***^^ Cerita ini adalah kisah nyata.
Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata, serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Yulia Kinanti, wanita cantik asal desa yang menikah dengan seorang laki-laki dewasa asal kota yang bernama Rama Bagaskara 45 tahun. setelah mereka menikah, Yulia di boyong ke rumah suaminya yang ada di kota.
Namun siapa sangka, sang suami ternyata mempunyai anak laki-laki yang sudah dewasa, dia bernama Dewangga Arya Bagaskara 23 tahun yang seorang mahasiswa.
Dewangga Jatuh hati terhadap ibu tirinya sejak pertama kali melihatnya. namun, Angga berusaha untuk menahannya dan melupakannya, akan tetapi rasa itu tidak bisa di hilangkankan dan justru semakin besar. membuat Angga gila dan melakukan banyak cara untuk mendapatkan hati ibu tirinya. bagaimana kah kisah mereka selanjutnya. ? yuk terus ikuti ceritanya ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Yulia baru saja keluar dari dalam kamar mandi, Ia berjalan menuju lemari dan mengambil pakain sederhana untuk ia kenakan. Dan pilihannya jatuh pada warna favoritnya. yaitu kaos oblong putih, dengan bawahan celana jins hitam sebatas lutut. Tak lupa ia juga memoleskan makeup tipis-tipis pada wajah cantiknya, ia juga menyemprotkan parfum sebagai pewangi tubuhnya.
Yulia berjalan menuruni anak tangga, karena letak kamarnya ada di lantai atas. Ia melangkah kan kakinya dengan perlahan, untuk menghampiri Bik Ijah yang sedang berkutat di dapur.
" Masak Apa Bik ? Biarkan saya ikut membantu " Ucap Yulia seraya melihat ke dalam panci yang terlihat tengah merebus sesuatu
" Eeh Nyonya,. Tidak perlu Nya. lebih baik Nyonya istirah saja, pasti Nyonya lelah karna baru saja menempuh perjalan jauh. " Jawab bik Ijah seraya tersenyum ke arah sang majikan barunya.
" Gak apa-apa Bik,, Saya tidak lelah kok. Lagian saya ingin banyak belajar memasak, agar saya bisa masakin apa saja makanan kesukaan Mas Rama." Ucap Yulia dengan antusias
Mendengar betapa keras kepanya Sang majikan, membuat wanita setengah baya itu menghembuskan nafasnya dengan berat
" Hufh..,
" ,Baiklah, terserah nyonya saja, yang penting hati-hati. Tuan suka makanan apa saja yang penting sehat dan baik untuk di konsumsi. namun...Rendang daging adalah makanan khusus alias kesukaannya. " Jawab Bik ijah sembari tertawa kecil ke arah majikannya.
" Oh...kalau Makanan kesukaan Angga apa Bik ?" Tanya Yulia
" Kalau Den Angga, dia suka sekali dengan puding susu coklat. kalau soal minuman, dia paling suka sama jus jeruk dan semangka. Kalau soal makanan, dia pemakan apa saja. Namun,Dia sangat menyukai makanan rumahan apa lagi yang berkuah. " Jelas Bik ijah secara rinci kepada majikannya.
" Oh, berati Angga suka juga dengan makanan seperti bakso atau soto dong Bik ? " Tanya Yulia.
" Tentu saja Nyonya. tapi yang paling dia suka adalah Bakso "
" Wah..Sama dong Bik. Aku juga hobi banget sama Bakso "
" Wah...kalau begitu nanti bibik buatkan khusus buat nyonya. "
" Siap Bik....pasti bakso buatan Bibik tiada duanya. " Yulia berkata sembari menyenggol lengan pembantunya.
" Ah Nyonya ini bisa saja.." Ucap bik Ijah dengan terkekeh
" Oh iya Bik, Bibik sudah lama kerja disini ?"
" Sudah Nyah, semenjak dari gadis Bibik sudah mengabdi pada keluarga ini." jawab wanita paruh baya itu, tangannya sibuk mengaduk daging yang ada di dalam kuwali.
"Berati Bibik tau, tentang kisah hidup Mas Rama sebelumnya ? Tanya Yulia, ia berencana menggali informasi masalalu suaminya.
" Jika tentang Tuan Muda Dewangga, Bibik jelas tau Nyah. karna Bibik yang merawat dia sedari bayi. Namun, di saat umur tuan muda menginjak 6 tahun, Tuan Muda di jemput dan di bawa oleh neneknya untuk menetap di luar negeri, dan menembuh pendidikannya disana. Dan pada umur 20 tahun, Den Angga balik lagi kesini, Karna di suruh oleh Ayahnya." Jelas Bik ijah kepada majikannya.
" Lalu bagaimana dengan Ibunya Bik ? "
" Hm, kalau tentang itu, maaf Bibik tidak berani menceritakan Nyah,, sebaiknya Nyonya bisa mencari tau langsung lewat Tuan Rama saja, biar semua lebih jelas." jawab Bibik dengan tersenyum.
" Oh, baik lah Bik. terimakasih sudah mau menjawab pertanyaan saya, dan maaf..jika pertanyaan saya membuat bibik merasa tidak nyaman." Ucap Yulia kepada pembantunya itu
" Sama-sama Nyonya, nyonya boleh bertanya apa-pun pada Bibik. namun, tidak semuanya bibik bisa menjawab, Nyah.. "
" Iya Bik Saya mengerti "
Setelah perbincangan mereka selesai, Yulia pun melanjutkan aktifitasnya. Ia mengupas bawang dan beberapa macam bumbu lainnya.
" Bik, Lebih baik bibik mengerjakan tugas yang lainnya saja, biar masakan ini saya yang kerjakan. " Ucap Yulia
" Baiklah kalau gitu Nya..Bibik permisi mau jemur pakaian dulu." Pamit Bik ijah
" Silahkan Bik." Jawab Yulia
Setelah pembantunya pergi, Yulia kembi melanjutkan pekerjaannya. Dia meniriskan daging lalu memblender perlengkapan bumbu-bumbu. Disaat tengah sibuk dengan pekerjaannya, Tiba-tiba Rama datang menghampiri dan memeluknya dari belakang.
" Sayang.,, Kok kamu yang memasak sih, kan sudah ada Bik Ijah. " Ucap Rama, tangan nakalnya m*remas d*da Yulia. sedangkan B*birnya menyusuri tengkuk istrinya yang ber'aroma Vanila.
" Ih, Mas geli..kalau di lihat Bik Ijah gimana coba,? " Ujar Yulia kepada Rama, yang terlihat masih Asyik dengan perbuatannya.
" Biar saja, Lagian suruh Siapa kamu ninggalin aku sendirian di dalam kamar. " Jawab Rama merajuk sembari menghentikan kegiatannya dan melerai pelukannya.
" Kan aku harus bantu-bantu Bik Ijah Mas. aku bosan kalau gak ada kegiatan. " Ucap Yulia sembari menumis bumbu.
" Hufh..Yasudah, terserah kamu saja. Yang penting kamu nyaman sayang. " Ucap Rama sembari mencium pipi sang istri.
" Hehehe,Terimakasih sayang. " Jawab Yulia, dia gantian mencium Pipi Suaminya.
" Yaudah...Aku mandi dulu ya. Nanti kalau sudah selesai masaknya jangan lupa temuin aku ya sayang."
" Iya mas.."
Rama pun pergi dari dapur, setelah melabuhkan satu kecupan ringan di bibir sang istri. ia berjalan menaiki anak tangga lalu masuk ke dalam kamarnya.
setelah kepergian Rama, Yulia melanjutkan pekerjaannya. Hingga kurang lebih 30 menit, masakan yang ia buat akhirnya selesai juga.
Sedangkan di lantai atas, Rama baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Ia mengambil pakain ganti dari dalam lemari, kemudian segera memakainya. Tak lupa ia juga menyisir rambutnya dan menyemprotkan parfum pada tubuhnya. Setelah selesai, ia berjalan keluar menuruni anak tangga, dan melangkah menuju Sang Istri yang saat ini tengah menata makanan di atas meja .
" Sudah Selesai sayang ? " Tanya Rama sembari duduk pada salah satu kursi yang ada di sana.
" Udah Mas. Ayo kita makan sama-sama. " Ajak Yulia sembari mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk suaminya dan langsung memberikannya.
" Terimakasih sayang. " Ucap Rama, dia bersiap untuk menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
" Sama-sama sayang. " Yulia tersenyum manis. ia memperhatikan sang suami, yang mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya. Yulia ingin mendengar respon tentang masakannya dari sang suami tercinta.
" Wah, rendang buatan kamu ini sangat enak sayang. Aku bisa nambah berkali-kali ini " Ucap Rama setelah memasukkan beberapa sendok nasi beserta lauk pauk ke dalam mulutnya.
" Kamu Serius mas.? Syukurlah kalau rasanya pas di lidah kamu, aku tadi takut kalau rasanya gak sesuai sama selera kamu. Dan terimakasih sudah mau memuji masakan aku. Tapi maaf ya mas, aku hanya bisa masak seperti ini saja. aku belum bisa membuat seperti yang di lestoran-lestoran itu, Yang di hias atau di macem-macemin. Ya kamu kan tau, aku hanyalah wanita dari kampung. " Yulia berucap sembari menundukkan wajahnya dengan sedih.
" Gak perlu di buat seindah dan sebanyak di restoran sayang, kan kita gak jualan. Buat semampu dan sebisa kamu aja. " Jawab Rama, Dia tersenyum lembut ke arah sang istri.
" Terimakasih Mas, Kamu udah mau ngertiin aku. "
" Sama-sama sayang. "
Setelah itu, mereka kembali melanjutkan makan. hingga 20 menit lamanya, makan pun telah selesai.
Yulia merapikan bekas makanannya. namun, Bik Ijah segera datang dan melarangnya.
" Biar saya saja nya, nyonya istirahat saja dulu. " Ucapnya sembari membawa peralatan kotor menuju wastafel.
" Baiklah Bik, terimakasih ya."
Pada Akhirnya, Yulia meninggalkan dapur dan bermaksud untuk ke lantai atas di mana sang suami telah menunggunya. Namun, sebelum dia sempat menaiki anak tangga. Tiba-tiba..