Kisah perjalanan hidup dan cinta Diana, Puspita dan Edwar yang penuh kerahasian dibalik latar belakang kehidupan mereka
akankan mereka dapat menggapai cinta mereka dan berakhir bahagia. yuks
ikuti kisahnya .
para readers yang baik, ini adalah novel pertamaku jadi maaf kalau banyak salah salah kata. happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SeVi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Status Nindy
"Selamat pagi dok" ucap Edwar kepada dokter yang sedang duduk di mejanya saat Edwar baru memasuki ruangan dokter tersebut.
"Pagi, silahkan duduk pak Edwar." ucap sang dokter.
"Terimakasih dok," ucap Edwar sambil melangkah menuju meja kerja sang dokter lalu duduk dihadapannya.
"Ini hasilnya" sang dokter memberikan selembar kertas dimana tertulis tentang hasil tes DNA yang dilakukan oleh Edwar dua Minggu yang lalu.
"Hasilnya positif jika Nindy adalah putri kandungmu pak" jelas sang dokter yang membuat Edwar terkejut bukan main ternyata dugaannya selama ini bener jika Nindy adalah putri kandungnya.
"Baiklah, terima kasih ya dok" ucap Edwar setelah mendapatkan hasil dari tes DNA tersebut dari sang dokter.
Setelah surat pernyataan tentang hasil tes DNA sudah ditangannya, Edwar semakin yakin untuk berbicara serius dengan Puspita karena Edwar juga ingin hidup bersama putrinya, apalagi dia baru tahu saat Nindy sudah berumur 5 tahun. Edwar merasa sudah banyak hal yang telah dia lewati dalam masa kembang putri kecilnya, Nindy.
Hari ini Edwar berniat untuk menemui Puspita di jam makan siang untuk membahas hasil tes DNA itu. Namun setalah berkali kali dihubungi tidak diangkat angkat dan pesan yang dikirimkan juga tidak dibalas oleh Puspita.
Karena sudah sekita 30 menit menanti kabar dari Puspita dan tidak ada jawabannya, akhirnya Edwar memutuskan untuk pulang ke Mension berharap sore nanti dia akan bertemu dengan Puspita.
Saat sore menjelang, seperti hari hari yang lalu, Puspita akan datang ke mansion Albert untuk mengajarkan segala hal tentang perusahaan N's.
Sore ini Diana pulang cepat dan betapa terkejutnya saat sampai dimension Diana melihat Edwar. Karena biasanya Edwar akan pulang agak sore. Tapi ini jam 4 sore Edwar sudah mengenakan baju santainya dan sedang bersantai dihalaman belakang di Mension bersama ibunya.
"Sudah pulang?" tanya Edwar setelah melihat Diana menggunakan baju santainya dan menuju halaman belakang dimana dirinya dan sang ibu sedang bersantai sambil menikmati pemandangan taman belakang yang ada kolam ikannya yang berisikan berbagai macam warna dari ikan koi.
"Iya kak, ini Diana sedang nunggu mbak Puspita" jawab Diana sambil duduk dikursi yang ada disamping mertuanya itu.
"Bagaimana hasil belajar selama seminggu ini, apakah Diana ada masalah, kalau ada apa apa bisa tanya tanya sama Edwar. Dia kan Pasti paham soal perusahaan" ucap ibu Lela kepada menantunya itu.
"Iya Bu" jawab Diana
"Maaf nyonya, non dan tuan muda, didepan sudah ada ibu Puspita" ucap pelayan kepada ibu Lela, Diana dan Edwar.
"Iya bi, minta dia langsung keruang perpustakaan saja duluan, Diana akan menyusul" ucap Diana
"Diana keruang perpustakaan dulu ya Bu, kak" ucap Diana kepada ibu mertua nya dan suaminya tersebut sambil berdiri dan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman yang dia inginkan untuk menemani dirinya dan Puspita saat belajar nanti.
"Bagaimana perkembangan hubunganmu dan Diana nak, kapan kami segera menimang cucu?" tanya ibu Lela sesaat Diana meninggalkan mereka.
"Sabarlah Bu, semua masih proses pendekatan" ucap Edwar sambil mengambil teh miliknya dan meminumnya untuk menghilangkan rasa gundah dalam dirinya"
"Jangan jangan kalian belum....????" ucap ibu Lela terpotong.
"Belum apa Bu? Sabar lah Bu. percayalah ibu akan segera memiliki cucu, sabar ya bu" ucap Edwar memotong pembicaraan ibunya agar ibunya tidak tau akan hubungan sesungguhnya antara dirinya dan Diana yang yang belum seratus persen menjadi pasangan suami istri sesungguhnya.
*******
"Sorry agak lama, Diana dari dapur dulu mencari cemilan" ucap Diana sambil membawa nampan berisikan beberapa cemilan dan minuman.
"Iya, tidak apa apa, kenapa mesti dirimu yang bawa semua ini non" ucap Puspita.
"Tidak apa apa, tadi sekalian aja karena Diana kan dari dapur" ucap Diana sambil meletakkan bawaannya diatas meja dan duduk dihadapan Puspita dimana berbagai macam buku tentang ekonomi dan keuangan sudah ada dimeja tersebut juga.
Sekitar satu jam lebih Puspita mengajari Diana kembali tentang perusahaan, terutama tentang manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan terutama di N's.
Puspita pulang setelah makan malam bersama keluarga Albert seperti biasanya.
Ya... Semenjak Puspita menjadi mentor Diana, semenjak itu juga Puspita selalu ikut makan malam bersama keluarga itu sebelum dia pulang kerumahnya. itu karena paksaan dari ibu Lela yang akhirnya Puspitapun mengiyakan keinginan ibu Lela.
Setelah makan malam, Puspitapun langsung pamit untuk pulang karena pastinya Nindy, sang putrinya sedang menunggunya dirumah.
Disepanjang perjalanan Puspita tidak menyadari kalau mobilnya sedang diikuti oleh mobil Edwar. Dan pas disimpang jalan, mobil Edwar langsung menyalip mobil Puspita dan berhenti tepat didepan mobil puspita, membuat Puspita kaget.
Dari dalam mobil Puspita bingung siapa pemilik mobil itu, namun setelah Edwar keluar dari mobilnya Puspita pun akhirnya tau kalau itu adalah Edwar.
Tok
Tok
Tok
Ketukan terdengar dari luar mobil Puspita. karena Edwar mengetok ngetok kaca mobil Puspita., membuat Puspita pun akhirnya membuka kaca mobilnya.
"Ada apa?" tanya Puspita.
"Dari tadi siang aku telpon dan mengirim pesan ke handphone mu kenapa tidak ada satupun jawaban?" tanya Edwar
"Aku sibuk" ucap Puspita acuh.
"Turunlah atau aku yang naik ke mobil mu, ada hal yang harus aku bicarakan,!" titah Edwar.
"Ya kan bisa bicara saja disini, atau lain kali saja. Ini putrimu sudah meneleponku dari tadi" ucap Puspita dengan ketus kembali.
Sengaja dia bersikap seperti itu agar Edwar tidak selalu menggangunya lagi karena sungguh Puspita tidak ingin merusak rumah tangga Diana, anak dari bosnya itu.
"Aku mau bicara sekarang, ini penting!" ucap Edwar tegas. Membuat Puspita menjadi ciut dan bingung hal apa yang ingin dibahas oleh Edwar.
Puspitapun akhirnya keluar dari mobil dan menemui Edwar yang sedang berdiri didepan mobilnya. Saat Puspita sudah sampai didepan Edwar, Edwar langsung memberikan secarik kertas yang merupakan hasil tes DNA yang tadi siang dia terima dari pihak rumah sakit, dimana Edwar melakukan tes DNA antara dirinya dan Nindy.
"Apa ini?" tanya Puspita curiga sambil mengambil kertas dari tangan Edwar.
"Baca dan jelaskan kepadaku sekarang!" ucap Edwar tegas
"Ka....ka.....kamu apa apaan sih!" ucap Puspita kaget dan gemetar karena membaca isi dari kertas yang dia terima itu.
"Jelaskan kenapa kamu sembunyikan semua ini?" ucap Edwar penuh penekanan lagi.
"i..i....ini tidak mungkin dan kamu melakukan ini tidak ada ijin Edwar!" ucap tegas Puspita walau dirinya sedikit gemetaran karena rahasia yang dia simpan selama ini akhirnya terbongkar.
"Jangan mengelak lagi Puspita, dan aku tak ingin basa basi lagi, karena ini resmi maka aku punya hak atas Nindy dan sesegera mungkn aku akan membawanya" ucap Edwar
"Edwar....!. kenapa kamu jadi seperti ini, apa maksud kamu membawa Nindy, dia adalah putriku!" ucap Puspita yang sudah mulai mengeluarkan air matanya karena terkejut akan ucapan Edwar.
"Kamu gak akan bisa untuk membawa Nindy, dia putriku!" ucap Puspita kembali.
"Putriku juga, karena dia adalah anakku juga!" ucap Edwar tegas.
"Apakah kamu akan tega memisahkan Nindy dari ibunya dan bagaimana dengan Diana?" tanya Puspita.
"Itu urusanku, yang utama adalah Nindy adalah anakku juga dan aku juga ingin bersama dia" ucap Edwar.
"Gak! Aku gak mau, sudahlah gak usah bahas ini dan anggap saja kami tidak ada" ucap Puspita.
"Semua demi kebaikan semua orang Edwar " ucap Puspita kembali memohon kepada Edwar untuk tidak mengungkit status Nindy.
"Tidak akan. Aku tak ingin menjadi lelaki yang tak bertanggung jawab apalagi membuang anak kandungku sendiri demi orang lain!" ucap Edwar tegas.
"Jadi mau kamu bagaimana hah! Apa kamu pikir Diana tidak akan bersedih klau mendengar hal ini dan apakah dia akan menerima Nindy? Apakah keluargamu akan menerima kehadiran Nindy? Dan apakah keluarga Hartono akan menerima kalau putri nya dikhianati oleh menantu kesayangan mereka? Status kita sangat jauh, kamu adalah seorang pewaris dari perusahaan besar sedangkan aku hanyalah seorang sekretaris biasa. Coba kamu pikirkan lagi konsekwensinya!" ucap Puspita sambil berteriak dan menangis kepada Edwar karena dia takut Nindy yang akan tersakiti jika hal itu terjadi dikarenakan penolakan dari Diana, keluarga Albert dan juga keluarga Hartono, belum lagi pastinya dia akan dipecat dari perusahaan milik Hartono.
Edwar hanya terdiam. Karena apa yang diucapkan oleh Puspita ada benarnya. Bagaimana keluarga besarnya akan menerima kehadiran Nindy dan bagaimana perasaan Diana nanti. Apalagi perbedaan status yang mereka miliki sangat jauh.
Kalau dulu sewaktu dia belum tau siapa dirinya, pasti akan mudah untuk bersatu dengan Puspita. Tapi tidak dengan sekarang karena Edwar adalah pewaris tunggal dari perusahaan Svin dan menantu juga dari perusahaan N's.