NovelToon NovelToon
Ketemu Jodoh Di Pesantren

Ketemu Jodoh Di Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.

Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

"Mbak tau dari mana Mbak Yulia suka dengan Ustadz Rehan?"

"Saat itu setelah aku membantu Mbak Yulia dan Ustadzah Nurul membersihkan ndalem. Aku memang di suruh Mbak Yulia untuk menghampiri kamu dan Sherly. Mbak Yulia beralasan ingin ke kamar mandi untuk membuang hajad. Tapi diam-diam aku mengikuti Mbak Yulia. Dia bersembunyi di balik pohon besar untuk mengintip Ustadz Rehan yang saat itu baru saja pulang dari bandara. Mbak Yulia senyum-senyum sendiri saat melihat Ustadz Rehan. Dia juga mengatakan sesuatu tapi aku nggak dengar." jelas Fifia

"Oohhh begitu, jadi Mbak Yulia suka sama Ustadz Rehan." Nayla mengangguk-anggukkan kepalanya. "Jadi itu alasan Mbak Fia cuek tadi saat Ustadz Rehan ngajak kenalan. Tapi Mbak, Ustadz Rehan kan sepertinya suka sama Mbak."

"Kamu tenang saja. Aku sudah ada seseorang yang aku suka. Aku tidak akan menerima perasaan Ustadz Rehan. Kamu mau nggak bantu aku?"

"Bantu apa, Mbak?"

Fifia membisikkan sesuatu pada Nayla. "Aku setuju Mbak."

"Ya sudah ayoo kita ke kamar. Bukankah sebentar lagi ada kelas."

"Iyaa Mbak. Aku juga belum menyiapkan pelajaran untuk kelas siang ini."

Mereka pun lantas melangkah lebih cepat agar lebih cepat sampai kamar.

"Aaaaaaaiiiiiiikkkkk......" Ulya bersendawa setelah selesai makan.

"Iiiyyyuuuuhhhh.... Jorok " Mila menutupi hidungnya.

"Hehehe... Maaf Mbak " cengir Ulya.

"Sana bayar"

Ulya menengadahkan tangannya. "Mana uangnya Mbak?"

"Ck, selalu aku yang bayarin." Mila merogoh saku bajunya lalu mengeluarkan uang berwarna biru pada Ulya.

"Kan Mbak yang ngajakin makan di kantin. Hehehe... makasih yaa, Mbak. Aku bayar dulu." Ulya pun lantas membayar semua makanan yang telah mereka makan.

"Punya anak buah satu aja matre nya minta ampun." gerutu Mila

"Ayoo kita balik ke kamar Mbak. Rasanya perut ku mau meledak karena kebanyakan makan." Ulya berjalan mendahului Mila.

"Siapa Bosnya di sini?" teriak Mila kesal.

"Maaf Mbak. Silahkan Tuan putri." Ulya membungkukkan badannya hormat.

Mila berjalan lebih dulu lalu di ikuti oleh Ulya di belakangnya.

Mila berhenti mendadak. Ia tak sengaja menangkap sosok lelaki tampan membawa kitab di tangannya. Membuat senyumnya mengembang.

BRUUKKK...

"Aduuuhhh... Bisa nggak sih kalau jalan lihat-lihat." gerutu Ulya yang tak sengaja menabrak Mila.

Mila mencubit lengan Ulya keras. Membuat sang empu meringis kesakitan. "Adududuuuhhh...."

"Kamu tuh kalau jalan lihat-lihat. Makanya kalau jalan itu lihat ke depan jangan lihat ke bawah." omel Mila kesal.

"M-maaf Mbak. Lagian Mbak juga berhentinya mendadak gitu."

"Membantah kamu hahh? Mau kamu aku pecat jadi teman ku? Mau kamu, iyaa?" Mila melotot, matanya seperti hendak keluar dari tempatnya.

"Eng-enggak Mbak. Maafin aku, Mbak. Aku nggak sengaja tadi." Ulya menangkupkan tangannya memohon.

"Sudahlah, mumpung aku masih berbaik hati. Aku tidak akan memukul mu." Mila kembali menghadap ke depan. Ia melihat sosok lelaki itu masih di sana.

Ulya mengelus dadanya. "Huuuufftt.... Selamat." gumamnya.

"Duuuhhh... Pujaan hatiku. Calon suami kedua ku." seru Mila tersenyum-senyum.

Ulya menatap Mila dengan bergidik ngeri. Ia pun lantas melihat apa yang membuat Mila tersenyum-senyum seperti orang gila. "Oohh... Ustadz Rehan toh. Kenapa semuanya di embat sama Mbak Mila? Ustadz Fari di embat, lah satu lagi ini juga di embat." gumam Ulya menggelengkan kepalanya.

"Mbak ayoo kita balik ke kamar ambil buku pelajaran kelas siang ini. Nanti keburu jam masuk." peringat Ulya.

"Kamu nggak lihat apa? Aku tuh lagi memandang pujaan hati ku yang ganteng banget." ucap Mila tanpa mengalihkan pandanganya.

"Ya udah kalau gitu aku duluan aja." Ulya melangkah mendahului Mila. Namun tangannya di tarik oleh Mila.

"Mau kemana kamu?" tanya Mila gak suka.

"Mau ke kamar lah ambil buku pelajaran kelas siang ini." jawab Ulya polos.

"Aku bosnya di sini. Kamu harus nunggu aku dulu. Kalau aku masih di sini, yaa kamu belum boleh pergi."

Ulya menghembuskan nafasnya panjang. Ia pun duduk di bawah rumput menunggu Mila yang belum habis-habisnya memandang Ustadz Rehan.

"Huuuufftt... Kapan ini selesainya yaa allah?" gumam Ulya bosan.

Ustadz Rehan berjalan dengan santainya membawa kitab di tangannya. Ia terus bersholawat sembari berjalan. Tak sengaja kakinya tersandung batu kecil. Membuat ia serta buku-buku dan kitabnya terjatuh.

"Astaga... Calon suami kedua ku terjatuh." Mila syok lalu ia berlari menghampiri Ustadz Rehan yang terjatuh.

"Ya Allah Ustadz, kenapa bisa jatuh begini?" Mila membersihkan pakaian Ustadz Rehan yang kotor akibat terjatuh.

"Mila Mila hentikan, saya bisa bersihkan sendiri."

"M-maaf Ustadz, reflek nggak sengaja lihat Ustadz jatuh." Mila pun mengambil buku-buku dan kitab yang jatuh itu lalu memberikannya pada Ustadz Rehan.

1
aca
ustad rehan suka fia tp fia suka ustad fari. ustad fari suka yulia/Curse/muter deh
Sriwahyuni
lanjut Thor cerita nya unik /Smile/
Rondhoh tul janah
semangat berjuang bagi santri2 ponpes dimanapun
Rondhoh tul janah
aku kasih bunga n kopi Ben tambah semangat nulise atau up nya Yo thoooor
Zuny Achmad
alhamdulillah bagus bnget critanya lanjut kak
Rangga Peppo
semangat thorrr
Rondhoh tul janah
bagus banget lanjut
Rondhoh tul janah
selalu semangat
Rondhoh tul janah
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!