***^^ Cerita ini adalah kisah nyata. Nama tempat dan tokoh dalam cerita hanya samaran semata serta ada tambahan-tambahan bumbu di dalamnya. Selamat membaca 🤗🤗 ***^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~ Dewi KEGELAPAN ~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Setelah membersihkan diri dan memakai pakaian santai, Yulia berjalan menuruni anak tangga karna letak kamarnya ada di lantai 2. Ia melangkah kan kakinya untuk menghampiri Bik Ijah yang sedang berkutat di dapur.
" Masak Apa Bik ? Biarkan saya ikut membantu " Ucap Yulia seraya melihat ke dalam panci yang terlihat tengah merebus sesuatu
" Eeh Nyonya,. Tidak perlu Nya. lebih baik Nyonya istirah saja, pasti Nyonya lelah karna baru saja menempuh perjalan jauh. " Jawabnya seraya tersenyum ke arah sang majikan barunya.
" Gak apa-apa Bik,, Saya tidak lelah kok. Lagian saya ingin banyak belajar memasak, agar saya bisa masakin apa saja makanan kesukaan Mas Rama." Ucap Yulia dengan antusias
Mendengar betapa keras kepanya Sang majikan, membuat wanita setengah baya itu menghembuskan nafasnya dengan berat
" Hufh..,
" ,Baiklah,, terserah nyonya saja, yang penting berhati-hati. kalau Tuan suka makanan apa saja yang penting sehat dan baik untuk di konsumsi. namun...Rendang daging adalah makanan khusus alias kesukaannya. " Jawab Bik ijah sembari tertawa kecil ke arah majikannya.
" Oh...kalau Makanan kesukaan Angga apa Bik ?" Tanya Yulia
" Den Angga suka sekali dengan puding susu coklat. kalau soal minuman dia paling suka sama jus jeruk dan semangka. Kalau soal makanan, dia dulu pemakan apa saja. Namun...Dia sangat menyukai makanan rumahan apa lagi yang berkuah. " Jelas Bik ijah secara rinci kepada majikannya.
" Oh...berati Angga suka juga dengan makanan seperti bakso atau soto dong Bik ? " Tanya Yulia dengan antusias
" Tentu saja Nyonya. tapi yang paling dia sukai di antara keduanya itu adalah Bakso " jawabnya seraya tertawa melihat ke arah majikannya
" Wah..Sama dong Bik. Aku juga hobi banget sama Bakso "
" Wah...kalau begitu nanti bibik buatkan khusus buat nyonya. "
" Siap Bik....pasti bakso buatan Bibik tiada duanya. " Yulia berkata sembari menyenggol lengan pembantunya.
" Ah Nyonya ini bisa saja.." Ucapnya sembari terkekeh
" Oh iya Bik..Bibik sudah lama kerja disini ?"
" Sudah Nya...semenjak dari gadis Bibik sudah mengabdi pada keluarga ini." Jawabnya seraya tangannya mengaduk daging yang ada di dalam panci
"Berati Bibik tau tentang kisah hidup Mas Rama sebelumnya ? Tanya Yulia berencana cari tau tentang informasi masa lalu suaminya.
" Jika tentang Tuan Muda Dewangga Bibik jelas tau Nyah,, karna Bibik yang merawat dia sedari bayi. Namun, di saat umur tuan muda menginjak 6 tahun, Tuan Muda di jemput dan di bawa oleh neneknya untuk menetap di luar negeri dan menembuh pendidikannya disana ." Jelas Bik ijah kepada majikannya.
" Lalu bagaimana dengan Ibunya Bik ? "
" Ehm...kalau tentang itu, maaf Bibik tidak berani menceritakan Nyah,, sebaiknya Nyonya bisa mencari tau langsung lewat Tuan Rama saja, biar semua lebih jelas." jawab Bibik seraya tersenyum ke arahnya.
" Oh..baik lah Bik,,terimakasih sudah mau menjawab pertanyaan saya, dan maaf...jika pertanyaan saya membuat bibik merasa tidak nyaman." Ucapnya kepada pembantunya itu
" Sama-sama Nyonya, nyonya boleh bertanya apa-pun pada Bibik, namun...tidak semunya bibik bisa menawab pertanyaan nyonya. " Jawab Bik Ijah sembari menatap sang majikan.
" Iya Bik Saya mengerti " Ucap Yulia dengan senyumannya.
Setelah perbincangan mereka selesai, Yulia pun melanjutkan aktifitasnya. Ia mengupas bawang dan beberapa macam bumbu lainnya.
" Oh Ya Bik.,, Lebih baik bibik mengerjakan tugas yang lainnya saja, biar masakan ini saya yang kerjakan. " Ucanya sembari mengangkat rebusan daging.
" Baiklah kalau gitu Nya..Bibik permisi mau jemur pakaian dulu." Pamit Bik ijah
" Silahkan Bik....." Jawab Yulia
Setelah pembantunya pergi, Yulia kembi melanjutkan pekerjaannya. Dia meniriskan daging lalu memblender perlengkapan bumbu-bumbunya. Disaat tengah sibuk dengan pekerjaannya, Tiba-tiba Rama datang menghampiri dan memeluknya dari belakang.
" Sayang.,, Kok kamu yang memasak sih, kan sudah ada Bik Ijah. " Ucap Rama sembari mera*a dan menc**mi tengkuk istrinya.
" Ih, Mas geli..kalau di lihat Bik Ijah gimana coba,? " Ujar Yulia kepada Rama yang terlihat masih Asyik dengan perbuatannya.
" Biar saja, Lagian suruh Siapa kamu ninggalin aku sendirian di dalam kamar. " Jawab Rama merajuk sembari melepaskan pelukannya
" Kan aku harus bantu-bantu Bik Ijah Mas. aku bosan kalau gak ada kegiatan. " Ucap Yulia sembari menumis bumbu.
" Hufh..Yasudah,, terserah kamu saja. Yang penting kamu nyaman sayang. " Ucap Rama sembari mencium pipi istrinya.
" Hehehe..Terimakasih sayang. " Jawab Yulia sembari gantian mencium Pipi Suaminya.
" Yaudah...Aku mandi dulu ya. Nanti kalau sudah selesai masaknya jangan lupa temuin aku ya sayang." Rama berucap sembari melangkahkan kakinya setelah melihat jawaban anggukan dari Sang Istri.
setelah kepergian Rama, Yulia melanjutkan pekerjaannya. Hingga kurang lebih 30 menit masakannya pun telah selesai.
sedangkan di lantai atas, Rama baru saja keluar dari kamar mandinya. Ia menuju walk in closet dan mengambil pakaian santai kemudian mengenakannya. Di saat ia tengah sibuk menyisir rambutnya, Tiba-tiba ponselnya berdering pertanda ada pesan yang masuk.
kemudian Rama mengambil ponselnya dan membacanya. Seketika senyum manis terbit dari bibirnya, dia pun segera mengirimkan pesan sebaga balasannya.
setelah selesai, Rama kembali mengunci layar ponselnya menggunakan kata sandi, kemudian ia keluar menuruni anak tangga dan berjalan menuju Sang Istri yang saat ini tengah menata makanan di atas meja .
" Sudah Selesai sayang ? " Tanya Rama sembari duduk pada salah satu kursi yang ada di sana.
" Udah Mas. Ayo kita makan sama-sama. " Ajak Yulia sembari mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk suaminya dan langsung memberikannya.
" Wah...rendang buatan kamu ini sangat enak sayang. Aku bisa nambah berkali-kali ini " Ucap Rama setelah memasukkan beberapa sendok nasi ke dalam mulutnya.
" Ha..ha..Kamu bisa aja mas, tapi makasih udah mau muji masakan aku. Tapi maaf ya mas..aku hanya bisa masak ini saja, aku belum bisa membuat seperti yang di lestoran-lestoran itu, Yang di hias atau di macem-macemin. Ya kamu kan tau aku hanyalah wanita dari kampung. " Yulia berucap sembari menundukkan wajahnya dengan sedih.
" Gak perlu di buat seindah dan sebanyak di lestoran sayang, kan kita gak jualan. Buat semampu dan sebisa kamu aja. " Jawab Rama sembari tersenyum lembut ke arah sang istri.
" Terimakasih Mas..Kamu udah mau ngertiin aku. "
" Sama-sama sayang. "
Setelah itu mereka kembali melanjutkan makanan mereka yang telah tertunda, hingga 20 menit lamanya makan pun telah selesai.
Yulia merapikan bekas makannya di bantu oleh pembantunya,
" Biar saya saja nya, nyonya istirahat saja dulu. " Ucapnya sembari membawa peralatan kotor menuju wastafel.
" Baiklah Bik...terimakasih ya. " Yulia menjawab sembari berjalan hendak menuju lantai atas di mana sang suami telah menunggunya. Namun, sebelum dia sempat menaiki anak tangga. Tiba-tiba........