"Mas,minta uang boleh gak tiga ratus ribu,untuk beli kebutuhan dapur dan sabun sudah pada habis! " ucap ku lembut
" Uang aja kamu nih,gak mikir apa yang cari susah,kamu kan tau sekarang nih sulit cari uang taunya minta aja, mana banyak lagi." omel mas Riyan sambil membanting gelas di hadapannya.
" Tapi ini tanggung jawab mu mas,mama juga jarang minta minta uang segitu kalo gak bener-bener habis semua mas." jelasku, agar mas Riyan berfikir kebutuhan habis semua.
Ranita putri dulu adalah seorang janda mempunyai anak satu laki-laki bernama Anwar, ranita putri mengenal Riyan ketika ranita merantau kekota dan menikah.niat hati merubah nasip namun naasnya kehidupannya sangat jauh ketika dirinya masih sendiri apakah ranita mampu melewati semua dan meraih kebahagiannya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Riyan tak pulang lagi
" Lama banget sih kemana aja." ucap riyan kesal saat melihat ranita turun dari mobil sewaan itu.
" Maaf mas tadi kita baru sampai, mas tadi telpon posisiku lumayan jauh dari rumah jadi maklum kalo lambat baru sampai." ucap ranita melemah,sambil membuka pintu rumah dan saat ranita di omeli riyan tanpa mereka tau keluarga pak bambang sudah berada di luar menyaksikan pemandangan yang gak enak di lihat.
Setelah membuka pintu riyan langsung masuk tanpa mengucap salam dan langsung menuju kamar mencari apa yang dia perlukan saat itu.
" Mas mau kemana?" pertanyaan ranita sukses membuat riyan menghentikan langkahnya sesaat lalu melanjutkan lagi.
" Mas, di tanya kok itu tas isi baju mau di bawa kemana?" tanya ranita lagi.
" Sudah deh gak usah banyak tanya, aku mau tidur di rumah ibu sampai keluargamu pulang." ucap riyan dan langsung keluar kamar membawa 1 tas berisi baju kerja dan beberapa santainya.
" Loh nak riyan mau kemana kok bawa tas?" tanya bapak bambang ke riyan yang kebetulan berpapasan.
" Mau keluar kota pak ada pekerjaan di sana mungkin sekitar 4 atau 5 harian saya baru kembali soalnya kemarin saya gak bawa seragam ganti pas di sana jadi pulang buru-buru langsung kembali ke lapangan." ucap riyan berbohong kepada bapak bambang.
" Ya sudah kalo gitu kamu hati-hati di jalan." ucap bapak bambang, dan di anggukan oleh riyan, setelah riyan pergi pak bambang masuk kedalam dan di lihatnya anak dan istrinya Hany bengong aja.
" mak dan meli ngapain bengong klo kesambet gimana?" tanya pak bambang ke anak dan istrinya.
" Is bapak ini ya,itu nah riyan mau kemana bawa tas begitu?" tanya emak ke suaminya.
" Katanya tugas kantor keluar kota dan bilangnya sudah beberapa hari ini dia keluar kota dadakan makanya gak ada bawa baju ganti jadi pulang cuma ambil baju aja katanya begitu." ucapan bapak bambang membuat meli curiga dan ranita faham kalo suaminya tak suka dengan keluarganya.
"Oh begitu." ucap meli dan berlalu pergi dari hadapan kedua orang tuanya.
" Mba mel malam tidur di sini lagi ya." ucap ranita saat meli sudah masuk kamar.
" Nit, apakah suamimu berprilaku begitu ke kamu setiap kamu keluar rumah?" pertanyaan meli ke ranita membuat wanita Hami itu terdiam sesaat sebelum menjawabnya.
" Hemmm,gak mba." ucap ranita tak mau jujur.
" Dek, kamu gak usah menutupi jika kamu sendiri tersiksa." ucapan meli membuat Ranti langsung menoleh ke wajah meli yang tersenyum.
"Maafin ranita mba,ranita belum bisa Carita yang sebenarnya jika mas riyan sering sekali memperlakukan ku kasar dan zalim." batin ranita karena ranita bingung menghadapi pertanyaan meli.
" Jika kamu ada masalah bilang dek jangan di pendam selama mba di sini mba gak pernah mendengar riyan berkata lembut denganmu." ucap meli dengan sekit terlihat emosi di wajahnya karena selalu tak sengaja melihat ranita menangis diam-diam setelah mendapatkan telpon atau saat seperti tadi ketika mereka berhadapan.
" Ya mba terimakasih." ucap ranita tulus dan langsung di peluk oleh mba meli.
" Mba akan kembali ke kampung kamu di sini baik-baik ya jika mba ada waktu mba kesini lagi menemani mu saat persalinan nanti." ucap mba meli sebelum mereka pergi ke alam mimpi.
******
Seminggu berlalu kini ranita tinggal sendirian di rumah bersama anwar anaknya.keluarga meli kembali 4 hari yang lalu.jangan tanya keberadaan suami ranita riyan yang tak pulang sejak riyan mengambil beberapa baju waktu lalu, dan ranita pun sudah tak ingin pusing memikirkannya ranita mencoba mengalihkan membuat kue-kue dan ranita jual ke tetangga awalnya alhamdullilah kue ranita banyak peminatnya,sejak itu ranita buka toko kecil-kecilan di depan rumah yang dia sewa bersama riyan untuk berjualan kue tersebut.
" Alhamdulillah ya nit ramai kuenya habis." ucap dina yang suka banget dengan rasa kue buatan ranita kadang sengaja pesan sore untuk sarapan suaminya sebelum pergi kerja.
" Ya mba Alhamdulillah,aku bisa menyalurkan hobiku ini.hehehe." ucap ranita bahagia sambil membersihkan etalase kue yang sudah habis.
" Keluarg suamimu tumben gak ada yang kesini sudah beberapa hari mba perhatikan gak ada keributan selama ada keluargamu ya." tanya mba dina.
" Ya mba keluarga suamiku belum ada yang tau kalo keluarga ku sudah pulang mba,aku juga malas kasih tau nanti banyak dramanya lihat aja nanti kalo mereka tau aku gak beri tau mereka." ucap ranita sambil tertawa kecil.
*****
* Yanti, antar ibu kerumah ranita kok keluarga ranita gak sudah beberapa hari gak ada main lagi kesini ibu mau kesana siapa tau kalo mereka mau pulang ada nitip sesuatu untuk kita." ucap ibu ratmi dengan pedenya sambil mengambil tas jinjing yang di mau pakai ke rumah ranita.
" Bu, kak riyan gak ada kesini tumben sudah hampir 2 minggu gak ada kesini?" tanya reni yang baru datang dan langsung duduk disebelah kakak ya yanti.
"Ya,ya itu anak kemana tumben banget biasanya hampir setiap hari kesini ini tumben hampir 2 minggu gak ada timbul." ucap yanti juga heran dengan adiknya.
"Mungkin ranita masak enak kali setiap hari, kan biasanya kesini juga cuma cari makan karena ranita jarang masak." ucap reni santai.
" Ya sudah ayo antarkan ibu kesana." ucap ibu ratmi ke anak-anaknya entah siapa yang mau antar ibu mereka.
" Reni ikut bu." ucap reni sambil berlari kecil mengekor di belakang kakak dan ibunya dengan mengendarai 2 motor mereka menuju rumah ranita.
" Loh ini kenapa ada etalase?" ucap ibu ratmi saat sudah sampai di rumah ranita.
" Sepertinya kosong bu gak ada orang." ucap reni lagi saat melihat sekeliling rumah ranita.
" Ya,ya kok sepi apa pada sibuk di dalam ya?" ibu ratmi membalas ucapan reni.
" Assalamualaikum." ucap ibu ratmi sambil mengetuk pintu rumah ranita namun bukanya ranita yang keluar melainkan tetangga sebelah nya yang keluar.
" Ibu cari mba ranita ya?"tanya wanita muda itu.
" Ya, kemana ya kok sepi?" tanya ibu ratmi.
" kalo mba ranitanya sepertinya keluar bu mungkin belanja." ucap wanita itu.
" Oh, tapi kok sepi ya budenya juga gak kelihatan apa ikut berbelanja?" tanya ibu ratmi
" Oh kalo keluarga mba ranita yang dari kampung sudah pada pulang bu,sudah sekitar 4 atau 3 hari yang lalu." bagai tersambar petir ibu ratmi marah padam ke menantunya karena seperti tak di hargai kalau keluarganya hendak pulang padahal ibu ratmi sudah berusaha baik-baikin ranita di depan keluarganya agar jika keluarganya pulang bisa dapat sesuatu seperti dulu kalo mau pulang alasan untuk nitip ranita.
Wajah ibu ratmi memerah menahan emosinya karena mendengar dari tetangga ranita bahwa keluarganya sudah pulang tanpa berpamitan dengannya.
jangan lupa saling dukunggg