Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Ayu membimbing perempuan itu bukan menuju kamarnya melainkan kamar yoga. Ayu memasukkan perempuan itu ke kamar yoga dan membaringkannya di dekat yoga.
Wanita itu langsung tertidur. Dengan susah payah ayu menggeser tubuh perempuan itu mendekatkan dengan yoga. Wanita itu merancau tidak jelas. Sepertinya ia sedang stress berat.
Ayu meninggalkan kamar yoga dan cepat-cepat meninggalkan hotel takut ada yang melihatnya. Sampai di parkiran ayu buru-buru memacu motornya kembali kerumah karena waktu sudah sore.
***
Di rumah ayu Shasa yang tadi mendapatkan pesan dari ayu pun langsung menuju rumah ayu namun sampai di rumah ayu rumahnya kosong, motornya juga tidak ada.
Shasa menunggu dengan duduk di teras dan terus mencoba menelpon dan mengirim pesan ke ayu harap-harap di angkat atau di balas namun nihil. Shaha begitu khawatir karena ayu baru pulang dari rumah sakit.
Tidak lama terlihat ayu dari kejauhan. Shasa yang melihat pun langsung berdiri dan menghampiri ayu begitu ayu memarkirkan motornya.
" Dari mana sih di telpon nggak di angkat di wa juga nggak di balas" ucap ayu yang langsung menyerbu dengan pertanyaan.
"Hehe...abis cari nomer baru" ucap ayu menunjukkan kartu baru ke Shasa.
"Kenapa? Mau ganti nomer? Atau mau nambah ?" Tanya Shasa.
" Mau ganti nomer, banyak nomer nggak jelas yang telpon akhir-akhir ini" ucap ayu berbohong. Ia ingin menghindari pelanggan-pelanggan salah satunya yoga. Ia ingin berhenti bekerja zina dan ingin bekerja yang halal saja.
" Yuk masuk..." Ajak ayu yang berjalan terlebih dahulu dan membuka pintu.
Shasa pun mengikuti ayu dan langsung mengapit tangan ayu karena ia begitu merindukan sahabatnya.
" Aku kangen banget tau, kesepian nggak ada kamu" ucap Shasa.
" Lebay...." Cibir ayu sambil melihat wajah Shasa yang cemberut. " Besok aku masuk sekolah kok, mau nyusul ulangan kalau masih bisa" ucap ayu mengambil air minum dan meminumnya.
" Mau minum apa aku buatin "ucap ayu menawarkan minum. " Atau jus masih ada ni 2 kotak" ucap ayu menyodorkan 2 kotak jus jambu.
" Ini aja lah" ucap Shasa menerima 1 kotak jus jambu.
" Nanti nginep aja ya, kamu bawa baju seragam nggak buat besok?" Tanya ayu.
"Bawa lah, tuuuu..."ucap Shasa yang menunjuk dengan dagunya ke tas ransel agak besar yang berada di kursi.
" Sippp lah, mau makan sekarang atau nanti? Tadi di beliin Tante Rita nggak tau apa aja aku juga belum buka" ucap ayu memperlihatkan paperbag yang berada di meja makan.
Ayu membuka satu persatu paperbag itu, Shasa juga membantu karena penasaran apa saja yang di belikan mama cowok ganteng itu.
" Eh yu, kamu punya temen cowok ganteng dan tajir kok nggak kenalin ke aku sih" ucap Shasa yang ingat karena saat di rumah sakit ia tidak bertanya.
"Oh Kak Abraham maksut kamu?"
" Ya iyalah emang temen cowok kamu yang ganteng dan tajir banyak?" Tanya ayu heran.
" Ya kayak kak Ryan kan juga ganteng dan tajir neng" ucap ayu santai.
"Itu beda, kalau itu aku kan udah kenal" ucap shasa memutar bola matanya malas.
"Hehe...ntar lah aku ceritain... sekarang aku larep liat tu ada lopster asam manis" ucap ayu menunjuk 1 kotak besar berisi lopster.
"Waaahhhh Ayuk lah gassss" ucap Shasa berbinar dan langsung berdiri mencuci tangannya.
Ayu mengambil 2 piring dan membawanya ke meja makan. Shasa dan ayu mulai makan lobster itu setelah ayu memotong-motongnya.
"Enaknya punya temen orang kaya ya, beliin makanan mahal" cerocos Shasa sambil memakan kaki lobster itu.
"Udah deh kalau makan jangan ngomong Mulu ntar keselek Lo" ucap ayu.
Shasa hanya meringis dengan tangan yang belepotan karena makan memakai tangan. Setelah kenyang mereka menyudahi makan lobsternya, masih ada begitu banyak makanan seperti steak daging, rice bowl dan ayam teriyaki.
" Ini makan malam apa makan siang ya?" Gumam Shasa meminum air putih.
" Makan sore lah, kan baru pukul 4 sekarang" ucap ayu.
" Ntar makan lagi ya sekarang kita istirahat dulu, atau mau ngemil?"
Tanya ayu saat sedang mencuci piring dan menutupi makanan yang di meja makan.
Ngemil juga boleh" ucap Shasa yang masih duduk di meja makan memperhatikan ayu.
Selesai mencuci piring ayu mengambil beberapa camilan yang ada di lemari bawah meja dapur.
" Mau ngobrol di mana ? Di kamar apa di ruang tamu?" Tanya ayu.
" Di kamar aja sambil tiduran" ucap Shasa yang berjalan duluan masuk ke kamar ayu. Ayu menggelengkan kepalanya karena tingkah shasa.
***
Di kamar Abraham yang masih terlelap setelah meminum obat harus terganggu dengan panggilan telepon dan banyaknya pesan masuk.
Mau tidak mau Abraham bangun dan meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Ia melihat siapa yang menelepon. Tertera nama Hendy di layar ponselnya.
'iya hen, ada apa?' tanya Abraham.
'....'
'apa tidak bisa di undur besok hen ? Kepalaku sakit banget sekarang'.
'....'
' ucapkan permintaan maafku ya... ya' ucap Abraham lalu menutup panggilan teleponnya.
Abraham menghela nafas panjang karena masalah di kantor. Ia begitu pusing saat ini apalagi harus memikirkan masalah nenek ayu juga yang sedang koma di rumah sakit karena ia yang bertanggung jawab.
Abraham mengecek pesan yang masuk, ia mengernyit saat ada nomer baru yang mengirim pesan. Saat ia membuka ia tersenyum karena tau kalau itu ayu.
[New number: kak aku ayu,ini nomerku yang baru ya kak tolong di simpan dan yang lama tolong di hapus ...beri tau sama Tante Rita ya kalau ayu ganti nomer].
Abraham pun membalas pesan dari ayu dengan Tersenyum-senyum sendiri.
***
Ayu yang mendapatkan balasan dari Abraham pun langsung membukanya dengan tangan kiri karena tangan kanannya sedang memakan camilan yang ia bawa tadi.
Ayu dan Shasa sedang belajar pelajaran kimia untuk ulangan besok. Keduanya sama-sama belajar dengan mengemil dan sesekali bermain ponsel.
[Kak braham: iya, kenapa ganti nomer apa fans kamu semua menerormu?] Isi pesan Abraham dengan emoticon tertawa.
[Ayu: iya kak...jadi aku ganti. Tumben kakak nggak sibuk ni kok udah pegang hp ] balas ayu.
[Kak braham: lagi nggak enak badan ni jadi pulang lebih cepat] balas Abraham.
[Ayu: sakit apa kak?].
[Kak Abraham: biasa pusing aja nanti juga sembuh sendiri kok].
[Ayu: udah makan dan minum obat?].
[Kak Abraham: udah kok, kamu sendiri udah makan belum?].
[Ayu: udah tadi makan sore kak... hehe].
[Kak Abraham: ok...nanti makan lagi biar badannya gemoy...haha].
[Ayu: nggak ah ntar jelek nggak ada yang mau kalau gemuk...lagian susah ntar jalannya bawa badan berat. ..hehe].
[Kak Abraham: ya ada lah kan jodoh sudah di atur...masak iya Sampek susah jalan ].
Mereka berdua terus bertukar pesan sambil senyum-senyum sendiri. Shasa memperhatikan temannya yang senyum-senyum sendiri dengan bingung.
****
::::::>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt