NovelToon NovelToon
Day Without Daylights

Day Without Daylights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Trauma masa lalu
Popularitas:802
Nilai: 5
Nama Author: Ahril saepul

Raika adalah seorang anak yatim piatu yang telah lama sendirian sejak kematian ayahnya. Dunia yang berada diambang kehancuran memaksa Raika bertahan hidup hanya dengan satu-satunya warisan dari sang ayah: sebuah sniper, yang menjadi sahabat setianya dalam berburu.

Saat pertama kali mengikuti raid, tanpa sengaja Raika memakan jantung Wanters yang membuatnya tak sadarkan diri ... ketika Raika membuka mata, ia terkejut berada di tengah kawah yang sangat luas dengan asap dan debu di mana-mana, seperti hasil sebuah ledakan.

Cerita ini mengisahkan; perjalanan Raika bertahan hidup di dunia yang tergelapi malam abadi. Setelah bertemu dengan seseorang ia kembali memiliki ambisi untuk membunuh semua Wanters, tapi apa mereka bisa? Bukankah Wanters sudah ada selama ratusan tahun. "Mustahil! ...."

---

Upload Bab: Senin, Rabu, Jum'at / 20:00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahril saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Runtunan.

'Apa yang harus aku lakukan? Apakah mereka mengetahui tentakel-tentakel itu? Kumohon, bertahanlah ...' Aku terus menembaki tentakel itu, namun hampir semua peluruku tidak berefek apa-apa. Yuya masih berusaha naik ke atas, menghindari lahar yang berterbangan ke mana-mana.

Tentakel itu semakin mendekati Yuya dan yang lain. Aku berteriak untuk memperingatkan mereka, tapi karena jarak yang jauh, suaraku hilang di antara kesunyian.

BURGSS!

Tentakel menabrak mereka dengan cepat, membuat semuanya di penuhi asap dan debu yang beterbangan di mana-mana.

Aku tidak bisa berkata apa-apa melihat kejadian itu. Rasa gelisah, pahit, canggung, bercampur aduk bersama kesedihan.

'Apa aku melakukan kesalahan ... tidak, mereka tidak akan semudah itu, mereka ....'

SPLESS

Siluet tebasan muncul dari dalam asap, memotongnya. Yuya, Mio, dan Yuto keluar diikuti tentakel dan tangan raksasa Guardians.

Hatiku hanya bisa bersyukur melihat mereka selamat. Mereka terus naik, menghindari kejaran tentakel itu, hingga hampir mencapai inti matanya. Namun, langkah mereka terhenti karena banyak lahar yang keluar dari atas.

Mereka terus bertahan dari serangan tentakel dan berusaha mencari cara untuk mengelabui tumpahan lahar. Yuya menghunuskan pedangnya, membelah lahar itu. Ia bergerak cepat naik ke atas sebelum jalannya tertutup, melompat di antara bebatuan, hingga semakin mendekati kristal yang melindungi inti mata. Yuya menahan energinya untuk mengeluarkan serangan terakhir. Namun, sebuah energi muncul dari kristal, mementalkan Yuya keluar jalur.

Aku sempat merasa tidak ada harapan lagi bagi kami untuk hidup. Makhluk panjang itu masih mengejarku dari belakang, Yuya dan yang lain sudah berada di ujung tanduk.

Semua kegilaan ini membuatku lupa akan kekuatan aneh yang kumiliki. 'Kenapa aku tidak menggunakannya saja? Kenapa aku ragu menunjukkan pada mereka? Padahal, mereka adalah orang yang dapat kupercayai ... sekarang, apa yang harus aku lakukan?'

Meski harapannya kecil, aku mencoba mengeluarkan kekuatan itu. Saat tubuhku dipenuhi garis-garis, perasaan aneh muncul dari tangan, penglihatanku berubah. Seolah-olah aku bisa melihat ke mana saja, dengan dunia berwarna biru tajam.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi sebuah tangan biru besar muncul dari bawah Yuya yang terjatuh. Tanpa berpikir apapun, Yuya memanfaatkan tangan itu untuk melompat kembali ke atas, menginjak beberapa bebatuan hingga ia melompat menuju batu yang sulit dicapai. Saat aku melihat Yuya hampir terjatuh lagi, tanpa kusadari, tangan biru itu bisa kukendalikan sebagai pijakan untuk Yuya.

Aku juga ikut mendorong dan mengalirkan energi pada pedangnya, membuat Yuya melesat tepat di depan kristal inti mata itu ... dengan sigap, ia menghunuskan pedangnya yang telah ditahan sedari tadi.

SLIUSS-----SPLESS

Kristal itu terbelah rata, menghancurkan inti matanya tanpa menghancurkan kristal. Meski begitu, Guardians perlahan mulai hancur, dan pembatas pun menghilang, menandakan ia telah mati. Mereka bertiga terjatuh dari ketinggian.

Aku menghentikan langkah, berbalik arah, bersiap dengan bogeman berisi energi. 'Kau sangat menjengkelkan ....'

BUGS!

Pukulan telak menghantam dagu makhluk yang mengejarku, menyebabkan angin kencang dan retakan tanah menyebar. Makhluk itu menjulang ke atas dengan sisik tebal yang hancur hingga ke ujung ekornya.

Tanpa pikir panjang, aku berlari ke arah Yuya dan yang lain. Seharusnya mereka selamat karena menggunakan Fury mode. Garis-garis di tubuhku menghilang. Yuya dan yang lain keluar dari asap, berlari menjauh dari lahar yang tumpah akibat Guardians yang hancur.

Kondisi mereka benar-benar buruk, penuh luka, keringat membasahi tubuh, tenaga mereka habis, terlihat jelas dari tubuh lemas mereka.

***

Di dalam hutan tidak jauh dari tempat Guardians.

Kami beristirahat di bawah pohon kering, melepas lelah dengan keringat masih bercucuran dan hawa panas.

"Yuya, sebenarnya tangan itu dari mana?" Mio menatap Yuya sambil terengah-engah, "bukankah tempat ini tidak aman jika ada Wanters lain di sini?"

"Aku tidak tahu soal tangan itu, tapi yang jelas, aku merasa seperti dibantu olehnya. Bahkan seranganku pada saat itu bertambah kuat," jawab Yuya.

"Jika dipikirkan lagi, seharusnya tebasan dari Beasthearts tingkat 2 tidak akan mampu menembusnya, karena yang kita lawan adalah Wanters tingkat 4 menengah," tambah Yuto.

Aku hanya terdiam mendengarkan mereka berbicara. 'Sejujurnya aku ingin memberitahu mereka sekarang, namun entah mengapa rasanya sangat sulit. Kuharap aku memiliki keberanian suatu saat nanti.'

"Raika, kerja bagus. Berkat bantuanmu juga kami bisa naik cukup baik," ucap Yuya.

"Tidak ..." menggelengkan kepala. "Aku tidak berbuat apa-apa, bahkan aku gagal memancing mereka."

"Menurutku, kamu telah melakukannya dengan baik, Raika. Tidak aneh jika tentakel itu menyerang kami, karena kami mengincar tubuh utamanya," kata Mio. "Ah, iya. Ayo kita makan bersama nanti."

Aku tersenyum kecil. "Baik ...."

Setelah kembali pulih, kami menyempatkan untuk mengambil Arcis Guardians seusai lahar mereda, mengaktifkan Fury mode untuk melacak keberadaannya.

"Baguslah Arcisnya tidak berada di dalam lava," ucap Yuya sambil menggenggam kristal bulat berwarna hitam merah yang berdenyut seukuran ibu jari kaki.

"Baru kali ini aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, Arcis yang akan berevolusi ke tingkat lima," saut Yuto, menatapnya dengan serius.

"Eh ... apa kau punya mata?" ledek Mio sambil tertawa kecil.

Yuto mendorong kacamatanya. "Tertawa saja sesukamu, kuharap kau cepat tua."

"Hee ...."

"Semuanya, ayo kita pergi dari sini sebelum hal buruk terjadi," ucap Yuya.

Kami melanjutkan perjalanan melewati jalur yang sama. Untungnya aku menemukan tasku, masih dalam keadaan baik, foto ayah juga baik-baik saja, begitu pula barang-barang lainnya.

Beruntung di tengah perjalanan, kami menemukan sebuah goa kecil dan memanfaatkannya untuk beristirahat dari perjalanan yang cukup melelahkan.

Setelah merasa semuanya sudah pulih, kami melanjutkan perjalanan menuju Distrik 11.

Tidak jauh setelah kami berjalan, aku melihat asap biru yang sama seperti sebelumnya, berada tepat di jalur kami. Aku tidak memberitahu yang lain karena merasa mereka tidak mengetahuinya, dan akan terdengar aneh jika aku menjelaskan ini pada mereka.

Aku mengabaikan hal itu dan bersiap-siap jika hal buruk terjadi lagi. Semakin lama kami berjalan, udara terasa lebih dingin. Yuya juga mempertanyakan hal itu kepada yang lain, hingga langkah kami terhenti saat melihat sebuah menara kristal biru dari kejauhan setinggi 12 meter. Monumennya berterbangan di udara, memancarkan cahaya biru. Asap yang aku lihat tadi juga mengarah ke menara itu.

End Bab 15

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
Born
semangat Thor 💪
Ind
semangat kak 😊💪
🅷🆈🅰🅽🅳🅰🐿️
aku sudah mampir kak, saling dukung ya🙏 iklan 1🙏
Orpmy
bagus banget
EMBER/FIGHT: Terima kasih kakak.
total 1 replies
Orpmy
keren
Ind
udah ngantuk,besok tak lanjut lagi yah,semangat pokonya
ica
semangat berkarya!!!
mari saling mendukung untuk seterusnya😚🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!