"Mas,minta uang boleh gak tiga ratus ribu,untuk beli kebutuhan dapur dan sabun sudah pada habis! " ucap ku lembut
" Uang aja kamu nih,gak mikir apa yang cari susah,kamu kan tau sekarang nih sulit cari uang taunya minta aja, mana banyak lagi." omel mas Riyan sambil membanting gelas di hadapannya.
" Tapi ini tanggung jawab mu mas,mama juga jarang minta minta uang segitu kalo gak bener-bener habis semua mas." jelasku, agar mas Riyan berfikir kebutuhan habis semua.
Ranita putri dulu adalah seorang janda mempunyai anak satu laki-laki bernama Anwar, ranita putri mengenal Riyan ketika ranita merantau kekota dan menikah.niat hati merubah nasip namun naasnya kehidupannya sangat jauh ketika dirinya masih sendiri apakah ranita mampu melewati semua dan meraih kebahagiannya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu tak punya etika dan sopan santun
" ahhhh,,,adikku tersayang akhirnya kamu pulang juga." teriak mba meli memasuki rumah sambil berlari menemui ku dan langsung memelukku tanpa mengizinkan ku menghirup udara sangking kuatnya mba meli memelukku hingga aku meronta-ronta dan akhirnya suara emak iyem yang cukup keras membuat mba meli melepskannku.
" Meli,,," suara teriakan emak melengking yang berdiri berada di antara pintu kamar ku dan ruang tengah saat melihat ku di peluk sama mba meli begitu kuat.
" Reflek mak," ucap mba meli sambil cengengesan setelah melepaskan pelukannya.
" Kamu itu mel kalo adikkmu kenapa-napa gimana! itu adikmu lagi hamil kamu peluk-peluk begitu kuat apa gak sesak itu napas adikmu,heh! " omel emak Iyem kepada anaknya yang di omeli cuma cengar cengir.
" Kamu kapan pulang dek?" tanya mba meli saat ini sudah duduk di samping ranjang ku.
" Sebenarnya kemarin sore mba, tapi aku kemarin memilih cari tempat istirahat aja dulu di kota sebelum ke kampung." balasku dengan.
" Mal, bawa adikmu makan siang dan biar kan dia istirahat lagi setelah makan." ucap emak iyem.
" Ayo nit, nanti kita sambung lagi ceritanya kamu kok tambah kurus sih mba lihat?" ucapan mba meli sepontan dan membuat emak iyem yang berjalan di depan terhenti dan menoleh kebelakang aku pun hany diam saja bingung mau jawab apa.
" Ya duk emak kok gak sadar ya padahal dari tadi ngobrol sama emak." emak membalas ucapan mba meli.
" emmm mungkin karena faktor kehamilanku kali mba,mak, soalnya aku jarang mau makan nasi hanya cemilan aja yang ku suka." ucapku beralasan karena bingung harus jawab apa.
Saat ini keluarga emak iyem sedang berkumpul di ruang makan sedang menikmati makan siang,setelah selesai satu persatu keluarga menatap wajah ranita dengan pandangan yang sulit di artikan ya, ranita jadi pusat perhatian seluruh keluarga karena penampilan ranita dan ranita lupa untuk merubahnya sedikit dan kini akhirnya satu persatu pun bertanya.
" Masa karena kehamilan sih,apa suami mu gak merawatmu dek." tanya mba meli selidik karena wajah tirus dan lelah ranita terlihat jelas wjahnya sangat jauh dari usianya jika di lihat.
" Ya mba sejak aku hamil emang begini." ucapku sambil tersenyum.
" Kamu di rawat sama suamimu kan nit?" pertanyaan pakde Bambang membuatku langsung terkejut dan terdiam sesaat sebelum menjawabnya ku atur rasa ku sesaat.
" Ya pak mas riyan merawatku kok." jawabku singkat karena takut salah berbicara.
" Jangan sampai pakde dengar kamu kekurangan dan jangan sampai riyan tak memenuhi janjinya menjagamu sampai pakde dengar itu pakde langsung menjemputmu." ucap pade Bambang sambil memperhatikan ku dari ucapannya yang aku pastikan pakde marah besar jika beliau tau yang sebenarnya.
" Ya pakde." ucapku takut-takut.
" Besok kamu ikut pakde sama emak Iyem ya kelurahan tadi pakde sudah bicara sama pak RT Kat pak RT kamu langsung kelurahan dan akan bertemu langsung sama orang kecamatan katanya besok ada revisi untuk warga yang belum ketemu." ucap pakde lagi kepadaku.aku hanya mampu mengnggukan kepala.
" Meli ikut Yo pak?" tawar meli dan langsung di anggukan bapaknya dan itu langsung membuat meli kegirangan padahal cuma di izinkan ikut aja.
Setelah ngobrol ngalor ngidul sama keluarga ranita masuk kamar dan istirahat pikir ranita mumpung di rumah emak bisa tenang sedikit dan menghilangkan sedikit masalah yang ranita alami.
******
" Kita kembali aja bang dimas aku gak enak sama keluarga tante linda." ucap reza kepada dimas yang sedang duduk di ruang tengah sedangkan yang lain entah kemana.
" Ya za, abang juga berfikir begitu lebih baik kita kembali ke kota S dari pada di sini malah membuat keributan dan aku merasa gak enak sama om dewa sepertinya om dewa sudah sangat marah pada ibu." kata dimas mengungkapkan rasa malunya terhadap om dewa.
" Kalian masih di sini?" suara dari seseorang tepat di belakang mereka berdua membuat mereka terkejut mereka tau pemilik suara itu.
" Om dewa." ucap mereka berdua
" Maaf om kami akan pulang hari ini juga,dan kami mewakili ibu mertua kami,kami minta maaf sudah membuat ketidak nyamanan kepada om selaku tuan rumah." ucap dimas setelah mengatur rasa terkejutnya tadi sambil membungkuk kan tubuhnya di hadapan dewa.
" Sudah lah kalian gak usah minta maaf toh kalian ini sama saja dengan ku hanya orang lain gak sepatutnya kalian yang meminta maaf, lagian ya emang sudah prilaku ibu mertua kalian dari dulu selalu begitu memandang rendah terhadap orang lain yang dia benci apa lagi dulu om orang miskin dan itu yang selalu membuat ibu mertua membenci om dari dulu." ucap om dewa sedikit merendahkan nada suara yang sebelumnya agak sedikit tinggi.
"Om mau tanya,om gak lihat istrinya Riyan sejak semalam apa dia gak ikut?" tanya om dewa lagi.
" Ya om ranita gak bisa ikut katanya mau izin pulang kampung."
" Bang sudah bangun sejak kapan abang duduk bersama mereka?" kata linda takut-takut.
" Dari mana kamu mah?" tanya balik om dewa kepada tante linda dan di susul oleh suara yang tidak di sukai oleh om dewa.
" Ngapain kamu tanya-tanya istrimu kemana? Orang kerjaan kamu aja molor terus ada tamu bukanya di tawarin apa kek ini malah di tinggal tidur."ucap ibu ratmi dengan angkuhnya.
" Mama dari mana?" tanya om dewa sekali lagi.
" Mama dari rumah abang juli bang temanin kak ratmi kesana." ucap linda terbata-bata.
" Oh...." ucapan dewa tergantung kerena suara ibu ratmi meputusnya sebelum dewa melanjutkan omongannya.
" Lagian ya kamu itu bukannya mengatur aku selalu kakak ipar mu malah tinggal tidur gak sopan ada tamu malah di cuekin." omel ibu ratmi ke om dewa.
" Tamu yang bagaimana dulu yang mau di hormati? Tamu yang gak punya tata Krama dan etika seperti kak ratmi ya! Maaf ini rumah saya, tolong linda kamu urus kakakmu dan aku gak mau tau pokonya malam ini rumahku harus sepi kalian bisa berkemas dan pergi dari sini karena saya gak terima tamu seperti kalian." ucap tegas dewa yang memang sudah jenuh dengan sifat Ratmi yang selalu meremehkannya dan dewa langsung mengusir keluarga ratmi dimas dan Reza yang tak ingin melihat perdebatan lagi memilih langsung pergi kekamar untuk berkemas tak lupa merek menarik istri mereka masing-masing untuk berkemas.
" Bang,,,,mas.." apaan sih ini ucap reni dan yanti bersamaan ketika sudah di depan kamar .
"Beresi semua baju kita kita pulang hari ini." ucapaan dimas tegas.
" Tapi mas," ucap reni tergantung ketika melihat tatapan mata suaminya yang seperti menahan amarah karena takut dengan amarah reza akhirnya reni langsung ngacir kedalam mengambil tas barang mereka.sedangkan yanti dan dimas masih berdebat karena yanti kekeh ingin tetap di rumah tantenya.
" Ayo za kita pergi aja sendiri aku gak mau terlibat dan semakin gak enak sama om dewa." ucapan dimas yang langsung di pahami reza pun langsung berlari kedalam kamar istrinya dan menarik keluar 2 koper miliknya bersama istrinya dan anaknya.
" Loh kalian mau kemana sudah main tarik koper aja?" pertanyaan itu sukses membuat semua orang yang ada di ruang tamu menoleh ke mana ibu ratmi menunjuk.
" Ya mau pulang lah Bu masa mau kemping." jawaban santai dari reza membuat mata ibu ratmi melotot.
" Gak ada yang boleh pulang kita liburan aja di sini seminggu." ucap ibu ratmi angkuh.
" Maaf bu kamu harus kerja." ucap dimas.
" Libur aja dulu dim." perintah ibu ratmi kemenantu tertuanya.
" Gak bisa bu reza sama bang dimas sudah di minta masuk kerja lusa.jadi terserah ibu mau ikut kami pulang atau gak yang jelas aku dan bang dimas akan pulang hari ini." ucapan reza telak tak bisa di tolak oleh istrinya dan dimas yang melihat hanya tersenyum sedangkan om dewa dan istrinya hanya melihat dan ada senyum kecil di wajah om dewa karena alasan yang di buat-buat oleh menantu kakaknya itu.
jangan lupa saling dukunggg