kisah seorang wanita yang ingin hidup kaya secara instan. suaminya yang pemalas membuatnya harus menempuh jalan sesat dengan melakukan persekutan bersama iblis yang menjanjikannya kekayaan.
Ia membuka sebuah warung nasi. namun dalam sekejap saja dapat menarik pembeli dan menjadikannya kaya raya. tetapi semua itu tak.mudah, karena akan ada konsekwensi yang harus ia terima. ikuti kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode-34
Melihat sang istri yang mengeluarkan bau tak sedap, Rama akhirnya tertidur pulas dan memilih untuk tidur disofa dibanding sekamar dengan Nadira yang saat ini mengeluarkan aroma yang sangat mengerikan.
Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari. Semua sudah terlelap dalam tidurnya. Tiba-tiba saja Pria itu merasa kesulitan untuk bernafas.
Ia tampak memegangi lehernya, sesuatu sedang mence-kiknya dan itu hampir membuatnya kehabisan oksigen.
Rama menendang-nendangkan kaki dan kedua tangannya berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman sosok tak kasat mata yang ingin membu-nuhnya.
Tanpa diduga, sosok itu mengangkatnya ke udara dan melemparkannya ke dinding.
Buuuuug...
"Aaaaaaarrrgh," erangnya kesakitan.
Tubuh pria ceking itu terlempar ke dinding dan da-rah mengucur dari sudut bibirnya. Nafasnya tersengal dan ia merasa jika tubuhnya sangat sakit sekali.
Sreek... sreeeeek... sreeek...
Terdengar sebuah langkah menuju ke arahnya. Tetapi ia tak dapat melihat itu siapa. Lalu dengan cekatan, sebuah tangan yang terasa kasar, kembali mencengkram lehernya dan membuatnya kembali kehabisan oksigen.
Pria itu berjuang untuk melepaskan diri dan samar-samar ia melihat sosok wanita renta berkeriput sedang menatapnya dengan tatapan tajam.
Ingin rasanya ia berteriak, tetapi suaranya tercekat ditenggorokan. Ia merasakan hidupnya akan berakhir, hingga seseorang berusaha membangunkannya.
"Pak.. pak..., bangun," panggil seseorang sembari menepuk-nepuk pipinya.
"Hah," ucap Rama tersentak kaget. Ia melihat Rindu sedang berdiri menatapnya. Ternyata pekerjanya itu sedang menuju kamar mandi untuk buang air, tetapi ia menemukan sang majikan tertidur disofa dan sedang berteriak-teriak kesakitan, sehingga membuatnya merasa penasaran.
Rama bangkit dari tidurnya dan duduk dengan nafas tersengal. Rindu bergegas ke kamar mandi dan meninggalkan sang majikan yang masih tampak bengong.
Ia memegangi lehernya. Ia masih merasakan dengan nyata rasa sakitnya. Ia bergegas memasuki kamar. Saat pintu kamar dibuka, aroma tak sedap kembali menguar diruang kamar.
Aroma menjijikkan itu berasal dari liang inti sang istri. Ia sangat kesal dan merasa mual dengan aroma tersebut.
Ingin kembali ke ruang keluarga, ia takut bermimpi bertemu iblis yang terlihat ingin menghabisinya, , sedangkan untuk tidur didalam kamar, ia tidak tahan dengan aroma yang dihasilkan oleh sang istri.
Melihat Nadira tertidur nyenyak. Ia merasa penasaran untuk melihat organ inti sang istri.
Dengan berjingkat ia mencoba menarik CD milik Nadira. Alangkah terkejutnya ia saat melihat kondisi Anu sang istri yang sangat mengerikan.
Tampak bintik-bintik mirip bisul berwarna merah dan bernanah, tetapi yang lebih parahnya, ada aroma busuk yang sangat menjijikkan dan membuat perutnya terasa diaduk-aduk ingin muntah.
Rama kembali memakaikan CD tersebut dan ia berjingkat keluar kamar lalu berlari menuju kamar mandi yang berada didapur.
Karena terlalu kencang berlari, hampir saja ia bertabrakan dengan Rindu yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Ia masuk dengan tergesa-gesa, lalu memuntahkan isi perutnya yang sedari tadi ia tahan.
Nafasnya tersengal setelah berhasil mengorek isi perutnya dan kini ia memandang cermin yang menempel didinding kamar mandi.
Ia melihat ada bekas ceki-kan dilehernya yang mana bentuk jari tangan yang memanjang.
"Hah, mengapa jika itu cuma mimpi, tetapi bekas cekikannya sangat nyata?" Rama melihat warna kebiruan bekas cekikannya.
Ia mencoba menetralkan degub jantungnya. Kini ia memikirkan bagaimana Nadira mendapatkan penyakit mengerikan itu. "Apakah sewaktu ia dikota ia bekerja menjadi sugar dady dan bertukar pasangan?" Rama menduga-duga.
Ia merasa bingung harus berbuat apa saat ini. Mati dengan dice-kik iblis mengerikan itu, atau mati dengan menghirup aroma busuk yang keluar dari organ anu milik sang istri.
Ia keluar dari kamar mandi. Ia menuju kamar dengan ragu. Ia membuka pintu kamar dengan sangat perlahan, ia tersentak kaget saat mendengar suara dengungan yang berasal dari kamar mereka.
Ia merasa penasaran dan membuka sedikit pintu kamar, dan alangkah terkejutnya ia saat melihat lalat hijau mengerubun luka yang tampak bernanah mikik Nadira..
"Hah!" Rama kembali tersentak kaget. Ia merasa bingung mengapa istrinya berubah bagaikan bangkai hidup.
Tampak Nadira i menggaruk-garuk area sensitifnya yang terasa gatal dan perih. Semakin ia menggaruk, nanah bercampur darah keluar dengan deras dan semakin mengundang lalat berdatangan.
Ia bingung darimana datangnya lalat-lalat itu, sebab ruang kamar tertutup rapat tanpa ada ventilasi udara dan memakai pendingin ruangan.
Rama kembali merasa mual dengan aroma aneh yang sangat memualkan itu. Ia terpaksa kembali keluar dari kamar dan duduk didepan kamar dengan sebuah kursi.
"Apakah Nadira terkena penyakit menular?" Rama mulai berfikir jauh. Ia tak mungkin lagi menyentuh wanita tersebut, dan ini sangat fatal jika sampai ia lakukan.
Sesaat ia mendengar suara rintihan-rintihan lirih dari mulut Nadira. Suara itu mirip dengan seseorang yang sedang berbicara.
"Hah! Siapa yang sedang bersama Nadira?" pria itu merasa penasaran, sebab ia sedari tadi didepan pintu dan tidak ada sesiapa pun yang masuk. Jikapun ada seseorang yang datang pasti akan melewatinya.
Rama kembali qmembuka pintu kamar dengan sangat hati-hati. Ia mengintai dari celah pintu yang hanya terbuka sangat sedikit.
Alangkah terkejutnya ia saat melihat sang istri tanpa sedang duduk ditepian ranjang. Ia tampak sedang memakan daging ayam mentah tetapi berwarna hitam dengan mata terpejam.
Nadira tampak begitu menik-mati apa yang sedang dilakukannya dengan tanpa sadar.
"Apakah Nadira sedang mengigau atau bermimpi sedang makan direstaurant?" guman Rama yang merasa bingung.
Sesaat pria ceking itu merasakan bulu kuduknya meremang. Ia sangat ketakutan dan ini sungguh aneh dan diluar nurul.
Rama kembali menutup pintu kamar, ia yakin jika ada sesuatu yang tidak beres pada istrinya.
Pria ceking itu kembali membuka pintu kamar, ia tak lagi melihat sang istri yang tadi tampak begitu senang saat memakan daging ayam hitam mentah barusan. Kini Nadira kembali tertidur bahkan lalat yang tadi mengerumuninya sudah tak lagi terlihat.
"Mungkin hanya halusinasiku saja, aku sedang mengantuk berat.
Hari hampir subuh. Rama mencoba untuk memejamkan kedua matanya dan berharap dapat tertidur meskipun sejenak. Ia terduduk didepan pintu dan matanya mulai mengantuk, lalu tertidur lelap.
Nadira menggeliatkan tubuhnya saat suara alarm diponselnya berdering kuat. Ia melihat jam didinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Ia tersentak kaget, sebab akan kesiangan untuk pergi le pasar.
Ia bergegas kekamar mandi dan membersihkan dirinya. Saat ia membasuh area anunya, seketika ia tersentak kaget karena merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan.
"Aaaargh, mengapa perih sekali?" ia berguman lirih dan melihat ke arah sana, ternyata darah bercampur nanah tampak hampir memenuhi area sensitifnya. Ia meringis kesakitan, dan ini sangat menyiksanya.
Nadira mempercepat mandinya. Kemudian mengganti pakaian yang indah dan branded, meskipun hanya pergi ke pasar, ia harus tampil cetar membahana.
mati dalam keadaan Kusnul Khotimah.
semoga kita semua nya di jauhi dr perbuatan syirik , keji dan mungkar 🤲 Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
naas bgt nasib nya Rama , akhirnya mati di tangan bini nya dh keji bersama selingkuhan nya 🤦
mayat orang di bilang barang , jd barang dagangan 🤣🤣🤣