Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Bakat Diana
Syutingnya akhirnya akan dimulai, saat ini Diana dan Granger berdiri bersama di lokasi syuting.
Sementara itu, di depan kedua orang itu dan di samping tersedia kameramen yang siap untuk merekam adegan tersebut.
Reta duduk di depan layar monitor untuk melihat hasil gambar yang dihasilkan.
Asisten Mereka berdiri di sampingnya sambil memegang sebuah toa, ia menunggu aba-aba dari Reta.
"Camera 3 fokus," ucap Reta sambil memperhatikan layar monitor.
Jessi berdiri tak jauh dari Reta sambil tersenyum mengejek menatap Diana, 'Jangan harap kau bisa melakukannya! Emangnya kau pikir akting itu semudah membalikkan telapak tangan apa? Apalagi harus memenuhi standar tante Reta, kau harus berpengalaman setidaknya 10 tahun di dunia akting baru bisa melakukannya!' ucap Jessi dalam hati yang tidak sabar menunggu Diana mendapat amukan Reta karena mengacaukan syuting hari itu.
Reta sama sekali tidak memperhatikan Jessi, perempuan itu masih fokus pada layar monitornya.
Setelah melihat semuanya sudah berada dalam posisi yang sesuai, maka Reta mengangkat tangannya memberi kode pada sang asisten.
"Action!" Teriak sang asisten membuat Diana yang awalnya diam dalam posisi santai langsung memasuki karakter yang ia memainkan.
Tak berbeda dengan Diana, Granger juga memasuki peran yang ia mainkan sebagai pria yang mencintai pemeran utama namun harus menjaga perasaan pemeran kedua wanita karena mereka pernah menjadi sepasang kekasih namun harus berpisah karena situasi yang sulit .
Tatapan sendu Diana dan bagaimana tangan perempuan itu gemetar terekam jelas dalam kamera membuat Reta merasa begitu puas.
"Aku, tidak bisakah kamu mempertimbangkan hubungan kita lagi? Aku,, a,, aku,," Diana meneteskan air matanya dengan keragu-raguan dalam hatinya menatap tangan Granger seolah-olah dia penuh pertimbangan untuk meraih tangan yang dulunya pernah dia genggam.
"Semuanya sudah terlambat, kau tahu bagaimana situasinya. Tidak ada lagi kesempatan untuk kita, dan hatiku,,," Granger menghentikan ucapannya lalu menatap Diana dengan penuh ketegasan, "hatiku sudah menjadi milik sahabatmu!" Tegas Granger.
"Tapi,,," Diana akhirnya mengulurkan tangannya memegang Tangan Granger, "tapi aku masih mencintaimu. Dan dia juga terpaksa menerima perjodohan kalian!" Tegas Diana dengan bibir gemetar seolah-olah melihat pria yang ia cinta sedang berpaling ke pelukan perempuan lain.
"Maafkan aku!" Granger menepis tangan Diana sebelum berjalan pergi meninggalkan Diana.
Melihat Itu, Diana Langsung runtuh di tanah dengan isakan yang berusaha keras ditahan.
Seluruh tubuh Perempuan itu gemetar menahan isakannya sebelum akhirnya terdengar suara dari asisten sutradara.
"Cut!" Teriak sang asisten sutradara saat ia melihat uluran tangan Reta di lambaikan padanya.
Diana Langsung menatap semua orang sambil tersenyum dan menyeka air matanya seolah-olah kesedihan yang baru saja terjadi tidak pernah dialami oleh perempuan itu.
Perubahan ekspresi yang sangat cepat itu membuat Jessi menganga.
Prok prok prok!
Reta bertepuk tangan dengan semangat diikuti oleh para kru lainnya yang juga ikut bertepuk tangan.
"Sangat bagus! Yang tadi itu luar biasa! Kita tidak perlu mengambil gambar untuk kedua kalinya, yang tadi sudah sangat sempurna," ucap Reta langsung menghampiri Diana dan memeluk menantunya.
"Kau luar biasa, Terima kasih banyak Sayang," ucap Reta merasa sangat terselamatkan atas bakat yang dimiliki oleh Diana.
Padahal sebelumnya dia sempat ragu memasukkan Diana ke dalam dramanya, tapi melihat kemampuan Diana saat ini, maka tidak ada yang perlu dia ragukan untuk membantu Diana membesarkan namanya di dunia akting.
Sebentar Jessi yang melihatnya, perempuan itu menganga di tempat, 'Bagaimana bisa? Bagaimana bisa dia melakukannya begitu sempurna?' ucap Jessi dalam hati yang tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
Jessi sudah biasa mengikuti Reta ke lokasi syuting saat dia tidak memiliki pekerjaan, dan adegan yang tadi dengan dialog yang cukup panjang dan emosi yang perlu diatur sangat tepat biasanya membutuhkan beberapa kali pengambilan gambar.
Tapi sekarang, dia melihat Diana hanya melakukannya dalam satu kali take saja!
"Yang tadi itu luar biasa," Granger mendekati diana, "Sepertinya kau sudah lama berada di dunia seni peran, tapi,,,," Granger mengerutkan keningnya menatap perempuan di hadapannya, "sepertinya aku tidak pernah melihatmu di manapun?" Ucap Granger yang penasaran Bagaimana seorang perempuan yang sangat pandai berakting malah tidak pernah kelihatan di TV sekalipun, Bahkan dia menonton banyak sekali drama untuk mengusir rasa bosannya, namun tidak ada satupun film yang ia tempati melihat Diana memainkan sebuah peran.
"Ah,, kau tidak akan menemukannya di manapun," kata Diana Sambil tertawa kecil.
"Hm,, sayang,, Apa kau sudah menghubungi Adrian?" Tanya Reta saat melihat dua orang di hadapannya tampak sangat nyaman berbicara bersama.
"Ah, iya, aku akan menelponnya sebentar. Apakah masih ada adegan berikutnya?" Tanya Diana.
"Tidak apa-apa, istirahat dulu, kita akan melakukan shooting dengan artis lainnya," ucap Reta membuat Diana menganggukkan kepalanya.
Diana pun pergi dari sana meninggalkan Reta dan Granger.
Setelah menantunya pergi, Reta menatap Granger, "kau tahu kan dia sudah,,, hm, dia sudah punya suami?" Tanya Reta pada pria di hadapannya.
Dia tidak jadi mengatakan kalau Diana sudah punya kekasih, karena takutnya pria di hadapannya ini mungkin masih berusaha mencari peluang untuk masuk diantara hubungan putranya dengan Diana.
"Eh?" Granger terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba tersebut, "ya, aku sudah tahu. Tapi orang yang bahkan sudah punya anak pun masih bisa bercerai, jadii--"
"Lancang!" Reta menyela ucapan Granger, "sekali lagi kau berkata seperti itu, Aku sendiri tidak akan pernah membiarkanmu terus berdiri dengan nyaman di industri ini! Ke depannya, tolong jaga jarak dengan menantuku, aku akan mengawasimu dengan baik!" Tegas Reta sebelum berbalik meninggalkan Granger.
Meski Granger adalah salah satu aktor terkenal di negara mereka, Tetapi Reta juga adalah salah seorang sutradara papan atas di industri perfilman.
Selain itu, latar belakang keluarganya tidak akan bisa dibandingkan dengan pria di hadapannya.
Jadi Reta sama sekali tidak takut untuk memulai masalah dengan Granger yang penting hubungan putranya dengan Diana terselamatkan.
Granger tersenyum melihat kepergian Reta, 'sungguh anak yang beruntung memiliki Ibu sepertinya. Dan pria yang beruntung memiliki istri seperti Diana, cantik dan berbakat, dan tatapan matanya mengandung ketulusan,' ucap Granger dalam hati sebelum kembali ke tempat duduknya.
Baru saja duduk, suasana hati Granger langsung menjadi kacau gara-gara kedatangan Jessi, "aktingmu luar biasa," kata Jessi.
Meski Jessi mengatakan pujian padanya, tetapi ketidaksukaan Granger pada perempuan itu membuat apapun yang dikatakan oleh Jessi menjadi sesuatu yang buruk di telinganya.
"Kau tidak punya pekerjaan di sini, kembalilah!" Perintah Granger yang masih terganggu dengan kedatangan perempuan itu.
Jessi tersenyum, "Ah,, haruskah aku menelpon Paman Rama dan mengatakan padanya kalau--"
"Kalau begitu lakukan apapun yang kau mau tapi jangan dekat-dekat denganku!" Geram Granger sambil berdiri lalu pergi meninggalkan Jesi.
Melihat kepergian Granger, maka manajer Granger langsung berkata, "maafkan dia, Dia sangat sulit untuk memiliki hubungan baik dengan perempuan. Tapi kalau kau berusaha sedikit lebih keras lagi, aku yakin hatinya pasti akan luluh," ucap sang Manager sebelum berbalik menyusul Granger.
Jessi menggertakkan giginya, 'aku tidak bisa membiarkan ini!' geram Jessi dalam hati sambil meramas ujung gaunnya dengan kesal.
Perempuan itu berbalik menatap Diana yang tampak tersenyum berteleponan dengan seseorang hingga membuat hatinya semakin kesal.
Dia mengambil tasnya dan melihat obat yang terakhir kali ia siapkan untuk digunakan pada Adrian, namun karena kesempatannya sudah hilang, maka perempuan itu tiba-tiba memiliki sebuah ide dalam hati.
'Kalau aku tidak bisa menjebak Adrian tidur denganku, maka aku akan menjebak Diaan Sialan itu agar tidur bersama salah seorang pria di sini. Pasti menyenangkan melihat ekspresi tante Reta saat melihat kekasih putranya yang ia bangga-banggakan ternyata hanyalah seorang Jallang!' ucap Jessi dalam hati.