Rivandra,, menjadi seorang penerus perusahaan besar membuatnya harus menjadi dingin pada setiap orang. tiba-tiba seorang Arsyilla mampu mengetuk hatinya. apakah Rivandra akan mampu mempertahankan sikap dinginnya atau Arsyilla bisa merubahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Widyastutik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Selesai berbelanja Katty langsung berniat untuk pulang. Ada perasaan kesal pada Rivandra yang seharian ini tidak mau mengangkat telepon darinya. Bahkan saat Katty memintanya untuk makan malam bersama. Tapi Rivandra tidak juga mau mengangkat telpon atau membalas chatnya.
Katty kaget saat tiba-tiba ada yang membungkam mulutnya dan menyeretnya dengan paksa masuk ke mobilnya. Katty menjadi penasaran 'bagaimana orang ini tahu kalau itu mobilku?'
Katty dengan takut masuk ke mobilnya, sembari berusaha mengambil ponselnya di dalam tas. Dan berusaha menelpon seseorang, dan entah kenapa yang terpikirkan selalu Rivandra.
"Jangan macam-macam!!" bentak pria bertopi hitam dan memakai masker sewarna dengan topinya.
Tubuh Katty menjadi tegang hingga ponselnya jatuh begitu saja di pangkuannya. Air matanya sudah berjatuhan saking takutnya.
"Jalan! Ke alamat ini!" bentak Pria itu lagi sembari melemparkan satu kertas ke pangkuan Katty.
'Hotel? Kenapa pria ini membawaku ke hotel ini? Ini hotel milik Papa. Memangnya penculik ini tidak tahu kalau hotel itu milik papa?' kata Katty dalam hati.
"Tunggu apa lagi? Jalan!!"
Dengan segera Katty menjalankan mobilnya menuju hotel milik papanya. Katty menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Karena pria itu tidak juga mengalihkan tatapannya dari Katty.
Tiba-tiba pria itu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Bahkan sesekali menghapus air matanya. Apalagi saat Katty mencuri pandang ke arah pria itu.
"Apa kamu takut, sayang?" tanya pria itu sambil membuka topi dan maskernya.
Katty tersentak hingga spontan langsung menginjak rem, untung saja jalanan sedang sepi. Hingga tidak terjadi tabrakan.
"Lucas?! Apa yang kamu lakukan di Jakarta??!" seru Katty kaget.
"Tentu saja aku merindukanmu, sayang. Sudah satu minggu sejak kepulanganmu ke Indonesia. Tapi, kamu sudah melupakanku, tidak pernah merespon chatku." omel Lucas seraya mengusap rambut Katty.
Katty menepis tangan Lucas dengan kasar. Dengan perasaan yang makin kesal di hapusnya air matanya. 'Kenapa hari ini aku apes sekali, sudah tidak bisa bertemu dengan Rivandra. Sekarang malah bertemu Lucas. Apa yang akan di lakukan papi kalau tahu aku dan Lucas sudah hidup bersama saat di Paris, meski tidak terikat dengan hubungan pernikahan. Lalu, apa yang di pikirkan Rivandra nanti? Seseorang yang memegang prinsip tidak melakukan sex before marriage?!' batin Katty kesal.
"Aku sibuk, Lucas!" jawab Katty malas.
"Sesibuk apa sampai harus melamun seorang diri di mall? Apa tunanganmu itu tidak bisa membahagiakanmu? lebih baik batalkan pernikahanmu, ikut aku kembali ke Paris. Kita mulai lagi dari awal." kata Lucas sambil menggenggam tangan Katty dengan tulus dan penuh pengharapan.
Katty menarik tangannya yang di genggam oleh Lucas. "Kamu tahu itu gak mungkin terjadi, Lucas. Kita sudah pernah membahasnya."
"Kamu membahasnya dengan Lucas yang hanya seorang mahasiswa dari Paris. Sekarang sudah berbeda, Katty, aku bukan Lucas yang dulu. Aku seorang model ternama, apa kamu gak update berita fashion di Paris?"
"Masalahnya,, papiku membutuhkan menantu yang lebih dari seorang model terkenal di Paris atau luar negeri. Papi membutuhkan menantu seperti Rivandra Danendra, seorang pengusaha sukses yang bisa membuat perusahaannya akan menjadi berkembang lebih pesat." seru Katty tidak mengerti dengan pemikiran Lucas.
"Rivandra lagi,, Rivandra lagi,, Aku pikir kamu sudah memastikan nama itu sudah terhapus dari hatimu, kamu pernah mengatakan kalau nama itu tidak ada lagi di hatimu. Aku kira kamu mencintaiku, Katty!!" protes Lucas kesal.
"Yes, i do! Tapi pernikahanku bukan hanya tentang cinta! Dua perusahaan akan bersatu, Lucas."
"Kamu bukan robot, Kat. Kamu punya hati, kamu bebas menentukan masa depanmu sendiri."
Katty tertawa getir, "Itu hanya alasan klise yang di ucapkan remaja sekolah menengah. Jangan terlalu naif, Lucas."
Lucas menggebrak jendela mobil dengan marah. Dan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Katty menjadi tidak enak hati, bagaimanapun Lucas membuat hari-harinya di Paris menjadi lebih berwarna dengan cinta yang dia tawarkan. Bahkan bisa menghapus perasaan cintanya pada Rivandra.
Katty memaksa Lucas untuk menatapnya, kedua tangannya masih berada di kedua pipi Lucas. Katty langsung mencium bibir Lucas, dan ciuman itu menjadi ciuman yang panjang dan makin memanas.
"Tidak,,, jangan,,, ahhh,,, Lucas. Jangan disini." ujar Katty penuh nafsu saat Lucas sudah membaringkan Katty di mobilnya.
"Aku terlalu merindukanmu, sayang." bisik Lucas sembari menciumi leher dan telinga Katty yang menjadi titik sensitif Katty.
"Hotel,,, kita ke hotelmu." bisik Katty yang sudah mulai terangsang.
Lucas tersenyum menang. "Baiklah. Kita tunda kesenangan kita."
Lucas kembali duduk dengan tegak begitupun dengan Katty yang segera menjalankan mobilnya.
"Lucas, hentikan tanganmu. Aku gak bisa fokus!!" keluh Katty saat tangan Lucas mulai menyentuh area pribadinya.
"Biar kamu tahu gimana tersiksanya aku karena merindukanmu." bisik Lucas sambil menciumi telinga Katty, memberikan rangsangan pada Katty yang makin gelisah karena berusaha fokus dan menikmati rangsangan dari Lucas.
"Ohh,, Lucas,, ahh,, hentikan,, ahhh,,"
Katty kembali menghentikan mobil saat merasa sudah mencapai puncak kenikmatan karena permainan jari Lucas di area pribadinya. Lucas hanya tertawa melihat Katty yang merasa puas.
Mereka kembali berciuman, Lucas mengambil alih tempat Katty karena Katty ingin membersihkan area pribadinya. Lucas segera melajukan mobilnya ke hotel dimana dia menginap. Dengan sengaja memilih hotel milik orang tua Katty. Sangat ingin orang tua Katty atau Rivandra tahu tentang skandal mereka.
"Aku mencintaimu, Katty." ucap Lucas sambil mencium tangan Katty.
'Kalau aku tidak bisa mendapatkanmu, tidak juga Rivandra. Aku akan memberikan bukti rekaman cctv apartemenku kalau kita sudah hidup bersama sejak kamu tinggal di Paris. Dan bukti kamu keguguran dua tahun yang lalu. Keguguran anak pertama kita, karena kamu memaksa untuk pergi ke London menemui Rivandra. Apalagi hanya karena alasan dia sedang berulang tahun. Tidak semudah itu kamu memutuskan hubungan kita, Katty. Kamu milikku, aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuh apalagi merebut milikku. Meskipun dia seorang Rivandra Danendra, pengusaha sukses seperti yang kamu bilang.' batin Lucas sambil tersenyum smirk.
*****
"Kamu akan menyukai semua foto yang aku kirimkan padamu, Zaen." gumam Diego sambil tertawa.
Matanya fokus melihat data yang terkirim di laptopnya yang masih loading. Dari emailnya ke email Zaen. Semua foto Katty bersama seorang pria di mobilnya. Bahkan lengkap dengan rekaman cctv dari kamera dashbord mobil Katty.
Diego tertawa saat melihat dering ponselnya berbunyi dengan nama Zaen yang tertera di layar ponselnya. Diego menyandarkan tubuhnya di kursi mobil.
"Halo? Apa kamu juga shock melihatnya?!" sapa Diego.
"Sialan!!! Hotel Star? Kamu di Jakarta?" umpat Zaen marah.
"Tentu saja. Karena orang yang aku selidiki berada di Jakarta."
"Gila! Aku tidak menyangka wanita selemah lembut Katty bisa begitu binal. Paris benar-benar sudah merubahnya. Aku harap kita bisa menemukan lebih banyak bukti sebelum Rivandra terlanjur menikah dengan wanita rubah itu."
"Ahh,, Pak Rivandra terlalu naif untuk seorang wanira seperti Katty. Pak Rivandra tidak pantas bersama Katty, dia lebih pantas bersama dengan pegawai yang berada di divisimu itu!"
"Siapa yang kau maksud itu, Diego?"
"Come on, Zaen! Kita sama-sama tahu, kita berada di pihak yang sama. Kamu tidak usah khawatir, kau lupa aku punya banyak mata?"
"Aku harap kamu benar-benar tutup mulut, Diego! Atau akan ku hancurkan hidupmu!" ancam Zaen.
"Siap!!"