Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Kita berlabuh
Sejak di mobil dalam perjalanan pulang tadi Nala terdiam dan acuh, Nala hanya melihat kearah jendela. Ada dengan nya, batin Kim.
"Toni, hentikan mobilnya, kau pulanglah naik taxi" ucap Kim tiba-tiba.
"Baik tuan!" Jawab Toni menuruti dengan sedikit bingung.
Setelah Toni turun, Kim pindah ke kursi supir dan meminta Nala pindah ke kursi depan.
Nala yang bingung, hanya mengangguk tidak menjawab.
Kim pun menjalankan mobilnya, dan berlalu meninggalkan Toni.
"Mau kemana kita?ini bukan arah jalan menuju pulang"tanya Nala bingung.
Setelah beberapa saat menyadari, ternyata ini jalan menuju rumahnya, rumah peninggalan orang tuanya. Tapi untuk apa dia kesini, pikir Nala.
Sesampainya didepan rumah,
" Kenapa kita kesini!?"ucap Nala heran.
" Kau tidak senang!?" Jawab Kim sambil tersenyum.
" Tentu saja, aku rindu dengan rumah ini! Tapi untuk apa?"ucap Nala
" Masuklah, ini kuncinya!" Ucap Kim menyerahkan kuncinya.
" Kenapa kuncinya ada padamu?! Kau mengganti kuncinya!?" Ucap Nala masih bingung.
" Tantemu yang memberikannya, aku minta pelayan membersihkannya" ucap Kim tersenyum.
Nala membuka pintu rumahnya, setelah pintu dibuka dan menyalakan lampu. Nala bingung lalu melihat Kim, didalam sudah ada bunga dilantai. Nala mengambil bunga itu trus yang ternyata menuju ke kamarnya dilantai atas. Apa ini sebuah kejutan, pikir Nala yang melihat Kim mengekorinya dibelakang. Nala membuka pintu kamarnya, dia sangat terkejut melihat kamarnya sudah dihias seperti kamar pengantin.
Kim yang masih dibelakang Nala menutup pintu kamar Nala,
"Kau suka?"tanya Kim memeluk Nala dari belakang.
"Kenapa kau lakukan semua ini?!"tanya Nala gugup karena pelukan Kim.
Kim membalikkan tubuh Nala dengan lembut,
"Nala aku mencintaimu..." Ucap Kim dengan lembut.
Nala hanya diam dan membeku, dia masih tidak percaya dengan ucapan Kim.
" Kau mencintaiku karena anak ini?!"jawab Nala sambil memegang perutnya.
"Kau, dan bayi kita! Aku mencintai kalian berdua!" Ucap Kim sambil memeluk Nala erat.
Nala masih bingung dengan yang diucapkan Kim, tapi sejak kapan dia mencintaiku, batin Nala. Nala menatap dan melihat kedalam tatapan mata Kim, tidak terlihat kebohongan dari mata Kim.
Didalam kebingungannya, Kim mengangkat wajahnya. Kim mencium bibir Nala dengan sedikit lumatan, Nala hanya diam mengikuti gerakan bibir Kim. Kim lalu melepas ciuman itu.
"Kau dan bayi ini adalah duniaku sekarang" ucap Kim membelai wajah Nala.
"Boleh..?!" Ucap kim meminta persetujuan Nala, Nala hanya menunduk malu dengan wajah memerah. Merasa sudah mendapat persetujuan dari Nala, Kim mencium bibir Nala, kali ini dengan lumatan dan sedikit panas. Nala hanya mengimbanginya, setidaknya dia belajar dari film drama yang ditonton nya. Perlahan ciuman Kim turun kearah leher Nala, Nala yang mendapat sentuhan dari Kim hanya bisa melenguh. Kim membuka resleting baju Nala dengan lembut, lalu menggendong Nala dan membaringkannya ditempat tidur. Mereka melanjutkan adegan panas itu ditempat tidur, kali ini Kim melakukannya dengan lembut. Membuat Nala terbuai dengan sentuhan sentuhan yang Kim lakukan, rasa trauma yang dulu pernah di rasakan karena Kim, hilang diobati dengan sentuhan-sentuhan lembut yang Kim buat saat ini. Mereka menghabiskan malam itu dengan kenikmatan, Kim memberikan tanda kepemilikan di dada Nala. Setelah peraduan panas itu, dan mereka berdua mencapai puncak, Kim mendesah panjang dan begitupun juga dengan Nala. Kim merebahkan badan nya disamping Nala, merek saling berhadapan. Kim membelai Nala lalu mengecup bibir Nala, sepertinya bibir Nala sudah membuat candu seorang Kim Joon. Mereka saling bertatapan, Nala membelai lembut wajah Kim. Nala masih tidak percaya dengan apa yang telah mereka lakukan barusan, debaran hati Nala begitu kencang, hembusan nafas keduanya kini beradu. Kim membawa Nala kedalam pelukan nya,
" Jangan menatap ku begitu! Nanti membuat ku menginginkan kembali!" Ucap kim membisikkan Nala. Kim tidak mau membuat Nala lelah, dia takut terjadi apa-apa dengan kehamilan Nala.
"Sebaiknya kita istirahat saja, tidurlah" Ucap Kim, mencoba menahan nafsunya. Sebenarnya dia ingin melakukannya lagi, apalagi saat ini tubuh mereka sudah menempel.
" Yoebo...eh tapi aku lapar" cicit Nala. Yang masih dalam pelukan Kim.
Kim yang mendengarnya pun tertawa, " kau mau makan apa?!" Tanya Kim sambil mengecup kening Nala.
"Aku mau makan sate, roti bakar, martabak, dan susu jahe" jawab Nala semangat.
Kim sungguh terkejut dengan permintaan makanan yang diinginkan Nala, Kim memandang Nala seakan tidak percaya dengan apa yang istrinya ucapkan, apa mungkin Nala bisa menghabiskan semua, batin Kim. Tapi karena dia pernah melihat Nala menghabiskan Nasi goreng sebanyak tiga piring, sepertinya dia tidak perlu meragukannya.
"Baiklah, kau bersih-bersih saja dulu, aku akan memesan on-line" Ucap Kim mengecup kening Nala. Mereka pun bangkit dari tempat tidur secara bersamaan, kim dengan menggunakan handuk mengambil hpnya di meja rias Nala, dan Nala pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Setelah memesan online dan melihat Nala sudah keluar dari kamar mandi, bergantian Kim yang pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Setelah mereka berdua sudah dalam keadaan bersih dan rapih, mereka berdua turun ke bawah menunggu pesanan online datang. Mereka berdua duduk diruang tamu, kim menarik Nala untuk duduk di pangkuannya. Awalnya Nala menolak, tapi Kim menariknya, dengan malu-malu Nala duduk dipangkuan Kim. Kim memeluk pinggang Nala, dan menaruh tangan di lehernya. Kim mengusap bibir Nala, lalu menciumnya, ciuman Kim semakin dalam. Gairah Kim kembali saat menyentuh dada Nala, semenjak hamil dada Nala semakin besar, dan ternyata Nala tidak memakai bra. Suara deringan panggilan hp mengagetkan keduanya, Kim mengangkat panggilan telepon tersebut. Nala menenggelamkan wajahnya di leher Kim karena malu, ternyata itu panggilan dari driver pengantar makanan, driver itu sudah ada di depan rumah Nala.
Mendengar itu Nala turun dari pangkuan Kim dengan wajah malu, Kim pun bangkit dari duduknya.
" Aku ambil pesanan nya dulu ya!"ucap Kim mengecup kepala Nala.
Nala menjawab dengan tersenyum, lalu mengangguk.
Tak berapa lama, Kim datang dengan beberapa kantong makanan. Setelah menutup pintu, kim menuju dapur rumah Nala untuk mengambil piring dan juga sendok. Kim menyiapkan semuanya di meja makan sederhana dirumah Nala,
" Sayang, ini makanannya udah siap " ucap Kim memanggil Nala.
Mendengar Kim memanggil dengan panggilan sayang, hati Nala berbunga-bunga. Dengan malu-malu, Nala menghampiri Kim. Kim sungguh takjub dengan istrinya ini, Nala benar-benar makan dengan lahapnya. Kim hanya makan pesanannya sate kambing dan itupun belum habis, tapi Nala sudah memakan martabak nya.
" Apa sebelum hamil makanmu selalu banyak sayang!" Jawab Kim heran.
Nala hanya tersenyum, " tidak, hanya semenjak hamil!" Jawab Nala. Sambil menikmati martabaknya.
" Sepertinya, aku harus bekerja lebih keras! Karena calon anak ku doyan makan!" Ucap Kim sambil tersenyum. Nala yang mendengarnya tertawa, lalu melanjutkan makannya.
" Apa setelah makan ini, kita bisa melanjutkan adegan tadi?" Ucap Kim mengedipkan mata.
Mendengar nya sontak Nala terbatuk-batuk, Kim memberikan Nala minum.
" Pelan pelan sayang" ucap Kim khawatir.
Kim tersenyum melihat tingkah Nala, dengan wajah memerah Nala melanjutkan makannya. Mereka berdua kembali menikmati makanan mereka masing-masing, kim sudah menghabiskan makanannya, menunggu Nala menghabiskan susu jahenya.
Selesai makan Kim membereskan piring-piring, dan menaruh di rak. Nala berniat ingin membantu Kim, tapi Kim melarang nya, dan meminta Nala untuk menunggunya di sofa.
Nala menyalakan televisi, untuk menghilangkan rasa gugupnya. Nala mengingat perkataan Kim tadi, dada nya berdebar kencang. Tak lama Kim datang menghampirinya, dan duduk disebelahnya. Tiba-tiba Kim mematikan televisi nya, lalu menggendong Nala seperti anak kecil. Nala terkejut saat tiba-tiba Kim menggendongnya, Nala hanya memandang wajah kim malu-malu dan memeluknya. Kim membawa Nala ke kamarnya, dan merebahkan Nala ditempat tidur. Saat ini posisi Kim sudah ada diatas tubuh Nala, dengan satu tangan menyangga badan nya. Tangan Kim yang satu lagi membelai wajah Nala, menyingkirkan rambut yang menghalangi pandangan nya. Mata mereka saling menatap dalam, lalu Kim mengusap bibir Nala dengan ibu jarinya. Kim mencium Nala dengan lembut, lalu melumatnya dengan nafsu. Ciumannya kini beralih ke leher Nala, Nala hanya mendesah merasakan geli, Kim memberikan tanda kepemilikan dileher Nala. Tangan Kim mulai masuk ke dalam baju Nala dan mulai memainkan payudara Nala, membuat Nala mendesah nikmat. Kim mulai membuka baju Nala, mereka kembali melakukan hubungan badan. Hingga Kim dan Nala kembali mencapai puncaknya, akhirnya merekapun tertidur.
Pagi hari, matahari mulai terik menyinari, dari celah-celah jendela kamar, membuat Kim silau dan akhirnya terbangun. Kim melihat Nala masih tertidur dalam pelukan nya, Kim tersenyum memandangi wajah Nala yang sedang tertidur pulas.
" Aku sangat mencintaimu Nala", ucap kim pelan lalu mengecup bibir Nala. Nala yang masih memejamkan matanya, hanya tersenyum.
Kim pergi ke kamar mandi Nala, untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai mandi dan sudah rapih, Kim turun kebawah melihat notifikasi di hpnya. Ternyata Toni sudah menanyakannya dari subuh tadi, sepertinya dia khawatir karena Kim tidak bilang kepada Toni, bahwa dia akan menginap dirumah Nala. Kim hanya meminta Arnold dan beberapa pelayan untuk membersihkan dan menyiapkan kejutan dirumah Nala, dan sekalian pakaian mereka berdua. Kim mengirimkan pesan kepada Toni, untuk datang kerumah Nala dengan membawakan sekalian sarapan untuk dia dan Nala.
Setelah hampir satu jam menunggu, Toni pun datang dengan beberapa pelayan.
"Selamat pagi tuan!" Salam Toni.
" Pagi, Toni perintahkan pelayan menyiapkan langsung sarapannya, dan yang lain bersih-bersih" ucap Kim memberikan perintahnya.
Tak lama Nala turun kebawah, dengan keadaan sudah mandi dan cantik. Nala sedikit canggung mengingat adegan panasnya dengan Kim semalam, ditambah saat ini ada Toni dan beberapa pelayan.
" Selamat pagi" ucap Nala lembut.
Mendengar suara Nala Kim melihatnya, lalu tersenyum.
" Bagaimana tidur mu sayang, kau pasti lelah karena semalam". Ucap Kim sambil mengedipkan mata.
Blush..wajah Nala langsung memerah, dan tersenyum malu, lalu Nala memalingkan wajahnya. Toni yang mendengarnya hanya tersenyum, dan menahan gelinya karena sebenarnya Toni sudah melihat tanda merah dileher Nala. Entah wanita itu polos atau lupa, Nala yang menguncir rambutnya, membuat tanda itu terlihat oleh Toni dan juga para pelayan. Kim lalu menghampiri Nala, dan menggenggam tangan Nala, mengajaknya untuk sarapan. Setelah mereka duduk di meja makan, Kim hanya tersenyum melihat leher Nala dan mencoba meledeknya.
" Leher mu kenapa sayang, kok banyak merah-merah nya!" Sambil menunjuk ke leher Nala.
Nala yang mendengar ucapan Kim pun langsung terbatuk kaget, lalu melihat ke arah Kim sambil melotot. Para pelayan juga Toni, terlihat menahan tawa. Dia lupa dengan bercak tanda yang dibuat kim tadi malam, dia langsung membuka kuncir rambutnya.
" Kenapa di buka sayang, kau terlihat sangat cantik di kuncir" ucap Kim menatap Nala dengan tersenyum.
Astaga aku lupa, malunya, dia pasti sengaja meledek ku, pikir Nala. Sambil memejamkan mata.
" Kita lakukan lagi yang semalam ya nanti dirumah ku, kan semalam sudah dirumah mu" ucap Kim membisikkan ditelinga Nala.
Wajah Nala kembali merah, dan dia menjadi salah tingkah dibuat kim. Kim yang melihat tingkah Nala yang lucu, membuat Kim menjadi senang dan tertawa kecil.
" Yoebo..."ucap Nala manja sambil mencubit Kim.
" Aaaahh iya iyaa" ucap Kim kesakitan, hati Kim kini merasa berbunga-bunga. Istrinya ini sangat membuatnya bahagia, siapa sangka gadis yang diperkosa nya dan hamil, akhirnya menjadi istri yang sangat dicintainya sekarang.