Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berlatih Kekuatan Jiwa
Keesokan hari nya seperti biasa, Qin Fan dan ketiga guru nya makan pagi sambil bercanda dan tertawa bersama, ketiga guru nya bercerita pada Qin Fan tentang perilaku mereka di alam langit yang sering memancing kemarahan kaisar langit dan para bangsawan yang ada di alam langit, karena ketiga nya suka mencuri arak mahal yang di simpan para bangsawan kelas atas di alam langit, mereka terus mengobrol hingga matahari agak meninggi, lalu Hei An berdiri dan mengajak Qin Fan pergi ke sebuah goa yang dekat dengan air terjun.
lalu Qin Fan dan Hei An masuk kedalam goa itu, sesampainya didalam goa, Hei An menyuruh Qin Fan membuka pakaian nya dan hanya menyisakan celana nya saja, karena Hei An ingin memperkuat kekuatan jiwa Qin Fan.
"kamu duduk lah dengan posisi sikap lotus, karena guru akan membakar jiwa mu untuk menempa nya" ucap Hei An setelah mereka sudah didalam goa.
Qin Fan membuka baju nya dan mengambil sikap lotus, lalu dengan tenang Hei An juga duduk di belakang Qin Fan, setelah itu Hei An menaruh telapak tangan nya di punggung Qin Fan dan mengalirkan elemen api ke telapak tangan nya dan masuk kedalam tubuh Qin Fan.
aaaaaaarrg aaaaaaarrg aaaaaaarrg...
teriakan demi teriakan yang di keluarkan Qin Fan ketika jiwa nya dibakar oleh Hei An, tapi Hei An tidak menghiraukan teriakan itu dan terus mengalirkan elemen api nya dan menempa jiwa Qin Fan.
"kamu harus tetap dalam keadaan sadar, jika tidak akan membahayakan nyawa mu" ucap Hei An memperingatkan Qin Fan.
aaaaaaarrg aaaaaaarrg aaaaaaarrg..
teriakan semakin keras keluar dari Qin Fan ketika Hei An mengalirkan lebih banyak elemen api nya, dan api itu semakin membesar dan memanggang jiwa Qin Fan, jika Qin Fan hampir tidak sadarkan diri, maka Qin Fan menggigit lidah nya agar dia tetap terjaga.
hari demi hari terus berlalu, tak terasa sudah seminggu Hei An menyiksa jiwa Qin Fan dengan terus membakar nya, teriakana demi teriakan terus terdengar dari mulut Qin Fan, jika suara teriakan sudah tidak terdengar dari Qin Fan, maka Hei An memperbesar api nya.
***
Di istana kekaisaran.
keadaan permaisuri Han Zi Yue semakin buruk, tubuh nya yang cantik kini sudah keriput, dan sangat kurus, permaisuri Han Zi Yue sudah seperti mayat, tubuh yang sangat kurus dan dan wajah yang sangat pucat, dia Han terbaring lemah di tempat tidur nya, dan kadang dia berteriak memanggil nama Qin Fan.
hal itu semakin membuat kaisar Qin Wang Jing semakin sedih dengan keadaan istri nya, putra mahkota Qin Quan dan putri Qin Xue Hua juga berada di kamar permaisuri Han Zi Yue, kedua kakak beradik itu setiap hari berada di kamar ibu mereka, sebenarnya putra mahkota Qin Quan curiga jika ada orang yang membunuh adik kesayangannya itu, sebab ditempat ada nya bercak darah dan sobekan pakaian Qin Fan, putra mahkota Qin Quan melihat ada jejak kaki lain nya, dan jejak kaki itu berjumlah 3 orang.
tapi putra mahkota Qin Quan merasa menyesal karena tidak segera melakukan penyelidikan waktu itu, karena jika dia melakukan penyelidikan saat itu, mungkin dia akan mendapatkan petunjuk siapa yang membunuh adik nya, tapi semua sudah terlambat, karena jika dia melakukan penyelidikan sekarang, maka dia sudah tidak menemukan apa apa lagi, sebab jejak kaki itu pasti sudah menghilang.
***
Di dasar jurang, tepatnya di penjara para dewa.
1 bulan kembali sudah terlewati, dan proses menempa jiwa Qin Fan sudah masuk tahap akhir, kali ini Hei An semakin meningkatkan elemen api nya, seluruh tubuh Qin Fan di selimuti api putih, tapi api putih itu tidak membakar tubuh Qin Fan karena di kendalikan Hei An, api putih itu terus memanggang jiwa Qin Fan, dan api putih adalah jenis api terpanas yang dimiliki Hei An.
Hei An memiliki 3 jenis api, yaitu api biru, api hitam dan api putih, ketiga api itu adalah jenis api yang terpanas di seluruh alam semesta, dan karena Hei An memiliki 3 jenis api yang terpanas itu lah dia di sebut dewa api.
aaaaaaarrg aaaaaaarrg aaaaaaarrg..
kembali Qin Fan berteriak ketika Hei An menambahkan nyala api putih, api putih yang tadi nya terlihat kecil, kini semakin membesar dan semakin panas, 10 hari kemudian proses penempa jiwa Qin Fan pun berakhir, kekuatan jiwa Qin Fan saat ini sangat kuat, jika dia ingin menyerang musuh dengan menggunakan kekuatan jiwa, maka musuh langsung tewas tanpa di sentuh.
setelah beberapa saat, Qin Fan membuka mata nya kembali, dapat dia rasakan saat ini kekuatan jiwa nya sangat kuat, meski dia berada dibawah tekanan kultivator pendekar dewa sekali pun jiwa nya tidak akan terpengaruh, bahkan Qin Fan dapat membunuh kultivator rana pendekar dewa hanya dengan menggunakan kekuatan jiwa nya saja.
"selamat Fan'er, akhir nya kamu berhasil bertahan sampai sejauh ini, kamu sungguh jenius" puji Hei An yang melihat bakat yang di miliki murid nya ini.
"terima kasih guru, semua ini karena guru, jika bukan karena guru, aku bukan siapa siapa" jawab Qin Fan merendah.
"tetaplah merendah seperti ini ya Fan'er, kamu tidak boleh bersikap sombong, meski pun ketiga guru mu suka berbuat kesalahan, tapi kami tidak bersikap sombong pada siapa pun, jadi kamu harus mewarisi sikap rendah hati kami juga" ucap Hei An mengingatkan.
"baik guru" murid selalu ingat setiap ajaran dari guru.
"baiklah ayo kita kembali, sekarang giliran saudara Bai Long menguatkan Kekuatan tulang mu" ucap Hei An lalu keluar dari dalam goa.
"murid kita memang sangat berbakat, kita tidak salah mengangkat murid" puji Bai Long yang melihat Qin Fan sudah selesai menempa jiwa nya.
"selamat Fan'er" ucap Bai Long dan Murong Fu.
"terima kasih guru" jawab Qin Fan.
"kamu istrahat lah dulu, seminggu lagi aku akan menguatkan tulang mu" ucap Bai Long.
"baik guru, tapi sudah berapa lama aku di sini guru? jika aki tidak salah, aku sudah setahun lebih disini" tanya Qin Fan.
"kamu tenang lah Fan'er, waktu disini dan dunia luar ada perbedaan nya, satu hari di dunia luar sama dengan 10 hari disini" jawab Murong Fu.
"berarti jika di dunia luar, aku baru 50 hari dong guru?" tanya Qin Fan memastikan.
"kamu benar, sudah kamu istrahat saja, seminggu lagi aku akan meningkatkan kualitas tulang mu" perintah Bai Long.
namun sebelum Qin Fan masuk kedalam goa, ada 2 orang yang datang, sehingga Qin Fan tidak jadi masuk ke dalam goa, karena dia penasaran dengan 2 sosok yang tiba tiba datang itu.
"jadi ini murid yang kalian bicarakan itu? sangat berbakat, baik lah aku setuju akan menurunkan kitab andalan ku" ucap salah satu diantara 2 orang yang baru datang.
"saudara Wen Jiang benar, dia lah murid yang kami ceritakan" jawab Hei An.
"bagaimana dengan saudara Liu Mo? apa saudara tidak tertarik dengan murid kami? tanya Hei An.
"Hehehe... bagaimana aku tidak tertarik melatih anak yang berbakat seperti ini saudara Hei An? apa kamu bercanda?" jawab Liu Mo yang terkekeh.
jangan kasih kendor.
mantap lah