Penyesalan Mantan Suamiku

Rachel mengajak Alexa untuk makan romantis di restoran mewah impian Alexa sewaktu SMA dulu. Alexa yang melihat bangunan restoran yang kini makin megah itu nampak berkaca-kaca, sebab Rachel masih mengingat impian Alexa dari dulu.

flashback semasa SMA

"sayang, aku janji setelah lulus sekolah aku akan mengumpulkan uang untuk membawamu makan ke tempat itu. sekarang kita makan di sini dulu ya." ucap Rachel yang mengajak Alexa makan gado-gado pinggir jalan sewaktu SMA.

Alexa hanya mengangguk dan tersenyum. "Janji ya, kalau nanti kamu ajak aku kesana aku makan banyak boleh?" Tanya Alexa (Remaja)

"Tentu boleh dong sayang." ucapnya seraya mengelus kepala Alexa.

Alexa yang termenung mengingat ucapan Rachel itu pun membatin. apakah Rachel masih mengingat kenangan kami berdua? apakah itu artinya..

"Lex.. Alexa ayo turun." Ucap Rachel yang ternyata sudah membuka pintu dan mengulurkan tangannya kepada Alexa.

Alexa langsung menyambar pergelangan tangan Rachel dan mereka pun masuk ke dalam restoran mewah itu. Rachel memesan ruangan khusus VVIP agar lebih leluasa mengobrol dengan Alexa.

saat hendak memasuki restoran tersebut, seseorang memanggil Rachel. Seorang wanita cantik, tinggi, putih dan memiliki pegunungan yang sangat besar. tampak terlihat jelas oleh kedua mata siapa pun yang memandangnya.

"Rachel, how are you?"

"i'm okay." jawab Rachel yang sangat dingin.

Fera, ia adalah wanita pebisnis yang terobsesi pada Rachel. apapun di lakukannya asalkan ia bisa mendapatkan Rachel. tapi bukan Rachel namanya jika ia tidak bisa menghindari serangan lawannya.

Fera yang nampak begitu agresif mencoba merayu Rachel di depan Alexa, namun ia segera menarik Alexa dan merangkul pinggul Alexa yang memperlihatkan kecemburuan nampak dikedua mata Fera.

"nona Fera, maaf jika tidak ada pembahasan serius kami pamit mau kedalam." ucap Rachel sembari merangkul pinggang Alexa.

Alexa nampak tertegun dengan sikap Rachel.

Tidak-tidak jangan terbawa suasana Alexa, mungkin ini hanya selaan bagi Rachel untuk menghindari wanita itu.

"Sayang, ayo kita masuk." Ajak Rachel pada Alexa.

"Rachel, apakah kamu tidak ingin memperkenalkan aku dengannya?" Tanya Fera dengan senyuman sinis.

Rachel yang ingin berlalu akhirnya memperkenalkan Alexa pada Fera.

"Oh iya Fera, ini Alexa. Calon istriku!" Jawabnya Tegas.

"Sayang ini Fera, rekan bisnis kami. Maksud ku rekan bisnis Aku dan Setya." Ucap Rachel penuh kelembutan pada Alexa.

Alexa mengulurkan tangannya dan disambut oleh Fera dengan tatapan yang tajam. Setelah memperkenalkan Alexa sebagai calon istri di hadapan Fera, Fera yang nampaknya tidak terima berencana akan melakukan sesuatu. Akan tetapi Rachel yang notabene nya adalah mafia sudah bisa membaca situasi dan akan melakukan penjagaan ketat untuk Alexa.

Rachel mengajak Alexa masuk dan menyiapkan kursi untuknya. Ia merasa tidak enak kepada Alexa karena sudah berbohong untuk menyelamatkan dirinya dari godaan Fera.

"Lex, maafkan aku yah. tadi aku nggak bermaksud untuk..."

"untuk mengakui diriku sebagai calonmu?" ucap Alexa yang menatap dalam pada Rachel.

Rachel menghembuskan nafasnya. Sebenarnya dari dalam lubuk hatinya jika di ijinkan, ia ingin Alexa menjadi pendamping hidupnya. namun ia takut kecewa, takut jika Alexa sudah mempunyai pilihannya sendiri.

"hmm sebenarnya aku masih sendiri, jadi nggak perlu ada yang di takutin kok." Ucap Alexa yang mengungkapkan jika dirinya masih single sejak perpisahan mereka.

"Jadi kamu sampai sekarang..."

"hmmm iya." Alexa mengangguk dan tersenyum.

oh Rachel berapa beruntungnya engkau. Gumam Rachel dalam hatinya.

Rachel memesan beberapa menu makanan yang dulu belum sempat ia berikan pada Alexa. sekarang ia baru mulai menepati janjinya itu dan memesan hampir semua menu paling terfavorit di restoran itu.

Alexa yang melihat menu sangat banyak itu pun bingung, mau makan yang mana.

"Hel kamu memesan sebanyak ini memangnya ada yang kamu undang selain aku?" tanya Alexa.

"Nggak dong, ini semua untuk kita berdua." jawabnya penuh semangat dan antusias. Sambil mempersilahkan Alexa untuk memulai ritual makan.

"ini coba deh lobster ini sangat manis, semanis kamu." Ucap Rachel sambil menyodorkan suapan ke mulut Alexa. Alexa pun menerima suapan yang di berikan oleh Rachel.

"hm ini sangat enak, manis dan tekstur dagingnya sangat lembut." ucap Alexa yang mengunyah.

Setelah selesai makan, Rachel mengajak Alexa untuk berkeliling ke mall dan membeli beberapa barang keperluan untuk Alexa. Setelah selesai berbelanja, Rachel lalu mengajak Alexa pulang untuk beristirahat mengingat Alexa yang baru tiba dari Switzerland, ia tidak ingin wanita itu merasa capek.

Dan benar saja, dalam perjalanan pulang Alexa sudah tertidur di jok samping pengemudi. Rachel yang melihat hanya tersenyum dan sesekali mengelus lembut kepala Alexa.

Sesampainya mereka dimansion Setya dan Tiara, Rachel bergegas untuk membangunkan Alexa. Sebenarnya ia bisa saja langsung menggendongnya masuk, namun Rachel tetap menjaga harga dirinya sebagai lelaki, ia tidak mau di cap sebagai lelaki yang mengambil keuntungan dalam situasi.

"Lex.. Alexa, ayo bangun kota sudah sampai." ucap Rachel yang membangunkan Alexa dengan suara pelan dan sangat lembut.

Alexa yang tertidur pun segera membuka matanya dan membuka seatbelt yang masih melilit di pinggangnya. Karena rasa kantuk yang berat membuat ia kesulitan membuka seatbelt nya.

Rachel yang melihat tingkah Alexa membuatnya tersenyum dan geleng-geleng kepala. Ia merasa bahwa Alexa tidak berubah, ia tetap Alexa yang dulu dikenalnya. Tak pernah bisa fokus kalau rasa kantuknya sudah menguasai mata dan pikirannya.

Rachel dengan sigap membantu membuka seatbelt yang masih terikat itu. Alexa yang melihat sikap siaga Rachel pun langsung tersenyum, ia mengingat saat itu Rachel selalu siaga untuknya dalam situasi apapun.

Rachel dan Alexa pun masuk ke mansion itu, di sana sudah ada Setya dan Tiara yang menunggu di ruangan tengah menonton film action kesukaan Tiara.

"Malam...

" Malam, eh sudah pulang. Gimana makan malamnya seru kan? Goda Setya pada Rachel.

"Ah kamu, baru juga masuk bukannya di suruh duduk buatkan coklat panas kek, malah di cecar pertanyaan. Dasar Ipar sinting, tukang kepo!" Ucap Rachel yang mencibir ke Setya.

"Ye biarin, emang aku pikirin. Aku tuh ya nanya kamu hanya sekedar mau mastiin desainer ku nyaman nggak jalan sama kamu, di kasih makan enak nggak?" Sela Setya yang tak mau kalah.

Tiara yang melihat Kedua lelaki kesayangannya itu hanya menggelengkan kepala dan tertawa melihat tingkahnya.

"Mau tau banget apa tahu anget?" Gantian Rachel yang menggoda Setya.

"Tau ah.. males aku tuh sama kamu." Jawab Setya yang manyun-manyun. "Pokoknya ya kalau sampai desainer ku pulang ke negaranya abis kamu. Ku harus menggantikan pekerjaan dia membuat gaun untuk istriku." Tukasnya sembari tersenyum. dan semua pun tertawa mendengar ucapan Setya.