Kesalahan satu malam yang di lakukan Adam Zakarya terhadap Mawar Putri Maulida, seorang gadis yang termasuk sekretarisnya sendiri membuat Adam terpaksa harus tanggung jawab.
Pernikahan keduanya di penuhi kebahagiaan walaupun awalnya tanpa ada rasa Cinta. Namun siapa sangka, Sebuah badai cobaan datang. Fitnah seseorang membuat terjadinya kesalahpahaman. Mawar memilih pergi karena Adam meragukan anak yang Mawar kandung.
Tak lama semuanya terbongkar, Penyesalan itu datang disaat Mawar sudah pergi entah kemana. Akankah keduanya kembali di pertemukan?
••••••
" Aku memang tidak dapat mengembalikan apa yang dulu telah aku ambil paksa darimu Mawar. Aku juga tidak dapat menarik rasa sakit yang telah aku torehkan padamu selama ini. Tapi aku mohon, Izinkan satu kesempatan lagi untuk aku membahagiakan mu.. Dari sekarang, Nanti dan selamanya " Adam Zakarya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Minggu Lagi..
Hari kembali berganti, Hubungan Mawar dan Adam sudah lebih baik dari sebelumnya. Walaupun tak bisa di pungkiri, Sikap Adam masih amat berbeda. Mungkin saja Pria itu masih butuh waktu.
Terkadang Adam menyangkal apa yang telah ia lihat hari itu. Tapi batinnya seolah menerima bahwa Mawar memang benar-benar telah menjalin hubungan dengan pria lain. Karena memang hari itu, Bertepatan Mawar pamit keluar.
Mawar berpamit untuk pergi membeli benang rajut serta bahan-bahan untuk membuat kue. Itulah niat Mawar pergi keluar, Tidak ada niat yang lain. Setelah di perjalanan pulang Mawar sudah tidak ingat apapun lagi. Hingga puncaknya sang suami datang kehotel dan melihat bahwa dirinya telah tidur bersama pria lain.
Hari ini, Tepatnya jam makan siang. Adam mendapatkan telfon dari bi Lasmi bahwa sang istri jatuh pingsan. Tentu saja Adam langsung pulang .
Pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Menurut Bi Lasmi sudah ada sang ibu yang ada disana. Adam bisa bernafas lega sebenarnya. Tapi yang buat pertanyaan, Apa yang telah terjadi kepada Mawar, perasaan tadi pagi wanita itu baik-baik saja.
Kendaraan roda empat tersebut akhirnya berhenti juga. Adam segera keluar dari mobilnya dan berlari ke dalam.
"Bi Lasmi..
"Eh,,Den..
"Dimana Mawar?
"Nona ada di kamar,,Lagi sama Ibu.. "Jawab Bi Lasmi tersenyum.
"Memangnya apa yang terjadi Bi? Mawar baik-baik saja kan?"Bi Lasmi menepuk pundak pria dua puluh delapan tahun itu.
"Den Adam gak usah khawatir..Non Mawar baik-baik saja kok.. Wanita kalau udah isi maklum kayak gitu.."Dahi Adam berkerut, Pria tampan berkacamata bening itu tidak mengerti dengan kata yang keluar dari bibir Bi Lasmi tadi. Adam membuka mulut hendak bertanya, Tapi Bi Lasmi sudah keburu pergi.
"Tanya kepada ibu saja.." Adam akhirnya naik ke atas menuju ke arah kamarnya. Begitu sampai, Adam langsung di sambut dengan pemandangan yang membuat hatinya bergetar.
"Mas, Kamu udah pulang.."Adam tersenyum tipis, Pria itu menatap sang istri dan sang ibu secara bergantian. Di lihatnya disana sang ibu tampak memijat kaki Mawar dengan telaten.
"Ibu..
"Kamu pulang.. Syukurlah.. Ibu seneng.."Sahut bu Imah kepada sang putra dengan senyum hangatnya.
"Katanya tadi Mawar pingsan? "Bu Imah beranjak dan mendekati sang putra. Wanita paruh baya itu tersenyum..
"Mawar tadi memang pingsan.. Tapi asal kamu tahu, Setelah ini pasti kamu seneng dengarnya..Ibu punya kabar baru.."Setelah tadi sempat di buat bingung dengan ucapan Bi Lasmi, Kini Adam kembali di buat penasaran dengan ucapan ibunya.
"Kabar apa bu?
"Mawar, Istri kamu hamil..
Deg!
Adam mematung mendapatkan kabar itu. Entah mengapa Adam seolah terkejut dengan kabar tersebut. Bu Imah mengernyit heran, Reaksi yang di tunjukkan oleh Adam sangat berbeda. Bukankah harusnya pria itu tersenyum bahagia sekarang? Bu Imah menoleh ke arah sang menantu yang menunduk disana..
"Adam, Ini kabar bahagia loh..Kok kamu kayak gak bahagia gitu.."Mendengar ucapan ibunya,, Adam langsung tersenyum, Seperti sejak awal. Adam tidak ingin orang tahu tentang masalah yang menimpanya termasuk orang tuanya sendiri.
"Tadi dokter sudah menjelaskan, Usia kandungan Mawar lima minggu. Dan kamu sebagai seorang suami harus siaga ya.. Usia segitu memang lagi rentan banget...
"Pastinya bu..Adam akan selalu siaga kok.."Bu Imah tersenyum seraya mengusap kepala sang putra kebanggaan.
.
.
.
Seperginya Bu Imah, Kini hanya tinggal Adam dan Mawar berdua. Tatapan wanita itu begitu sangat sendu, Adam duduk di samping sang istri kemudian tersenyum.
"Apa Kau bahagia dengan kabar ini?" Tanya Adam. Mawar mengerutkan kening merasa tidak mengerti.
"Maksud mas gimana ya, Kok aku kurang paham sih..
"Maksudku.. Kamu bahagia?
"Apa kamu tidak bahagia?
Bukannya menjawab pertanyaan sang suami. Mawar kini justru berbalik bertanya. Mendapatkan pertanyaan semacam itu, Adam hanya diam tak menjawab.
"Apa kamu ragu kalau anak yang aku kandung ini adalah anak kamu Mas?" Adam medongak, Matanya menatap iris hitam sang istri yang mulai berkaca-kaca. "Tolong percaya ke aku mas... Anak yang aku kandung ini anak kamu.."Adam semakin mendekat dan memeluk sang istri demi menenangkan wanitanya itu.
"Aku masih bisa menerima kamu Mawar.. Karena aku sekarang sangat mencintaimu.. Tapi maaf sayang untuk anak itu? Aku harus buktikan terlebih dahulu bahwa anak itu benar-benar anakku atau bukan.. Karena jujur aku berat apabila harus menerima anak orang lain..
"Maaf Mawar, Bagaimana aku tidak ragu.. Sementara aku.."Adam tidak melanjutkan ucapannya. Mawar mengangguk-anggukan kepalanya mencoba mengerti apa yang di rasakan sang suami saat ini. Kesalahpahaman akan segera berlangsung apabila Mawar tidak punya bukti. Tapi bukti darimana? Dia tidak ahli dalam bidang seperti itu.
Adam mengurai pelukannya. Dengan sangat lembut Adam menghapus air mata yang mengalir di pipi sang istri.
"Udah gak usah nangis..
"Aku mohon percayalah mas..percaya kalau anak ini anak kamu.."Seolah belum puas Mawar kembali mengatakan, Berusaha meyakinkan bahwa anak yang ia kandung adalah ia dan suaminya bukankah anak orang lain. Adam menghela nafas panjang..
"Ohya, Aku harus pergi.. Masih ada urusan sebentar..."Sengaja Adam mengalihkan pembicaraan, Tak ada jawaban dari Mawar. Karena Wanita itu sudah tahu..
"Iya hati-hati..
"Kamu mau pesan apa? Mungkin ada yang kamu inginkan? Biar aku yang belikan.. " Mawar menggelengkan kepalanya
"Gak ada mas..Mas pergi saja. .."Adam mengangguk, Pria itu akhirnya keluar dari rumah. Tujuannya hanya satu yaitu pergi ke rumah sakit.
Tak butuh waktu yang lama, Akhirnya mobil yang di kendarai Adam sampai juga di rumah sakit besar di kota itu. Adam melangkah menelusuri koridor rumah sakit menuju salah satu ruangan disana.
Tok.. tok...
"Masuk..
Adam masuk ke ruangan tersebut, Seorang wanita cantik tersenyum menyambut kedatangan teman semasa SMA ini.
"Adam, Apa kabar?
"Baik Fi..
"Tumben kau menghubungi ku secara mendadak begini, Datangnya juga mendadak lagi.." Kata Wanita yang biasa di panggil Dokter Fifah itu.
"Aku tidak suka basa basi.. Langsung aja ke intinya..
"Hm, Katakan saja..
"Istriku hamil?
"Lalu?
"Apa bayi dalam kandungan bisa di tes DNA?" Fifah melihat Adam yang saat ini serius dengan ucapannya.
"Adam, kau kenapa?
"Jawab saja Fi..
"Iya bisa..Tapi harus menunggu usia tujuh minggu.. Baru bisa di lakukan.."Jelas wanita itu.
"Kalau sekarang?
"Jangan yang aneh-aneh Adam..Usia tujuh minggu itu menurutku sudah baik..
"Baiklah, Kalau begitu aku akan kembali. Nanti aku akan hubungi lagi, Ya sudah hanya itu yang ingin aku tanyakan. Kalau begitu aku permisi."Dokter Fifah hanya mengangguk mempersilahkan temannya itu pergi.
"Ada apa dengannya? Apa dia ragu dengan anak yang di kandung istrinya? Dasar Aneh..
.
.
.
TBC
rahasia terbongkar teto diterima dan menikmati hidup dg baik,g rela donk
Ditunggu kisah Damiannya thour.. semangattt trusss💪💪💪
damian yg mantan suami arumi ya thor
Wah jadi mau tamat ini.. cpet bnget kek nya