Trauma masih saja datang menghampirinya, bahkan ini sudah 7 tahun yang lalu Sihyun masih belum bisa melupakan kejadian mengerikan yang terjadi pada dirinya saat itu.
Sesekali dia ingin melakukan cara untuk balas dendam namun tak tahu cara memulainya. ketika suatu hari dia mengetahui bahwa bos di perusahaannya adalah suami temannya. Terlintas dalam pikiran Sihyun untuk melakukan balas dendam lewat suami temannya.
Bagaimana kisahnya....?
Simak saja langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Sakit perut
Ke esokan harinya...
Tap.. Tap.. Tap..
Sihyun berjalan menuju kereta bawah tanah. Sesekali dia melihat jam di tangannya yang menunjukan pukul 07:00 pagi.
"Masih ada 1 jam lagi, sepertinya aku harus mencari kedai dulu untuk sarapan, saking lelahnya aku semalam sampai lupa untuk makan." Ucapnya sambil melirik warung makan.
Sihyun pun berbalik arah untuk mencari kedai. "Ah, itu dia. Sepertinya itu kedai sop daging." Pekiknya senang.
Saat itu juga Sihyun langsung menyeberang jalan untuk sampai di kedai tersebut. Namun di pertengahan jalan, tiba-tiba perutnya merasakan sakit yang luar biasa, jalannya pun tiba-tiba tak seimbang.
"Aww, k-kenapa dengan perutku..." Gumamnya sambil menahan perutnya yang sakit.
Tinnn.. Tinnn.. Tiiiiiin..
Terdengar beberapa klakson mobil berbunyi, Sihyun berdiri di tengah jalan saat waktunya mobil kini melintas.
"Arggh.. S-sakit sekali." Merosotkan tubuhnya karena tak kuat lagi.
"Woi, minggir!! Ngapain di tengah jalan." Teriak salah satu pengemudi.
Sihyun hanya melirik sekilas, dia bukannya tak mau minggir ke samping, hanya saja sekarang tubuhnya tak kuat lagi untuk berdiri.
Draaap.. Draaap.. Draaap..
Terdengar suara langkah kaki yang berlari ke arah Sihyun. "Manajer Kim!!" Pekik seseorang.
"Ah.. P-pak Kang..." Lirih Sihyun dengan wajah yang pucat pasi.
"Astaga! Ayo saya bantu berdiri, disini bahaya." Ucapnya sambil membantu Sihyun untuk berdiri.
Kang Yejun memapah Sihyun ke pinggir jalan, dia melihat Sihyun yang meringis kesakitan dengan wajah yang pucat. "Anda baik-baik saja? Wajah anda terlihat pucat manajer Kim."
"Shhhtt.. P-perut saya tiba-tiba sakit, saya berniat untuk sarapan di kedai sana, namun ketika di tengah-tengah jalan, perut saya sakit." Ucapnya menjelaskan.
"Sepertinya anda harus ke rumah sakit, mari saya antarkan anda. Kondisi anda saat ini terlihat sangat parah." Ucapnya meyakinkan.
"Eh.. T-tidak usah pak, saya tidak ingin merepotkan anda, lagian anda mau menjemput presdir Kim, kan? Pasti dia sedang menunggu anda sekarang." Menolak secara halus.
"Astaga, presdir juga pasti akan mengerti kok. Saya kan membantu karyawannya yang sedang sakit, dia pasti mengerti." Menekan kata agar Sihyun paham.
"Em, kalau begitu.. Maaf untuk kali ini saya merepotkan anda, pak Kang." Ucapnya setuju untuk pergi ke rumah sakit.
*****
Di tempat lain.
"Astaga!! Sekretaris Kang kemana sih?!" Pekiknya kesal sambil melirik jam di tangannya. Taejun menggerutu karena saat ini sudah menunjukan pukul 07:30, namun Kang Yejun masih saja belum sampai untuk menjemputnya.
"Huft.. Hari ini benar-benar memuakkan, Jiyun juga tiba-tiba marah gak jelas dan menuduhku yang tidak-tidak. Aaarrrgggh aku kesal!!" Teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya.
Drrrrrtt.. Drrrrtttt..
Taejun merogoh ponselnya, dia pun mengerutkan keningnya saat melihat siapa yang meneleponnya sekarang. "Ck!"
"Ya, ada apa?" Ucapnya ketus lewat sambungan telepon.
[....]
"Apa!! Bagaimana kondisinya sekarang? Pekiknya bertanya dengan panik.
[....]
"Haish.. Baiklah, aku akan berangkat sendiri saja. Kau juga langsung ke kantor sekarang!"
[....]
Saat itu juga Taejun berlari dan mencoba untuk memberhentikan taksi, saat ini dia berniat pergi ke rumah sakit untuk menemui Sihyun, Taejun memang sengaja menyuruh Yejun untuk segera ke kantor agar dia bisa melihat kondisi sang manajer dengan leluasa.
Entah apa yang di lakukan Taejun sekarang, dia tiba-tiba mengkhawatirkan Sihyun sampai mau pergi untuk menjenguknya ke rumah sakit.
*****
Tap.. Tap.. Tap..
Seorang wanita sedang berjalan di bandara incheon sambil di dampingi beberapa bodyguardnya. Ya, dia adalah Seo Jiyun, dia pulang ke negaranya secara dadakan.
Cekrek.. Cekrekkk..
'Sudah kuduga, kepulanganku ke korea akan menyebabkan bandara membeludak. Tak sangka, kau se tenar itu, Jiyun.' Batinnya sambil menyunggingkan senyuman.
"Kim Taejun, aku akan lihat. Siapa wanita yang kau sembunyikan semalam."
To be continue.