Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.34
Ternyata yang dilihat oleh satria tadi memang sosok Vita yang tersenyum kepadanya.
Dia juga yang membantu angin berhembus sangat kencang tadi, agar sahabat nya baik baik saja.
"Seandainya aku masih hidup, aku pasti akan bersama sama mereka hikssss" ucap nya yang saat ini duduk di pohon beringin.
Sosok Vita kita menjadi arwah penasaran yang saat ini berkeliaran di kampung desa mati.
Jiwa dan juga sukma nya saat ini belum bisa bebas karena nyai ronggeng masih terus memperbudak nya.
"Sampai kapan jiwa ku tenang hiksss, aku tersiksa hiksss.
Vita menangis sepanjang hari di cuaca yang sudah gelap dan masih sedikit gerimis.
"Serem banget ya kita jumpa sama suara kuntilanak tiap hari begini" ucap salah satu warga yang baru pulang dari sawah.
"Bener aku merasa merinding setiap lewat disini" sahut bapak bapak itu.
"Ayok kita pulang, cuaca juga tak seburuk tadi, setidak nya kita tidak terlalu kuyup dan juga nanti nya bisa jatuh sakit.
Mereka tadi tak sempat pulang karena harus berteduh di hujan yang begitu lebat dan angin yang begitu besar.
Sedangakan di rumah mbok Marni kini satria dan juga Wendi duduk di tempat duduk di mana mbok Marni menyediakan air jahe hangat berserta ubi goreng.
"kamu gpp nak? ucap mbok kepada Wendi yang masih terlihat pucat.
"gpp mbok, aku cuman sedikit pusing saja soalnya kena hujan begitu deras tadi ucap Wendi.
"Huft syukur lah tak ada gangguan ucap mbok Marni tanpa sadar.
"Maksudnya gimana mbok, gangguan apaa, emang nya disini sering begitu" ucap satria yang ikut menyahut.
"Iya nak, semenjak beberapa hari ini desa mati banyak yang kehilangan hewan ternak nya ,mbok juga ga tau dan bingung mengatasi masalah desa ini, apalagi kepala desa ini sudah tidak ada yang memimpin ucap mbok Marni.
"Kenapa tidak melakukan pemilihan ulang mbok , agar desa mati ini ada sosok pelindung dan juga pemimpin untuk warga kedepan nya? sahut Mita.
"Belum sempat nak, karena pikiran warga saat ini sedang kacau, mereka pusing hewan ternak nya seperti ayam dan sapi mati tanpa sebab, apalagi itu merupakan mata pencaharian desa ini.
"Huff berat si mbok kalau Maslah begitu ,oh ya mbok mbak sari kemana tadi perasaan disini ucap Mita.
"Loh iya mbok juga baru sadar, anak itu suka banget ngilang tiba tiba, mbok heran belakangan hari ini dia sering aneh gitu, mbok takut kalau dia kenapa kenapa.
"Emang mbak sari aneh kenapa mbok perasaan dia normal aja ucap Wendi.
"Dia suka makan kembang melati, dia juga suka nyanyi lagu sinden gitu, mbok merasa sari bukan sari anak mbok ucap mbok Marni yang menjelaskan.
Mereka terdiam beberapa saat, kalut dengan pemikiran masing masing,ada apa yang sebenarnya terjadi di desa mati ini, kenapa banyak orang yang semakin aneh di desa ini batin satria.
"Mungkin cuman perasaan mbok aja, mbak sari mungkin lagi suka aja lagu lagu sinden kali mbok ucap Satria yang berusaha positif thinking.
"Oh ya kalian kenapa berdua keluar tadi tanpa pamit ke mbok, kalau mau nyari sesepuh ucap mbok Marni yang penasaran.
"Teman kami hilang mbok, kami datang ke sini ingin minta tolong ke sesepuh Agar gio teman kami segera di temukan ucap Wendi dengan nafas berat nya.
"Ya tuhan, mbok baru paham karena kalian biasanya berlima kini tinggal berempat , ya Allah nak gio malang sekali nasib mu nak ucap mbok Marni kepada mereka berempat.