"Zuxy Lou adalah anak miskin dari sebuah Desa terpencil di Kota Yan.
Karena kebaikan hatinya menolong nenek pengemis, Zuxy Lou tanpa sengaja mendapat warisan Kultivasi dari seorang master yang memiliki keturunan naga kuno.
Sejak saat itu Zuxy Lou memulai jalan hidupnya sebagai kultivator selangkah demi selangkah hingga mencapai puncak tertinggi dalam sejarah kultivasi"
Mohon support ceritaku dengan cara like, komen, subscribe, follow akun miliku dan jangan lupa juga berikan rating bintang terbaik kalian untuk cerita ini 🙏
Salam hormat dari saya: Jazzy Bold
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jazzy Bold, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Bertemu Paman Zhang
Melihat sikap Layla xiao yang memandangnya dengan jijik, Zuxy Lou hanya bisa tersenyum canggung.
Jadi agar mengurangi rasa canggungnya dia pun menanyakan apakah ada air untuk mencuci tangan, Sambil menahan rasa malunya Zuxy Lou bertanya.
"Nona Layla."
"apakah ada air untuk mencuci tangan?"
sekalian saya mau mencuci benda ini juga, Saya ingin membayar benda ini."
Layla xiao memandang Zuxy Lou dengan aneh.. dia sempat berfikir apakah lelaki ini gila??
Tapi meski begitu dia tetap menunjuk ke satu arah, disitu ada keran air yang di sediakan.
Sambil menahan mual Zuxy lou membawa besi yang penuh kotoran itu dan mulai membersihkannya secara perlahan.
Sesekali dia juga akan muntah akibat bau yang cukup menyengat dari besi itu.
dan Butuh waktu yang sangat lama untuk menghilangkan bau yang menempel di besi itu, hingga harus mengabiskan 2 bungkus sabun cuci.
. . .
"Nona Layla,,"
berapa harga benda-benda ini?"
"Tanya zuxy Lou sambil menunjuk besi berkarat yang sudah dia cuci dan kunci yang sudah patah tersebut."
Layla xiao pun menjawab.!
"Harga kunci itu hanya 10 Yuan, Dan besi itu sebenarnya tidak bernilai, tapi Karna tuan menghabiskan banyak air dan sabun untuk mencuci barang itu maka totalkan saja 50 Yuan," jawabnya dengan aneh.
Layla xiao juga sering melihat orang aneh, tapi Menurutnya orang Ter aneh yang pernah dia temui adalah pria di depannya ini.
Bahkan pembeli barang bekas sebelumnya tidak pernah kepikiran untuk membeli sesuatu yang di gunakan untuk mengangkat sampah yang ada di saluran limbah pembuangan, tapi lelaki di depannya yang terlihat tampan justru malah melakukan itu, benar-benar sangat menjijikan..
Kelak mungkin dia harus melihat internet apakah lelaki jaman sekarang rata-rata seperti ini??
Jika semua seperti ini maka alangkah lebih baik dia tetap sendiri sampai tua.
"Nona.."
"apakah bisa kurang lagi? Tanya zuxy canggung.."
Menurutnya 50 Yuan masih cukup mahal untuk barang seperti ini.
"Tidak bisa.."
"itu sudah cukup murah," jawab Layla xiao.
"Jika itu Julio mungkin dia akan meminta 100-200 Yuan, lanjut Layla xiao."
"Baiklah kalau begitu, ucap Zuxy Lou."
Zuxy Lou pun mengeluarkan uang 50 Yuan dari ransel kerjanya lalu memberikan kepada Layla xiao, lalu mengemasi barang-barang yang sudah dia beli dan bergegas pulang kerumah.
. . .
Dirumah.!!
Benny Lou saat ini sedang duduk di teras sambil berbincang-bincang dengan seorang pria paruh baya.
Mungkin Karena usia mereka yang mirip membuat perbincangan mereka terlihat sangat hidup.
Bahkan sesekali terdengar mereka akan tertawa keras hingga terbatuk-batuk
Dari kejauhan Zuxy Lou melihat ayahnya sedang bercanda dengan pria paru baya lainnya pun mempercepat laju sepedanya.
. . .
"Ayah aku pulang."
"Hallo paman Zhang, sapa Zuxy Lou.."
Paman Zhang ini bernama Leo Zhang.
Dia adalah satu-satunya teman Benny Lou yang sampai saat ini masih berteman baik.
Mereka sudah berteman dari jaman di bangku SMP hingga kini, Mereka sama-sama berusia 40 tahun.
Mereka juga sebelumnya sama-sama bekerja sebagai penjaga pabrik di malam hari, kemudian Benny Lou memutuskan untuk tidak bekerja lagi semenjak anaknya Zuxy Lou di terima kerja.
itu juga Karena permintaan anaknya lah dia berhenti bekerja.
Sebelumnya, meskipun dia menderita asma dan merasa tidak nyaman di badan akibat struk ringan, Benny Lou tetap bekerja untuk menghidupi anak satu-satunya.
Tapi semenjak zuxy bekerja dia pun harus istirahat mengingat kondisi tubuhnya yang kian memburuk. meskipun sebenarnya dia juga merasa bersalah ke anaknya itu, sebab seharusnya anaknya bisa kuliah dan tidak perlu bekerja.
tapi Karna dia yang penyakitan ini anaknya harus menggantikan dia menjadi tulang punggung keluarga.
Sementara Leo Zhang saat ini masih bekerja menjaga pabrik di malam hari.
Meskipun Leo Zhang juga ingin berhenti bekerja akibat sudah tua tapi dia juga tetap tidak bisa, mereka tidak punya pemasukan tetap jika tidak bekerja.
Dalam keadaan kerja saja istri Leo Zhang masih sering ngomel, gimana kalau tidak bekerja?
Apalagi mereka punya 2 orang anak yang masih sekolah.
. . .
"Hei Zuxy.."
"Apa yang kamu bawa?"
"Eh.. untuk apa kamu membawa panggangan ikan yang sudah berkarat?" Tanya paman Zhang penuh kebingungan.
"Iya nak..untuk apa kamu membawa besi berkarat?"
"Apa kamu ingin menjual ini ke toko besi untuk menghasilkan uang?"
Tanya ayah Zuxy Lou.
Melihat tatapan kebingungan dari ayah dan paman Zhang, Zuxy Lou tidak berani menjawab dengan jujur bahwa sebenarnya ini adalah tungku pil obat, jika dia menjelaskan seperti itu dia pasti akan di anggap gila.
apa itu tungku obat? jaman modern bikin obat sudah canggih, dan Zuxy Lou juga bukan seorang dokter.
jadi daripada ribet, Zuxy lou hanya bisa menjawab dengan berbohong.
Dia juga akan di pukuli ayahnya jika ketahuan menghabiskan 250 yuan untuk barang-barang yang dia bawa ini.
250 Yuan cukup bagi keluarga mereka untuk makan seminggu kedepan.
. . .
"Ayah, ini semua adalah barang-barang tidak terpakai dari restoran, jadi aku membawanya pulang."
Mungkin aku akan memperbaiki panggangan ini untuk membakar ikan hasil memancing nantinya, jika tidak bisa masih bisa menjual ini di toko besi," jawab zuxy..
