Caroline Blythe Berasal dari keluarga Broken Home dengan ibu yang harus masuk panti rehabilitasi alkohol. Hidup sebatang kara tidak punya kerjaan dan nyaris Homeless.
Suatu ketika mendapat surat wasiat dari pengacara kakeknya bahwa beliau meninggalkan warisan rumah dan tanah yg luas di pedesaan. Caroline pindah ke rumah itu dan mendapatkan bisikan bisikan misterius yang menyeramkan.
Pada akhirnya bisikan itu mengantarkan dirinya pada Rahasia kelam sang kakek semasa hidup yang mengakibatkan serentetan peristiwa menyeramkan yang dialaminya di sana. Mampukah Caroline bertahan hidup di Rumah tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hidup Bersama Mereka
Pagi itu aku bersiap siap berangkat kerja. Teman Teman hantuku menepati janjinya dengan tidak lagi muncul tiba tiba dan mengganggu ku. Mereka sepertinya paham bahwa kondisiku sedang tidak baik baik saja. Secara keuangan aku minus, dalam banyak hal aku juga sendirian, tanpa kawan maupun saudara.
Setelah menyiapkan bekal untuk makan siang di tempat kerja aku bergegas menuju pintu keluar. Baru saja aku buka pintu rumah, aku dikejutkan dengan ibu Harry yang sudah berdiri di depan rumah dengan wajah garang dan tidak suka.
“Selamat pagi mami, apa yang bisa aku bantu,” tanyaku sopan tanpa bisa menyembunyikan rasa terkejut.
“Aku perlu berapa kali datang ke sini untuk mengingatkan kamu agar menjauhi anakku?” jawab ibu Harry.
“Mari masuk Mami. bicara di dalam lebih baik,” ujarku mempersilahkan dia masuk
Dengan tatapn enggan penuh keterpaksaan, akhirnya mami masuk dan duduk diruang tamu. Aku segera menyusul dan duduk di hadapannya.
“Aku baru saja cek mutasi rekening perusahaan. Ada sejumlah pengeluaran untuk pembenahan bangunan tua di Ravenwood, serta pembayaran losmen. Aku yakin ini semua mengarah padamu. Aku juga sudah cek pemesanan Losmen, dan memang atas namamu. Sementara kau sendiri waktu itu belum bekerja bukan? Kau pengangguran dan tidak punya penghasilan. Dari mana kau booking losmen untuk satu bulan jika tanpa bantuan Harry?”
Aku diam terpaku dan hanya bisa menunduk.
“Dengar, aku berjanji tidak akan mengusikmu lagi, asalkan kau juga tidak mengusik kehidupan anakku. Aku dan ibumu dulu memang tinggal di wilayah yang sama. Wilayah Kumuh, miskin dan bau. Bedanya aku bisa menempatkan diri dan mengangkat diriku ke permukaan lalu menikah dengan pria papan atas. Kehidupanku dan Harry membaik dan terus makin baik, hingga dia lulus Arsitektur dan bekerja di perusahaan ayah tirinya. Sekarang Mitra besar ayah tirinya ingin menjodohkan Harry dengan anaknya, karena menilai Harry cukup berbakat dan ideal. Aku sangat bahagia dan tenang. Sampai aku tahu kau masih saja mengganggu anakku dan ingin masuk dalam kehidupannya. Pertanyaanku adalah mau sampai kapan kau ganggu anakku? Sadarilah Harry butuh berkembang dan sukses dalam Karir untuk mengangkat derajatnya sendiri dan juga derajat orang tuanya.”
“ Harry yang mengejarku Mami. Aku sudah berusaha menghindarinya”
“ Jangan sombong kau. Menghindar bagaimana kamu itu kalau kau tidur berdua dengan harry, menerima transferan uangnya untuk hidup, menerima perbaikan rumahmu dan masih banyak lagi. Apa itu namanya menghindari? Sudahlah jangan sok Cantik, kamu dan ibumu sama saja. Tidak bisa dipercaya kalau bicara,”
Aku hanya bisa diam. Sungguh aku tidak mampu berkata kata.
“Aku sudah meminta pengembalian pada uang pada Losmen. Jadi jangan kau pikir bahwa dirimu bisa seperti ratu tinggal di Losmen itu. Kau itu cukup tinggal di rumah reyot ini saja. Toh kamu bukan dari keluarga terhormat.”
“Cukup, anda tidak perlu menghina keluarga saya. Anda tidak mau Harry menjalin hubungan dengan saya, ok saya terima. Toh saya sudah menyingkir dan keluar dari London. Saya sudah tidak lagi ada di sana. Saya sudah menghindari Putra anda. Mohon anda sendiri bisa mengatakan pada Harry untuk tidak mengganggu saya lagi,” ujarku penuh emosi.
“Obatilah dirimu dulu, wanita stress. Jangan dekati putraku agar kegilaan yang kau idap tidak menular padanya,”
Aku tidak bis lagi membendung amarahku, seketika aku berteriak keras, “Keluar!! kau yang gila! Keluar kau segera!”
“Baiklah, yang penting kau tahu apa sikapku terhadap hubungan kalian. Sekali lagi kau membuat ulah dengan minta uang atau keperluan lainnya pada Harry, kau tahu akibatnya,”
Setelah itu ibu Harry berdiri dan membanting pintu rumahku, BRAK, hingga kacanya bergetar keras. Aku hanya bisa diam, membisu dan menahan tangis. Aku menahan tangis dan merasa sangat kecewa dengan hidupku sendiri. Andai aku punya keluarga yang jelas dan terpandang, tentu orang seperti ibunya Harry tidak akan menghinaku seperti itu.
Mataku terasa panas, dan air mataku mengalir tanpa bisa dibendung. Aku meraung raung sekuat tenaga, membanting semua barang dan memilih untuk tidak bekerja. Aku ingin menghabiskan hariku di atas tempat tidur saja. Aku pejamkan mataku dan berharap semua kepedihanku musnah. Tapi rasa nyeri itu masih ada.
Aku raih tasku dan aku cari obat penenang dari Psikiater, aku tidak peduli lagi dengan dosisnya aku minum langsung sejumlah obat penenang dan segera masuk ke bawah selimut untuk berangkat tidur entah sedalam apa aku tidur setelah ini.
*****
Aku terbangun ketika merasakan tangan yang lembut mengusap kepalaku berulang ulang. Aku mencari siapa pelakunya, ternyata Charles sedang duduk di tepi tempat tidur.
“Sudah malam, kau tidak bekerja hari ini ya?” tanya Charles
“Tidak, aku merasa tidak nyaman,” jawabku.
“ Ada apa? mengapa kau tidak berangkat kerja?”
Tiba tiba Linda masuk dan berkata,” Ada seorang wanita berpakaian mewah mendatangi rumah ini tadi pagi. Dia mengatakan banyak hal yang membuat Caroline sedih dan kecewa,”
“Benar begitu Caroline?” tanya charles padaku dengan nada penasaran.
Aku hanya mengedipkan mata tanpa menegakkan kepala sedikit pun.
“Siapa dia Caroline” tanya Charles lagi.
Aku hanya diam, tapi justru Linda yang menjawab,” Sepertinya wanita tadi menyebut nama Harry,”
“ Wanita itu lagi! “ ujar Charles dengan nada Jengkel.
“Kau tahu siapa dia Charles?” tanya Linda
Tanpa mengindahkan pertanyaan Linda Charles bertanya padaku,” Apakah benar ibu Harry yang menemui mu? “
“Ya ibunya Harry tadi siang datang ke sini.” ujarku melow
“Apa yang kali ini dia katakan?” ujar Charles
“Dia tahu semua tentang bantuan Harry padaku atas rumah ini, atas pembayaran losmen dan masih banyak lagi. Dia marah dan menghinaku,” jawabku pada charles
“Selalu begitu, berulang ulang begitu. Sebaiknya kau jauhi Harry, dan cobalah untuk mandiri. Karena mengandalkan dia sudah tidak mungkin bagimu,” jawab Charles
Aku hanya diam dan meneteskan air mata,” Bagiku Harry seperti harapan baru untuk bisa meraih kehidupan lebih baik, disamping aku juga mencintai dia. Harry memberiku uang dan bantuan juga sekaligus cinta,”
“Hemm tapi dia juga selalu membiarkan ibunya menemui dan menghinamu. Harry tidak mandiri dan tidak punya daya juang untuk melawan ibunya. Hal ini akan terjadi terus selama Harry bergantung pada ibu dan keluarganya. Jika dia tidak bekerja di perusahaan ayahnya, tentu ibunya tidak akan macam ini. Artinya Harry juga tidak mandiri,” jawab Charles
Linda yang sedari tadi hanya mendengarkan lalu berkata,” Apa yang Charles katakan itu benar. Mencintai pria yang banyak bergantung pada keluarganya, sama seperti memasang jerat pada dirimu untuk terlibat dengan mereka terus menerus. Jika keluarganya baik padamu, maka kau bisa merasakan kebahagiaan, tetapi jika mereka tidak menyukaimu, maka bisa saja mereka justru membuatmu menderita seumur hidup,”
Aku hanya diam dan merenungi semua perkataan Linda dan Charles. Mereka ini bukan manusia tapi tahu bagaimana kehidupan manusia dan mereka paham apa yang aku rasakan. Aku merasa tidak begitu merasa kesepian karena mereka.
“Terimakasih kalian bisa memahami dan mengerti diriku. Hal itu sangat berharga bagiku.” ujarku
Sejak saat itu, kehadiran para hantu di rumah kakek, terutama Charles, Linda dan Simon mewarnai hari hariku. Alih alih aku takut dan terganggu oleh mereka, aku justru selalu mendapat penghiburan. Aku seperti membangun duniaku sendiri dalam rumah kakek, bersama mereka sebagai kawan untuk berbagi. Bahkan mereka juga membantu kehidupanku dalam tataran yang positif.
Charles menjaga dan melindungiku dari mahluk halus lain yang disebutnya sebagai arwah liar yang bergentayangan dari dunia luar dan masuk ke rumah tua karena daya tarik dari riwayat mengerikan rumah itu. Dia menyebutnya sebagai Wild Linger. Dan Wild Linger ini yang sering muncul berupa bisikan bisikan liar serta kelebatan kelebatan asing yang dulu sangat menakutkan bagiku.
Wild Linger ini sering datang pada malam malam tertentu, memasuki rumah dan menimbulkan suara suara seperti langkah kaki dan ketukan ketukan di dinding maupun pintu. Seperti pada suatu malam, aku mendengar langkah kaki dan ketukan di pintu kamar saat aku tidur. Aku pikir itu adalah Charles dan teman temannya, maka aku bergegas menuju pintu untuk membukanya.
“Jangan Caroline, jangan dibuka, itu adalah suara Wild linger. Mereka selalu seperti itu untuk mengecoh dirimu dan membuatmu takut. Biarkan saja dan tetaplah tidur. Aku disini menjagamu,” ujar Charles yang tiba tiba sudah duduk di tepi tempat tidurku.
JIka Charles menjagaku dari Godaan Wild Linger, maka Linda adalah teman yang membantuku memasak dan merapikan rumah. Linda adalah hantu yang tidak suka jika rumah kotor dan berantakan. Jika dulu dia muncul dan menakut nakutiku setiap kali aku enggan membersihkan rumah, sekarang justru Lindalah yang membantuku mengurus rumah itu.
Aku semakin terbiasa dengan benda yang bergerak sendiri, seperti pakaian yang berpindah tempat, piring dan benda benda lain yang berpindah dengan sendirinya, atau yang orang sering bilang sebagai Poltergeist. Semua itu adalah Fenomena Hantu Linda yang membantuku membersihkan rumah dan atau menatanya.
Sementara Simon mempunyai peranan yang sama dengan Charles, hanya saja dia lebih pada menjaga rumah dari gangguan manusia jahat. Dia selalu memperingatkan ku jika ada manusia jahat atau asing yang akan masuk dalam rumah. Seperti saat kedatangan ibu Harry Waktu itu, sebenarnya simon sudah memperingatkan aku dengan menampakkan diri di belakang ibu Harry. Hanya saja saat itu aku tidak tahu maknanya, maka aku diam saja. Sekarang jika aku melihat fenomena kemunculan simon dibelakang tamu yang berkunjung, maka aku tahu bahwa orang itu punya niat jahat atau kurang baik, sehingga aku pun bisa mengusirnya.
Demikianlah kehidupanku bersama para hantu yang tinggal di rumah tua kakek sejak saat itu. Seperti ada perasaan senasib, sama sama mahluk terbuang dan teraniaya, kami berkawan dan bergandeng tangan mencari jalan untuk saling membantu dan memberikan kedamaian dalam rumah tua itu. Sebuah hubungan dan ikatan yang pastinya unik dan tidak biasa untuk ukuran manusia kebanyakan.
*****