Lidya dinda adalah seorang wanita yang mandiri, sedari kecil dia sudah banyak merasakan kepahitan hidup. Di usia yg baru menginjak remaja, dia mulai merasakan beban berat dalam hidupnya, dimulai dari bapak dan ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan, kemudian dia yang harus menghidupi kedua adiknya, kini dia tak melanjutkan lagi sekolahnya, dia pun harus membanting tulang untuk meneruskan hidupnya dan kedua adiknya, dia mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan adik - adiknya. Bagaimana kisah hidup Lidya selanjutnya? di baca terus update bab terbarunya ya guys. Selamat membaca, tolong kasih like dan beri saran maupun kritik yang membangun ya, saya akan menerima semuanya dengan senang hati. Semoga sehat selalu, terima kasih🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Irfansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34.
Lutfi menggunakan sepeda motornya untuk mencari keberadaan Laras dan Akmal.
Sedangkan Alex dan Lidya menggunakan mobil Alex.
"Pak, kita kemana ini?" Tanya sang supir.
"Ehm...Lidya, kira - kira kita kemana dulu ya?" Alex bertanya kepada Lidya karena dia pun tak tau harus kemana mencari Laras dan Akmal.
"Ehm...kemana ya? Aku juga bingung mas." Sahut Lidya.
"Bentar deh, di sekitar sini sepertinya ada beberapa cctv, bagaimana kalau kita mengecek cctv atau gini aja deh, aku punya seorang kenalan hacker, siapa tau dia bisa bantu kita melacak cctv sekitar sini, jadi kita nggak perlu meminta bantuan orang yang punya cctv." Ujar
Alex pun menghubungi kenalannya itu dan meminta bantuannya untuk melacak cctv di sekitar lokasi rumah Lidya, beberapa menit kemudian, kenalannya itu mengirimkan hasil pelacakannya kepada Alex.
Alex pun membuka ponselnya, kemudian dia dan Lidya melihat hasil lacakan rekaman cctv itu, dan mereka melihat saat Laras yang menggendong Akmal masuk ke dalam minimarket, dan setelah beberapa saat, mereka pun keluar dari minimarket tersebut, saat mereka keluar dari minimarket, terlihat ada dua orang pria yang mengikuti mereka dari belakang.
Dan saat berada disamping mobil putih yang terparkir tak jauh dari minimarket tersebut, Laras dan Akmal pun di paksa untuk masuk ke dalam mobil putih itu.
"Mas...itu mereka, ternyata mereka di culik mas, hiks...hiks...Ya Allah, tolong lindungilah putraku dan adikku, aku mohon...jagalah mereka, dimanapun mereka saat ini, hiks...hiks...Mas, anak kita di culik." Ucap Lidya dan tubuhnya pun langsung masuk ke dalam pelukan Alex. Alex berusaha menenangkan wanita cantik itu.
"Sabar ya, kita pasti akan menemukan anak dan adik kita, sabar ya. Aku akan meminta polisi untuk mengecek mobil itu dari plat kendaraannya, semoga mereka bisa segera di temukan." Ujar Alex.
Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di kantor polisi, kemudian memberikan hasil cctv tersebut kepada polisi.
"Pak...bisa kan nomor plat mobilnya ini di lacak?" Tanya Alex.
"Bisa pak, di tunggu sebentar, kami akan melacaknya dulu." Ucap Polisi tersebut.
Setelah menunggu beberapa saat, polisi pun telah menemukan siapa pemilik mobil tersebut, mereka menelepon nomor ponsel pemilik mobil tersebut, tapi saat ditanya, dia tak tau apa - apa, karena mobilnya dia titipkan pada rental mobil agar bisa di sewakan.
Polisi tersebut pun menanyakan dimana dia merentalkan mobilnya.
Sang pemilik mobil memberitahu dimana dia merentalkan mobilnya.
Kemudian, Lidya, Alex dan dua orang polisi pun mendatangi alamat rental mobil tersebut dan mulai menanyakan mengenai mobil yang memiliki nomor plat seperti yang terekam pada cctv.
Karyawan di rental mobil tersebut pun memberitahu bahwa mobil tersebut baru saja di sewa dua hari yang lalu dan dia juga memperlihatkan KTP serta foto sang penyewa tersebut.
Polisi pun menitipkan pesan kepada karyawan rental tersebut untuk langsung mengabari mereka jika sang penyewa datang untuk mengembalikan mobil tersebut.
Setelah itu, mereka semua melanjutkan perjalanan menuju alamat yang tertera di dalam ktp yang di berikan oleh karyawan rental.
Beberapa saat kemudian, mereka semua pun sampai ke alamat yang tertera pada ktp sang penyewa mobil.
Setelah mengetuk pintu, keluarlah seorang wanita yang menggendong seorang bayi lelaki dan betapa terkejutnya Lidya dan Alex karena yang di gendong wanita tersebut adalah Akmal.
"Akmal sayang...permisi bu, bayi ini adalah putra saya, tolong kembalikan bu." Ujar Lidya sembari mengambil Akmal dari gendongan wanita tersebut.
Wanita tersebut sempat menolak dan terus menggendong erat Akmal dalam pelukannya.
Tapi, polisi membantu untuk mengambil Akmal dari wanita itu, dan wanita itu pasrah memberikan Akmal kepada Polisi tersebut, setelah Akmal di serahkan kepada Lidya, polisi tersebut kemudian langsung membawa wanita itu ke dalam mobil mereka.
"Bu, adik saya Laras dimana? Dimana Ibu sembunyikan adik saya?" Tanya Lidya kepada wanita tersebut.
"Apa maksudmu? Kamu pikir aku adalah penculik? Bayi itu saja, suamiku yang membawanya, dia berkata bahwa dia mendapatkan bayi itu di jalan, katanya ada yang membuang bayi itu, makanya dia membawanya pulang dan kebetulan kami pun sudah lama belum di karuniai seorang anak." Ujar Wanita tersebut.
"Sekarang, dimana suami anda? Bayi ini adalah putra ibu ini, beliau sudah melaporkan kehilangan anak dan adiknya. Anaknya sudah ketemu, tapi adiknya belum ketemu, katakan dimana suami anda." Polisi bertanya kepada wanita itu.
"Ehm...suami saya tadi sedang keluar pak." Jawab wanita tersebut.
Polisi langsung memeriksa ke dalam rumah dan mencari suami wanita tersebut.
Ternyata suami wanita tersebut memang sedang tak ada di rumah.
"Katakan kemana suami anda? Kalian harus mempertanggung jawabkan perbuatan kalian." Ujar polisi itu.
"Saya nggak tau pak, beneran, sumpah demi Tuhan, saya nggak tau suami saya dimana, kemarin dia datang kesini hanya memberikan bayi ini, kemudian dia pergi lagi bersama kedua temannya." Ucap Wanita itu.
Kemudian polisi memperlihatkan rekaman cctv kepadanya, dan menanyakan apakah mobil ini yang di gunakan oleh suaminya.
"Iya pak, suami saya memang menggunakan mobil itu bersama temannya." Jawab wanita itu membenarkan pertanyaan polisi setelah melihat rekaman cctv.
"Apa anda melihat seorang anak perempuan di dalam mobil?" Tanya polisi.
'Nggak pak, saya nggak lihat, suami saya hanya mengatakan bahwa dia bersama kedua temannya ingin jalan - jalan dulu, hanya itu yang dia katakan kepada saya." Jawab wanita tersebut.
"Ya sudah, ikut kami ke kantor polisi sekarang, kami akan lanjut meminta keterangan anda di kantor." Ucap polisi.
"Jangan pak, jangan tangkap saya, lagian saya juga nggak tau apa - apa, kan suami saya yang membawa bayi ini, saya nggak tau apa - apa pak." Ujar wanita itu dengan cemas.
"Anda akan kami bebaskan jika memang tak bersalah, ayo masuk ke dalam mobil." Paksa polisi tersebut.
Mereka pun ke kantor polisi, tapi sebelumnya Lidya bertanya kepada polisi.
"Pak, bagaimana dengan adik saya?" Tanya Lidya.
"Kami akan melanjutkan pencarian setelah meminta keterangan kepada wanita ini." Jawab polisi tersebut.
Polisi pun membawa wanita itu ke kantor polisi, sedangkan Lidya dan Alex melanjutkan pencarian mereka sendiri.
"Lidya, kita sudah mencari Laras keliling kota, tapi belum ketemu juga, apa nggak sebaiknya kamu istirahat dulu? Bawa Akmal pulang dulu ke rumah, kasihan dia." Ujar Alex.
"Tapi, bagaimana dengan Laras mas...aku sangat mengkhawatirkannya." Ucap Lidya.
"Sabar ya sayang, Laras pasti ketemu." Alex tak menyadari perkataannya, kata sayang itu begitu saja keluar dari bibirnya.
Lidya terdiam mendengar ucapan Alex yang memanggilnya dengan kata sayang.
"Ya udah mas, ayo kita pulang dulu." Ujar Lidya.
"Sini, biar aku yang menggendong Akmal." Ujar Alex.
Lidya pun menyerahkan Akmal kepada Alex untuk di gendong.
Mereka pun pulang ke rumah, saat sampai di rumah, mereka belum melihat keberadaan Lutfi.
Lidya pun menelepon Lutfi.
"Halo dek...kamu dimana?" Tanya Lidya.
"Aku di daerah selatan kak, Laras dan Akmal belum ketemu juga." Jawab Lutfi.
"Dek, Alhamdulillah Akmal ketemu, tapi Laras belum ketemu dek, sebaiknya kamu pulang dulu, istirahat dulu dek, kasihan kamunya, nanti kecapean." Ujar Lidya.
"Alhamdulillah...syukurlah Akmal udah ketemu, semoga kita juga bisa secepatnya bertemu dengan Laras ya kak." Ucap Lutfi.
"Aamiin...hati - hati di jalan ya dek." Ujar Lidya.
"Iya kak." Jawab Lutfi singkat kemudian memutus sambungan telepon.
"Sebaiknya kamu istirahat dulu Lidya, biar aku yang menjaga Akmal hingga ia tertidur." Ucap Alex.
"Terimakasih mas, tapi aku ingin menyusui Akmal dulu, kasihan dia dari kemarin malam belum aku susui, entah wanita tersebut sudah memberinya susu atau belum." Ucap Lidya.
Alex langsung memberikan Akmal kepada Lidya.
Lidya pun tanpa sungkan atau karena sudah tak peduli karena tubuhnya yang sudah lelah, dia langsung mengeluarkan buah dada montoknya itu dan langsung menyusui Akmal di depan Alex.
Alex yang melihat itu, tiba - tiba saja berpaling sesaat, tapi setelahnya dia kembali menatap Lidya yang menyusui Akmal.
Dia memegangi kejantanannya yang mulai mengeras melihat itu.
Lidya melirik Alex memegang kejantanannya, dia berfikir akan memberi ucapan terima kasih kepada Alex dengan sesuatu yang indah. Dia juga telah lama merindukan kasih sayang seorang lelaki, apalagi dia pun kini mencintai Alex.
Setelah Akmal tertidur, dia menaruhnya di box bayi.
Kancing baju yg bagian atas belum di tutupnya, sehingga belahan dada masih terlihat jelas.
"Mas...duduk sini." Titah Lidya sembari menepuk pinggir kasur.
Alex pun menurutinya. Kini mereka berdua duduk di tepi kasur.
"Terima kasih ya mas, kamu begitu baik, aku bisa melihat perubahanmu sekarang, aku percaya jika kamu kini benar - benar mencintaiku, dan kamu tau, aku pun mulai jatuh cinta kepadamu, tapi selama aku belum bercerai dengan Kak Arthur kita belum bisa bersama mas, tapi aku punya hadiah untukmu." Ucap Lidya sembari langsung mengecup pipi dan bibir Alex.
Alex terkejut dan betapa bahagianya dia mendengar pengakuan Lidya.
Alex pun mendekatkan wajahnya ke wajah Lidya mereka saling menatap penuh cinta, hingga akhirnya bibir mereka pun bertaut mesra, jemari Alex yang sedari tadi menahan kejantanannya kini sudah berada di atas buah dada Lidya, jemarinya begitu lincah meremat buah dada Lidya.