Delisha adalah seorang Gadis yang ingin membahagiakan ibu dan adiknya, namun perjuangan Delisha tak mudah karna kakak iparnya selalu mencari cara untuk memanfaatkan sang ibu untuk kesenangannya sendiri, sedangkan kakak laki lakinya sangat bucin pada sang istri,bagaimana kah cara Delisha menghadapi kakak iparnya yang sangat serakah dan egois itu...kita baca bersama sama yukk marii...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dehas Ryuka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Seperti biasa Baim selalu membuka bengkel nya di pagi hari, yah hari ini sudah seminggu bengkel Baim di buka, dan semakin hari semakin ramai,sementara toko Bu.Aini masih baru minggu depan di buka
.siang ini di saat Baim sedang menata barang barang bengkel yang baru di belinya kemaren,tiba tiba ponsel nya berdering, dilihat nya ibu mertuanyalah yang meneleponnya,lekasbdi angkatlah tlp itu
"Assalamualaikum ma"
"waalaikum salam, Baim anak kamu akan segera lahir, ini sudah di Klinik Ibu dan Anak Mutiara bunda, kemarilah dan jangan lupa bawa uang untuk membayar biyaya persalinananya."
kata bu Nessa dengan ketus
"Baik bu saya segera kesana" kata Baim, segera Baim menutup bengkelnya
siang itu, beruntung selama ini Baim sudah menabung yang memamg akan di pergunakan untuk persalinan istrinya,
setelah menutup bengkel.nya Baim gegas bersiap siap namun sebelumnya Baim memberi tahu bu.Aini dahulu jika Rena sudah melahirkan,dan bu.Aini ingin ikut melihat sang cucu.
Setelah bersiap siap Baim dengan ditemani bu.Aini berangkat ke klinik Mutiara Bunda.Sesampai nya di klinik,rupanya bayi tampan itu sudah lahir. Rena juga sudah di pindah ke ruang perawatan,kelahirannya Lancar tanpa kendala
.Saat Baim Tiba di kamar rawat inap Rena, istrinya itu nampak sedang tertidur,
"Assalamualaikum" Baim mengucap salam dengan lirih takut mengaganngu Rena yang sedang tidur, bu Nessa yang sedang duduk di sofa ruangan itu hanya menoleh pada Baim dan ibunya, Baim pun mengahmpiri bu Nessa mencium ttangan nya dengan takzim,
"saya kira sendiri kamu,ngapain segala pakek ngajakin ibumu yang miskin itu sih" ucap bu Nessa dengan sinis sambil melirik ke arah bu.Aini,
mendengar ucapan sang besan bu.Aini hanya diam beliau berusaha menulikan telinganya.Baim pun tak memperdulikan ucapan sang mertua.Saat bu.Aini mau akan duduk di sebelah brankar Rena
"ehh bu...mendingan ibu duduk di luar aja deh, soalnya Rena Alergi sama orang miskin " ucap bu.Nessa,
"baik bu" kata bu Aini sambil berjalan ke luar kamar dan duduk di kursi penunggu di luar kamar,tak lama Baim pun keluar menghampiri ibunya
" bu.Baim minta maaf ya..." Kata baim sambil.mencium punggung tangan ibunya "udah gak papa...tunggu istrimu,dia butuh kamu, ibu biar disini,tak perlu melawan kata kata mertuamu ya nak" kata bu.Aini sambil mengusap punggung tangan baim, Baim menatap sang ibu dengan sendu, ada luka yang nampak di matanya melihat ibunya di hina dan dia tidak bisa membela ibunya.Tak Lama kemudian Rena sudah bangun, melihat sang suami di sebelahnya
"ingat juga ya mas" sindirnya dengan sinis
"iya mas minta maaf ya Ren"kata Baim
"udah deh mas....sekarang aku sudah melahirkan, segera talak aku dan bawa bayi itu,aku gak mau di repotkan oleh anak itu" kata Rena dengan ketus
"Tapi Ren...anak kita masih perlu ibunya" kata Baim sendu
"sudahlah mas suruh saja rawat ibumu yang miskin itu" teriak Rena dengan marah,
"sudah im kabulkan saja,ibu masih kuat merawat anak kamu" kata bu.Aini yang sudah berdiri di sebelah baim
"Halahh...kamu dan ibumu itu sama saja ,kere tapi sok kaya" sindir bu Nesaa, Baim sudah tak kuat lagi mendengar hinaan demi hinaan yang di lontarkan pada ibunya oleh Rena dan bu.Nessa
"baik lah,Rena Pramesti binti Tian Sujarot mulai hari ini kamu saya talak tiga, sudah tidak ada kewajibanku terhadapmu" dengan tegas Baim mengucapkan Talak pada Rena
"untuk surat cerainya akan segera saya urus" kata Baim lagi, Rena tersenyum dengan sinis
"sekarang ngapain kamu masih disini mas?" Kata Rena ketus
"baik saya pamit dulu"kata Baim
"ehh mas jangan lupa bayar rumah sakitnya dan bawa anakmu itu"kata Rena dengan sinis.
Baim dan sang ibu keluar dari kamar rawat inap itu menuju ke kamar Bayi,setelah menyelesaikan semua administrasinya,kini bayi tampan itu sudah dalam gendongan bu.Aini.
"Nak nenek janji akan menyayangi kamu dan akan memenuhi semua kebutuhanmu, nenek pastikan ayah dan tante tante mu akan selalu menyayangimu " kata bu.Aini Lirih sambil mencium lembut pipi sang cucu.
Bayi tampan kesayangan keluarga bu.Aini itu di beri nama Arjuna,Arjuna tak pernah kekurangan perhatian dari ayah, nenek dan tante tantenya.Tak terasa usia Arjuna sudah 2 tahun, wajahnya makin tampan, kulit nya putih, pipinya gembul, dan kelincahannya membuat semua orang selalu rindu pada nya.Arjuna yang cerdas selalu ingin tahu dengan hal yang baru di lihat nya seperti sore ini saat ayahnya sedang membetulkan motor milik salah satu pelanggannya, tiba tiba Arjuna mendekat
"ayah..."Panggil Arjuna sembari berjalan ke arah sang ayah
"wah anak ayah udah mandi ya...
" "Udah ayah" jawab Arjuna
0"pates udah harummm" kata Baim namun Arjuna tak mengindahkan komentar Baim, anak itu rupanya lebih tertarik pada peralatan bengkel yang berserakan di sekitar baim
"ayah ini apa" tanya Arjuna sambil mengacungkan sebuah obeng,Baim menoleh ke arah Arjuna
"ohh itu obeng nak" kata Baim sambil melanjutkan pekerjaannya, lalu
"ayah ini apa" tanya arjuna lagi,kali ini Arjuna mengacungkan tang, kembali Baim menoleh
"ohh itu Tang nak" kata baim sambil melanjutkan perkerjaannya lagi, sesaat sudah tak terdengar lagi suara sang putra, baim pun tenggelam dalam pekerjaannya
"Astagfirullah Arjuna"
tiba tiba terdengar suara bu.Aini menjerit tertahan, sontak baim pun kaget, lalu menoleh ke belakang nya dan benar saja Arjuna duduk bersila dibelkang sebuah motor yang belum di service sama sang ayah, dan dengan asiknya jari jarinya di masukkan ke dalam knal pot motor itu,knal pot yang tampak hitam itu menjadi pusat perhatian sang putra,dan setiap melihat tangan nya hitam di usapkan lah tangannya pada bajunya, tak jarang dengan tak sengaja mengusap wajahnya,Alhasil wajah nya cemong semua dan bajunya menjadi hitam semua,
"Masya Allah nak..." Kata Baim sambil terkekeh melihat wajah Arjuna yang mirip dakocan bu.Aini pun terkekeh geli melihat expresi Arjuna yang nyengir kuda mendengar nenek nya berteriak
"Arjuna ayo mandi lagi" kata bu.Aini, Arjuna menggeleng
"ya sudah kalau gak mau, nanti nenek bilang sama om Ryan gak usah ngajak Arjuna beli es krim lagi"
kata bu.Aini sambil berpura pura meninggalkan Arjuna, dan sudah bisa di tebak bocah dua tahun itu pun berlari mengejar sang nenek
"nenek Aljuna mandi kok" kata Arjuna sambil memeluk sang nenek dari belakang, bu.Aini tersenyum pada sang cucu
"wahh cucu nenek pinter" kata bu.Aini sambil menggandeng sang cucu ke kamar mandi.