" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana licik Sisil
Drrrtttt Drrrtttt Drrrtttt
Ponsel Zahra berdering
Sisil.
"Hello Sil" jawab Zahra
"Lo di mana Ra."tanya Sisil
"Aku di rumah. ada apa Sil "
"Bisa enggak Lo ke rumah gue dulu sebentar... soalnya, gue sendiri. mama papa ku lagi mengunjungi keluarga di luar kota. aku sakit Ra, dan aku mau meminta tolong pada mu agar mau ke rumah juga mampir beliin aku obat di apotik. apa boleh Ra " bohong Sisil dengan nada lemah yang di buat buat.
Gimana mau minta ijin ya... ini juga sudah hampir Maghrib. batin Zahra melirik suaminya yang bersantai di hadapan televisi sambil menunggu waktu solat.
" Ya sudah. aku Coba ijin dulu ya" kata Zahra
" Baik la. aku tunggu. tolong ya Ra ".kata Sisil kemudian langsung menutup panggilan nya. Zahra tidak curiga sama sekali dengan Sisil.
Karena selama bersahabat dengan Sisil. Sisil sama sekali tidak pernah menunjukkan tanda tanda tidak tulus berteman dengan nya. jadi Zahra sedikit pun tidak pernah mencurigai Sisil.
Zahra perlahan menghampiri suaminya "Pak ustadz " panggil Zahra pada suaminya
"Hm" Sulaiman hanya berdehem menjawab istrinya tanpa melihat nya.
"Apa aku cantik" tanya Zahra. Sulaiman melihat ke arah istrinya mendapat pertanyaan itu.
" Gitu dong. "Ujar Zahra tersenyum manis karena suaminya melihat ke arah nya.
"Ada apa"
"Ermmmm apa aku bisa ijin sebentar " Tanya Zahra dengan wajah semanis mungkin
Sulaiman melihat Arloji di tangan nya" sebentar lagi waktu Maghrib masuk Zahra. nanti saja " jawab ustadz Sulaiman.
Zahra mendekat kan dirinya pada ustadz Sulaiman mengambil tangannya kemudian menyatuhkan jari jari mereka berdua" hanya sebentar kok. boleh ya" kata Zahra memelas.
Selama satu bulan menikah. Zahra memang tidak pernah keluar tanpa izin suaminya. walaupun Zahra cukup berani pada suaminya dan sering semena mena. tapi jika Sulaiman sudah berwajah Datar. dia pasti akan menciut.
" Kau mau kemana "tanya ustadz Sulaiman Melihat wajah cantik istri nya.
"Aku mau ke supermarket sebentar. pengen membeli beberapa cemilan" kata Zahra beralasan. mana mungkin dia memberi tau pada suaminya jika dia mau ke rumah temannya.
Ustadz Sulaiman menyerjit " bukannya cemilan mu masih banyak di kamar juga di kulkas Zahra. " tanya ustadz Sulaiman.
Selama menikah. jika ustadz Sulaiman pulang dari kampus dia pasti menyempatkan waktunya membeli beberapa cemilan buat istrinya, semenjak dia tau jika Zahra sangat suka ngemil.
"Boleh ya... hanya sebentar kok..." Zahra terus membujuk suaminya agar di izin kan keluar. dia hanya berniat mengantar obat ke rumah Sisil sebentar dan langsung pulang ke rumah lagi.
Sulaiman menarik nafas melihat Zahra " Baik lah. jangan lama. hati hati nyetirnya." kata Sulaiman mengizinkan istrinya.
"Makasih " Zahra tertawa lebar dan mencium pipi suaminya. kebiasaan yang sering Zahra lakukan pada suaminya selama sudah menikah." Aku pake mobil pak ustadz ya" tambah Zahra
" Hm. jangan lama Zahra.. ingat, jangan kencang kencang nyetir nya"
"Sip pak ustadz " Zahra mencium punggung tangan suaminya bersiap siap dan langsung pergi.
,,,,,,,,,,
Zahra menyempatkan waktu membeli obat di apotik. kemudian kembali menjalankan mobil suaminya ke rumah Sisil.
Tiba di rumah Sisil Zahra langsung masuk ke dalam " Lo udah datang Ra " tanya Sisil tersenyum lebar.
"Ya... bagaimana keadaan mu."
"Seperti yang kau lihat. aku sangat lemas" bohong Sisil bersandiwara.
"Aku ambil minum ya. dan kau minum obat. setelah itu, aku mau pulang" Kata Zahra masuk ke dapur mengambil kan Sisil air minum dan memberikan Sisil obat juga air yang dia bawa
"Kenapa buru buru sih." kata Sisil
" Aku ada urusan lagi Sil "bohong Zahra.
"Ya sudah. aku bikin minum dulu. setelah itu baru kau bisa pulang"
"Tapi..."
"Tidak ada tapi tapian"
Sisil berpura pura dengan langkah lemah masuk ke dapur dan membuatkan Zahra minum yang dia taruh obat tidur dengan dosis yang sangat tinggi.
Rencana berhasil Sisi. batin Sisil membawakan Zahra jus mangga yang ada obatnya "ni minum dulu. karena kau sudah berbaik hati mau membelikan aku obat " kata Sisil tersenyum Yang terlihat sangat tulus.
Zahra yang memang buru buru tanpa fikir panjang mengambil jus tersebut langsung meminumnya hingga tandas.
Selamat menikmati kehancuran mu. batin Sisil tersenyum dalam hati.
"Udah. aku pulang dulu ya. da..." kata Zahra ingin melangkah keluar. tiba di ambang pintu Zahra memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
Zahra menyandarkan dirinya di mulut pintu. sesaat kemudian
Brukkkk
Zahra jatuh dan tidak sadarkan diri.