NovelToon NovelToon
Tiga Tahun Setelah Kau Pergi

Tiga Tahun Setelah Kau Pergi

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:327.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Amanda Zara Kirana tidak pernah menyangka bahtera pernikahan yang baru setahun berlayar diterjang badai. Nakhoda kapalnya menghilang setelah meminta izin bermain bilyard bersama temannya.

Amanda terombang-ambing. Segala usaha telah dia lakukan untuk mencari Aditya. Namun, jejak sang suami bagai ditelan bumi.

Tiga tahun setelah sang suami menghilang, Amanda tanpa sengaja melihat seorang pria yang mirip dengan Aditya. Mereka bagaikan pinang dibelah dua. siapakah pria itu? Di manakah Aditya sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh

Dian meletakan kembali gawai suaminya. Dia menunggu pria itu selesai mandi. Saat di dengarnya pintu kamar mandi dibuka, wanita itu menarik napas. Dia mencoba meredam amarah. Ingin bertanya dengan baik terlebih dahulu.

"Kapan Mas sampainya?" tanya Dian dengan suara dibuat senormal mungkin.

"Baru saja. Mama tadi bilang kamu ke tempat Amanda. Ada perlu apa lagi kamu kesana? Jangan bilang kalau kamu masih keukeh ingin meminta harta gono-gini. Itu bukan urusan kamu, jangan terlalu ikut campur!" ucap Adam.

Dian tampak cemberut. Suaminya selalu saja berkata begitu jika dia mengatakan tentang Amanda. Dia selalu membela Amanda. Kadang membuat dia merasa cemburu. Apa lagi setelah tahu suaminya mendua. Namun, Dian masih berharap jika itu foto ponakan suaminya.

"Kanapa kamu selalu membela Manda bukan istrimu? Apa kamu sudah tak cinta lagi denganku?" Dian balik bertanya.

"Bukan soal cinta atau tak cinta. Aku hanya ingin kamu sadar jika yang kamu lakukan itu salah, Dian. Kamu terlalu ikut campur urusan keluarga orang, walau itu adikmu sendiri. Dan yang lebih parah, kamu meminta sesuatu yang bukan hakmu!" ucap Adam dengan nada cukup tinggi.

Hal itu membuat Dian makin terkejut. Biasanya Adam selalu berkata lembut dan menurut apa pun ucapannya. Beruntung anaknya saat ini ada di pesantren. Dia sengaja masukan putrinya ke pondok agar tak susah mengurusi dan dia bisa pergi kemanapun sesuka hatinya.

"Kamu membentak ku, Mas?" tanya Dian dengan suara yang tinggi juga.

Adam mengusap wajahnya kasar. Selama ini dia selalu saja mengalah. Begitu juga urusan anak. Sekarang jabatannya sudah naik. Dia ingin membawa putrinya ikut ke kota di mana dia kerja. Dian pernah diajak ikut, tapi dia menolak. Tak mau tinggal di kota kecil.

"Aku bukan membentak, tapi mengingatkan kamu, Dian. Takutnya nanti Amanda tak terima dan membuat laporan, kamu bisa kena kasus!" seru Adam.

"Kasus apa? Kasus perselingkuhan?" tanya Dian dengan suara meninggi.

Adam menjadi heran dengan pertanyaan istrinya. Dia memandangi wajah Dian dengan intens. Hal itu membuat istrinya makin gusar.

"Kenapa wajahmu berubah, Mas? Apa kau juga berselingkuh?" tanya Dian.

Adam menarik napas dalam. Tak menanggapi ucapan istrinya. Dia lalu menghidupkan televisi dan berbaring di kasur sambil menonton. Melihat suaminya sesantai itu emosi Dian menjadi naik. Dia mengambil remote dan membantingnya hingga hancur. Hal itu membuat Adam terkejut.

"Dian, kamu kenapa? Aku pulang sesekali ingin bertemu kamu dan dilayani dengan baik bukannya diajak bertengkar. Mana betah aku jika kamu begini!" seru Adam dengan nada mulai tinggi.

Mendengar ucapan suaminya bukannya reda, amarahnya makin meninggi. Dia mengambil bantal dan selimut lalu menjatuhkan semua ke lantai. Seperti orang kesurupan.

"Tak betah, karena sudah ada yang lain'kan? Jujur padaku ... Siapa mama Dea dan siapa anak kecil yang kamu gendong itu?" tanya Dian dengan suara tinggi dan keras.

Bukan saja Adam yang terkejut, tapi juga Mama Sari. Dia tak pernah mendengar Dian berteriak begitu apa lagi dengan suaminya. Pasti ada masalah sehingga anaknya sampai bersuara keras begitu dengan sang suami.

Adam langsung bangun dan mendekati istrinya. Dia meminta Dian untuk duduk di tepi ranjang, tapi wanita itu menolak dan memberontak.

"Jangan sentuh aku! Tanganmu itu pasti lebih sering menyentuh jalang itu!" teriak Dian.

"Jaga emosimu, Dian. Semua tak akan bisa diselesaikan dengan amarah," ucap Adam, dia berusaha menenangkan istrinya.

"Jadi aku harus tenang dan bicara baik-baik setelah mengetahui pengkhianat suamiku?" tanya Dian lagi dengan suara makin tinggi.

Adam menarik rambutnya frustasi. Bagaimana dia bisa bicara dengan Dian jika wanita itu dalam keadaan marah dan emosi.

"Dia istri dan anakmu 'kan? Iya'kan?" tanya Dian dengan suara masih tinggi.

Mama Sari jadi penasaran apa yang membuat anak menantunya bertengkar. Dia lalu berjalan mendekati kamar putrinya. Menguping pertengkaran mereka.

"Kamu duduk dulu. Tenangkan dulu dirimu, baru aku bisa menjawab pertanyaanmu itu!" seru Adam.

"Bagaimana aku bisa tenang setelah mengetahui suamiku menikah lagi dan bahkan telah memiliki anak!" teriak Dian lagi.

Adam tak dapat berucap apa pun. Karena satu kata saja yang keluar dari bibirnya pasti akan menjadi panjang bagi Dian.

Namun, melihat suaminya yang diam, membuat Dian makin marah dan emosi. Dia lalu mendekati suaminya. Tampa di duga tangannya melayang, menampar wajah pria itu. Cukup keras tamparan yang diberikan wanita itu. Pipinya Adam terasa panas.

"Sejak kapan kau menikah lagi? Jawab Mas, jangan hanya diam! Kau berani melakukan itu tapi tak berani mengatakannya. Jangan hanya bisa jadi pecundang," teriak Dian lagi.

"Baiklah, Dian. Aku juga tak mungkin menyembunyikan ini semua. Aku menikah dengan wanita itu sudah hampir tiga tahun. Yang kamu lihat itu anak kedua kami. Anak pertama hampir seumuran dengan Elsa. Aku menikahinya karena dia telah hamil anakku. Aku mengaku salah, dan aku mohon maaf," ucap Adam dengan suara tenang.

Bukan saja Dian yang terkejut, mama Sari yang menguping pertengkaran anak menantunya juga sangat syok mendengar pengakuan pria itu.

Dian menarik napas dan membuangnya. Berharap itu akan dapat meredakan emosinya. Namun, ternyata emosinya makin tinggi. Dia kembali melayangkan tamparan ke wajah pria itu.

"Bajingan ...! Ternyata kau telah menipuku selama ini. Kau bahkan memiliki dua orang anak. Pantas uang belanjaku hanya kau beri sedikit dengan alasan banyak kebutuhanmu di sana. Ternyata uang itu untuk memenuhi kebutuhan istri mudamu, gundikmu itu!" teriak Dian lagi.

"Aku khilaf. Aku manusia biasa. Pria normal. Aku juga menginginkan kebutuhan biologis. Kamu tak mau ikut denganku. Aku sudah sering mengajakmu," balas Adam.

Dian tertawa sumbang mendengar alasan suaminya. Dia memandangi wajah suaminya dengan tatapan kebencian. Mungkin jika membunuh itu dibolehkan, dia pasti telah melakukan itu.

"Khilaf itu hanya dilakukan sekali, jika berulang kali itu keinginan, doyan. Hingga wanita hamil. Dasar pelacur, dia juga dengan mudahnya mengangkang pada suami orang. Aku akan buat perhitungan dengan wanita itu!" teriak Dian.

"Jangan pernah menyentuhnya Dian. Kalau tidak aku akan melakukan hal yang tak kau inginkan," ancam Adam.

"Oh, jadi kau takut gundikmu itu aku celakai. Sepertinya kau sangat mencintainya. Kau dan dia sangat cocok. Pengkhianat dan pecundang memang pantas bersama!" ucap Dian. Suaranya tidak setinggi tadi lagi. Mungkin karena capek dan kelelahan.

Tubuhnya terasa lemah, akhirnya Dian jatuh luruh ke lantai. Tangisnya pecah terdengar menyayat hati. Tiba-tiba dia jadi teringat dengan Amanda. Begitu cepat Tuhan membalas semua ucapannya.

"Tuhan, maafkan diri ini. Apa kah ini karma untukku? Kanapa kau memberikan cobaan dan ujian berat ini menimpaku," gumam Dian dalam hatinya.

1
Jossy Jeanette
ceritanya bagus...gaya bahasa penyampaiannya juga bagus😍👍
Mama Reni: Makasih
total 1 replies
Dwi Vella
Luar biasa
Siti Zuriah
cpt skali tamat nya mam, trus itu apa aditya sblm menikah sm elsa apa aditya udh punya anak angkat tp ga d ksh tau k elsa
Silvi Vicka Carolina
ngapain juga di datangin makin sakit hati
Soraya
mksh karyanya Mam
Dwi MaRITA
happy ending tuk Manda & Elsa plus Angga....

🥰🤩😍🫶🫰💐
Salim ah
beneran ini End
iya selamat bahagia buat keluarga kecil kalian
Salim ah
hahaha.. dikira cupu ternyata suhu
amanda memimpin permainan dan akhirnya tumbang bersama😁
Salim ah
semoga di kehidupan kalian tdk ada masalah dan halang melintang semoga
Salim ah
semoga angga amanda selalu diberikan kebahagiaan dan amanda pelabuhan terakhir buat angga
selamat buat kalian rukun sampai kakek nenek🤗😘
Sugiharti Rusli
wah berarti si Aditya benar" hanya punya anak kandung dari Amanda yah,,,
Putri Chaniago
jgn sampai Elsa terkait lg dg yg berkaitan dg Aditya thor utk kisah Elsa mending org lain deh
Putri Chaniago
anak angkat Aditya apa jgn jgn anak tirinya lg
ken darsihk
Ending yng cantik
Terima kasih mama , di tunggu mam cerita selanjut nya lope lope juga mam 😍😍
Eka ELissa
Dian GK di bikin crita Mak ...KK nya Adit truus khidupn Adit gimna...
Farida Rida
Tamatnya hambar, mana Adam dan Aditya blm dpt karma lagi, enak betul hidup mereka tanpa ada pembalasan
Iffah Olivia
ko cepat amat yg kak kasih boncap donk kak
Mama Reni: kan mau ada season 2 nya 🙈🙈
total 1 replies
Cristella Tella
di tunggu thor
Cristella Tella
ya... gk sdar udh tamat ajj
Fitria Syafei
waduh dia Theand 🙄 mama terimakasih 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!