NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tegang

Itu alasan Kelvin ada di rumah bordil mami Felli, dan menugaskan wanita itu untuk mencari perawan yang masih ting-ting, yang akan ia kenakan ke orang tuanya.

"Gimana, Mr Kelvin? Anda tertarik, bukan?" tanya wanita berpenampilan mencolok itu, menggoda.

Kelvin mengamati Nadira dengan seksama. Lekuk tubuhnya yang aduhai, yang ia yakini akan dahsyat di permainan ranjangnya. Selain itu, dadanya yang busung, membuat pria blasteran itu enggan beralih dari sana. Nadira nyaris sempurna di mata lelaki itu.

"Good, I like it!" jawabnya, masih memandangi tubuh Nadira.

Senyum merekah menghiasi bibir Felli, satu pelanggan lagi puas dengan hasil kerjanya. Sebentar lagi, pundi-pundi rupiah akan ia dapatkan dari CEO perusahaan besar di kota itu.

"Tinggalkan kami!" seru Kelvin, membuyarkan angan Felli. Tanpa ba bi bu, wanita yang berprofesi germo itu meninggalkan mereka berdua yang saling canggung.

Nadira masih terpaku pada lelaki di hadapannya. Hidungnya yang mancung, matanya cokelat, ditambah penampilannya yang sensual, membuat wanita itu berkali-kali menelan ludahnya sendiri. 'Ya Tuhan, gue ketemu sama bule, mana ganteng lagi!' gumamnya tak percaya.

Meski tinggal di Jakarta, yang notabenenya tak jarang ada bule di tempat itu, bagi Nadira itu adalah kesempatan yang langka. Dilara tinggal di salah satu tempat terpencil, di Jakarta. Ia juga jarang keluar untuk sekedar jalan-jalan. Hidupnya di penuhi dengan kerja, dan kerja. Untuk menghidupi dirinya sendiri, dan orang yang merawatnya.

"Kamu ikut saya!" seru lelaki itu tanpa mau dibantah. Tangannya sudah menarik Nadira, pergi meninggalkan tempat biadap itu.

"Eh, mau dibawa kemana sih gue!!" Nadira berusaha berontak, walau bertolak belakang dengan hatinya yang pasrah akan dibawa kemana aja oleh pria itu.

"Gak usah banyak nanya, ntar juga tau," jawab Kelvin ketus.

Mobil yang mereka tumpangi melenggang pergi, membelah kemacetan saat jam pulang kantor seperti ini. Beberapa kendaraan bergerak merayap, mengikuti kendaraan di depannya. Pun dengan Kelvin yang mulai jenuh dengan suasana seperti itu.

"Sial!" umpatnya, menggebrak stir mobil. Tanpa memperdulikan wanita di sebelahnya melonjak kaget, melihat' sikapnya yang kasar.

"Kamu beneran masih perawan?" tanyanya, kali ini menengok ke Nadira. Ia tidak yakin, kalau wanita di hadapannya itu belum terjamah oleh lelaki manapun.

"Emangnya kenapa, kalau saya gak perawan? Toh, yang kamu butuhkan hanya kepuasan saja, 'kan? Buaya seperti kamu, gak pantas membicarakan status perawan atau gaknya?" sarkas Nadira ketus.

'Ini cewek berani ngomong juga, ya?' Kelvin hanya meliriknya saja. Kemudian fokus pada pengemudinya.

"Kamu mau bawa saya kemana?" tanya Nadira, sudah dua hotel mereka lewati, tetapi Kelvin belum juga membelokkan mobilnya.

"Nanti, kamu juga tahu," jawabnya masih santai.

'Ini orang ngeselin juga, ya? Mau dibawa kemana sih gue.' Nadira membatin, seraya menatap wajah Kelvin dari samping. 'Untung ganteng, kalau gak ogah gue dibawa kemana-mana gini!'

Hampir tiga puluh menit mobil melaju, hingga Akhirnya berhenti di sebuah butik yang cukup terkenal. Nadira semakin dibuat bingung oleh lelaki tampan, yang saat ini sudah membukakan pintu mobilnya.

"Ayo, turun! Masih mau di situ aja?" titahnya, sedikit ketus.

"Ngapain sih, kesini?" tanya Nadira tak kalah ketusnya. Meski begitu, ia mengikuti apa yang diperintahkan Kelvin padanya.

"Gak usah banyak omong, turun aja! Nanti juga tahu, mau ngapain."

Mereka berjalan beriringan masuk ke butik itu. Tempat yang diidam-idamkan oleh para wanita di sana, bisa masuk ke butik milik salah satu artis terkenal ibu kota. Nadira dibuat terperangah dengan kemewahan tempat itu. Gaun-gaun yang dipajang juga, memanjakan matanya. Nyaris, tak sanggup berkedip walau sedetik sekalipun.

"Kamu pilih mana yang kamu suka!"

Suara Kelvin menyadarkan Nadira dari lamunannya. Wanita itu menatap bingung wajah pria yang saat ini memilah-milah beberapa gaun dari deretan gaun yang dipajang di sana.

"Ini cocok kayaknya buat kamu," ujar Kelvin menempelkan gaun model kemben berwarna putih tulang, sangat cocok di tubuh Nadira yang memiliki bahu sedikit lebar. "Tuh, 'kan? Udah pake ini aja!" titahnya memaksa.

"Apaan sih! Gue gak suka sama modelnya. Terlalu terbuka buat aku," balas Nadira memutar bola matanya.

Kelvin semakin yakin dengan jalan pikirannya, jika Nadira memang pantas untuk dijadikan istri. Ya, meski ia baru pertama bertemu, tetapi ia bisa merasakan kalau wanita itu memang wanita baik-baik.

"Gak apa-apa terbuka, lagian yang liat 'kan cuma aku," bisiknya menggoda.

"La emang elu siapa?" tandas Nadira, Kelvin menggaruk kepalanya. Ia mengaku kalah dengan kekeraskepalanya Nadira.

"Ok, fine. Terserah kamu, mau pilih mana. Saya tunggu di sana, kamu harus sudah siap dalam waktu lima belas menit lagi," ucap Kelvin menunjuk bangku yang ada di bagian depan butik itu.

"Hmmm." Hanya dijawab deheman dari Nadira. Kelvin beranjak pergi, sembari menggeleng.

Sepininggal Kelvin, Nadira memilih-milih pakaian yang menurutnya pas. Yang tidak terlalu terbuka, tetapi masih tetap terlihat modis.

"Ini, bagus juga." Pilihannya jatuh pada gaun berwarna pink, warna favoritnya. "Gue ganti dulu, sebelum si aneh itu protes."

Benar saja, Nadira memang lebih cantik mengenakan gaun itu. Auranya lebih kelihatan, dengan postur tubuhnya yang nyaris sempurna. Tidak terlalu terbuka, tetapi anggun dikenakan olehnya.

"Tuh, 'kan bener. Lu, memang cantik, Nadira. Arkam itu bodoh, nyia-nyiain lu. Sekarang, dia nyesel, 'kan?" Nadira bergumam sendiri, sembari memperhatikan dirinya di cermin.

"Lagian tuh orang kenapa ya ngajak gue kesini, pake disuruh ganti baju segala. Lagian, cuma mau gituan aja, pake ganti baju segala. Gak jelas tuh orang," sambungnya, berpikir. "Bodoh amat, yang penting gue dah turuti kemauan dia."

Sudah lebih lima belas menit, Nadira belum juga keluar. Timbul rasa jenuh dalam diri Kelvin. Pria itu tak sabar lagi menunggu, dan berniat akan menyusul. Kelvin beranjak dari tempat duduknya, sambil memainkan ponselnya. Berjalan, dengan pandangan fokus pada benda di tangan. Hingga tak sengaja menabrak seseorang.

"Jalan pake ma__ta dong!" makinya, terperangah melihat seorang wanita yang tabrak.

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!