini makanya dia takut keluar dari ruang kerja-nya." gerutu Sitha.
"Dia pikir gue gak berani apa datengin dia keruang kerja-nya!" kata Sitha lagi. Sitha yang masih kesal, marah dan sakit hati dengan cara Juna di ruang rapat tadi pun berjalan ke ruang kerja Juna sambil membawa proposal yang berisi gagasan dari bagian pemasaran.
Sekretaris Juna sudah pulang, jadi Sitha bisa dengan bebas berjalan mendekati ruang kerja Juna.
Tok.. Tok.. Tok..
Sitha mengetuk pintu ruang kerja Juna.
"Masuk." jawab Juna dari dalam ruang kerja. Ia tak mengira kalau yang mengetuk pintu ruang kerja-nya adalah Sitha, Juna pikir yang mengetuk pintu ruang kerja-nya adalah salah satu karyawannya yang lain selain Sitha.
Ceklek. Sitha pun membuka pintu ruang kerja Juna.
Mendengar pintu ruang kerja-nya terbuka, Juna yang sedang duduk di kursi kebesarannya pun memutar kursi kebesarannya untuk melihat siapa yang datang.
Melihat ternyata Sitha yang datang, Juna yang sedang susah payah menenangkan adik kecil-nya tanpa harus bermain dengan Tante Scarla, seketika usaha-nya itu sia-sia. Melihat Sitha di ruang kerja-nya hasrat Juna kembali meronta-ronta. Ingin sekali rasanya Juna langsung mendorong tubuh Sitha ke sofa dan melahap tubuh Sitha untuk mengenyangkan hasrat kelaki-lakiannya yang sudah haus akan kenikmatan.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...