Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.
Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.
Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.
Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.
Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Keluarga Seno menemukan keberadaan Shafina
Sesampainya di rumah Shafina langsung meletakkan bayinya di atas ranjang, di lihatlah dalam-dalam wajah bayi tidak berdosa itu, ada rasa penyesalan yang sangat luar biasa terhadap anak yang telah dia lahirkan itu.
Bagaimana tidak semenjak di lahirkan ke dunia bayi sekecil itu sudah mendapatkan ujian yang sangat luar biasa, hati ibu mana yang tidak tercubit melihat anak yang dia lahirkan selalu menjadi bahan kebencian dari keluarga suaminya sendiri.
"Mama, kamu begitu tega, aku tidak masalah jika dirimu memang sangat membenciku tapi tolong jangan bawa-bawa anakku dalam masalah ini," ungkap Shafina dengan hati yang begitu hancur.
Selesai meratapi dirinya, Shafina mulai teringat akan nasihat dari suaminya tadi pagi yang tidak mengijinkan dia pergi ke luar untuk sekarang ini. "Astaga! Apa Mas Seno sudah mengetahui semua, ah ya aku ingat kenapa dia melarang ku," gumamnya sendiri.
Setelah mengingat kejadian semuanya Shafina mulai menghubungi suaminya itu melalui telepon genggamnya, tapi sayang Shafina harus menunda bercerita kepada suaminya di karenakan Seno sedang ada di perjalanan mengantar sawit di pabrik.
"Halo assalamualaikum Mas," ucap Shafina.
"Walaikumsalam, ada apa Sayang?" tanya Seno dari seberang sana.
"Mas, sedang di mana?" tanya balik Shafina.
"Mas lagi antar sawit di pabrik, pasti sebentar lagi Mas pulang Sayang," ucap Seno terhadap istrinya.
"Oh ya sudah kalau begitu aku tunggu di rumah saja," sahut Shafina sambil mengakhiri panggilan teleponnya.
*****
Sedangkan di kota Surabaya, karena kabar viral tentang Shafina sudah mencuat ke seluruh penjuru negeri ini, keluarga dari Seno mulai menemukan di mana tempat tinggal putra tunggalnya itu bersama dengan Shafina.
Dengan senyum yang penuh dengan kelicikan mereka merasa senang kalau dengan berita viral itu mereka bisa di pertemukan dengan mudahnya.
"Akhirnya kita tidak harus repot-repot keluar uang untuk mencari keberadaan Seno, dengan bermodalkan tampang melas membodohi mereka-mereka yang percaya dengan kebohongan yang kita buat sendiri, haa haa haa." Suara tertawa Sabrina menggelegar merasa menang dengan apa yang sudah dia capai sekarang ini.
"Iya betul juga, ternyata Mama bisa totalitas dalam berakting membodohi orang-orang bodoh itu," puji Arga terhadap istrinya itu.
"Papa, sebenarnya aku ogah berakting di depan kamera seperti itu, apalagi harus berurusan dengan wanita murahan dan anak haram itu, najis banget," ucap Sabrina dengan nada hinaan untuk Shafina dan juga anaknya.
"Tidak sia-sia kamu berakting Mam, sebentar lagi kita akan menjemput anak kita di pulau Sumatera," sahut Arga dengan senyum yang penuh kemenangan.
*****
Sedangkan di pulau Sumatera sore ini Seno pulang dengan begitu cepat karena dia tahu kabar yang begitu genting mengenai istrinya, sehingga dia harus cepat-cepat pulang untuk menjaga sang istri dari kabar tak sedap itu.
Mobil pick up sudah berada di depan rumah segera Seno turun dan langsung menghampiri istrinya yang saat ini sedang tertidur pulas bersama dengan bayinya itu, perlahan pria tampan itu mulai mendekat dan menciumi keduanya dengan penuh rasa sayang.
"Kalian terima kasih ya sudah hadir dalam kehidupanku, maaf sampai sekarang belum bisa membuat kalian bahagia, jangankan bahagia membuat hidup kalian aman dan damai saja aku masih belum bisa," sesal Seno sambil menatap dua orang yang sedang terlelap dalam mimpinya itu.
Lama kelamaan akhirnya Shafina mulai membuka matanya karena sang suami dari tadi tidak mau berhenti untuk menciumi pipinya. "Ish ... Apa sih Mas," protes Shafina dengan penuh kekesalan.
"Sayang dari tadi aku datang dan melihat kalian berdua sudah terlelap, mumpung tidur seperti ini apa salahnya aku ganggu sebentar kamunya," goda Seno.
"Hah, jadi kamu sengaja!" pekik Shafina.
"Iya, habisnya sepi kalau semua pada tidur," akui Seno.
"Ih dasar kamu ya," ucap Shafina, "Oh ya Mas ada yang mau aku ceritakan kepadamu," ucap Shafina lagi.
"Kamu mau bilang apa Sayang?" tanya Seno.
"Ini tentang aku dan anakku yang viral di dunia Maya," sahut Shafina dengan nada yang begitu berat.
"Apa jadi kamu sudah tahu semua tentang berita itu," ucap Seno.
"Iya, aku sudah tahu," sahut Shafina.
Seno begitu kaget sekaligus kecewa terhadap dirinya sendiri, padahal dia sudah cukup berusaha agar istrinya tidak mengetahui berita tersebut, tapi apalah daya semua sudah terjadi. Ibarat nasi sudah menjadi bubur.
"Sayang kamu tahu ini dari siapa?" tanya Seno kepada istrinya.
"Aku minta maaf sudah melanggar ucapanmu, aku tadi keluar untuk membeli Pampers dan orang-orang di sana sudah mulai mengenali wajah diriku yang ternyata sudah viral kemana-mana," cerita Shafina sambil menitihkan air mata.
"Sayang kenapa kamu tidak menghubungi aku saja," ucap Seno dengan nada yang sedikit kecewa.
"Mas maaf aku tidak tahu kalau kejadiannya akan seperti ini," sahut Shafina.
"Ini bukan perkara kecil, pasti cepat atau lambat mereka akan mempertemukan posisi kita," ucap Seno, dengan sedikit kecewa.
"Mas aku minta maaf atas semua aku benar-benar tidak tahu," sesal Shafina.
"Kamu tidak usah meminta maaf Sayang, ini semua terjadi gara-gara orang tuaku sendiri, mereka begitu keterlaluan menghasut semua orang agar membenci istri dan juga anakku!" geram Seno.
"Aku akan memberikan perhitungan kepada mereka agar supaya masyarakat tidak semena-mena terhadap dirimu," ucap Seno sambil memeluk istrinya yang menangis sesenggukan.
Seno pun langsung menghubungi Gilang untuk meminta bantuan agar kejadian ini cepat selesai dan orang-orang tidak berpikir yang tidak-tidak terhadap istrinya, mungkin Seno juga akan memberikan klarifikasi tentang hubungannya yang sudah lama dengan Shafina agar masyarakat tahu tentang kebenarannya.
"Sayang aku akan melindungi kalian, aku tahu kita membina hubungan sudah lama dan rencana perjodohan itu baru kemarin sore, kenapa Mamaku bisa membuat opini seakan dirimu ini wanita perusak hubungan orang lain, aku tidak terima kamu di perlakukan seperti itu," janji Seno kepada Shafina.
Baru saja Seno selesai menghubungi sahabatnya itu, tiba-tiba saja rumahnya ada yang menggedor dengan cara yang tidak senonoh, Seno pun tahu kalau itu memang perbuatan dari orang tuanya, maka sebisa mungkin dirinya menenangkan istrinya agar tetap berada di dalam kamar.
"Mas, itu siapa Magrib seperti ini gedor-gedor rumah orang tanpa sopan santun?" tanya Shafina dengan nada kesalnya.
"Sayang kamu tenang ya, apapun kejadiannya nanti aku harap kamu tidak keluar dari kamar ya," pinta Seno.
"Tapi Mas, kalau terjadi sesuatu denganmu bagaimana," kata Shafina.
"Shut ... Sayang, kamu tidak perlu mencemaskan aku doakan saja semoga diriku baik-baik saja," ucap Seno.
Shafina langsung terdiam dirinya berusaha mengikuti apa yang dikatakan oleh suaminya itu, agar kejadian yang seperti tadi pagi tidak terulang kembali, dengan hati yang begitu pasrah dirinya mencoba menenangkan diri agar bayi yang sedang di dalam gendongannya itu juga ikut tenang dan tidak rewel, karena sepertinya kejadian di luar sana begitu genting.
🌹 Bersambung 🌹 .....
Selamat membaca kakak-kakak.
Adli dirimu orang baik
favorit
👍❤