Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Happy Reading
*
*
*
Xander yang melihat itu pun di buat gemas, memeluk Aurora dengan erat, karena gemas. Sungguh banyak di luaran sana para kaum hawa yang menggoda nya walaupun cantik tapi mereka membuat Xander mereka risih.
namun tidak dengan Aurora, gadis polos yang membuat seorang Xander merasakan kembali rasa menyenangkan yang sempat tumbuh waktu itu.
"Udah ahk pulang sono gue mau tidur" Usir Aurora, yang masih dalam dekapan hangat Xander.
"Tega sekali kau baby, saya mau menginap di sini" Balas santai Xander.
"Apa! Engak engga di sini gak ada siapa-siapa, nanti orang akan berpikir yang tidak tidak. " kata Aurora.
"Biarlah orang berpikir yang tidak tidak, jika pun terjadi, kapan pun saya siap menikah dengan kamu sayang." jawab Xander
"Idih, gombalan lo gk akan mempan buat gue. " kata Aurora.
"Terserah mu saja jika tak percaya, cepat atau lambat saya akan menikah dengan mu. " jawab Xander tegas
"Nikah nikah, kita aja gk ada hubungan apa apa. " kata Aurora sinis.
"Kau ingin sebuah pengakuan dari saya hmm. " kata Xander menggoda Aurora
"Apaan, kita aja baru kenal baru baru ini, semua nya masih terlalu cepat lo tau. " kata Aurora.
"Baiklah, tapi saat masa itu tiba saya tidak ingin ada kata penolakan keluar dari mulut mu. " kata Xander tegas.
"Heh.boleh asalkan lo mendapatkan ijin dari orang orang penting dalam hidup gue. " tantang Aurora pada Xander, dengan bersedekap dada.
Xander yang mendengar itu menyeringai, sangat mudah baginya untuk melakukan itu semua, oh oh, gadisnya ini, memberi tantangan yang sangat mudah untuk nya.
"Dengan senang hati, saat itu tiba, jangan salah kan saya, jika dalam waktu dekat kau akan saya nikahi, sayang. " kata Xander menyeringai.
Gluk 'mampusss, apa gue salah ngasih dia tantangan, gk , gue yakin ayah sama kak Reached gk bakal ngasih ijin sama ni orang'batin Aurora mencoba yakin.
"Oke, siapa takut, kalo lo berhasil mendapatkan ijin dari mereka, maka jawaban dari pertanyaan lo bakal gue jawab iya. " ucap ragu Aurora.
Akhirnya mereka pun memutuskan menonton TV bersama, dengan keadaan hati yang berbeda, Xander dengan suasana hati yang baik, dan Aurora yang gelisah.
Lama menonton, Xander merasa tidak ada pergerakan Aurora di samping nya, ah ternyata gadisnya tengah tertidur. Xander pun mengangkat Aurora, dan membawa nya ke lantai atas di mana letak kamar Aurora berada, jangan tanyakan ia tau dari mana, semua tentang gadisnya pasti ia ketahui.
Xander pun pergi ke kamar mandi setelah menidurkan Aurora di kasur Nya, Xander memutuskan untuk membasuh wajahnya, kaki juga tangan nya.
Lalu kembali ke arah kasur dan tidur di samping Aurora, ia membuat kemejanya hingga menyisakan celana bahan panjang nya saja, lalu mendekap tubuh mungil gadisnya, lalu ikut tertidur lelap.
****
Waktu menujukan pukul 05:45 waktu setempat, seperti biasa Aurora akan terbangun untuk berangkat sekolah. Namun ia merasa sedikit aneh pagi ini, ia merasakan dalam dekapan seseorang.
Perlahan-lahan ia membuka matanya, dan melihat dada bidang seseorang, saat mendongak kan kepala nya ia melihat Xander yang sedang terlelap, jadi semalam Xander menginap dan dia tidur dengan nya, tanpa baju.
Dengan cepat Aurora melihat ke arah badannya, uh aman, ia masih memakai pakaian nya seperti semalam, Xander yang merasakan ada pergerakan pun terbangun dari tidur nya.
Ah pagi yang indah, saat bangun tidur melihat sosok yang ia cintai, Xander terkekeh ringan, melihat raut kelegaan di wajah bangun tidur Aurora. Rambut sebahu nya yang acak2an seperti singa, dan mata yang masih terlihat mengantuk itu, sangat lucu di pengelihatan nya.
Aurora yang sudah merasa aman pun, kembali menatap wajah Xander, namun iya di buat terkejut melihat Xander yang sudah terbangun dan menatap nya dengan mata tajam yang masih sayu.
'Nikmat mana lagi, rezeki gk boleh di tolak, ganteng banget ' batin Aurora gemas.
Memang pada dasarnya sudah tampan, Xander di tambah bangun tidur adalah perpaduan antara es campur susu campur stroberi, nagihh banget.
"Kenapa hmm" kata Xander dengan suara serak nya.
'Anjirrr, Xander lo bahaya' batin Aurora menjerit
"Eng-gak lo, lo kenapa tidur di sini si, nyari kesempatan banget lo. " marah Aurora, menutupi rasa gugup nya.
"Memang nya kenapa, saya hanya tidur dengan calon istri apa salah, lagian kita tidak melakukan apa-apa hanya tidur sayang. " kata Xander.
"Calon istri, calon istri mimpi lo " sarkas Aurora, matanya melotot lucu bibir nya mengerucut dan alisnya menukik tajam, apa Aurora sedang marah, pikir Xander.
"Dah lah mau mandi gue. " katanya lagi, saat akan turun dari kasurnya ia kembali menatap Xander yang sedang bersandar di headboard, sambil menatap nya polos.
"Eh, jam berapa ini. " Kata Aurora mengingat sesuatu.
"Jam 7 , memangnya kenapa " Jawab santai Xander.
"Kenapa kata lo, gue telat sekolah ini huwaaaa. " teriak Aurora panik, ia memegang rambut nya yang acak acakan, sambil mondar-mandir.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar di kamar Aurora, siapa pikir nya, Aurora pun melangkah kan kaki mungilnya ke arah pintu, saat sudah dekat ia mendengar seseorang berteriak di balik pintu.
"Dek, kamu gk sekolah apa? " teriak Reached.
"Dek, kamu gak papa kan?, hallo buka pintu nya dong. " kata nya sekali lagi.
Aurora yang mendengar teriak kakaknya hendak membuka pintu, namun ia melihat ke arah kasur di mana Xander, yang telanjang dada, yang tentang memainkan ponselnya dengan tenang.
Tok
Tok
"Dekk"
'Aduh, dah lah siap siap di marahin 'batin Aurora pasrah.
Ceklek~
"Dek, lama amat buka pintu nya kenapa si, " kesal Reached.
"Hehe kakak, kenapa kak? " kata Aurora berdiri di belakang pintu.
"Kamu kenapa si? " keran Reached. Bagaimana tidak ia hanya melihat kepala adiknya, dengan rambut yang masih acak acakan.
"Ck, kamu belum mandi. " kata Reached sambil mendorong pintu, dan.
Deg
'Mampus 'batin Aurora pasrah.
"Kamu kenapa merem dek?, kamu sakit, kenapa baru bangun, tumben banget. " kata Reached, sambil memegang kening Aurora.
Aurora yang mendengar itu, melihat ke arah kasur , di sana kosong!, kemana perginya Xander. Melihat Aurora yang seperti orang linglung pun Reached di buat khawatir.
"Yaudah, kamu jangan sekolah dulu, nanti kakak kasih keterangan ke guru piket kamu, sekarang kamu istirahat, nanti sarapan di anter bibi ke kamar, jangan sakit dek. " ucap Reached mengelus kepala Aurora lembut.
Aurora hanya mengangguk saja, saat melihat kakaknya sudah keluar, Aurora pun mendekati kasur nya, terlihat sebuah surat terselip di bantalnya.
'Terima kasih untuk semalam karena telah mengobati saya, dan juga mengijinkan saya menginap
Dan soal meminta ijin pada keluarga mu, akan saya lakukan secepatnya, persiapan saja dirimu sebagai calon istri saya
Salam hangat calon suami mu Alexander. '
"Alexander nama yang tidak asing.. "Ucap Aurora.
" hah sudah lah, lebih baik gue mandi, dan menghabiskan waktu buat menonton drama haha. " kata Aurora antusias.
***