Aku Mau Anakku Hidup Lagi

“Waalaikumussalam”,

              Kisman menjawab salam sembari membukakan pintu untuk tamunya.

              Betapa kagetnya Kisman ketika melihat siapa orang-orang di balik pintu itu. Ia mengenal suara itu adalah tetangganya sendiri. Tapi orang itu tidak datang sendirian.

              Di depan rumahnya Kisman telah ditunggu oleh banyak orang. Dan di antara orang-orang itu ada polisi.

              “Ada apa?”,

              Kisman bertanya dengan gugup. Laki-laki berperawakan kurus itu tidak bisa lagi menyembunyikan kejahatannya.

              “Dimana anak ku?”,

              “Dimana Lily?”,

              Sepasang suami istri yang merupakan ayah dan ibu kandung Lily langsung menerobos masuk ke dalam rumah penjual permen gulali. Diikuti oleh orang-orang yang lain.

              Kisman yang tertangkap basah tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa mengelak. Ia hanya bisa pasrah.

              “Ibu”,

              “Ayah”,

              Lily ditemukan di dalam kamar bersama Mawar yang diam seribu bahasa.

Tangisan Lily semakin menjadi-jadi ketika ia bisa kembali berjumpa dengan kedua orang tuanya yang asli.

              Anak kecil itu pun selamat. Lily kembali ke dalam pelukan ayah dan ibu yang sesungguhnya.

              Kisman dan Mawar yang tertangkap menyembunyikan anak orang pun langsung dibawa ke kantor polisi untuk menjalani proses hukum.

              Orang tua Lily enggan berdamai begitu saja. Kasus ini harus diselesaikan secara tegas untuk membuat efek jera dan menjadi contoh sekaligus peringatan kepada masyarakat.

              Kisman dan Mawar yang tidak lagi berkutik ketika keduanya digelandang oleh pihak yang berwenang.

              Warga yang menyaksikannya beramai-ramai menjadi tidak menaruh hati lagi kepada pasangan rumah tangga yang sebelumnya mereka kenal baik-baik.

              Muka Kisman dan Mawar sudah tercoreng di kampungnya sendiri.

              Olok-olokan warga mengiringi kepergian mereka.

*

              Bagaimana Lily ditemukan,

              Ibu Lily begitu khawatir ketika hari sudah sore putri kecilnya tidak kunjung pulang ke rumah. Ibu Lily sempat mengira kalau anaknya itu mungkin pergi main ke rumah teman-temannya.

              Langit sore yang cerah tidak lama lagi akan menghitam karena malam.

              Ibu Lily pun mencari Lily ke rumah teman-teman yang biasanya bermain dengan anaknya. Tapi Lily tidak berada di sana.

              Yang lebih mengejutkan lagi teman-teman Lily bilang kalau hari ini mereka tidak pulang sekolah bersama Lily.

              Ibu Lily menjadi semakin panik. Ia pun segera menghubungi suaminya yang masih berada di tempat kerja.

              Ketika ayah Lily sampai di rumah ibu Lily menceritakan semuanya. Kemudian mereka berdua berinisiatif untuk menghubungi pihak sekolah.

              Namun ketika telah bertemu dengan guru-guru jawaban mereka semuanya sama. Hasilnya nihil.

              Menurut kesaksian wali kelas hari ini Lily mengikuti kegiatan belajar mengajar sampai selesai dan keluar dari dalam kelas untuk pulang bersama teman-temannya seperti hari-hari biasanya.

              Pihak sekolah pun menyarankan kepada orang tua Lily untuk melapor dan memintan bantuan dari pihak kepolisian.

              Ayah Lily bersedia melapor ke polisi dan para tetangga pun turut membantu melakukan pencarian.

              Dengan bantuan dari para petugas pencarian diteruskan. Penting untuk menemukan sebuah petunjuk yang akurat.

              Para petugas melakukan investigasi lebih luas untuk mencari keterangan.

              Dan pada akhirnya pada malam hari yang langitnya bertabur bintang petugas menemukan saksi kunci yang bisa mempercepat ditemukannya anak yang hilang.

              Siang hari itu ada beberapa saksi mata yang melihat seorang anak sekolah berjalan pulang bersama si pedagang mainan.

              Nama Kisman pun langsung muncul menjadi terduga pelaku. Tidak sulit untuk menemukan satu-satunya orang penjual permen gulali di daerah itu.

              Kesaksian ini menjadi semakin kuat ketika para petugas bertanya kepada tetangga-tetangga rumah Kisman.

              Para tetangga pun menaruh curiga karena sempat mendengar suara tangisan anak perempuan dari rumah Kisman.

              Di hari itu Kisman dan Mawar juga tidak keluar rumah.

              Dan pada akhirnya di waktu pagi pihak kepolisian bersama warga setempat dan juga orang tua dari anak yang hilang mendatangi rumah tersebut.

              Dan terbukti Lily berada di dalam rumah Kisman.

Syukurlah anak kecil itu tidak mengalami tindakan kekerasan. Namun yang jelas anak itu mengalami tekanan secara emosional.