Revenge Of Queen Devil

"Bagaimana kabar kasus tentang Lydia? Apakah sudah ada petunjuk?" tanya Lucy sambil berjalan masuk ke dalam lift dan diikuti Matias.

"Orang yang malam itu bersama dengan Nona Lydia sudah ketemu,dan dia adalah salah satu anak buah Tuan Mustafa," lapor Matias sambil memberikan berkas data pria yang akan menjadi target Lucy.

Dengan tangan gemetar Lucy meraih berkas tersebut dari tangan Matias,lalu membaca nya,sedetik kemudian senyuman dingin pun terukir di bibir Lucy....

"Aku akan keluar untuk mencari angin,kalau ada apa-apa cepat hubungi aku," pesan Lucy buru-buru memencet pintu lift.

"Baik Nyonya," sahut Matias dengan sedikit membungkuk.

"Pria yang malan," batin Matias yang tau kemana Lucy akan pergi.

Ting...suara pintu lift terbuka Lucy pun melangkah keluar dari dalam lift,lalu kembali masuk ke dalam lift yang lain menuju lantai bawa,karna ia ingin pergi meningalkan perusahaan....

"Lydia,kakak akan membuat mereka membayar apa yang sudah mereka lakukan kepada mu sayang," gumam Lucy menaiki mobil pribadi miliknya lalu pergi meningalkan perusahaan.

Mobil sport milik Lucy melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke sebuah apartemen yang di duga adalah tempat tinggal pria yang sudah menjadi target Lucy tersebut,tak butuh waktu lama Lucy pun tiba disana dan masuk....

"Ayo kita lihat seberapa hebatnya kamu,pria biadab," umpat Lucy penuh emosi sambil memasan sarun tangan dan membawa dua buah pistol berbeda,satu nya pistol bius,dan satu nya lagi tidak.

Lucy pun turun dari mobil lalu melangka masuk menuju pintu kamar pria itu,dan mulai memencet bell pintu kamar....

Bep!

"Tunggu! Siapa sih pagi-pagi begini sudah datang?" sahut suara pria itu dari dalam kamar sambil berjalan menuju pintu kamar.

Lucy yang menyadari itu buru-buru bersembunyi di sebelah ambang pintu,sambil menungu si target membuka pintu kamar....

Ceklekkkk...pintu pun di buka dan si target mengeluarkan kepala dengan santai,lalu....

"Woi! Siapa-" perkataan pria itu terhenti saat mancung pistol milik Lucy diarahkan tepat di kepala nya.

"No~Nona Lucy," pria itu seketika panik dengan suara gemetar saat melihat keberadaan Lucy.

"Ssttsss...diam,sekarang masuk," bisik Lucy menaru jari telunjuk di bibir nya lalu memerintah.

Pria itu pun mengangkat kedua tangan nya,lalu melangkah mundur secara perlahan dan masuk kembali ke dalam kamar,dan diikuti Lucy yang masih setia menodongkan pistol nya di kepala si pria itu....

"No-Nona,Anda pasti salah paham,bukan aku yang-"

Bruukkk...braakkkk...tendangan demi tendangan Lucy layangkan kepada pria itu,membuatnya jatuh tersungkur sambil meringis kesakitan....

"Aarrgggg! Maafkan aku Nona,bukan aku yang memaksa nya,tapi dia lah yang datang kepadaku," elak pria itu mencoba membela diri.

"Mengelak tidak berlaku kepadaku sekarang,karna sudah kubilang berkali-kali,jangan coba-coba menyentuh batas kesabaran ku," tekan Lucy mengeluarkan belati miliknya lalu.

Srekkkkk...belati milik Lucy mendarat sempurna di paha pria itu membuatnya menjerit histeris....

"Arrrgggg! Sialan! Cepat bunuh aku,tapi kamu tidak akan mendapatkan wanita jalang itu kembali,sialan!" jerit pria itu sambil mengumpat kesal.

"Hah,benar katamu,tapi aku akan membuat mu merasakan kesakitan yang amat mengerikan sebelum ajal menjemputmu," Lucy menghela nafas berat lalu mengeluarkan tali yang ia bawa,lalu mengikat tubuh pria itu yang sedang berbaring diatas lantai.

"Sekarang katakan,kenapa kamu melakukan itu? Dan siapa yang menyuruh mu?" tanya Lucy dengan santai menatap pria malan yang sudah berlumuran dara itu.

"Semua itu hanya kecelakaan,aku mohon lepaskan aku," pinta pria itu sambil menangis.

Sreettttt...belati milik Lucy kembali mendarat di paha pria itu yang mengakibat luka sayat yang cukup lebar,dan pria itu kembali menjerit histeris....

"Bukan itu jawaban yang ku mau," tekan Lucy dengan wajah dingin.

"Aarrrggggg! Kalau kamu tidak percaya maka habisi saja aku," pinta pria itu lagi.

"Oh...tentu,tapi tidak semudah itu sebelum kamu menjawab pertanyaanku," ujar Lucy melangkah mengelilingi ruangan dan mulai mengobrak-abrik semua barang-barang milik pria itu.

1 menit sudah berlalu,wajah pria itu semaking pucat karna kehilangan banyak dara,namun Lucy tidak menghiraukan nya,ia dengan santai membongkar seluruh kamar pria itu mencari petunjuk berikutnya....

"Hah,tidak mungkin pria bajingan itu tidak memiliki jejak apapun," gumam Lucy mengumpat kesal,karna sedari tadi ia mencari kesana-kemari belum juga menemukan sesuatu.

"Hahahaha! Kau konyol sekali Lucy,saat kamu sedang hidup bahagia dengan Nicolas,aku dan para teman ku menikmati setiap inci tubuh wanita jalang itu,dan aku tidak mengelak kalau dia sunggu nikmat,apalagi saat kami melakukan itu,dia mencoba meronta sambil berteriak kenikmatan," ujar pria itu sambil tertawa mengejek Lucy.

"Laptop."batin Lucy tiba-tiba mengingat sesuatu.

Lucy dengan cepat meraih laptop milik pria itu,lalu mengambil beberapa flask disk yang ada di laci meja dan memasukan nya ke dalam tas....

"begitu kah? Dan sekarang giliran mu untuk berteriak penuh kenikmatan saat belati ku ini menancap di setiap inci tubuh mu," ucap Lucy kembali melangka ke arah pria itu,lalu menancapkan belati nya lagi di tubuh pria itu.

Membuat pria itu berteriak histeris lagi dan lagi,namun itu tidak membuat Lucy merasa puas,Lucy merobek celana boxer yang di pakai oleh pria itu mengunakan belati miliknya,lalu memotong senjata kebangaan pria itu,lalu memasukan nya ke dalam mulut pria itu....

"Coba rasakan itu,sunggu nikmat bukan?" tanya Lucy dengan santai sambil memaksa memasukan senjata tumpul milik pria itu yang sudah terpotong ke dalam mulutnya sendiri.

Pria malan yang tak kuat lagi menahan siksaan Lucy akhirnya meregan nyawa di tangan Lucy,bukan hanya kehilangan banyak dara,tapi ia pun tersedak oleh senjata tumpul milik nya sendiri,mengetahui pria itu sedah tak bernyawa,Lucy kembali menusuk tubuh pria itu berkali-kali secara membabi buta sambil tertawa histeris....

(visual Matias)