Kamala Jayanti, gadis malang yang terlahir dengan tanda lahir merah menyala di kulit pipinya dan bekas luka di bawah mata, selalu menyembunyikan wajahnya di balik syal putih. Syal itu menjadi tembok penghalang antara dirinya dan dunia luar, membentengi dirinya dari tatapan penuh rasa iba dan cibiran.
Namun, takdir menghantarkan Kamala pada perjuangan yang lebih berat. Ia menjadi taruhan dalam permainan kartu yang brutal, dipertaruhkan oleh geng The Fornax, kelompok pria kaya raya yang haus akan kekuasaan dan kesenangan. Kalingga, anggota geng yang penuh teka-teki, menyatakan bahwa siapa yang kalah dalam permainan itu, dialah yang harus menikahi Kamala.
Nasib sial menimpa Ganesha, sang ketua geng yang bersikap dingin dan tak berperasaan. Ganesha yang kalah dalam permainan itu, terpaksa menikahi Kamala. Ia terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikahi gadis yang tak pernah ia kenal.
Titkok : Amaryllis zee
IG & FB : Amaryllis zee
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amaryllis zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Dipagi Hari
Mentari pagi sudah datang menyapa pagi, siap untuk menyinari hari. Sinar mentari pagi yang terasa hangat menerobos ke celah jendela yang ada di kamar Kamala. Karena semalam ia tidur tengah malam, membuatnya terbangun di pukul 09.00 pagi. Namun, ketika ia akan mengerakan badannya, terasa berat seakan badannya dililit sesuatu. Ia merasa bingung dan takut dengan keadaan yang terjadi.
Perlahan Kamala membuka matanya, ingin mengetahui saat ini ia apakah masih berada di kamar, ataupun ia berada di sebuah tempat kecil yang membuatnya sulit bergerak. Tiba-tiba ia melotot dengan diiringi jantungnya yang berdebar kencang, seperti baru selesai lari maraton, tapi melebihi maraton. Jantung bagaikan motor pembalap yang maju sangat cepat.
"Tuan Ganesha …!" gumam Kamala, ia tidak mempercayai apa yang ada lihatnya. Wajah Ganesha yang sangat dekat dengan wajahnya, sampai hembusan nafasnya terdengar di telinga Kamala. Ia terkejut dan takut melihat Ganesha berada di dekatnya. Ia merasa tidak aman dan ingin menjauh dari Ganesha.
Ketika mata Ganesha terbuka, tiba-tiba matanya membulat sambil menjauhkan diri dari Kamala. Ia terkejut melihat Kamala berada di dekatnya. Ia merasa bingung dan ingin mengingat kembali kejadian semalam.
"Kenapa kamu tidur di kamar saya?" tanya Ganesha dengan nafas yang terengah-engah. Ia merasa bingung dengan keadaan yang terjadi.
Kamala berusaha tetap tenang dengan posisi tidurnya masih rebahan. "Harusnya, saya yang tanya, kenapa Tuan tidur di kamar saya?" Ia merasa kesal dengan sikap Ganesha yang terkesan tidak mengerti situasi. Ia ingin menjelaskan bahwa ia tidak menginginkan kejadian ini.
"Ini kamar saya!" kekeh Ganesha. Ia merasa kesal dengan sikap Kamala yang terkesan menentang. Ia ingin menunjukkan bahwa ia yang berkuasa di rumah ini.
"Perhatikan dengan baik-baik, ini kamar siapa?" Kamala menatap Ganesha. Ia ingin menunjukkan bahwa ia tahu bahwa ia berada di kamarnya. Ia ingin menunjukkan bahwa ia tidak akan menyerah pada Ganesha.
Ganesha berusaha mengumpulkan semua ingatannya sambil ia melihat sekeliling kamar dan ia menghela nafas ketika baru menyadari jika ia berada di kamar Kamala. Ia merasa malu dan ingin mencari tahu kenapa ia sampai salah masuk kamar.
"Semalam Tuan kenapa sampai salah masuk kamar?" tanya Kamala penasaran. Ia ingin tahu apa yang terjadi semalam.
"Semalam saya …."
Ganesha melangkah masuk ke dalam club Pandora. Ia mendapat pesan dari anak the Fortax untuk datang ke club. Ia pun dengan terpaksa pergi ke club. Ia tidak suka dengan suasana club yang ramai dan berisik. Namun, ia harus menjalankan tugasnya sebagai anggota the Fortax.
Saat ia sedang jalan menuju ke ruang VVIP, ia tidak sengaja melihat perempuan yang mirip dengan kekasihnya, Sandiga. Ia merasa penasaran dan mendekati perempuan itu. Ia ingin memastikan bahwa perempuan itu adalah kekasihnya Sandiga.
Ternyata benar, perempuan itu adalah kekasihnya Sandiga. Ia merasa khawatir melihat kekasih Sandiga sedang mabuk. Ia tahu bahwa Sandiga sangat mencintai kekasihnya dan ia tidak ingin Sandiga terluka. Cepat-cepat ia menghubungi Sandiga untuk memberitahunya tentang kekasihnya yang sedang mabuk.
Ganesha menarik napas dalam-dalam, lalu dengan gerakan tegas, ia membuka pintu VVIP sampai terbuka lebar. Pandangannya langsung tertuju pada teman-temannya yang sedang asyik menikmati minuman di dalam.
"Kemana aja bro, gak pernah ada datang," seru Kalingga, senyum tipis terukir di bibirnya. Ia melirik Ganesha sekilas, lalu kembali bercanda dengan teman-temannya yang lain.
Ganesha hanya berdehem, lalu berjalan menuju meja mereka. "Gue sibuk!" ketusnya, suaranya terdengar dingin. Ia masih menyimpan dendam pada sahabat-sahabatnya, yang menurutnya telah membuatnya terjebak dalam pernikahan dengan Kamala.
Kalingga dan teman-temannya saling berpandangan, mereka tahu bahwa Ganesha masih kesal. "Eh, santai dong, Bro," kata Kalingga, mencoba mencairkan suasana. "Kita kan cuma bercanda waktu itu. Lagian, Kamal, ‘kan cantik, baik, dan ...."
"Cukup!" potong Ganesha, suaranya meninggi. "Gue gak mau dengar lagi tentang Kamala. Gue benci dia!"
Suasana di ruangan itu tiba-tiba menjadi tegang. Ganesha menarik napas, berusaha mengendalikan emosinya. Ia tahu bahwa dirinya bersikap berlebihan, namun ia tak bisa menahan amarahnya. Ia merasa dikhianati oleh teman-temannya, dan ia tak akan pernah memaafkan mereka.
"Maksud gue minta lo datang kemari, karena ada yang mau gue sampaikan," ucap Auriga, suaranya serius. Ia menatap Ganesha dengan intens, berharap sahabatnya itu mau mendengarkan.
"Apa yang mau lo sampaikan?", tanya Ganesha, nada bicaranya masih dingin. Ia tak tertarik dengan apa pun yang akan disampaikan Auriga.
"Nadira sudah jadi janda," jawab Auriga, matanya mengamati reaksi Ganesha. Ia tahu bahwa Nadira adalah cinta pertama Ganesha, dan pernikahannya empat tahun lalu membuat Ganesha sangat terpukul.
"Terus, urusannya sama gue apa hah!" desis Ganesha, tak peduli dengan kabar yang disampaikan Auriga. Ia masih menyimpan luka di hatinya, dan ia tak ingin terjebak dalam masa lalu lagi.
"Bukannya lo belum bisa move on darinya!" celetuk Akandra, tak bisa menahan diri untuk berkomentar. Ia masih ingat bagaimana Ganesha frustasi saat Nadira tiba-tiba dinikahkan oleh orang tuanya. Akandra tahu bahwa Ganesha menyimpan perasaan yang mendalam untuk Nadira.
Ganesha mengepalkan tangannya, menahan amarah yang mulai menguasainya. "Gue sudah lama move on darinya!" ketusnya, suaranya terdengar bergetar menahan emosi.
"Yakin, orang playboy macam lo, bisa move on dari Nadira?" ejek Josha, sedikit tertawa mengingat betapa cintanya Ganesha pada Nadira dulu. Ia menatap Ganesha dengan sorot mata yang penuh makna, seolah menantang Ganesha untuk membuktikan ucapannya.
Waktu pun begitu cepat berlalu dan ketika wak-tu menunjukkan pukul 03.00 dini hari, kalingga melihat Ganesha mabuk berat dan ia pun inisiatif mengantarkan Ganesha bersama dengan diikuti
"Banyak bacot kalian. Kayak emak-emak lo!" timpal Ganesha, suaranya meninggi. Ia merasa tersudut dengan ucapan teman-temannya. Ia mengambil botol wine di atas meja, lalu meneguknya sampai tak tersisa. Gelasnya dihempaskan ke atas meja dengan kasar, membuat suara berdenting yang menggema di ruangan itu.
"Gue gak peduli apa kata kalian!" teriak Ganesha, matanya memerah. Ia merasa frustrasi, dirinya sendiri tak yakin apakah ia benar-benar sudah move on dari Nadira. Ia hanya berusaha menutupi rasa sakitnya yang sudah berlalu dengan bersikap cuek dan kasar.
Waktu berlalu begitu cepat, dan ketika jarum jam menunjukkan pukul 03.00 dinihari, Kalingga melihat Ganesha sudah mabuk berat. Ia dan Josha pun berinisiatif mengantarkan Ganesha pulang. Josha yang bersedia mengendarai mobil Ganesha.
Setibanya di rumah Ganesha, Kalingga dan Josha menjalankan rencana jahat mereka. Dengan hati-hati, mereka mengantarkan Ganesha ke kamar Kamala. Josha dengan sengaja memelukkan Ganesha ke badan Kamala, lalu menyelimuti mereka dengan selimut. Setelah merasa semua aman, Kalingga dan Josha meninggalkan kamar Kamala, meninggalkan Ganesha dan Kamala dalam keadaan tertidur lelap.
Mereka berdua berbisik, "Pasangan pengantin yang selalu tidur pisah," kata Josha, suaranya diiringi tawa jahat. "Nanti pagi, pasti heboh."
Senyum licik terukir di wajah Kalingga dan Josha. Mereka yakin bahwa rencana mereka akan berhasil. Mereka akan membuat Ganesha tidur bersama kamala.
Terimakasih sudah suka dengan cerita ini
kalo bisa 2 atau 3🙏
jangan lama lama up nya dan banyakin up nya pls😭