Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. Bertemu Ketos Menyebalkan.
"ERAAA BANGUNNN!!" Pekik Venela. Dia adalah saudara kembar dari Venera — dia masih berusaha keras membangunkan adik nya yang masih tertidur di dalam gerbong kereta api.
Venera tidak merespon, dia masih mempertahankan tidur lelapnya dengan bermimpi indah.
Venela menggeleng kepala, mengambil buku dalam koper dan menggeplak lembut kepala Era, membuat gadis itu mendadak membuka kedua kelopak mata nya.
"Duh! Ganggu orang lagi tidur aja" Sewot Venera.
"Bangun sayang, kita sudah sampai di stasiun kota jakarta" Kata Bu Anita menimpali.
"Ah iya mom, maaf-maaf" Gumam Era sambil menguap mulut. Lanjutnya dia meringkas barang-barang nya yang ada di gerbong.
Sembari menunggu jemputan Pak Vino.
Kedua gadis itu berfoto manja. Jepretan demi jepretan dengan background bangunan tinggi yang ada di stasiun melengkapi keceriaan mereka.
"Bagus-bagus semua" Kata Venela melihat hasil foto itu.
"Kak El, bentar ya Era mau beli pop mie dulu, bilang ke ibu kalau dia nyariin" Kata Era.
Ela cukup merespon dengan anggukan kepala — masih fokus melihat hasil-hasil foto.
Ibunya menghampiri setelah Era sudah menghilang entah beli pop nya dimana.
"El, dimana Era?" Tanya Bu Anita.
"Beli pop mie katanya mom" Jawab Venela, dia menodongkan ponsel ke depan wajahnya, mengajak ibunya foto selfi secara tiba-tiba.
"Mommy hadap kamera, say cheese!"
Tak lama Venera datang kembali dengan membawa pop mie goreng yang sudah dia beli di dekat parkiran.
**
Sampai nya mereka di mansion rumah yang terbilang sangat luas dan megah.
Venera, Venela dan Bu Anita, kompak bengong menatap isi dalam rumah, barang-barang mewah dan dekorasi langka seakan melapisi keindahan rumah itu. Bahkan Venera kagum melihat samping rumah nya ada kolam renang.
"Ini istana bukan rumah pah!" Kata Venela
Venera mendadak bangkit dari tempat duduk untuk room tour dengan mata yang berbinar-binar. kondisi rumah nya saat ini sangat terbalik dari rumah nya yang ada di Bandung.
Baru 5 menit Venera melihat-lihat isi rumah, Pak Vero meneriaki namanya untuk berkumpul.
"Untuk Venela nanti, papah akan bawa kamu ke Bogor buat sekolah disana, sekaligus temanin papah yang masih sibuk mengurus perusahaan — Tenang aja, kamu akan tinggal di unit apartemen papah disana" Kata Pak Vino ke Venela.
"Loh kok kita dipisahkan sih pah?" Kata Venera mengerut kening.
"Sudah kamu nurut aja apa kata papah barumu, disini anak gadis mommy yang sudah bisa mandiri itu Venela, kamu masih kaya anak kecil, mommy ga berani lepas kamu sendirian disana" Bu Anita menimpali.
"Hah, mana ada mih, pokoknya Era ga bisa apa-apa kalau gada kak Ela" Kata Era.
"Tenang Era, sebagai gantinya Venela, anak papah yang akan temanin kamu disini" Kata Pak Vino.
"Siapa tuh — Cewek? Cowok?" Tanya Era.
Pak Vino tersenyum "Nanti juga tau, kalau kamu nakal, nanti dia yang akan menegaskan kamu"
"Hayo loh, makanya jangan buat onar terus di sekolah" Kata Venela menimpali, lalu menatap wajah ayah barunya tiba-tiba.
"Dia nih pah, selalu buat Ela kerepotan di sekolah, Ela beberapa kali harus misahin Era berantem sama teman kelasnya, Kadang pulang malam, kadang mommy juga di panggil ke ruangan BK gara-gara ulah Venera"
"Eh — Bohong pah, jangan percaya kak Ela" Kata Venera menatap tajam Venela.
"Ya sudah intinya Venela nanti ikut papah buat ke Bogor, kamu yang akan disini Era, nanti papah akan fasilitasi kamu motor untuk ke sekolah"
**
Dua hari kemudian..
Venela telah di bawa oleh Pak Vino ke Bogor, sedangkan Venera sendiri yang akan menetap di Jakarta Selatan.
Pak Vino telah membelikan motor untuk Venera sebagai aset dia ke sekolah, namun motornya masih belum datang masih tahap pengiriman — mengharuskan Venera ke sekolah untuk pertama kalinya menggunakan GoCar.
Venera masuk ke pekarangan sekolah itu, setelah lama memandang gedung sekolah yang begitu besar — tertulis di atas gedung nama sekolahan nya.
SMAN 8 Jakarta Selatan
Ini akan menjadi perjalanan hidupnya Venera sebagai murid pindahan dari Kota Bandung.
Menikmati masa-masa SMA sebagai kelas XII, setelah kemarin baru saja naik dari kelas XI dan menikmati masa libur panjang nya.
"Tunggu" Cegah seseorang.
Venera celingukan melihat siapa yang menghentikan langkah kakinya.
Murid itu berhenti melangkah, sambil mengambil tisu untuk mengusap bibir merah Venera, lalu menghapus makeup berlebihan di wajahnya Venera — Membuat bibir Venera menjadi belepotan.
"Lepas gelang emas lu, anting juga lepas, mana gede banget kaya yang di pakai tante girang!"
"Ini sekolah bukan sarana hiburan klub malam!" Tegas Rezaldi Algantara. Seorang ketua OSIS yang dikenal galak, tegas dan dingin — tubuhnya tinggi dengan rambut klimis belah dua, dirinya sedang menatap Era dengan tajam.
"Siapa lu?!" Kata Era sambil menaruh ponsel nya di saku rok. Aldi mengambil nya paksa.
"HP juga tidak diperbolehkan masuk ke dalam sekolah" Tegas Rezaldi.
"HAHHHHHHH!!" Pekik Venera membuat murid di sekitar sana tiba-tiba menoleh kearahnya.
"Eh siapa tuh cewek?" Kata Della.
"Lah jangan bilang dia mau buat masalah sama cowok lu del?" Timpal Tania.
Sindi, dan Natalia hanya fokus menatap dan menyaksikan.
Keempat gadis yang mendengar jeritan dari Venera mendadak ingin menghampiri. Ya, mereka satu geng yang kerap berbuat onar di sekolah ini.
"Kita samperin aja gimana?" Kata Tania.
"Tunggu, kita liatin aja dulu" Cegah Della.
Venera menyilangkan kedua tangan di dada, sambil melangkah maju menatap Rezaldi. gayanya sudah seperti anak baru puber.
"Anjir berani banget tuh cewek nantang ketos galak" Ini Kata Andara yang ikut menyaksikan.
"Turut berduka cita ya gue sama lu ra" Kata Zelia.
"Why?" Kata Andara.
"Selain cowok lu direbut Della, muncul gadis itu, kayaknya dia orang baru di sekolah ini" Jawab Zelia.
"No problem, kalau dia berani sentuh Rezaldi gue, kita buat dia gak nyaman di sekolah ini seperti Della" Kata Andara dengan ancaman.
**
Rezaldi bersikap tenang, menatap nya penuh dingin.
Venera tiba-tiba menggerakkan salah satu tangan untuk mengambil ponsel yang direbut, cuma gerakan nya kalah cepat dengan Rezaldi yang lebih dulu mengangkat ponsel itu tinggi-tinggi.
BRUK!!
Venera terjungkal ke bawah, tubuh nya hilang keseimbangan saat mencoba meraih ponsel itu.
"Balikin sih gak lucu sumpah, kan gue gak tau peraturan sekolah disini" Kata Venera.
"Yang buat gue ngambil ponsel lu, karena dandanan lu terlalu berlebihan, besok gue gak mau lihat lu dandan kaya ondel-ondel. Sakit mata gue!" Kata Rezaldi.
Venera menghela nafas, perlahan bangkit, mengangkat satu kakinya dan...
BUGH!
Selangkangan Rezaldi terkenal pukulan dari salah satu dengkul kakinya Venera.
"Jangan jadi orang yang menyebalkan ya!" Kata Venera menatap tajam.
"Bye Maximal!" Ketus Venera— dengan tenang dia merebut ponsel itu dari tangan Aldi dan pergi meninggalkan nya.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"