NovelToon NovelToon
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Kisah cinta anak SMA terhadap seorang dokter tampan yang baru saja dikenalnya di sebuah pesta ulang tahun temannya. Sonia demikian mabuk kepayang dan jatuh cinta pada dokter Monark, tanpa dia menyadari bahwa dia menjadi target sang dokter. Segala nasehat kakaknya tentang pribadi sang dokter, sama sekali tidak didengarkan. Tapi situasi bisa saja berubah. Bagaimana kelanjutan cinta Sonia dengan dokter Monark?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 : SAVE THE LAST DANCE FOR ME

Kenapa Kirana tidak mau kembali padaku, Monark merenung di dalam kamarnya. Apakah dia masih menjalin LDR dengan Bara? Jangan jangan........ ah, tidak mungkin. Monark membuang jauh jauh pikiran kotornya. Dia kembali teringat pada foto sialan itu. Kalau bukan karena foto itu, semua masalah ini tidak akan terjadi. Bahkan mungkin beberapa bulan lagi, setelah Kirana memperoleh izin prakteknya, mereka akan menikah. Tapi semuanya berubah karena egonya, main tuduh. Tidak mau menyelidiki lebih dulu. Dan tidak menyadari kemungkinan kesalahannya.

    Tok... tok....tok.... Kepala Idham nongol di pintu kamarnya. "Kau lupa ya? Hari ini tugas kita masak di dapur. Katamu mau mengadakan pesta sebelum berangkat? Jadi atau enggak?"

    "Pasti jadi, Dham! Beberapa hari lagi aku sudah harus berangkat ke Brunei. Besok pasti repot mengurus semua persiapannya. Nanti kita makan di restoran outdoor saja. Tidak usah repot repot masak. Belum lagi kalau masakan kita tidak cocok dengan lidah gadis gadis itu. Aku yang traktir."

    Monark merasa semangatnya menguap semua, seperti uap air saat mendidih. Dia benar benar lunglai. Enggan melakukan ini dan itu. Tidak menyangka gadis selembut Kirana bisa keras hati juga. Ya, semua mungkin memang kesalahannya. Masih mungkinkah memperbaikinya? Masih adakah celah untuk membuat Kirana mau kembali padanya. Dia tidak melihat celah itu

    "Ok kalau begitu. Aku beritahukan mereka. Supaya siap siap dan bisa tampil cantik cantik," sahut Idham sambil membayangkan Sonia dan berharap gadis itu mau duduk di sebelahnya nanti. Dia segera menghilang dari hadapan sepupunya itu.

    Monark kembali pada lamunannya. Perjalanan cintanya bersama Kirana. Sampai pada titik dia melihat Kirana dirangkul oleh Bara. Tapi dia lupa pada sebuah penggalan peristiwa dalam perjalanannya itu. Entah benar benar lupa atau dia merasa tidak akan ada orang yang tahu. "Sialan kau Albert!" makinya dalam hati. Lama lama dia merasa letih sendiri dan akhirnya tertidur.

    Sore hari, para gadis sudah mempersiapkan diri, karena mereka akan pergi menikmati makan malam di restoran. Tidak makan masakan rumah seperti beberapa hari ini. Semua berupaya memperlihatkan sisi terbaiknya. Bahkan Zaza, dengan tubuh segede gajah, kelihatan lumayan manis sore itu. Hanya Kirana yang muncul dengan pakaian kasual seadanya tanpa polesan make up di wajahnya. Tadinya dia tidak mau mengikuti acara ini, tapi pasti akan jadi pertanyaan buat yang lainnya. Jadi dia terpaksa ikut. Tidak memperlihatkan ekspresi apapun. Seolah olah peristiwa tadi pagi tidak pernah terjadi.

    Dua mobil sudah siap di halaman rumah. Dua lelaki yang ada di rumah itu berada di belakang kemudi. Monark mengendarai mobilnya sendiri, sementara Idham menggunakan mobil ayahnya.

    Sonia ingin memberikan kesempatan pada kakaknya. Karena itu dia tidak duduk di sebelah lelaki yang didambakannya itu. Dia lebih memilih duduk di mobil Idham, bahkan di sebelah pengemudinya. Tentu saja dalam hati Idham langsung bermekaran bunga bunga, seperti taman tulip di Belanda bila sedang mekar.

    Di mobil Monark, Alia dan Miana sudah lebih dulu masuk. Tempat di sebelah Monark memang sengaja dikosongkan untuk Sonia. Tapi mereka heran melihat Sonia justru duduk di sebelah Idham. Ada apa ini? Apa Sonia ingin membuat Monark cemburu, pikir mereka. Padahal tidak ada kejadian apapun beberapa hari ini diantara mereka berdua.

    Kirana melenggang dengan santai keluar dari rumah. Matanya mengawasi ke dua mobil tersebut dan siapa siapa yang telah mengisinya. Wajahnya datar datar saja. Sonia juga mengikuti pandangan kakaknya. Dia berharap usahanya mendamaikan Kirana dan Monark semalam akan berhasil sehingga mereka berdua akan dapat bersatu lagi. Tapi dia harus kecewa. Kirana masuk ke dalam mobil Idham bersama Zaza. Mobil langsung berdenyut ke bawah saat Zaza masuk.

    "Kau barusan makan Za?" tanya Idham sambil menoleh ke belakang.

    "Ya belum. Kita kan mau makan di luar? Nanti aku justru akan kekenyangan."

    "Lha kok mobilku sampai berdenyut gini saat kau masuk?"

    "Sialan kau, Dham! Aku sumpahin kau makin kurus ceking sehingga makin tidak laku. Moga moga tidak ada cewek yang mau dengan cowok kurus kayak kau," ujar Zaza sewot

    "Wadduhh....jangan sumpahi aku dong, Za. Aku kan lagi naksir cewek nih! Kalau kau sumpahin, bisa bisa tidak jadi dong?"

    "Syukurin!"

    Sonia diam aja. Dia tahu yang dimaksud Idham adalah dirinya.

    Monark melirik sekilas ketika melihat Kirana melangkah ke mobil Idham. Impiannya meraih tali penyelamat lagi, pupus sudah. Gadis itu benar benar marah, pikirnya.

    Shisi keluar paling akhir. Dia benar benar cantik. Idham sampai melongo melihat penampilan adiknya. Cantik tapi tidak kosong otaknya. Karena Shisi termasuk dalam daftar murid murid terpandai di sekolahnya. Pantas saja Reno sampai megap megap terpesona. Kayak ikan mas koki dikeluarkan dari air.

    Melihat Kirana duduk di sebelah Idham dan bukan di sebelah Monark seperti biasanya, Shisi heran juga. Keheranan yang sama seperti Alia dan Miana. Tapi dia tidak ingin berdebat. Langit sudah mulai gelap, menandakan malam sebentar lagi akan menyapa, iapun langsung membuka pintu mobil dan duduk di sebelah sepupunya. Ke dua mobil langsung melesat meninggalkan halaman rumah Shisi.

    Jalanan tidak terlalu padat. Monark mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang. Bagaimanapun pikirannya masih tidak bisa tenang, masih tertuju dan teringat penolakan Kirana. Namun dia mampu mengendalikan hatinya dihadapan Sonia dan teman temannya. Sebaliknya, Idham mengikuti mobil Monark dengan wajah berseri seri karena wanita pujaannya mau duduk di sebelahnya. Sejak meninggalkan halaman rumahnya, senyum selalu menghiasi wajahnya.

    "Kenapa kau tersenyum senyum sendiri, Dham? Sinting?" tiba tiba Sonia mengeluarkan suara

    "Eh... aku....aku.... enggak kok," sahutnya kaget

    "Dari tadi aku lihat kau senyam senyum sendiri. Persis orang sinting."

    "Hehehe....." Idham tidak melanjutkan kata katanya. Bingung.

    Tidak terlalu lama mobil memasuki halaman sebuah resto mewah di bilangan Jakarta Selatan. Monark rupanya sudah memesan tempat dan beberapa macam masakan. Meja panjang untuk delapan orang sudah disediakan di area outdoor tanpa atap, tapi penuh hiasan lampu warna warni. Suasana seperti ini sebenarnya cocok bagi mereka yang sedang pacaran, karena tampak beberapa pasangan juga sedang menikmati makan malam. Tapi saat itu pengunjung belum terlalu ramai, sehingga kedatangan roombongan itu menarik perhatian beberapa orang. Para gadis mana mau perduli? Zaza segera saja mengambil tempat duduk di tengah, supaya mudah meraih makanan dari sudut manapun.

    Monark sengaja berlambat lambat. Semoga saja Tuhan masih memberinya kesempatan bisa duduk di sebelah Kirana. Jadi dia membiarkan mereka mengambil tempat duduk masing masing lebih dahulu. Sayangnya gadis itu seolah tidak mau memberikan kesempatan padanya. Dia langsung duduk di antara Shisi dan Miana. Idham juga seolah tak mau kalah, cepat cepat dia duduk di sebelah Sonia. Tadinya Sonia mau memberikan tempat tersebut untuk Monark, karena dia lihat hasil usahanya tidak membuahkan hasil. Tapi ternyata Idham lebih cepat, apalagi Monark sengaja berlambat lambat. Dia mau protes tapi ditahannya maksud hatinya. Bukankah sudah nyata bahwa dahulu Monark dan kakaknya adalah sepasang kekasih, walaupun cuma mereka bertiga yang tahu. Satu satunya tempat duduk yang tersisa adalah di sebelah Zaza, di hadapan Alia. Cukup jauh dari Sonia maupun Kirana.

    Tidak lama, pelayanpun menyajikan makanan yg sudah di pesan. Semuanya terbelalak dengan menu makanan mewah yang dipesan oleh Monark. Mungkin diantara mereka, cuma Sonia yang beberapa kali menikmatinya dengan Monark. Tidak terasa setitik bening jatuh dari sudut matanya. Tuhan, semoga pengorbananku tidak sia sia, doanya dalam hati.

    Anak anak riuh mengomentari berbagai menu yang datang. Si gembrot segera saja menyambar piring dan mengisinya dengan nasi, tentu untuk dirinya sendiri.

    "Wuihhh, lobster bakar ini pasti enak banget," serunya sambil mencomot seekor dan mebawanya ke piring nasinya.

    "Heii.... Za, jangan kau habiskan sendiri. Badan sudah segede gajah gitu," Alia berteriak dari hadapannya

    "Iya. Nanti aku sisakan semua kulitnya buat kau. Biar tidak ceking terus kayak sekarang."

    "Ini namanya langsing Za, bukan ceking!" Alia tidak mau kalah

    Zaza cuma meleletkan lidah sambil tangannya sibuk mengupas lobster. Kirana dan Monark tersenyum melihat kemeriahan itu.

    "Nark, nyanyi dong? Kau kan akan ke Brunei Darussalam beberapa hari lagi. Bawa gitar di mobilmu kan?" Idham tiba tiba nyeletuk

    "Iya....nyanyi dong pak dokter!" Miana juga ikut ikutan.

    Shisi di seberang melihat Idham dan Sonia. Timbul niatnya untuk menggoda hati kakaknya. "Iya Monark, nyanyikan sebuah lagu perpisahan untuk Sonia sebelum kau berangkat ke Brunei. Masa pacarnya ditinggal begitu saja?" Idham mendelik kepada adiknya. Shisi malah tertawa geli.

    Sonia diam saja. Dia senang dengan respon teman temannya. Dia ingat kembali ketika beberapa hari lalu Monark memainkan First of May sebagai lagu perpisahan untuknya. Dia melirik kakaknya. Ada hati yang harus dia jaga. Setidaknya saat ini. Tapi Kirana tidak bereaksi apa apa. Tidak memberikan komentar juga. Dia tetap melanjutkan makan dengan perlahan sambil tersenyum kecil. Monark melihatnya. Hatinya kecewa. Semua gara gara Albert, pikirnya mencari kambing hitam. Dia tidak berpikir bahwa dia juga bersalah. Manusia memang cenderung menyalahkan orang lain.

    "Oke oke, aku ambil gitar dulu ya?" Monark beranjak ke tempat mobilnya di parkir. Dia mengambil gitar kesayangannya dari bagasi, lalu kembali ke tempat duduknya.

    "Baiklah...." kata Monark. "Beberapa hari lagi aku memang akan ke Brunei untuk show di sana. Agak lama juga. Sehingga aku juga harus cuti dari pekerjaan di rumah sakit. Beberapa hari ini aku senang sekali bergaul dengan kalian, bisa menghilangkan stres karena menghadapi pasien di rumah sakit. Jadi aku mau nyanyi sebuah lagu untuk kalian semua. Ya, kalian semua! Kalau cuma untuk Sonia, nanti yang lain iri... hahaha!"

    Monark mulai memetik gitarnya. Dari mulutnya mengalun lagu 'Save the Last dance for Me' yang pernah populer oleh penyanyi asal Kanada, Michael Buble. Permainan gitarnya memang tidak sebagus Doni, tapi suaranya sangat indah. Yang mendengar seolah terbawa irama lagu tersebut. Semuanya diam, termasuk Kirana. Sonia tahu, lagu itu tidak dinyanyikan hanya untuknya, apalagi untuk teman temannya. Tapi untuk Kirana! Dia melirik kakaknya, tapi yang dilirik tidak menunjukkan perubahan apapun pada air mukanya. Kirana cuma diam sambil mendengarkan Monark menyanyi. Seperti yang lain lain.

1
Siti Khalimah
beneran tamat ni???
julius: Baca karyaku yg terbaru ya kak? Ketika Secuil Cinta itu Tumbuh. Terima kasih 🙏🙏🙏
julius: iya kak hehehe. Tunggu cerita berikutnya ya? Tidak kalah menarik kok. Jangan berhenti dukung author ya? 🙏🙏🙏
total 2 replies
Siti Khalimah
eh tambahdeh penggemar sonia
julius: dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
moga kirana balikan sama ? monark
julius: sabar ya kak? up date nya sedang dikerjakan 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
uhh sakit
Siti Khalimah
ok semangatttt
julius: terima kasih kak
total 1 replies
Siti Khalimah
waduh gawat!!!!dendam den#am
Siti Khalimah
lanjuuutttt
Siti Khalimah
kenapa langsung kecantolya sonia?
julius: Hehehe, mungkin karena cinta monyet ketemu karisma dokter ganteng kak. Mohon terus dukung author ya kak...
total 1 replies
Morna Simanungkalit
tetap semangat ya thor
julius: Terima kasih. Terus dukung ya kak....
total 1 replies
Sunshine🤎
Semangat trs untuk authornya. 1🌹 for you sering² interaksi dan tinggalkan jejak di karya author lain dan promosiin karyamu Thor /Ok/
julius: Terima kasih. Dukung kami terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Gila seru!
julius: terima kasih. dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Haruhi Fujioka
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
julius: Sabar ya kak, tiap saat pasti di update koq. Terima kasih dukungannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!