Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesosok Menyeramkan
Tak lama Alfan, membawa belanjaan bulanan ke dapur. Adelia,sigap merapikan belanjaannya.
"Jangan lupa mas, pulang kerja besok. Tolong mampir ke tempat pak Beno,beli ikan sama ayam. Buat lauk kita yah, beli sayur juga dan jangan lupa itu". Kata Adelia,tanpa menoleh ke arah suaminya.
Alfan, menghela nafas beratnya."Kenapa kamu, memberikan perintah kepadaku? Tidak bisakah kamu sendiri,ha!".
"Mas,ke tempat paman Beno jauh. Memerlukan waktu setengah jam,jika aku berjalan kaki. Nasib ibu, bagaimana di tinggal sendirian? Kamu bisa pergi dengan, Devi. Bukankah itu tugasnya,mau adil atau tidak?". Bentak Adelia, sejauh ini dia mengalah saja.
"Oke, aku turuti perintah mu. Bikinkan aku kopi panas,". Pinta Alfan,tanpa memperdulikan istrinya sibuk.
"Baik,mas". Jawab Adelia,mau beranjak berdiri.
"Mbak Adelia, lanjutkan saja pekerjaannya. Aku saja membuatkan kopi untuk,mas Alfan". Devi, mencegah kakak madunya. Ini adalah kesempatan emas, untuk mencampurkan cairan ini.
"Baguslah kalau begitu,memahami kesibukan ku". Kata Adelia,sibuk memasukkan barang-barang ke dalam lemari.
Devi, tersenyum sumringah dan telaten membuat kopi panas. Tak lupa meneteskan darah haid,yang di berikan mbah Djan. Mulutnya komat-kamit, sedikit membaca mantra.
Matanya melirik ke arah Adelia,yang sibuk membereskan belanjaan. Suaminya sibuk memainkan ponselnya,tanpa ada memperhatikan gerak-geriknya.
Huuuusssssss...
Kreekkkk
Kreekkkk
Angin sangat kencang, mampu mebuka jendela dapur. Suasana semakin mencekam dan menyeramkan.
Adelia dan lainnya,merasa ketakutan dan bulu kuduk seketika berdiri.
"Astagfirullah, anginnya kencang sekali. Mas tutup jendelanya, cepat!". Perintah Adelia,karena suaminya melamun seketika.
Ada apa ini? Suasananya sangat berubah, apakah karena mantra dari mbah Djan? Tapi,kata Mbah tidak berdampak bahaya.Batin Devi, tangannya sudah gemeteran. "Ini mas kopi panasnya".
"Makasih Devi,kamu memang istri mas yang terbaik". Alfan,memujinya dan mengelus pipi mulus Devi.
Devi, tersenyum sumringah dan melirik ke arah kakak madunya. Sudah pasti dirinya cemburu,di perlakukan manis oleh sang suami.
Adelia,membuang muka ke arah lain. Sungguh pemandangan memuakkan, tidak memikirkan perasaannya.
Kreekkkkk
Kreekkkk
Pintu dapur terbuka lagi,karena anginnya benar-benar kencang. Adelia, bergegas menutupnya dan tertahan. "Kenapa aku merasakan sesuatu,yang tidak enak? Harinya mau hujan lebat,petir menggelegar dan kilatnya mengerikan sekali. Aaaaaaa...!". Teriak Adelia, terkejut melihat sesosok menyeramkan.
"Adelia!Adelia,kamu kenapa?". Alfan, langsung memeluk tubuh istrinya
"Huuu...Huuu... Aku,aku melihat sesosok menyeramkan mas". Jawab Adelia, bersembunyi di pelukkan suaminya.
"Bohong,mbak! Lihatlah, tidak ada apa-apa. Benar sekali,mau hujan lebat". Devi, segera menutup jendelanya dan tidak suka melihat mereka pelukan.
"Sialan kamu, Adelia. Bohong kepada mas, demi mendapatkan pelukkan ku." Alfan, mendorong tubuh istrinya.
"Mas,aku tidak berbohong kepada mu. Aku tadi melihat sesosok menyeramkan,serba hitam dan besar". Bantah Adelia,masih bergidik ngeri.
"Alahhhh...Bilang saja mbak,kamu cemburu melihat kami bermesraan. Mas habiskan kopinya,kita ke kamar yuk. Mau manja-manja sama mas,jangan lupa keras-keras mende-sahnya". Bisik Devi, menggoda Alfan.
Alfan, sudah terpengaruh oleh ilmu dari Mbah Djan. Langsung mengangguk kepala, menghabiskan kopi dan mengangkat tubuh Devi ke dalam kamar.
Adelia, menitikkan air matanya. Karena dirinya tidak pernah di perlakukan seperti itu,Devi tersenyum puas.
Adelia, bergegas menyelesaikan pekerjaan dan cepat-cepat tidur saja. Tiba di dalam kamar,di balik tembok tempat tidurnya. Samar-samar mendengar suara desa-han saling bersahutan, membuat Adelia tak bisa tidur.
"Kurang ajar sekali, mereka berdua sengaja membuatku iri". Decak Adelia,keluar dari kamar dan menggedor-gedor pintu kamar suami dan adik madunya.
"Mas Alfan! Keluar mas, keluarrrrr...!". Teriak Adelia,sekeras mungkin. Akan tetapi, tidak ada sahutan sama sekali. Tangannya membuka handle pintu,lalu mengintip ke dalam. Matanya melotot sempurna, melihat suaminya begitu ganas menghu-jam tu-buh Devi.
Air bening mengalir deras di pipinya, menutup mulut. Segera mungkin, menutup pintu kamar kembali. Sungguh pemandangan menjijikkan sekali, tidak menduga melihat mereka berdua bercinta.
Kreekkk...
Kreeekk...
Suara aneh dari dapur, membuat Adelia panik dan ketakutan. Apa lagi lampu dapur,di matikan. Berlahan-lahan melangkah kakinya,lalu mengintip.
Lagi-lagi Adelia, terkejut dan menutup mulutnya. Sesosok tubuh menyeramkan, membelakanginya dan berbadan besar. Samar-samar terlihat jelas,dari petir diluar. Susah payah meneguk air liurnya, tubuhnya bergetar hebat dan ketakutan menjalar.
Adelia, berlarian masuk kedalam kamar. Mulutnya kelu tak bisa berkata apa-apa, segera mungkin mengambil Al-Qur'an dan memeluknya. "Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah". Gumam Adelia, beristigfar beberapa kali dan membaca ayat pendek.
Selama 3 tahun lebih,dia tinggal di rumah ini. Baru kali ini,dia melihat sesosok menyeramkan itu.
***************
Pagi harinya Adelia, terbangun dan beraktivitas seperti biasa. Memasak seandanya, menyiapkan keperluan ibu mertua.
"Adelia, kamu tidur jam berapa malam tadi?." Tanya bu Norma, langsung.
Adelia, menghentikan pekerjaannya dan menoleh ke arah ibu mertuanya. "Lupa bu, kenapa emangnya?". Adelia, balik tanya.
"Ibu, mendengar suara kaki di luar kamar dan ada bunyi aneh-aneh. Ibu manggil-manggil namamu, tidak di jawab sama sekali". Kata bu Norma, seketika bulu kuduk berdiri di tubuh Adelia.
"Bukan aku, mungkin mas Alfan atau Devi". Jawab Adelia,dia menduga pasti makhluk menyeramkan itu.
"Masa sih? Ibu panggil nama mereka, tidak menjawabnya. Apa jangan-jangan maling,tapi tidak ada barang yang hilang dan baik-baik saja". Bu Norma,jadi kebingungan. "Tiba-tiba saja, suasana rumah jadi seram dan mencekam. Apa kamu merasakan sesuatu, yang beda?". Tanya bu Norma,melihat sekililing ruangan.
Adelia, menghela nafas dan benar sekali. Dia merasakan sesuatu yang berbeda, tidak seperti biasanya. "Gak bu,biasa aja. Bisa jadi ibu, mimpi yang seram dan terbawa-bawa".
"Aku ke dapur dulu, membuat ibu susu". Pamitnya Adelia, membuatkan susu kepada ibu mertuanya. Dari kejauhan terlihat Devi, tengah mengintip gerak-geriknya.
"Mbak,biar aku membawakan susu untuk ibu". Devi, mencegahnya langsung.
"Tumben sekali kamu,bangun sepagi ini. Kenapa,takut di marahi ibu mertua mu? Lalu,mencari perhatian dan membawakan susu ini". Kata Adelia, tersenyum kecil.
"Apa sih,mbak? Aku niatnya baik loh, membantu mbak. Cepat sini, susunya". Devi, langsung merampas di tangan Adelia.
"Oke,aku serahkan kepada mu. Berhati-hati kepada ibu mertua,karena beliau galak". Bisik Adelia, meninggalkan adik madunya.
Devi, tersenyum sumringah dan melancarkan aksinya. Dia mengetes beberapa cairan ke susu,lalu membawanya ke kamar ibu mertua. Tidak ada satupun yang mencurigai rencananya, tetapi dia merasakan sesuatu yang aneh. "Kenapa bulu kuduk berdiri? Huu... Tiba-tiba suasananya dingin". Gumam Devi, mengetuk pintu kamar ibu mertuanya.
"Masuk..!". Ucap seseorang di dalam, Devi tersenyum lebar dan membuka pintu kamar ibu mertuanya. Jangan di tanyakan lagi, tatapan ibu mertuanya sulit di artikan.