Mengekori sang pacar untuk memergoki perselingkuhan nya malah membuat Nadine bertemu laki-laki Casanova hingga membawa nya menuju malam panas yang luar biasa.
Rasa kecewa karena perselingkuhan sang pacar dan kondisi hidupnya yang terombang-ambing membuat diri nya memutuskan menerima perjodohan yang di berikan sang papa.
Tapi tiba-tiba Nadine mengubah seluruh keputusan nya saat tahu sesuatu yang salah telah terjadi pada diri nya dan memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.
Tapi siapa sangka malam itu seluruh kehidupan nya berubah, laki-laki yang tidur bersama nya Begitu marah saat tahu gadis itu membawa 2 hal paling berharga milik nya.
"Kejar gadis itu hingga ke ujung dunia"
Teriak laki-laki itu penuh dengan kemarahan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengambil keputusan besar
Nadine tampak menggeliat pelan ketika sinar matahari mulai menyilaukan matanya, Seketika dia merasa sesuatu di bawah sana terasa begitu nyeri dan sakit, di antara rasa lelah, sakit dan kantuk yang masih menghantam dia berusaha untuk menyadarkan diri.
Terasa sebuah tangan menimpa perutnya, Nadine jelas langsung menoleh ke arah perut nya, sejenak dia terpaku dan tercekat, baru sadar tubuh nya tidak mengenakan apapun, hanya ditutupi selimut saja, secara Berlahan Nadine berbalik.
"Oh ya Tuhan"
Nadine menutup cepat mulutnya dengan kedua tangannya.
Laki-laki ini?
Yah laki-laki dihadapannya ini masih tampak tertidur pulas bertelanjang dada sedangkan bagian bawahnya ditutupi selimut, dia yakin milik laki-laki itu dibawah sana juga pasti tidak menggunakan apa-apa sama seperti dirinya.
Nadine memijat kepalanya sambil mengingat-ingat apa yang terjadi, yah dia pasti tidak bermimpi semalam, mereka melakukan sesi ber..cinta yang luar biasa bersama dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Dua sosok manusia yang baru saling mengenal tahu-tahu saling berbagi Saliva, saling menyatu dibawah sana hingga saling menggabungkan diri dengan sempurna.
Oh tuhan aku pasti sudah gila.
Pekik Nadine dalam hati.
Secepat kilat dia bangun dengan gerakan perlahan, mengambil pakaian miliknya, melesat kekamar mandi kemudian langsung melesat keluar, memastikan laki-laki itu masih tertidur pulas hingga dia bisa kabur secara perlahan.
"Yunita"
Nadine secepat kilat menghubungi sang sahabat setelah dia berada di mobil taxi menuju ke arah bandara.
"Bantu aku mendapatkan tiket kembali ke Jakarta pagi ini juga"
Dan permintaan Nadine yang acapkali luar biasa membuat Yunita hanya bisa mengelus dada.
"Baiklah"
Sahutan Yunita jelas begitu memaksa
Nadine langsung menutup panggilannya, dia berusaha menyentuh bingung keningnya, dia fikir mungkinkah dia akan hamil setelah pergulatan semalam?
Oh tuhan..!!!
Pekik ya dalam hati
Rasa penasaran dalam sebuah hubungan percintaan membawa dirinya dalam hubungan one night stand yang gila, dengan laki-laki asing yang sama sekali tidak dia kenal, hanya karena kemarahan nya pada Andre, ke muakan nya pada Andre yang terus digosipkan berselingkuh di belakang nya hingga menyeretnya ke kota Palembang, mendapatkan kenyataan soal Andre yang selingkuh dan terjebak bersama laki-laki asing yang bahkan baru dia kenal dalam beberapa hari.
Nadine menggigit bibir bawah nya, dia benar-benar dilanda kebingungan mendalam.
Sepersekian detik kemudian tiba-tiba handphone nya berdering, Nadine melirik sejenak.
Kesayangan calling
seketika Nadine kehilangan selera, dia benar-benar muak dan bosan dengan semua keadaan, saat ini fikiran nya hanya satu, kembali ke Jakarta, menunggu Andre pulang kemudian membuat keputusan besar demi masa depannya.
Mengakhiri apa yang seharusnya dia akhiri dan mengikuti apa kata papa nya kemarin, meninggalkan Andre dan menerima tawaran yang di ajukan sang papa.
Seketika panggilan Andre terhenti, Nadine dengan cepat menghubungi papa nya, cukup lama hingga akhirnya panggilan itu bersambung.
"Halo sayang?"
Suara sahutan dari sana terdengar begitu bahagia
"Ada apa?"
"Pa..."
Nadine bicara pelan.
"Hmm?"
Sang papa tampak bertanya bingung.
"Nadine terima tawaran nya"
Ucap Nadine pelan.
"Benarkah? ada apa? Andre menyakiti mu?"
Pertanyaan dari sang papa di seberang sana jelas terdengar tidak percaya dengan keputusan dirinya.
Seketika Nadine menggigit bibir bawahnya.
Apa dia harus menangis sekarang? atau diam saja?
"Nadine hanya merasa lelah dengan hubungan ini"
"Jika kamu menerima semuanya, kamu sudah tidak bisa mundur lagi"
Ucap papa nya tegas.
Nadine manarik nafas nya dalam-dalam, dia memejamkan sejenak mata nya.
"Nadine tidak akan menyesali nya"
Ucap Nadine sambil memejamkan bola matanya.
"Keputusan bijak, papa tunggu kamu di rumah utama"
"Ya"