"Bagaimana cara mendapatkan mu?"
Yigon yang didesak ayahnya untuk segera menikah pun merasa kebingungan. Tak lama kemudian, dia jatuh cinta dengan seorang gadis SMA yang baru pertama kali di temuinya. Berawal dari rasa penasaran, lama-lama berubah menjadi sebuah obsesi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Tampan, Kaya, tapi Penguntit
Singkat cerita, beberapa hari telah berlalu sejak pertemuan Yigon dengan Fairy. Yigon yang baru mendapatkan informasi tentang Fairy pun merasa kesal dengan Linnon yang sangat lambat dalam bekerja.
Seperti di hari-hari biasanya, Yigon sibuk bekerja sebagai direktur Car Company milik ayahnya. Dia mengecek proses pembuatan mobil terbaru yang terbuat dari bahan-bahan premium langka, dilengkapi dengan tambahan alat-alat teknologi canggih dan lain sebagainya.
"Pak, ini data yang anda minta kemarin." Kata Linnon yang ujug-ujug datang membawakan Yigon cetakan data profil Fairy yang sangat lengkap.
"Ini sudah hampir seminggu, apa gaji mu di bulan ini ku potong 70% saja ya?" Kata Yigon sembari mengecek-ngecek data Fairy.
Senyum tipis terlintas di bibirnya, semakin lama Yigon memandangi foto Fairy, semakin lekat matanya meneliti tiap detail foto tersebut.
"Pfftt! Ternyata dia masih SMA? Ini menarik! Aku menyukainya!" Gumam Yigon terkekeh.
Para karyawannya pun terheran-heran begitu melihat Yigon seperti orang yang tidak waras, tapi berbeda dengan Linnon yang sepertinya sudah sangat sering melihat kelakuan Yigon yang seperti itu.
"Lalu, sekarang apa yang akan anda lakukan kepada gadis bungsu pemilik toko berlian tersebut pak?" Tanya Linnon yang ingin tau, apa yang akan Yigon lakukan selanjutnya.
"Kirimi dia bunga!" Suruh Yigon kepada Linnon.
Linnon yang keheranan pun tidak ingin menanyakan maksud Yigon mengirimi Fairy buket bunga. Karena setiap kata Yigon baginya adalah perintah, dan tidak ada kata penolakan selain hal-hal yang sudah diluar batas.
"Apa anda ingin mengisi nama pengirim kepada penerima?" Tanya Linnon.
"Itu tidak perlu." Sahut Yigon yang kemudian pergi dari tempat itu.
Linnon yang tak mau ambil pusing pun langsung memesankan buket bunga atas nama Fairy, yang akan dikirim ke sekolahnya pada hari itu.
...----------------...
Di sekolah, Fairy tiba-tiba mendapatkan panggilan melalui pengeras suara yang menyuruhnya untuk segera pergi ke depan gerbang sekolah, karena ada seseorang yang sedang mencarinya.
Karena sekolah memiliki aturan yang sangat ketat, salah satunya yaitu tidak mengijinkan seseorang yang tidak ada sangkut pautnya dengan siswa atau kepentingan sekolah masuk ke dalam sekolah. Dengan cepat dia pergi ke depan gerbang di temani oleh teman dekatnya yang bernama Osuria.
Fairy dan Osuria merasa heran begitu melihat seorang kurir pengantar paket sedang berbincang dengan pak satpam di depan gerbang sekolah.
Si kurir langsung tersenyum begitu Fairy datang menghampiri nya. Sebuah buket bunga besar tiba-tiba diserahkan kepada Fairy, dan si kurir meminta ijin untuk memotretnya sebagai bukti jika kiriman sudah sampai ke tangan penerima.
Kejadiannya begitu cepat, sehingga Fairy tidak dapat mencerna kejadian barusan dengan baik. Segambreng bunga cantik berada di pelukannya. Osuria pun ikut terkejut dengan apa yang dilihatnya barusan.
"Anjay! Apa bunga ini merupakan hadiah misterius dari seorang pria yang sedang jatuh cinta kepadamu?" Kata Osuria yang menebak-nebak siapa kira-kira pria yang memberikan bunga itu kepada Fairy.
Fairy yang mendengar hal itu pun tersipu malu, ia berharap jika apa yang Osuria katakan itu benar. Karena selama ini, para siswa laki-laki di sekolahnya tidak ada yang berani untuk mendekati Fairy.
Itu terjadi akibat Hiden yang sangat membatasi hubungan antara adiknya dengan para siswa laki-laki yang mencoba mendekatinya.
Sepanjang hari di sekolah, Fairy terus memeluk dan memandangi bunga yang dia dapatkan di hari itu. Hal itu membuat para siswi lain merasa iri sekaligus nyinyir kepada sosok Fairy yang tiba-tiba mendapatkan hal romantis seperti itu.
Tapi Fairy sama sekali tidak menggubris nyinyiran teman-temannya yang merasa iri. Dia berharap agar si laki-laki misterius ini segera menampakkan dirinya.
...----------------...
Di sisi lain, setelah mengirimkan bunga kepada Fairy, seperti biasa Linnon memberikan informasi terupdate kepada Garon yang masih menginap di rumah sakit.
Sebenarnya jadwal kepulangannya sudah lewat 2 hari yang lalu, tapi dia masih tetap berada di rumah sakit untuk mengerjai anak-anaknya.
Linnon memberitahu Garon jika sekarang Yigon telah jatuh cinta dengan seorang gadis SMA yang bernama Fairy Doori. Linnon memberitahu Garon segala hal tentang Fairy yang dirinya ketahui.
Setelah Garon mendapatkan laporan itu, ada sedikit rasa lega dan rasa gundah di dalam hatinya. Perasaan campur aduk itu lah yang membuat Garon sakit kepala.
Dia merasa lega karena mengetahui Yigon kini sudah mulai tertarik untuk mencari pasangan. Lalu, Garon juga merasakan kegundahan hati, begitu mengetahui gadis yang Yigon sukai merupakan seorang gadis SMA, putri bungsu pemilik toko berlian yang sangat terkenal di kota sekaligus negara.
...----------------...
Setelah memberitahu Garon berita terupdate tentang apa yang dilakukan oleh Yigon, sekarang Linnon kembali ke Yigon dan melaporkan jika tugas yang diberikan kepadanya sudah ia selesaikan.
Linnon mengirimkan foto Fairy yang tersenyum bahagia setelah mendapatkan hadiah bunga dari Yigon. Yigon yang melihatnya pun jadi ikut tersenyum bahagia.
Mulai saat itu lah, obsesi aneh Yigon mulai terlihat. Setiap minggunya dia selalu mengirimi Fairy buket bunga atau hadiah-hadiah lain seperti cokelat dan boneka.
Yigon bahkan mulai berani mengontak Fairy setelah sekian lama, tapi dengan menggunakan identitas palsu agar Fairy tidak mengetahui identitas asli Yigon yang merupakan seorang publik figur dan dikenal oleh banyak orang.
Berawal dari chatting-an biasa, tapi makin lama Yigon menjadi makin kelewatan. Dia sangat sering menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, menanyakan kabar setiap hari, hingga Fairy pun merasa takut dan akhirnya memblokir kontak milik Yigon.
Tentu saja Yigon tidak menyerah hanya dengan sekali blokir, dia membeli ponsel baru dan membeli nomor baru. Dia kembali menghubungi Fairy, hingga waktu terus berlanjut.
Singkat waktu, berbulan-bulan sudah terlewatkan, hari-hari berat Fairy kini telah terbayarkan dengan acara graduation kelulusannya di SMA.
Betapa bahagianya Fairy, karena di hari yang spesial itu, seluruh anggota keluarganya datang menghadiri acara kelulusannya di SMA. Ayahnya, ibunya, dan tentu saja kakaknya hadir di dalam acara spesial tersebut.
"Selamat adik! Selamat atas kelulusan mu! Sekarang adik sudah dewasa, apa adik sudah punya pacar?" Kata Aida, si ibu yang sangat jarang melihat anaknya itu.
Karena melihat siswa lain saling berfoto dengan berpasang-pasangan, Aida bertanya apakah putri kecilnya itu sudah berpacaran atau belum.
"Kenapa mama menanyakan pacar di hari kelulusannya Riri? Seharusnya mama menanyakan bagaimana hasil belajarnya Riri selama mama tidak pernah ada di sisinya!" Kata Hiden menyangkal pertanyaan ibunya.
Dia tidak ingin jika Fairy akan bercerita kalau dia dilarang pacaran oleh dirinya.
"Kakak kenapa mengatakan hal itu kepada mama? Kakak tau kan kalau mama juga sibuk? Itu semua untuk masa depannya kakak dan adik!" Kata Aida yang tidak terima di anggap seperti itu oleh anaknya sendiri, yang dia besarkan hingga menjadi dokter muda sukses di masa sekarang.
Walau dia membesarkan Hiden dan Fairy hanya dengan uang, tapi bukan berarti dia tidak pernah menyayangi mereka berdua. Cara orang tua dalam mendidik anaknya itu berbeda-beda.
Melihat istrinya dan anak-anaknya sedang beradu mulut, Angelo tidak tinggal diam. Dia mulai melerai dan memberikan pengertian kepada kedua anaknya itu, terutama Hiden yang merupakan putra sulungnya, dan sekarang sudah menjadi seorang pria dewasa.