Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,
Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.
Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.
Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Impian Cassie,
Berjalan sembari membopong sebuah kardus berukuran sedang, Xavier tampak begitu menawan dengan lengan berotot yang ia tampilkan,
Kenapa dia selalu terlihat indah di mataku?? kakak??? tapi aku menyukainya! atau justru mencintai nya!
"Maaf Tuan Braxton!! biar kami yang membawanya untuk Anda!!"
"Aaaaaghh tak apa!! kalian bereskan saja sisanya! aku ingin sekalian memberitahu Cassie perihal kamar barunya!!"
"Baiklah Tuan! kami mengerti!"
Sang bodyguard pun berlalu,
Xavier juga Cassie kembali melanjutkan langkah hingga keduanya memasuki sebuah ruangan dengan nuansa warna nude.
"This is your room, kitten!! diriku sendiri yang mencoba untuk mendesain dan menata ruangan ini untuk mu! what do you think??"
Cassie pun membeku dengan pandangan yang terus menebar ke sekeliling, mulut gadis itu bahkan tampak menganga atas detail tata letak yang begitu sempurna.
"Mmmuuucchhh!!!"
"What is it???"
"Mmmmm-, just a tip!!" Cassie menyunggingkan senyum sembari mendongakkan kepala saat Xavier memegangi bibir.
"Waaah!! ternyata dirimu sudah cukup berani sekarang!!"
"Tidak Xav!!! hentikan!! aku tidak suka kau mengacak-acak rambut ku!!" Cassie pun melangkah demi bisa menghindar dari sentuhan telapak tangan Xavier di kepalanya.
"Why??? i love to do that!! come here!!"
"Noo!! catch me if you can!!"
"Are you making fun of me??" senyum devil itu seketika tersungging di bibir Xavier saat Cassie perlahan melangkah menjauhinya.
"Maybe!!!"
"If i catch you, i fuck you kitten!!!"
Cassie seketika berteriak dan berlari meninggalkan ruang kamar, begitu pun dengan Xavier yang turut melangkah lebar mengikuti Cassie yang kini terlihat menuruni anak tangga.
"Daddy!!! help me!!!"
Teriakan Cassie seketika membuat Tuan Gladius mengalihkan perhatian dari aktivitas nya yang semula tampak sibuk serta fokus pada laptop juga newspaper.
"Astaga!! ada apa ini, princess??" pria itu seketika beranjak saat Cassie menghampiri dan bersembunyi dibelakang tubuhnya.
"Daddy!! save me!! kakak!! dia ingin-,"
"Jangan mengadu apalagi bersembunyi dibelakang daddy!!! kemari kau kitten!!!"
Tuan Gladius pun berdiri dengan wajah kebingungan namun ia juga tersenyum saat mendapati dirinya di kepung serta melihat kericuhan antara Cassie juga Xavier yang kini saling beradu mulut.
Seperti ini rasanya memiliki keluarga yang utuh? Aaahh!! sepertinya aku harus segera menikahi Libi secepatnya!
"Daddy!!!"
"Tidak dad!!! berikan gadis nakal itu padaku!!! dia benar-benar ingin menantang ku!! aku ini lebih tua darinya, bisa-bisanya dia mengolok-olok diriku!!!"
"No!! please daddy save me!!"
"Kenapa ribut sekali??" Nyonya Libi yang semula sibuk berkutat dengan beberapa hidangan juga piring di meja makan pun akhirnya turut bersuara dan menyambangi keributan pada area sofa yang terletak tepat di samping anak tangga.
"Mom!! lihatlah putri mu!!! dia terus-menerus meremehkan diriku mom!!!" Xavier merengek dan seketika menggandeng lengan Nyonya Libi.
"Bukan diriku!! tapi kakak-,"
"Hentikan, sudah! ayo kita makan terlebih dahulu!"
"Kenapa ibu selalu membelanya???" bibir Cassie mengerucut, ia juga membuang muka saat Nyonya Libi menatap ke arahnya.
"Hey, princess!!! jika Libi selalu membela pria berandal itu maka daddy juga akan selalu berada di pihak mu!! kau tenang saja princess!!!"
Senyum Cassie pun kembali merekah saat Tuan Gladius mengusap lembut pundak sang putri.
"Daddy!!!! aku beruntung karena memiliki mu!!" Cassie pun seketika menubruk tubuh Tuan Gladius tanpa ragu.
Tuhan!! aku sungguh bahagia melihat putriku tersenyum lebar seperti sekarang, terima kasih!
"Lebih baik kita segera makan siang! daddy kalian akan segera kembali menangani pekerjaan nya pukul 1 nanti! ibu tidak ingin jika sampai daddy terlambat."
"A-apa?? bukankah ini weekend??" Cassie menatap sang ayah dengan raut wajah yang berubah 380°.
"Daddy harus tetap bekerja princess!! kau tahu bukan ini demi masa depan kita semua, daddy ingin memberikan kehidupan yang sejahtera untuk mu, ibumu, juga pria berandal itu!!" Tuan Gladius berucap lembut saat melangkah di samping Cassie menuju meja makan.
Daddy?? dia jauh lebih lembut dari ayah!
Cassie hanya mampu menanggapi kalimat sang ayah sambung dengan mengangguk sembari menorehkan senyum tipis.
Hari pertama Cassie di kediaman Tuan Gladius tampak begitu sempurna, gadis itu merasakan kehangatan sebuah keluarga yang selama ini ia idam-idamkan.
Tiga jam berlalu,
Nyonya Libi yang mendapatkan shift malam pun akhirnya harus segera bergegas untuk menuju Akso Hospital.
"What's on your mind??"
Bisikan lembut di telinga kanannya seketika membuat Cassie menoleh dan mendapati sosok Xavier.
"Kenapa kau memilih untuk tinggal di apartemen? apa kau tak kasihan pada daddy??" suara Cassie terdengar lirih saat melontarkan pertanyaan.
"Kenapa harus kasihan??"
"Apa kau tak menyayangi daddy??"
"Apa terlihat seperti itu??" Xavier terkekeh ia turut membungkuk serta menebar pandangan pada cakrawala di atas balkon lantai dua kediaman mewahnya.
"Xav-,"
"Mau berkeliling bersamaku?? ada banyak tempat yang ingin ku tunjukkan padamu di rumah ini!"
Tanpa mendapati jawaban Xavier akhirnya membawa Cassie melangkah bersama dirinya.
Pantas saja daddy selalu meminta ibu untuk segera pindah, mungkin dia merasa kesepian karena harus tinggal di rumah sebesar ini sendirian! lagipula -, kenapa orang-orang selalu mendirikan rumah yang besar jika ujung-ujungnya mereka akan sibuk di tempat kerja??
Di masa depan! jika diriku memang telah benar-benar dewasa, aku akan membangun rumah yang sederhana saja untuk masa tua ku!!
Cassie tersenyum tipis sembari mengekor serta mencubit t-shirt putih yang dikenakan oleh sang kakak.
