S2 Selir Modern
Nessa yang berniat mencari hiburan, justru bertemu dengan seorang pria.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku? Aku sudah menolong mu, pergilah!"
"Nona, izinkan aku untuk mengabdi padamu. Aku bisa bela diri ataupun menjadi pelayan mu nona!"
Bagaimanakah kisah cinta mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Konsekuensi
Di meja persegi itu, tiga kursi langsung terisi. Dengan suasana yang tampak tegang, terlebih dengan kedatangan sosok cantik bermanik tajam itu, yang membuat Nessa terdiam sambil memikirkan kata-katanya.
"Mommy butuh penjelasan Nessa, jangan diam saja." Shera memulai pembicaraan terlebih dahulu, ekor matanya melirik pada sosok pria bermanik biru itu.
"Mommy, aku sedang lapar saat ini. Boleh aku makan dulu? Apa mommy sudah makan?" Shera menghela napasnya, tampak wajah putrinya itu memelas, dan lagipula, putrinya itu memang lapar, telinganya mendengar kata-kata pengantar makanan tadi.
"Baiklah! Mommy tunggu 15 menit!" Jelas Shera dan ia meninggalkan meja makan itu, menuju sofa di ruang tengah.
Shera menahan dirinya untuk sejenak, sejak menjadi ibu, Shera memiliki cara tersendiri untuk mendidik anak-anaknya. Kapan waktu memarahi mereka dan tidak, dan ketika makan adalah salah satunya.
Matanya melirik pria yang terlihat tenang itu. Shera memperhatikan keduanya, meksipun dari sudut yang berbeda.
*************
"Jadi, jelaskan Nessa. Mommy menunggu." Nessa mencoba tersenyum kecil pada mommy nya. Setidaknya dia sudah menyiapkan dirinya, selama makan tadi.
"Dia Zain mommy. Dia kekasih ku." Jelas Nessa.
"Kekasih? Kau meminta izin pergi berlibur tanpa pengawal dari Daddy mu. Dan sekarang kau memiliki kekasih? Kau tinggal dengan nya? Berdua saja? Nessa, apa yang kau pikirkan akan itu?"
"Aku tau mommy. Aku sudah memikirkan mengenai tindakan ku ini." Shera menatap lekat putrinya.
"Kau juga sudah memikirkan akibat nya? Mommy sengaja datang sendiri sekarang." Nessa menatap Zain di sebelahnya.
"Iya mommy."
"Sekarang giliran mu! Aku tau kau menunggu giliran bicara."
"Mommy...."
"Diam! Sekarang giliran dia yang berbicara." Jelas Shera, wajah cantik itu memberikan tatapan tajam pada putrinya.
Zain mengelus lembut punggung tangan Nessa, seolah memberikan ketenangan dan kepercayaan. "Salam untuk nyonya." Ucap Zain sambil sedikit menundukkan kepalanya.
Shera hanya berdehem menanggapi salam itu. "Namaku Zain nyonya."
"Tanda pengenal mu." Ujar Shera.
"Mommy, dia bukan penjahat..."
"Siapa yang bilang dia penjahat? Bahkan untuk penyeleksian pengawal untuk mu saja lebih dari ini. Mommy katakan sekali lagi, duduk di sana dan diam! Mommy sedang bicara dengan nya. Jika dia seorang pria sejati dia tidak akan berlindung di balik ketiak mu!"
"Kartu tanda pengenal mu! Cepat!" Jelas Shera kembali sambil menepuk bagian meja di depannya.
"Ini nyonya." Zain mengeluarkan tanda pengenal nya dan memberikan pada Shera.
Shera menerima kartu pengenal itu. Bibirnya tersungging kecil melihat nya. "Zain ya..."
"Iya mommy." Ucap Nessa kembali.
"Nama lengkapnya?" Kali ini Shera menatap putrinya untuk meminta jawaban dari pertanyaan nya.
"Zain....."
"Kau tidak tau kan?" Jelas Shera.
"Aku juga tidak beritahu nama lengkap ku pada nya mommy. Lagipula itu tidak terlalu masalah." Jelas Nessa.
"Oh ya? Deandre.... Wally..." Shera membalikkan kartu pengenal itu dan memperlihatkan nama lengkap Zain yang membuat Nessa terdiam.
"Jangankan nama lengkap, nama aslinya pun kau sepertinya tidak tau putriku. Atau ini bukan miliknya? Bagaimana? Ingin menjelaskan sesuatu?" mata Segera beralih pada Zain.
Nessa juga menetap sosok pria yang mengisi hatinya itu. "Nessa, namaku deandre.... Zain itu nama samaran ku."
"Kau bukan buronan kan?" tanya Nessa cepat.
"Bukan. Bukankah aku sudah bilang, kalau aku dijual oleh bibi ku? karena itu aku merubah namaku." jelas Zain.
"Iya... Itu benar mommy."
"Kau sangat percaya padanya Nessa?"
"Iya mommy."
"Mommy beri waktu tiga hari dari sekarang. Kau dan dia ke rumah, kita bicara dengan Daddy mu. Setiap tindakan mu memilki konsekuensinya Nessa. Jika kau tidak datang, kau tau apa yang mommy lakukan padamu dan mungkin lebih rumit lagi." Shera menekankan kata-katanya pada sang putri. Seolah tidak bisa dinegosiasi kembali.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🥰 🙏
bukan maksa tapi mohon /Chuckle/
ayo Zain semangat, mereka bukan keturunan matre tapi berprinsip jadi sentuh hati keluarganya dengan kesungguhan dan keteguhan hati mu
daku padamu Thor /Drool/