NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Terbesit dalam pikiran Gion untuk membawa Aletta ke tempat penginapan seseorang yang dikenalnya.

"Ini penginapan temanku, apa nggak apa-apa jika aku membawa mu kesini?"

"Nggak apa-apa. Lagian aku cuman semalam saja."

"Ya sudah, aku akan mengenalkan mu pada orang di dalam."

Gion turun dan Aletta juga. Aletta mengikuti Gion masuk ke dalam penginapan.

"Selamat malam," sapa Gion pada seorang wanita yang berjalan mendekati mereka. Dia menyambut Gion dengan hangat. Umurnya mungkin sama seperti mereka, kisaran 30-an.

"Tumben kau kesini Gion? Apa wanita cantik dibelakang mu itu pacarmu?"

"Apa, tidak mbak. Dia sudah bersuami dan kami hanya teman saja."

"Oh begitukah padahal kalian keliatan serasi." Bisik wanita kenalan Gion tadi di tepi telinga nya.

"Mbak jangan diomongin takut orangnya merasa risih." Gion membalasnya.

"Eh Aletta kenalin ini mbak Klara, aku sudah menganggap nya seperti saudaraku."

"Salam kenal mbak, saya Aletta."

"Salam kenal Aletta. Mari duduk di sana!" Kata mbak Klara sambil menunjuk ke arah sofa yang ada di samping balkon terbuka dengan pemandangan nya langsung ke arah pantai.

Sangat cantik tempat ini.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku Gion. Ada perlu apa kamu ke sini?"

"Itu mbak, apakah di sini masih ada kamar kosong?"

Mbak Klara meliriknya dengan raut wajah bingung.

Ya mungkin raut wajahnya seperti mengatakan Apakah kau ingin berselingkuh dengan istri orang.

"Untuk dirinya saja, dia ingin menginap di tempat kakak." Gion menjelaskan dengan cepat karena tidak ingin disalahpahami.

"Oh iya, kebetulan sekali kamarnya tinggal satu dengan tipe twin room. Apakah tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa mbak." Ya sudah aku akan mengantarmu ke kamar. Aletta dan Gion mengikuti mbak Klara untuk memeriksa kamarnya terlebih dulu.

"Ini kamarnya." Aletta masuk setelah pintu kamar dibuka.

"Apakah cocok sama kamu?"

"Iya mbak, makasih."

"Ya sudah saya turun dulu, kamu Gion gimana? Mau turun sama mbak juga?"

"Ah aku sebentar lagi mbak, ada hal yang mau aku omongin sama Aletta."

"Ya sudah mbak tinggalin kalian ya," Mbak Klara akhirnya pergi meninggalkan kamar yang akan Aletta tempatin.

"Aletta aku akan balik. Kamu nggak apa-apa kan aku tinggal."

"Iya, makasih ya."

"Eh tunggu sebentar." Aletta menahan Gion yang hendak pergi.

"Kamu bisa nggak bantuin aku pinjam pakaiannya mbak Klara, aku merasa nggak nyaman kalau tidur pakai pakaian ini."

"Baiklah aku akan turun ke bawah dan meminta mbak Klara membawakannya untuk mu."

"Makasih ya Gion."

Gion meninggalkan kamar Aletta.

30 menit kemudian Aletta mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

Sepertinya itu Gion.

Ia segera membuka pintu nya.

"Mbak Klara."

"Ini pakaian ku, kamu menyuruh Gion kan tadi. Aku mengantarkan untuk mu. Semoga saja pas dengan tubuhmu."

Aletta menerimanya

"Makasih mbak. Lalu apakah Gion sudah pulang?"

"Ah belum dia dibawah, kami lagi merayakan ulang tahunnya jadi kami menahannya untuk pulang."

"Gion ulang tahun hari ini?"

"Iya, apakah dia tidak memberitahumu?"

"Tidak."

"Kalau kamu mau kamu bisa bergabung dengan kami setelah selesai berganti. Jika kamu bingung kamu bisa menyuruh resepsionis nya mengantarmu ke tempat kami. Nanti aku akan bilang padanya."

"Baiklah mbak."

"Ya sudah mbak turun ya."

Aletta masuk dan menutup kembali pintunya.

"Ternyata Gion juga ulang tahun hari ini. Tapi aku memang nggak tahu. Padahal dia ulang tahun tapi aku malah merepotkan nya seperti ini. Mungkin saja tadi dia ingin bertemu dengan seseorang atau keluarganya untuk merayakan ulang tahunnya. Aku ke bawah tapi aku nggak punya hadiah untuk nya. Ah iya, jam tangan ini aku berikan saja pada Gion. Lagian suamiku itu juga tidak begitu peduli."

Aletta akhirnya turun. Ia menghampiri seorang resepsionis di meja depan.

"Mbak permisi, saya ingin ke tempat mbak Klara dan yang lain. Kira-kira mereka ada dimana ya?"

"Oh sama mbak Aletta ya? Mari saya antarkan."

Aletta mengikuti wanita itu. Mereka ke arah belakang dan ternyata ada lagi penginapan yang menyambung ke belakang padahal lihat dari depan keliatan kecil namun ternyata malah panjang ke belakang. Ia masih mengikuti wanita itu sampai terdengar suara orang-orang yang lagi ketawa di ruangan yang posisinya paling sudut. Semuanya terdiam saat Aletta masuk dan hanya memperhatikan Aletta dengan bingung saat mbak Klara memanggilnya.

"Teman-teman, ini adalah sahabatnya Gion. Dia datang ke sini dengan Gion."

"Oh sahabatnya Gion. Tapi lebih cocok jadi pacarnya Gion nggak sih."

"Husss, dia sudah bersuami." Mereka terdiam dan mulai mengucapkan kata maaf setelah tahu kebenarannya.

"Gion, selamat ulang tahun ya. Ini kado dari aku."

"Apa nggak usah Dinda, aku tahu ini untuk orang lain, aku tidak pantas mengambil nya."

"Siapa bilang. Aku yang memberikan padamu. Lagian ini aku beli pakai uangku jadi takan ada yang marah." Gion sangat tahu itu adalah hadiah yang Aletta belikan khusus untuk suaminya.

"Kamu ambil saja Gion. Anggap saja sebagai bentuk terima kasihku dan untuk mempererat hubungan pertemanan kita. Jika kamu tidak menerimanya aku akan membuangnya."

"Ya baiklah akan aku terima. Makasih ya."

"Iya, sama-sama."

Mereka merayakan nya dengan makan bersama. Syukurlah, padahal tadi Aletta berencana mencari makan di luar tapi kini dirinya malah dapat makan secara gratis. Ya tidak sia-sia. Seengganya ia masih bisa memulihkan tenaganya.

Brian mendatangi restoran tersebut tetapi ia tak kunjung menemukan Aletta.

Apa Aletta sudah pulang?

"Misi mbak meja atas nama Brian dan Aletta, apa wanita yang menunggu saya sudah pulang?"

"Iya Pak, sudah pulang. Dan dia juga sudah membayar jadi bapak tidak perlu membayarnya lagi."

"Ah iya mbak. Makasih."

"Apa mungkin Aletta sudah pulang? Tapi kenapa dia tidak mengangkat telepon ku, apa dia marah?"

Brian melajukan mobilnya pulang ke rumah.

"Ternyata Aletta sudah pulang. Mobilnya ada di sini." Brian naik ke atas. Ia membuka pintu dengan menekan sandi rumah.

"Kok gelap? Apa Aletta lupa menyalahkan lampunya lagi?"

Brian membuka saklar lampunya. Ia memeriksa Aletta ke kamar namun tidak ada Aletta di sana. Di kamar mandi, toilet, dapur juga tidak ada.

"Aletta kemana sih? Kenapa dia tidak menjawab teleponku.? Aku akan mencarinya sekali lagi namun jika tidak ditemukan di rumah berarti Aletta belum pulang." Brian akhirnya memeriksa seluruh nya, sampai di balkon dan sekitarnya, Aletta tidak ada disana.

Sayang angkat teleponnya, kamu di mana? Aku mencarimu di rumah tapi kamunya nggak ada. Apa kamu tega membiarkan suamimu begadang hanya untuk mencarimu. Aku khawatir Aletta, cepat angkat panggilan ku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!