Davina Himawan tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Jodie kandas di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya begitu bahagia, dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah Vina mengetahui suaminya berkhianat dengan wanita lain. Wanita itu tak lain sekertaris suaminya sendiri. Lolita.
Davina memilih pergi meninggalkan istana yang telah ia bangun bersama Jodie, laki-laki yang amat di cintainya. Bagi Vina yang menjunjung tinggi kesetiaan, pengkhianatan Jodie tak termaafkan dan meninggalkan luka teramat dalam baginya.
Bagaimana kisah ini?
Apakah Davina mampu bangkit dari keterpurukan atau kah ia akan merasakan sakit selamanya? Ikuti kelanjutannya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KAGET
Davina menyapukan lipstik berwarna soft di bibirnya. Wanita cantik itu membiarkan rambut panjang bergelombang nya terurai indah.
Sekarang ia hendak menemui Daniel Sanjaya pemilik mobil yang ia tabrak kemarin seperti janjinya pada Nathan asisten laki-laki itu ketika menghubungi nya pagi tadi.
Namun yang sangat mengagetkan Davina, ketika Nathan memberi tahu alamat tempat mereka akan bertemu yaitu perusahaan yang sangat Davina kenal. Tak lain tempat di mana suaminya bekerja.
PT. Starjaya Grup
Davina tidak tahu apa hubungan antara pemilik mobil yang ia tabrak dengan perusahaan tempat suaminya bekerja. Tentu saja Davina tidak enak bertanya pada Nathan melalui telpon, terasa kurang sopan.
Jam di dinding menunjukkan angka dua belas siang. Sekalian saja Monica membawakan makan siang suaminya. Meskipun Jodie dengan tegas mengatakan untuk tidak mengurusi diri nya, namun bagi Vina ia istri Jodie jadi berkewajiban mengurus kebutuhan suami.
*
Mobil Davina yang di kendarai Bambang berhenti di parkiran salah satu gedung pencakar langit di ibukota. Hari ini ia meminta Bambang yang sehari-hari bertugas menjadi driver untuk keperluan katering mengantarnya, karena mobil Davina berada di bengkel.
"Bambang kamu langsung pulang saja ke rumah produksi. Biar nanti ibu pulang sama bapak. Kamu harus mengantar orderan dari pelanggan", ucap Davina sebelum keluar mobil.
"Iya bu", jawab Bambang.
Davina menatap bangunan tinggi menjulang dihadapan nya. Kemudian melangkah masuk ke lobby. Gadis itu hendak ke meja resepsionis namun seseorang menyapanya.
"Nona, Davina sebaiknya anda langsung menemui tuan Daniel. Bos saya tidak banyak waktu. Sebentar lagi ia harus menghadiri rapat direksi".
Davina menolehkan wajahnya.
"Pak Nathan?", ucap Vina kaget tiba-tiba pria itu ada di dekatnya.
"Nathan. Panggil Nathan saja. Sepertinya aku sudah tua sekali kalau di panggil pak", sela Nathan sambil tersenyum ramah.
Davina menganggukkan kepalanya sambil mengikuti langkah Nathan menuju lift khusus.
"Baik Nathan", balasnya.
"Tapi kamu juga cukup memanggil ku Vina saja. Sepertinya kita seumuran", ucap Davina.
"Iya".
Netra Vina melihat tangan Nathan yang menekan angka tiga lima. Dipastikan itu tempat bos-nya berada. Yang Nathan panggil tuan Daniel Sanjaya.
Davina menghembuskan nafasnya. Gadis itu baru sadar di tangannya tersemat totebag berisi makan siang suaminya. Sebenarnya tadi ia berniat keruangan Jodie dulu baru setelahnya menemui bos Nathan. Ternyata Nathan sudah menunggu nya. Mungkin karena waktu yang dimiliki bos-nya itu sangat sempit sehingga secepatnya menyelesaikan urusan dengan Vina.
Ia juga tidak tahu seperti apa bos Nathan itu. Apakah laki-laki yang kemarin duduk di bangku belakang. Tapi Vina pikir laki-laki itu masih sangat muda.
"Ting!
Bunyi di pintu lift membuyarkan lamunan Davina.
"Ayo ikut aku, tuan Daniel sudah menunggu mu?"
"Iya Nathan".
HM... Nathan maaf jika aku lancang, sebenarnya tuan Daniel itu apa hubungannya dengan perusahaan ini?", tanya Vina hati-hati. Ia tidak mau Nathan menganggap nya usil dan terlalu ingin tahu.
"Tuan Daniel pemilik Starjaya Group. Sejak kemarin ia resmi menggantikan nyonya Farida Sanjaya. Hari ini hari pertama ia memimpin perusahaan sebagai CEO dan sebentar lagi akan menghadiri rapat direksi pertama yang akan di pimpinnya langsung", jawab Nathan sambil mengetuk pintu di hadapannya.
Davina mengangguk-anggukkan kepalanya. Kaget. Ia tidak menyangka akan berurusan dengan orang nomor satu di perusahaan Starjaya grup. Artinya ia akan bertatap muka dengan atasan suaminya. Sekuat tenaga Vina mengatasi perasaan gugup yang tiba-tiba muncul di hatinya.
"Oh, ternyata Daniel Sanjaya putra pemilik sebelumnya", pikir Davina. Davina mengira-ngira pemimpin yang baru pasti seusia ayahnya.
"Masuk!"
Terdengar suara berat dari dalam. Davina semakin yakin tuan Daniel laki-laki paruh baya sarat pengalaman di bidang bisnis dalam lingkup yang luas.
"Tuan Daniel, nona Davina yang menabrak mobil anda kemarin sudah datang".
"Hem".
Davina mendengar perkataan Nathan di depan pintu. Ia juga mendengar dari jawaban singkat berupa deheman dari dalam ruangan itu.
...***...
Maaf ya slow update, karena pekerjaan di kehidupan nyata 😘