Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Ketemunya Ruang Arsip
TEK... !
TEK... !
TEK... !
Joanna terus saja memperhatikan ke arah layar transparan di hadapannya yang tengah menyala terang.
Deretan kalimat membentuk susunan paragraf yang panjang berisi keterangan penting yang berhubungan dengan informasi gedung pemerintahan Ottawa tampak jelas di layar Meta Pin 117.
Sebuah gambar ruangan terlihat paling mencolok diantara beberapa gambar yang ada, tampak muncul jelas di depan deretan gambar-gambar ruang di gedung pemerintahan.
Gambar ruang dalam bentuk tiga dimensi tengah berputar di dalam layar Meta Pin 117, menjelaskan bagian-bagian ruangan secara terperinci.
TIT... !
TIT... !
TIT... !
INI ADALAH RUANGAN ARSIP TEMPAT MENYIMPAN SELURUH DATA PENTING PENDUDUK DI OTTAWA, LOKASINYA BERADA TEPAT DI DEKAT TIANG BENDERA...
Joanna langsung mengedarkan pandangannya ke arah sekitar ruangan di dalam gedung pemerintahan Ottawa yang lenggang dan tampak sepi.
Mencari tiang bendera yang dimaksudkan oleh suara Meta Pin 117 yang menunjukkan ruangan penyimpanan arsip penduduk di Ottawa.
Lensa mata robot yang dikenakan oleh Joanna langsung bereaksi cepat.
"Tiang bendera !?", gumam Joanna cepat lalu menoleh ke arah tiang bendera yang berada tak jauh dari ruangan ini.
Sebuah kursi beserta tiang bendera tampak berada di dekat ruangan tertutup dengan jendela lebar.
"Ketemu !", ucap Joanna sedikit lega.
Joanna lalu berjalan cepat menuju ke ruangan tertutup itu.
Radar pada lensa mata robotnya tidak menangkap adanya sensor keamanan disekitar ruangan.
"Sepertinya ini adalah ruangan tempat penyimpanan arsip penduduk Ottawa...", bisik Joanna.
Kembali lensa radar robot yang dia kenakan bekerja menganalisa sesuatu yang dia temukan.
TIT... !
Muncul lingkaran-lingkaran besar, mengarah ke pintu yang ada di hadapannya.
Memeriksa pintu dalam keadaan aman atau tidak, Joanna meraih pegangan pintu dengan tangannya yang memakai sarung tangan hitam.
Ternyata pintu terkunci rapat. Dan Joanna harus memutar otak kembali agar pintu dapat terbuka olehnya.
"Terkunci !?", ucapnya kebingungan.
Joanna mendongakkan kepalanya ke arah pintu di depannya. Semua tertutup rapat, hampir tidak ada celah ruang untuk masuk ke dalam sana.
"Bagaimana cara aku masuk kesana ?", kata Joanna sembari mencari-cari celah yang dapat dia masuki.
Tetap tidak ada cara untuk masuk ke dalam ruangan tertutup itu.
"Kunci pintu masuk memakai kata sandi, ini bertambah sangat sulit untuk bisa masuk ke dalam sana", ucap Joanna.
Joanna melihat ke arah sebuah alat di dekat pintu masuk ruangan arsip.
Alat itu merupakan kunci untuk masuk ke dalam ruangan arsip, hanya saja caranya menggunakan sensor sentuh khusus. Dan hanya petugas di dalam ruangan arsip yang mengetahuinya.
"Kunci masuk ruangan arsip memakai sensor khusus, jika memakai sidik jari sangat mudah tetapi ini memakai suara untuk membuka pintu...", ucap Joanna putus asa.
Joanna menghela nafas panjang lalu menyentuhkan Meta Pin 117 ke arah alat sensor yang ada di hadapannya.
BIP !
Meta Pin 117 langsung bekerja cepat, menganalisa sistem sensor pada alat untuk membuka pintu ruangan arsip lalu menemukan cara untuk membuka sistem sensor pada kunci pintu.
"SILAHKAN UCAPKAN KATA ARSIP !"
Sebuah suara terdengar dari sistem sensor yang terdapat di dekat pintu ruangan arsip saat Meta Pin 117 mendeteksi cara untuk membukanya.
"Arsip !", ucap Joanna.
Joanna mendekatkan wajahnya pada alat sensor pembuka pintu ruangan arsip.
Tiiiiiiiiit... !
Suara berbunyi keras dari arah alat pembuka pintu lalu terdengar suara jawaban dari alat tersebut.
"SELAMAT DATANG DI RUANGAN ARSIP !"
Pintu ruangan arsip lalu terbuka lebar setelah Joanna berhasil membuka kunci sandi untuk masuk ke dalam ruangan arsip.
Lensa mata robot Joanna bekerja cepat saat ruangan arsip terbuka, terdapat ruangan yang dilengkapi lemari-lemari besi terhampar luas di depan Joanna.
TAP... !
TAP... !
TAP... !
Joanna melangkah masuk ke dalam ruangan arsip.
Pandangan Joanna mengarah ke arah sekelilingnya seraya mengaktifkan Meta Pin 117 yang dia sematkan di depan dadanya.
"Banyak lemari besi yang ada di dalam sini, aku tidak mungkin bisa menemukan arsip mengenai Mariana Hamilton dan Kruze dalam kurun waktu cepat'', ucap Joanna.
Joanna mengarahkan Meta Pin 117 ke lemari besi yang berisi data-data penting mengenai informasi penduduk Ottawa.
Banyak lemari besi di dalam ruangan arsip, mungkin jumlahnya mencapai ribuan lemari yang tersimpan disini.
"Dimana letak lemari yang menyimpan arsip data berisi informasi Mariana Hamilton dan Kruze ?", kata Joanna.
Joanna mulai berpikir tentang data yang dia cari tetapi sangat sulit menemukan lemari yang khusus berisi data informasi mengenai Mariana.
''Banyak sekali lemari disini ?", ucap Joanna.
Meta Pin 117 berkedip cepat, merespon ucapan Joanna yang bergumam sendirian.
ARAHKAN META PIN 117 PADA LEMARI YANG ADA DI RUANGAN INI !
Terdengar kembali suara dari arah Meta Pin 117 saat bereaksi terhadap penyataan Joanna.
"Apa akan berhasil !?", kata Joanna penasaran.
Joanna lalu mengarahkan Meta Pin 117 ke arah lemari besi yang terdapat di dalam ruangan arsip sesuai permintaan dari Pin miliknya.
Meta Pin 117 langsung bekerja cepat, sinar dari alat yang disematkan oleh Joanna mendeteksi lemari yang menyimpan arsip data tentang informasi Mariana Hamilton.
Joanna bergerak cepat ke arah lemari arsip yang berada di tengah-tengah kemudian menghampirinya.
Berusaha membuka lemari arsip tetapi lemari itu terkunci rapat.
"Lemari ini terkunci... Astaga... !?", serunya kesal seraya menepuk pelan keningnya.
Joanna berdiri dengan raut wajah kebingungan serta penuh emosi.
"Aduh !? Apa yang harus aku lakukan sekarang ???", ucapnya kesal.
Joanna memutar tubuhnya dengan putus asa lalu berjalan kesana kemari, dengan rasa panik.
"Seharusnya misi ini menjadi sangat mudah tetapi kenapa semakin sulit !?", ucap Joanna.
Joanna memegangi kepalanya dengan kedua tangannya sedangkan wajahnya tertunduk muram.
''Aku harus segera menemukan cara untuk membuka lemari arsip ini tapi bagaimana caranya ???", ucap Joanna seraya berpikir keras.
Meta Pin 117 berkedip-kedip kembali lalu Joanna menoleh ke arah lemari besi di hadapannya.
"Ada apa ?", kata Joanna.
HATI-HATI ADA ALARM YANG TERPASANG LANGSUNG KE KANTOR KEAMANAN GEDUNG INI YANG TIDAK DAPAT KITA KENDALIKAN DARI SINI !
Sahut suara dari Meta Pin 117 yang terpasang di pakaian Joanna.
"Dimana alarm itu ?'', tanya Joanna.
DI SETIAP LEMARI BESI, KUNCI LEMARI JIKA DISENTUH DENGAN ASAL AKAN MENYEBABKAN BUNYI ALARM YANG TERKIRIM TANPA SUARA SEHINGGA PIHAK KEAMANAN AKAN SEGERA MENERIMA SINYAL ITU SEBAGAI TANDA BAHAYA !
"Sepertinya aku harus bekerja keras dan lebih berhati-hati lagi saat bergerak sekarang", kata Joanna. "Karena alarm tidak terdengar bunyinya dari arah sini", sambungnya.
Joanna memperhatikan kunci lemari besi di depannya, terdapat deretan nomer di kunci lemari besi yang harus dibuka oleh Joanna sedangkan Joanna tidak tahu nomer-nomer tersebut.
''Berapa sandi nomer untuk membuka kunci lemari besi ini !?", ucap Joanna sembari berpikir serius.
Joanna lalu terdiam tetapi pikirannya terus berputar keras, memikirkan cara untuk membuka lemari besi yang menyimpan informasi data penting mengenai Mariana Hamilton yang menjadi kakak kandungnya di kehidupan ini.
lanjut lah..
Good Job author ❤️