Ah apa tidak salah jatuh hati pada gadis kecil, tapi rasanya tak bisa berpaling dari gadis kecil itu.
Ah masa bodoh, tak perduli dia masih kecil tapi dia harus jadi milikku, tak perduli aku harus menunggu bertahun-tahun, kamu tetap harus jadi milikku karena kamu orang yang pertama membuatku terus memikirkan satu nama dalam kepalaku setiap hari.
"akan ku buat kamu hanya mengarah padaku saat kamu sudah dewasa" ucap seorang pria dengan seringaian tipisnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Urus saja Sendiri
Tubuh Elsa gemetar ketika melihat keberadaan Ocean, Elsa pikir Ocean tidak ada di rumahnya jadi ia bisa meminta orang tua Ocean agar menekan Ocean untuk menikahinya dengan dalih tanggung jawab
"kak Oce" lirih Elsa, begitu gugup melihat keberadaan Ocean
Ocean melangkah lebar menuruni anak tangga, menatap lurus ke arah Elsa yang begitu gemetar melihat Ocean "berani sekali kamu datang ke rumahku Elsa! " teriak Ocean dengan suara lantangnya
Dania menoleh ke arah puteranya "kamu urus saja sendiri masalahmu Ocean" ujar Dania dengan tatapan tajamnya
Ocean tak menanggapi ucapan Mommy nya, dan menatap lurus ke arah Elsa "berani sekali kamu datang ke rumahku! " teriak Ocean lagi
"jangan berteriak pada putriku Ocean " seru Kristal tidak terima jika putrinya di bentak orang lain
Ocean mengabaikan peringatan Kristal dan berjalan ke arah Elsa "untuk apa kamu datang kemari Elsa " tanya Ocean dengan tatapan tajam bak ingin menguliti Elsa sampai ke lapis terdalam
Elsa menundukkan kepalanya "aku... aku... " Elsa tak sanggup berkata-kata karena terlalu takut dengan Ocean
Kristal mendekati Elsa dan membawa Elsa ke belakang tubuhnya "jangan berteriak pada putriku Ocean" cecar Kristal, berusaha melindungi putrinya yang menurutnya tak berdaya
Ocean menoleh ke arah Kristal "lalu untuk apa dia datang kemari tante"tanya Ocean penuh penekanan
"ini bukan Elsa tapi tante" seru Kristal dengan tatapan tajamnya "tante ingin kamu menikahi putri tante" balas Kristal
Ocean memicingkan matanya ke arah Kristal, menatap ibu dari wanita yang sudah membuat hidupnya menderita selama beberapa tahun belakangan, bagaimana bisa Kristal memintanya untuk menikahi Elsa, apa Elsa sudah lupa perjanjian yang ia buat, dan apa Elsa tidak memberitahu isi perjanjian itu pada mamanya
"apa kamu lupa janjimu padaku Elsa" teriak Ocean masih menatap lurus ke arah Kristal yang menutupi tubuh Elsa
Dania menoleh ke atas, mencoba mengode anak keduanya untuk merekam kejadian di depannya namun ternyata anaknya sudah mulai merekam sedari tadi jadi Dania tidak perlu berkata apa-apa lagi
"aku.... " Elsa masih tidak bisa menjawab pertanyaan Ocean, entah rasanya bibirnya terlalu kelu untuk berucap
"cukup Ocean, kamu tidak berhak meneriaki putriku" sentak Kristal dengan begitu geram dengan tingkah Ocean apalagi Dania hanya diam saja sedari tadi
"kamu sudah menyentuh putriku jadi kamu harus bertanggung jawab" ujar Kristal dengan suara lantang
"aku sudah bertanggung jawab tante, dan tanggung jawab itu sudah menyiksaku selama dua tahun ini, aku turuti semua keinginan Elsa, bahkan ketika dia memintaku untuk jarang menemui Neva pun aku turuti semua keinginannya, dalam dua tahun aku hanya menemui Neva tidak lebih dari 3 kali, apa anda pikir itu tidak menyiksa batinku" geram Ocean dengan suara yang cukup lantang
dari perkataan Ocean, Kristal pikir Ocean melakukan itu karena benar mencintai putrinya seperti apa yang di katakan Elsa padanya "kalau begitu nikahi Elsa, dan putuskan hubungan dengan Neva" teriak Kristal
"tidak akan" tegas Ocean menolak permintaan Elsa " aku tidak akan menikahi Elsa dan meninggalkan Neva " tambah Ocean dengan tatapan dinginnya
"jangan lari dari tanggung jawab Ocean, kamu sudah menyentuhnya jadi kamu harus bertanggung jawab penuh untuk Elsa " teriak Kristal tak terima dengan perbuatan Ocean pada putrinya
"sudah aku bilang kalau aku sudah bertanggung jawab tante, dengan menyiksaku selama dua tahun ini apa belum cukup hah, apa menurut tante sudah cukup jika aku mati! " teriak Ocean begitu frustasi menghadapi orang tua Elsa yang meminta menikahi Elsa
Ocean melirik benda berkilau dari jauh, berjalan ke arah meja dan mengambil sesuatu dari sana, membuat Kristal menutup mulutnya yang menganga saking tak percayanya dengan perbuatan Ocean
Ocean mengarahkan benda yang ternyata pisau buah dengan tangan kanannya, mengarahkan ke arah lehernya, dan mengiris lehernya tanpa rasa takut sama sekali, biarpun darah segar langsung mengucur deras dari lehernya "Ocean! " teriak Dania begitu panik melihat perbuatan anaknya
tapi Ocean meminta mamanya untuk berhenti dan tidak mendekat "aku mohon mengerti Mom" teriak Ocean mencoba menghentikan langkah Dania
Dania memegangi dadanya, rasanya begitu sakit melihat keadaan anaknya tapi tidak tahu harus berbuat apa untuk menolong anaknya yang begitu kesakitan luar dan dalam
Ocean menatap lurus ke arah Elsa dengan posisi masih memegang pisau di lehernya "kamu sudah janji padaku Elsa " lirih Ocean dengan suara lemah, entah karena lemas setelah tidak nafsu makan selama berhari-hari atau karena ia mulai kehabisan darah
"kamu sudah janji padaku untuk tidak mengusik hubunganku dengan Neva, dan kita sudah menulisnya di surat perjanjian yang bermaterai sebagai bentuk tanggung jawabku" Ocean begitu lelah menghadapi kegilaan Elsa selama ini
"kalau kamu tidak ingin berpisah harusnya kamu tidak menyentuh Elsa " teriak Kristal tak perduli dengan leher Ocean yang terus mengeluarkan darah
"ini harusnya anda tanya pada putri anda " tunjuk Ocean dengan sebelah tangannya yang tak memegang pisau
"awalnya aku kira dia berubah dan tidak menginginkanku lagi, jadi aku berpikiran baik kalau dia tidak akan berbuat hal gila " Ocean mengatur nafasnya, menahan sesak di dadanya setiap mengingat kejadian yang menjerumuskannya ke dalam belenggu tak berujung " dan bodohnya aku percaya dengannya " ucap Ocean dengan nada frustasi
"tapi itu tak menutup kenyataan bahwa kamu sudah menyentuh putriku" lantang Kristal
"aku tahu itu tante, itu adalah hal yang aku sesali seumur hidupku" sentak Ocean membuat dada Elsa begitu nyeri sakit karena menyentuhnya adalah hal yang paling di sesali Ocean
"kak Oce" lirih Elsa dengan isak tangis menatap pria yang begitu ia cintai memegang pisau di tangannya
"aku tidak akan menyentuhnya jika dia tidak menjebakku menggunakan Paul " lantang Ocean
"kak Oce!" teriak Elsa
Ocean menatap nanar ke arah Elsa " apa Elsa" Ocean tersenyum sinis kala dirinya menyebut namu Paul membuat Elsa menjadi panik tak karuan "emang begitu kenyataannya kan, kamu menjebakku dengan menggunakan Paul sebagai perantara membuatku meminum obat perangsang itu " terang Ocean membuat Dania menutup mulutnya dengan kedua tangannya, tak percaya jika Elsa menjebak Ocean
padahal awalnya Dania kira Ocean hanya khilaf sekali karena berada jauh dari Neva dan Elsa yang terus menempel pada Ocean tapi ternyata itu karena Elsa menjebak Ocean, dan yang lebih mengejutkan ketika nama Paul terseret juga
Kristal menoleh ke arah Elsa yang gemetar ketakutan di setiap kata-kata Ocean " kamu jangan bohong Ocean " teriak Kristal tidak terima jika Ocean menyampaikan kenyataan yang terjadi, kenyataan yang Kristal tolak untuk percaya
"kalau anda tidak percaya silahkan tanyakan pada putri tercinta anda itu " tunjuk Ocean pada Elsa yang terus menggelengkan kepalanya
"dia memberikanku obat perangsang melalui Paul sehingga tidak membuatku curiga sama sekali karana Paul adalah asisten ku, anak dari teman baik kedua orang tuaku" terang Ocean akan Elsa yang menggunakan Paul
Ocean menunjuk kembali ke arah Elsa "dia membuka seluruh pakaiannya di hadapanku ketika obat itu bereaksi, membuatku tidak berdaya di saat kesadaranku terenggut karena dia terus menyentuhku yang sedang dalam pengaruh obat " seru Ocean menjelaskan situasinya dulu
Kristal masih mencoba menampik pernyataan Ocean yang menurutnya tidak mungkin "kalau emang begitu, kamu masih bisa lari dari Elsa" ucap Kristal membuat Ocean terkekeh
"anda pikir bagaimana saya bisa lari di saat kesadaran saya terenggut, dan Paul mengunciku di dalam kamar bersama anakmu itu di dalam kamar apartemen" Ocean menggerakkan telunjuk tangannya memutar di dekat kepalanya "bagaimana caranya aku menguasai diriku saat aku di kurung oleh putrimu itu " lanjut Ocean membuat Kristal jatuh terduduk di Sofa tak percaya putrinya bisa melakukan hal seperti itu
Ocean bisa lihat kalau Kristal begitu Shock dengan kenyataan yang ia sampaikan "anda pikir kenapa putri anda mau menandatangani perjanjian itu" tanya Ocean membuat dahi Kristal mengernyit dalam "aku tahu kalau. aku memang bersalah karena tidak bisa menguasai diriku, dan aku sudah bertanggung jawab sesuai kapasitasku dengan menuruti semua keinginannya selama dua tahun ini, sesuai dengan kesepakatan yang kita buat ketika hal itu telah terjadi, aku sudah bertanggungjawab tante" lirih Ocean dengan nafas terdekat karena Ocean mulai kehabisan darah
"lalu bagaimana dengan anak tante, bagaimana pertanggungjawaban anak tante pada saja karena sudah menjebak saya bersama orang terdekat saya " tanya Ocean dengan linangan air mata
Ocean menatap sendu ke arah Elsa " dia sudah berjanji padaku tante, dia berjanji padaku hanya untuk meminta waktuku sebelum aku menikahi Neva sebagai bentuk tanggung jawab atas rasa bersalahku, dia juga berjanji padaku tidak akan mengusik hubunganku dengan Neva apapun yang terjadi, dan sesuai perjanjian itu aku akan menghancurkannya jika samapi aku kehilangan Neva " teriak Ocean dengan luapan rasa sakit yang ia rasakan selama ini
Ocean kembali menoleh ke arah Kristal " jadi bagaimana anda meminta saya menikahi putri anda" tanya Ocean pada Kristal yang hanya terdiam dengan tatapan campur aduk
"kalau anda kekeh mau itu silahkan saja bunuh aku, karena sampai mati pun itu tak akan terjadi dan jika anda tetap meminta itu sebagai pertanggung jawaban maka bunuh aku saja " Ocean menyerahkan pisau yang berlumuran darahnya ke tangan Kristal
"bunuh aku tante " teriak Ocean mengarahkan pisau do tangannya yang sudah ia berikan pada Kristal ke arah perutnya