Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. cowok playboy
Kevin hanya memandang lurus setelah Aura bertanya mengenai perasaan nya itu.
"Tanpa Lo tanya pun, Lo tau itu kan?" Balas Kevin lalu menghisap vape nya itu lalu ia hembuskan lagi. Asap itu langsung di bawa oleh angin yang kencang.
Aura tertawa pelan. "Pfft... Awas nanti Lo galau parah." Kata Aura meledek Kevin.
Kevin pun berdecih. "Cih, kayaknya elo bener-bener lupa siapa gue." Kata Kevin tanpa menoleh Aura.
"Playboy juga pasti pernah galau kali. Gue cuma takut Lo galau cuma gara-gara perasaan elo ke gue ini sih." Kata Aura kembali meledek.
"Siapa takut wle." Kata Kevin menjulurkan lidahnya. Lalu kemudian ia kembali berdiri dari duduknya. Menatap ke sembarang arah dan menyembunyikan perasaan takutnya itu.
Tahu sendiri kan kalian, bahwa Kevin tidak percaya pada wanita dan takut ia akan tersakiti seperti papanya itu. Dan menjadi jiwa yang playboy, Kevin tak boleh takut dengan masalah cinta yang akan menyakiti dirinya.
"Tenang Kevin... Aura cewek baik-baik." Ucapnya dalam hati. Sebisa mungkin ia berfikir positif agar kegelisahannya itu tak terlihat oleh Aura.
Gengsi dong! Masak cowok playboy takut galau. Hahahh...
Kevin pun mengajak Aura untuk jalan-jalan mengelilingi Kebun itu. Sembari mereka bercerita juga.
"Oh, ya btw rumah Lo dimana?" Tanya Aura.
Mendengar pertanyaan itu Kevin menghentikan langkahnya lalu memperhatikan Aura. "Emm... Rumah gue..." Kevin menggantung Kalimantan dan matanya menatap ke atas membuat Aura sebal.
"CK. Jangan bilang Lo nggak punya rumah karena Lo keluyuran tiap malem. Lo beneran ajak jalanan banget ya." Kata Aura lalu meninggalkan Kevin yang tengah bengong itu.
Kevin pun tersenyum senang melihat Aura yang kesal. Sungguh lucu. Ia berjalan beriringan dengan Aura lalu mengacak gemas rambut Aura.
"Apaan sih Lo." Ucap Aura ia reflek menjauh dari Kevin dan kembali merapikan rambutnya.
"Nggak gitu, Lo kalau mau main jangan ke rumah gue, ke apartment gue aja atau nggak ke markas. Rumah gue sepi... Banget takut..."
Belum sempat Kevin melanjutkan ucapannya Aura lebih dulu memotongnya. "Eh, jangan mikir yang aneh-aneh. Siapa juga yang mau datang ke rumah elo...." Sahut Aura ia juga menggantung kalimatnya. Lalu menepuk jidatnya.
"Kenapa?" Tanya Kevin.
"Bukannya gue pernah ke rumah elo ya...? Emang nggak sempet mampir sih, tapi gue lihat dari depan bener-bener kayak rumah hantu." Ucap Aura membuat Kevin terkekeh.
"Hahaha... Makanya, gue harap bisa punya anak sama elo terus rumah gue bisa jadi ramai." Ucap Kevin yang membuat Aura meliriknya sinis.
"Lo masuk banget sih."
Kevin memutar bola matanya malas. Cewek di sampingnya ini kayaknya emang bodoh. "Yaelah cowok normal kali ngomong kayak gini."
"Enggak! Lo itu nggak normal. Cowok yang awalnya Deket sama cewek itu dia nggak akan se bar-bar ini kalau ngomong. Mereka malu." Bantah Aura
"Ya terus gue harus sok polos gitu? Mending bar-bar kayak gini kan daripada sok polos eh, di belakangnya jauh lebih parah. Kan sakit di bohongi girl..." Kata Kevin menyindir Aura. Aura pun geram dan ingin mencubit bagian perut Kevin.
"Lo itu bener-bener ya nyebelin banget...." Ucap Aura lalu hendak menyubit Kevin, namun Kevin malah berlari menjauhinya.
Dan jadilah mereka sekarang kejar-kejaran tanpa peduli banyak orang juga yang melihatnya.
"Apa wle... Ayo kejar gue." Ucap Kevin yang melihat Aura berhenti dengan ngos-ngosan. Aura pun menatap Kevin dengan kesal.
"Ayo dong! Masak jago lari cuma di lapangan doang." Ucap Kevin meledek Aura dan membalikkan jempolnya ke bawah.
Aura pun kembali mengejar Kevin, dan saat Kevin hendak berlari lagi. Tubuhnya tiba-tiba menabrak seseorang.
"Eh, hati-hati dong mas." Kata perempuan yang ia tabrak itu.
"Iya, maaf ya mbak." Ucap Kevin lalu membantu mbak-mbak itu berdiri. Sedangkan Aura kini tersenyum miring.
"Kena Lo!" Ucap Aura memeluk tubuh Kevin agar tak bisa bergerak. Sedangkan Kevin hanya diam mematung menikmati pelukan Aura. Jantungnya kembali berdegup hebat. Nyaman, Sangat nyaman. Rasa ini tak pernah ia rasakan saat bersama dengan pacar-pacarnya dulu.
"Apa gue udah benar-benar jatuh cinta sama elo?" Batin Kevin. Tak lama kemudian ia merasakan sakit pada bagian perutnya. Dan itu membuatnya sadar dari lamunannya.
"Aw, aw, sakit Ra." Kata Kevin sembari memegangi perutnya, karena Aura diam-diam mencubitnya dalam.
"Rasain Lo! Huh!" Kata Aura lalu berlalu meninggalkan Aura.
"Galak banget sih Lo! Tapi gue suka." Gumam Kevin lalu menyusul Aura. Setelah berjalan-jalan mengelilingi Kebun teh tersebut, akhirnya Kevin dan Aura memilih untuk duduk di salah satu cafe yang ada di sana.
Semakin sore udara pun semakin dingin. "Mau kopi atau teh Ra?"
"Teh aja." Kata Aura, lalu mengeluarkan ponselnya. Kini semua orang yang berada di kebun itu juga tengah menunggu sunset yang akan mereka nikmati.
Ia pun sendiri terus mengabadikan momen tersebut. Tak lama dari itu Kevin pun datang dengan membawa teh dan kopi.
"Kok beli cemilan juga sih." Gerutu Aura. Pasalnya ia sudah makan banyak akhir-akhir ini. Ia takut jadi BB nya itu naik banyak.
Kevin pun menghelakan nafas. Ia tau apa yang di pikirkan Aura. "Berat badan naik 5 kilo itu nggak ngaruh. Lagi pula Lo masih kecil dan kurus. Biarin aja naik dikit dan gede."
Mendengar itu Aura pun melototkan matanya. "Ya kalau Lo suka yang gede, cari aja Sono yang gede. Nggak perlu nyuruh-nyuruh gue. Lagi pula udah cinta sama diri gue sendiri." Sarkas Aura. Sungguh berdebat dengan Kevin melelehkan tak ada ujungnya juga.
Melihat hal itu, Kevin kembali tersenyum. Lucu, Aura lucu saat lagi kesel kayak gini.
"Becanda kok. Lagian Lo udah sempurna. Gue beli camilan ya supaya enak aja. Nggak akan ngaruh banyak kok cuma kentang goreng."
Tak lama dari itu matahari pun akan segera turun dan Aura langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen tersebut.
"Lo nggak mau foto bareng gue?" Tawar Kevin.
"Yaudah ayo." Kata Aura dan mereka pun berfoto dengan adanya sunset yang membuat foto mereka jadi bagus.
"Nanti kirim ya." Kata Kevin.
Tak butuh waktu lama Aura pun langsung mengabadikan momen itu ke stroy Instagram nya. Dan tak lupa juga mengirimkan foto itu pada Kevin.
Setelah itu Aura meletakkan ponselnya dan kembali menikmati teh hangatnya. Lalu Kevin melirik Aura sejenak. Ia memperhatikan gerak-gerik Aura yang tampak kedinginan. Benar! Angin semakin kencang dan dingin.
Kevin pun melepas jaket versity nya, lalu memakaikan pada tubuh Aura. "Pakai aja. Cardigan Lo terlalu tipis."
Aura diam sejenak, lalu menatap Kevin. Benar, ia merasa lebih baik setelah mengenakan jaket Kevin.
"Tapi Lo cuma pakai kaos dong?"
Sudut bibir Kevin terangkat ke atas, hatinya kembali senang. "Lo khawatir sama gue? Artinya Lo juga suka sama gue kan?"
Aura pun memalingkan wajahnya, menyesal dia mengkhawatirkan Kevin.
"Tenang.... Cowok playboy ini kuat kok. Nggak akan sakit." Kata Kevin lagi dan di hadiahi tatapan sinis oleh Aura.
"Cih, bangga banget sama status Lo itu."