Dibunuh demi selingkuhan, hartanya di rampas dan dia dipisahkan dengan anaknya, dia kembali ke masa lalu dan mengubah takdirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Dilan yang tiba-tiba berubah dari kehidupan sebelumnya
Setelah makan malam bersama ibunya, Niko kemudian masuk ke kamarnya, pria itu sangat terkejut ketika ponselnya berdering dengan nama penelpon adalah Cynthia.
'Apakah perempuan ini ingin mengajakku lagi ke apartemennya?' Niko tersenyum mengambil ponselnya dan menekan tombol terima.
"Halo?" Ucap pria itu pada perempuan di seberang telepon.
"Halo Niko, aku menggambarimu kalau malam ini kau ada waktu aku ingin mengembalikan jaket yang kemarin kau pinjamkan padaku. Bagaimana kalau kau datang ke apartemenku?" Terdengar suara manis Chintya dari seberang telepon langsung membuat Niko semakin melebarkan senyumnya.
'Meski aku tidak dapat menikahi perempuan ini, tetapi keahlian perempuan ini di atas ranjang cukup memuaskan. Dan lagi, dia juga adalah seorang pemilik restoran yang terkenal di ibukota. Jadi mungkin aku bisa menjadikannya istri keduaku nanti.' pikir Niko dalam hati lalu dia kembali fokus pada telepon mereka.
Baiklah, kalau begitu aku akan segera mengambilnya, tapi aku tidak bisa menginap di situ karena ada pekerjaan mendesak yang harus kau lakukan malam ini," ucap Niko berbohong karena dia hanya ingin membuat dirinya tidak terlalu tertarik pada perempuan itu, sehingga membuat perempuan itu semakin menggebu-gebu untuk menarik perhatiannya.
"Ah,, tentu saja, kalau kau tidak bisa, aku bisa datang ke rumahmu dan membawakan--"
"Tidak! Aku yang akan datang ke apartemenmu. Jadi tunggu saja di situ, aku akan sampai dalam 15 menit lagi." Kata Niko langsung mematikan panggilan itu lalu dia segera mengganti pakaiannya dan pergi ke apartemen Cynthia.
Sementara di tempat lain, Melinda juga sudah makan malam dan naik ke kamarnya untuk berbaring.
Tetapi sebelum berbaring, perempuan itu lebih dulu mengambil buku catatannya dan menulis tanggal-tanggal penting yang ia ingat di kehidupan sebelumnya.
"Kalau aku tidak salah ingat, besok Niko akan mengajakku ke rumahnya dan ketika aku tiba di rumahnya, ibunya memasak begitu banyak makanan dan bahkan memberiku beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang.
"Mereka kemudian mendesak untuk mempercepat pernikahannya, dan aku langsung mengiyakan permintaan itu karena merasa sangat beruntung. Tapi, kira-kira apa yang harus kulakukan besok?" Melinda berpikir-pikir lalu dia mencatat segala hal yang ia ingat di catatannya dan mencatat rencananya di catatan kecilnya.
Setelah selesai, dia menutup buku catatannya dan menyimpannya ke dalam laci.
Perempuan itu kemudian mengambil laptopnya untuk membuka akun media sosial Nico yang telah Ia ketahui sandinya dari kehidupan sebelumnya.
Tapi dia belum menyalakan laptopnya ketika tiba-tiba saja ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan yang masuk ke ponsel tersebut.
Melinda langsung mengambil ponselnya dan melihat pengirim pesan ialah Dilan.
"Kenapa dia jadi sering mengirimiku pesan? Padahal, di kehidupan sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal seperti itu. Tapi kenapa sekarang?" Melinda merasa sangat aneh, tetapi perempuan itu tetap saja membuka pesan yang masuk.
*Tolong bantu saya mengerjakan dokumen ini. Dokumen ini sangat mendadak, jadi harus diselesaikan malam ini juga karena besok pagi-pagi sekali harus diserahkan pada pimpinan.* Isi pesan itu diikuti sebuah dokumen yang membuat Melinda mengerutkan keningnya.
'Di kehidupan sebelumnya, tidak pernah ada hal seperti ini, dia tidak pernah menyuruh satupun asistennya untuk mengerjakan pekerjaan di luar jam kantor. Tapi kenapa sekarang???' Melinda merasa sangat aneh, tetapi perempuan itu langsung menjawab oke pada manajernya lalu dia segera membuka laptopnya untuk mengerjakan dokumen itu.
Namun, dia belum memindahkan filenya ketika sebuah pesan dari Dilan kembali masuk ke ponselnya.
*Tidak bisa dikerjakan sendirian, bisakah kita bertemu di cafe terdekat di rumahmu atau aku bisa menjemputmu jika kau tidak punya kendaraan.*