NovelToon NovelToon
Teman Bahagia

Teman Bahagia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Keluarga
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: firefly99

Tampan, mapan dan populer rupanya tidak cukup bagi sebagian perempuan. Vijendra sendiri yang menjadi objek dari ketidak syukuran pacarnya, atau mungkin bisa disebut mantan pacar. Ia memilih mengakhiri semuanya saat mendapati perempuan yang ia kasihi selama 3 tahun lamanya sedang beradu kasih dengan laki-laki lain.

Cantik, berprestasi dan setia juga sepertinya bukan hal besar bagi sebagian laki-laki. Alegria harus merasakan sakitnya diputuskan sepihak tanpa tahu salahnya dimana.

Semesta rupanya punya cara sendiri untuk menyatukan dua makhluk yang menjadi korban ketidak syukuran hingga mereka sepakat untuk menjadi TEMAN BAHAGIA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon firefly99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Komodo

Setelah memastikan tidak ada barang-barang penting yang terlupakan, Alegria dan 5 orang temannya lalu meninggalkan posko. Tentu saja diketahui oleh pak kades. Mereka naik motor menuju kota kabupaten, dimana pelabuhan berada.

"Gesek- gesek." seru Keanu saat melihat teman-temannya mengantre di depan mesin ATM.

"Ini tuh waktu terlama gue gak gesek. Lebih sebulan coy." bangga Yoga.

"Ya iya sebulan, tapi waktu Lo ambil cash sebulan lalu, gue yakin jumlahnya setara dengan Lo gesek 10 kali." tebak Naku.

"Hehe." Yoga nyengir.

Menurut informasi yang diberikan Alden, mereka akan menitipkan motor di sekitar pelabuhan. Tidak lama setelahnya, kapal kecil yang akan mengangkut mereka sudah tiba dan hendak langsung berangkat ke pulau sebelah.

"Gak ada yang mabok laut kan?" tanya Ali.

"Aman paketu." jawab yang lain.

Ali mengangguk mengerti. Mereka terombang ambing di laut selama 2 jam lamanya.

"Abuegilee." seru Fathan saat melihat sekitarnya. Laut biru yang begitu menawan dan juga sangat bersih. "Ini bisa snorkeling di sini gak sih ? Jadi pengen." tanyanya.

"Kalau di sini, gak boleh, dek. Ada tempat tersendiri nya kok." jawab nahkoda kapal.

"Owalah, jadi gak sabar."

Tiba di pulau yang dituju, mereka ditunggu oleh Alden dan Vajen.

"Gimana perjalanan nya? Aman kan?" tanya Alden.

"Aman, bang. Mata gue sampai kenyang melihat ini semua." jawab Naku.

"Yaa, mari kita menjelajahi pulau ini." ujar Alden. Ia lalu merangkul adiknya menuju mobil yang di sewa.

"Karena sekarang masih pagi, mari sarapan dulu." ajak Vajen yang sedang mengendarai mobil.

"Sekalian makan siang lah, udah hampir siang juga." ujar Alden.

Laju mobil berhenti di kaki bukit, dimana bukit kecil di atas sana terdapat jejeran saung bambu. Dari tempatnya sekarang, mereka bisa melihat hamparan laut dibawah sana dan juga pasir putih yang begitu terjaga. Terlihat beberapa anak sedang bermain, tidak peduli teriknya matahari.

Baik Vajen maupun Alden sudah larut dalam percakapan bersama teman posko Alegria. Sementara Alegria sendiri malah asyik sendiri membidik lensa kameranya ke sana kemari.

"Dek, makan gih."

Alegria sampai tidak sadar jika pesanan mereka sudah siap disantap. "Iya, Abang." katanya lalu menyimpan kameranya di meja.

Setelah kampung tengah terisi, Vajendra kembali mengendarai mobil ke barat pulau. "Yang mau istirahat dulu, silahkan istirahat. Perjalanannya cukup lama." katanya.

"Gak apa-apa bang, Lo nyetir sendiri? Barangkali mau digantikan." tanya Fathan.

"Santai. Kalian tidur gih, nanti gue tukaran sama Alden kalau misalkan capek." jawab Vajendra.

Jadi posisi mereka di atas mobil tuh seperti ini; di seat depan ada Vajen dan Fathan, di seat tengah ada Ali, Naku dan Keanu yang sudah terlelap, sementara di seat belakang ada Alegria yang sedang tidur dan menjadikan paha Alden sebagai bantalnya.

"Kalian tidur jam berapa semalam? Kok pada tumbang?" tanya Alden.

"Ada kali jam setengah satu. Nekat menyelesaikan laporan, padahal dari pagi sampai sore berkegiatan terus." jawab Fathan, satu-satunya anak KKN yang masih terjaga.

"Pantesan. Tapi semuanya aman kan?"

"Alhamdulillah, aman, bang. Sudah 98%, sisa penutupan dan pemberian sembako."

"Eh, sampai kepikiran bagi sembako?" heran Vajen.

"Iya, bang. Hitung-hitung sebagai bentuk terima kasih karena penduduk setempat begitu berbaik hati menerima kedatangan kami di tempatnya."

"Sistemnya gimana?" rupanya Vajen masih penasaran.

"Mereka ini cerdas, Vajen. Mereka ada sponsor." Alden yang menjawab.

"Waduh, bisa-bisanya." takjub Vajen.

"Asal Lo tahu yah, mereka bahkan bisa menggaet perusahaan telekomunikasi untuk membangun tower singlepole di sana." beritahu Alden.

"Wah, keren. Seandainya masa kuliah gue seperti ini juga." decak Vajend. "Itu gimana caranya?" tanya nya lagi.

"Sebenernya cuma mau masang router di balai desa sih, bang. Eh malah dimintai pendapat oleh orang-orang lapangan perusahaan tentang desa itu, mungkin semacam cari peluang juga sih, secara sejauh ini internet di sana belum terlalu dikenal masyarakat. Jadilah seperti yang bang Alden katakan tadi." cerita Fathan.

Mereka tiba di lokasi saat jam 3 sore. Sebuah pantai yang sangat indah. Sejauh mata memandang hanya ada pasir berwarna pink muda dan juga laut biru yang bersih. Beruntungnya, tidak banyak orang yang berlalu lalang. Selain karena matahari masih cukup terik, juga karena sekarang bukanlah weekend.

"Gak ikut snorkeling?" tanya Vajendra pada Alegria yang masih duduk di teras villa.

"Sekarang kah?"

Vajendra mengangguk. "Snorkeling nya nunggu matahari sedikit lebih redup. Kita bisa menjelajahi laut dulu dan melihat lumba-lumba."

"Wahh!" Alegria excited sendiri membayangkan akan melihat lumba-lumba di tengah laut. "Just a momen please!" ucapnya sebelum berlari memasuki villa.

Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk bersiap-siap. Dan lagi-lagi Vajen dibuat terpana saat melihat Alegria begitu menikmati semilir angin yang meniup wajahnya. Gadis sederhana dalam balutan pakaian snorkeling dan rambutnya dikepang sehingga membuat kesan manis kian bertambah.

"Awas, nanti matanya gelinding." bisik Alden saat menyadari tatapan sahabatnya.

Vajen mencebikkan bibirnya, "ganggu saja." katanya.

Mereka baru selesai bermain air saat matahari hendak tenggelam. Alih-alih langsung masuk ke dalam villa, mereka memilih untuk melihat senja terlebih dahulu.

"Gue yakin, anak-anak kampus bakalan ngiri kalau gue post kegiatan kita selama KKN." ucap Naku dengan sangat percaya diri.

"Tidak salah lagi itu." Yoga mengangguk setuju.

"Apalagi pas liat foto kita bareng bang Alden dan bang Vajen, gue yakin followers gue langsung melonjak." Keanu tak kalah semangatnya.

"Jitak mereka berdua deh bang. Masa iya mau pansos lewat kalian." Fathan mulai memanasi keadaan.

Alden dan Vajen terkekeh.

"kompor meledak " cibir Ali.

"Santai saja lah." ujar Vajen. Tatapannya lalu terarah pada Alegria yang sedang membuat istana pasir tidak jauh dari mereka.

"Dek, madep sini!"

Alegria refleks menghadap ke Alden, lalu tersenyum saat menyadari kamera mengarah kepadanya.

Wajah manis yang khas, istana pasir, hamparan laut dan langit jingga, benar-benar perpaduan yang sangat sempurna.

"Masuk Lo cil, udah magrib ini." teriak Keanu.

"Dih." Alegria lalu merobohkan istana pasirnya sebelum memasuki villa dan meninggalkan para boys yang masih asyik berceloteh.

Keesokan harinya, mereka menyempatkan untuk mendatangi bukit tertinggi di pulau kecil ini yang ternyata dihuni oleh komodo.

"Naku, gimana bunyi komodo?" tanya Alegria.

Naku berpikir sebentar sebelum menjawab, "kamu terlalu baik untuk aku. Kita putus saja."

"Heh, Jan*cok."

"Itu suara buaya woi."

"Wah, ini mah komodo paling senior."

Alegria tidak tahan lagi untuk tidak tertawa. Tawanya begitu lepas dan tanpa sadar telah membuat jantung seseorang berpacu cepat.

"Kalau komodo junior gimana, Li?" tanya Alden.

"Gini bang, udah makan belum?" jawab Ali.

"Jadi kalian ini termasuk spesies komodo apa?" tanya Vajen.

"Kalau gue masih dalam bentuk telur, bang. Ali dan Fathan baru netas sedangkan Naku dan Keanu sudah paling senior." jawab Yoga. Hal itu kembali mengundang tawa yang lainnya.

"Receh bener ihh." ujar Alegria.

1
Novita Ika Rini
Kayaknya seru banget nih ceritanya 😍
Mau pantengin terus sampai tamat ahh 😁
Semangat kak bikin ceritanya 🤗 ditunggu sampai happy ending yahh 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!