*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34
sepanjang perjalanan menuju ke kantor Reynaldi,Amel terus mengingat kejadian di masa lalu,, dimana Amel harus kehilangan satu ginjalnya dan karena trauma yang mendalam membuat dia harus koma selama satu tahun dan yang paling membuat Amel geram Juna harus hilang ingatan dan melupakan dirinya
Tak berapa lama kemudian, mobil yang di kemudikan Memet memasuki area parkir kantor Reynaldi, Memet memarkirkan mobilnya lalu setelah itu Memet mengikuti Amel masuk ke kantor Reynaldi
Saat Amel akan masuk Dia di hadang oleh para pengawal Reynaldi
"hey,,!dimana bos kalian suruh dia turun kesini"Amel bicara to the point
"siapa kamu,ada urusan apa kamu dengan bos saya"tanya seorang pengawal
"jangan banyak tanya cepat suruh dia turun kesini,,!"Amel meninggikan suaranya
"beraninya kamu seorang wanita menantang kita,,kalian cepat usir dia dari sini!"
Lalu pengawal Reynaldi mendekati Amel dan akan menyeret Amel,tapi dengan cepat Memet menarik tangan pengawal itu dan memelintirnya kebelakang,dan hal itu membuat pengawal lain naik pitam dan akan mengeroyok Memet
"beraninya keroyokan,maju satu' kalau berani!"Amel pasang kuda,dan dengan cepat membantu Memet menghajar para pengawal yang berjumlah 8 orang,,
"non,biar saya yang atasi mereka,non minggir saja"Memet sudah siap beraksi
"kamu jangan remehin gue Met, gini' guru gue mantan atlet pencak silat nasional"keduanya ngobrol sambil melawan para pengawal itu, teknik beladiri yang dimiliki Amel dan Memet mampu menumbangkan semua pengawal itu,dan membuat mereka babak belur
Setelah selesai menghajar para pengawal itu,Amel merapikan baju dan rambutnya,lalu Amel menarik kerah baju salah satu pengawal yang tergeletak di lantai
"lo anterin gue ketemu bos lo sekarang atau gue habisi lo!!"Amel sudah mengepalkan tangannya siap menghajar lagi pengawal itu
tanpa menunggu lama, pengawal itu mengantar Amel ke ruangan Reynaldi
Sementara itu di ruangan Reynaldi
"bos ada orang bikin keributan di bawah bos,katanya seorang wanita"Ardi melapor pada si Rey
"wanita siapa,Ardi!"
"saya nggak tahu bos,belum saya periksa"
"cepat kamu periksa sekarang"
Gubraaak,!!! Amel menendang pintu kantor si Rey hingga pintu itu rusak,,membuat si Rey,Ardi dan Stella terkejut
"tidak perlu kamu periksa,,aku sudah ada di sini tuan Reynaldi!!"Amel menatap tajam Reynaldi
Prok!prok!prok!,,si Rey bertepuk tangan
"woow,,hebat sekali nona Amelia,,aku nggak nyangka kamu setangguh ini,, katakan ada perlu apa kamu kesini"si Rey bicara dengan santai sambil mendekati Amel
"Rey kamu tidak perlu bersikap lembut sama dia"kata Stella yang terbakar cemburu melihat Amel
"sayang,kamu diam dulu, jangan memancing emosi ku"si Rey menatap tajam Stella
"jangan banyak omong kamu Reynaldi,,apa maksudmu menyuruh orang untuk melukai aku dan Juna lima tahun yang lalu, apa masalahmu,,!"Amel meninggikan suaranya
"karena aku tidak suka melihat Arjuna bahagia!! apa kamu tahu itu,jangan pikir kalau aku benar' menyukaimu,"si Rey bicara dengan sinis
"jadi hanya karena rasa iri,kamu tega melukai aku dan Juna, benar' manusia stress kamu!!"
"tentu saja aku tega,!! dan aku hanya ingin memanfaatkan mu untuk menghancurkan Arjuna, karena kamu adalah kelemahan terbesar Arjuna"si Rey bicara dengan nada tinggi
Perdebatan menjadi semakin sengit, tidak ada yang mau kalah antara Amel dan Reynaldi
"bersenang senanglah sekarang Tuan Reynaldi,, karena aku pasti akan membalas mu"Amel mengeluarkan ancaman
"silahkan saja nona Amelia,,lagi pula kamu tidak punya senjata apapun untuk membalas ku,,tidak ada bukti nyata maupun saksi mata,apa yang bisa kamu lakukan sekarang"si Rey merasa sudah menang
"dasar kurang ajar!!,kamu kan yang sudah memusnahkan semua bukti itu?!"
"kalau iya kamu mau apa Amelia,,!"si Rey meninggikan suaranya
Amel sudah tidak bisa menahan diri lalu,,,
Buuuk!!satu bogem mentah mendarat di wajah si Rey, Akhirnya Amel menonjok si Rey
"kamu pikir aku tidak bisa menjatuhkan mu Reynaldi,,berani kamu sentuh suamiku,akan aku pastikan hidupmu hancur"Amel mengancam
"honey,,apa yang kamu lakukan,,kamu tidak perlu menghadapi manusia licik seperti dia,, jangan buang tenaga mu untuk dia "Juna yang baru datang mencoba menenangkan Amel
"hahaha"Reynaldi tertawa jahat
"sungguh tontonan yang menarik Arjuna,, apa kamu dengar yang dikatakan istrimu,,dia bilang akan membuat ku hancur, baiklah aku akan tunggu hari dimana kamu akan menghancurkan ku"si Rey menerima ancaman Amel
"berhenti mengganggu kami,atau aku tidak segan untuk menyingkirkan mu,,honey kita pergi sekarang"Juna pun ikut mengancam
"tunggu mas,,aku belum selesai, berikan aku semua uang yang kamu bawa saat ini"
"aku tidak ada uang cash honey,,tapi di kartu ini ada saldo 10 juta kamu bisa pakai kartu ini"Juna memberikan kartu tanpa sandi pada Amel
"tuan Reynaldi ini uang untuk biaya pengobatan pengawal Anda, sekaligus biaya untuk memperbaiki pintu Anda, jika kurang Anda bisa menghubungi suami saya,"Amel menaruh kartu Juna di saku jas Reynaldi, sambil tersenyum sinis
"mas aku sudah selesai,kita pergi sekarang"lalu Amel beserta rombongan keluar dari ruangan si Rey
si Rey menatap dengan penuh Amarah pada Amel dan Juna,lalu si Rey mengeluarkan kartu pemberian Amel, lantas mematahkan kartu itu menjadi dua
"aku akan balas penghinaan ini,,kalian tunggu saja"si Rey benar' tidak merasa menyesal dengan perbuatannya
Di area parkir*
"honey, tunggu dulu apa kamu marah padaku"Juna mengikuti Amel yang berjalan cepat
"mas kenapa kamu nggak cerita sama aku soal Reynaldi,aku berhak tahu!"Amel kesal dengan Juna yang tidak mau jujur
"maafin aku honey,,aku cuma nggak mau,,!"kalimat Juna terpotong
"nggak mau apa mas,, sebaiknya kamu jangan ikuti aku,,aku males ngomong sama kamu!"lalu Amel akan masuk ke dalam mobil tapi Juna menahan Amel lalu,,,
Buuk!! Amel menendang tulang kering Juna
"aaaah sakit!,, honey kenapa kamu menendang ku!"Juna meringis kesakitan sambil menggosok tulang keringnya
Lexi,Romi dan Memet hanya bisa tertawa melihat kejadian itu
"Memet kita pergi sekarang,!"Amel masuk mobil, tak peduli dengan Juna yang kesakitan
"honey tunggu,,kamu mau kemana"Juna mengetuk kaca mobil tapi tak di hiraukan Amel
"Lex, kenapa lo diam aja sih,, bantuin gue napa,"
"sorry bro,itu urusan rumah tangga lo,gue nggak mau ikut campur, takut bini lo mukulin gue"Lexi mengangkat kedua tangannya
"terus gue harus gimana sekarang"Juna masih mikir
"ck,,lo tu ya,nggak ngerti apa' soal wanita, sebaiknya biarin dia nenangin diri dulu, kalau sudah reda emosinya,baru lo ngomong baik' sama dia"Lexi memberi saran
"ok, gue ikutin saran lo,,sebaiknya kita kembali ke kantor sekarang"
"apa isi kepala lo itu cuma kerjaan aja,gue laper mau makan dulu,,serah lo kalau mau balik ke kantor"Lexi kesal
"iya,iya sorry,kalau gitu gue traktir lo makan bebek goreng pak haji Ahmad"
"naah ini yang gue suka,,"mood Lexi berubah
Lalu Juna, Lexi dan Romi pergi untuk makan siang
Sementara itu di dalam mobil Memet,,
"Memet kita ke kantor polisi sekarang"kata Amel
"mau ngapain non,"Memet penasaran
"gue mau minta tolong sama kakak sepupu gue"kata Amel
Lalu Memet mengantar Amel ke kantor polisi, tempat Arya bertugas,sesampainya di kantor polisi
"permisi pak saya sepupunya pak Arya,saya mau ketemu pak Arya,ada hal penting yang ingin saya bicarakan"Amel bicara dengan polisi yang jaga di pos
"maaf mbak,pak Arya sedang tidak ada di kantornya,beliau sedang tugas di luar,"kata pak polisi
"baiklah kalau gitu pak,,terimakasih saya permisi dulu"
"Met,kita balik ke cafe,,"dengan rasa kecewa Amel meninggalkan kantor polisi
sayangnya Amel tak bisa bertemu Arya, padahal Amel ingin minta bantuan Arya, memecahkan kasusnya lima tahun yang lalu
Akhirnya Amel kembali ke cafe dengan hati dan badan yang lelah,
~£Q~