penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...
Yuk kita ramaikan ...
Up setiap hari...
Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....
Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...
Selamat membaca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Ke mana kamu Syifa, kenapa hp-nya nggak aktif. Kamu sengaja mau buat saya jantungan ya?"
Karena sudah mencari di seluruh ruangan rumah dan belakang rumah tapi tidak menemukan Syifa, akhirnya Haris pun pergi menggunakan mobilnya untuk segera ke rumah Ustadz Aziz . Mungkin saja Syifa pulang ke rumah orang tuanya.
Haris pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga dalam beberapa jam saja dia sudah sampai di rumah Ustadz Aziz. Tanpa bertele-tele lagi Haris pun langsung keluar dari mobil.
"Assalamualaikum, Umi Abi."
Haris pun mengucapkan salam dan mengetuk pintu beberapa kali . Haris merasakan sudah datang seseorang yang akan membukakan pintu, Haris berharap yang membuka pintu adalah Syifa.
Tapi saat pintunya terbuka ternyata Umi Salma yang membukakan pintunya.
"Assalamualaikum , Umi".
"Waalaikumsalam, Haris."
Haris pun menyalami Uminya lalu masuk ke dalam setelah dipersilakan untuk masuk.
"Siapa yang datang malam-malam begini Mi?"
Terdengar suara Ustaz Aziz dari ruang tengah.
"Menantu kita yang datang Bi"
Jawab Umi Salma dengan perasaan senang.
Umi pun membawa Haris ke ruang tengah menemui Ustaz Aziz.
" Assalamualaikum, Abi. "
Haris pun mengucapkan salam lalu menyalami Ustadz Aziz dengan penuh sopan santun.
"Waalaikumsalam, Masya Allah baru saja Umi membicarakan soal kalian eh malah sekarang sudah datang ke sini."
"Mana Syifa kok nggak ikut masuk, apa dia merencanakan kejutan Haris?"
Salma tampak bahagia sekali karena akan bertemu dengan Syifa. Bahkan Umi Salma masih tetap berdiri sambil sesekali melihat ke arah pintu depan untuk melihat kedatangan Syifa.
"Maaf Abi Umi, Syifa nggak ikut. Sebenarnya Haris baru pulang tausiyah kebetulan tempatnya nggak jauh dari sini makanya saya mampir ke sini."
"Oalah jadi Syifa gak ikut toh nak. Kirain kalian datang berdua ke sini."
"Nggak Umi, Insya Allah lain waktu saya akan datang lagi ke sini bersama Syifa."
Setelah hampir 2 jam Haris di rumah orang tua Syifa, Haris pun berpamitan untuk pulang . Dengan alasan Syifa sendirian di rumah jadi Haris harus segera pulang . Tentu saja alasan itu disetujui oleh kedua orang tuanya Syifa karena mereka juga khawatir dengan Syifa yang tinggal sendirian di rumah . Itulah sebabnya akhirnya mereka mengizinkan Haris untuk pulang.
Setelah berpamitan dengan Ustaz Aziz dan Umi Salma. Haris pun pulang dengan mengendarai mobilnya . Di sepanjang perjalanan Haris selalu memikirkan Syifa dia merasa bersalah karena sudah marah pada Syifa.
"Di mana kamu sayang Saya benar-benar khawatir sama kamu. Saya menyesal sudah membuat kamu sedih sampai kamu pergi dari rumah tanpa pamit. Sebenarnya saya cemburu karena laki-laki itu berusaha mendekati kamu, saya nggak mau kehilangan kamu. Tapi sekarang saya sadar kalau sikap saya itu salah . Nggak seharusnya saya marah berlebihan sama kamu. Sayang kamu di mana."
Haris pun terus mencari Syifa sepanjang malam. Dan saat di perjalanan pulang dari rumah Ustadz Aziz, Haris juga sempat singgah di beberapa masjid, dia berpikir mungkin saja Syifa berada di masjid untuk menenangkan dirinya . Namun ternyata dia tidak menemukan Syifa di masjid yang disinggahinya. Haris pun nggak tahu harus mencari Syifa ke mana lagi sampai akhirnya Haris memutuskan untuk pulang ke rumah setelah hampir memasuki fajar.
Setelah sampai di rumah Haris pun langsung mengguyur tubuhnya, dia berdiri di bawah shower untuk menyegarkan dirinya kembali . Sejujurnya dia merasa ingin sekali beristirahat karena sudah semalaman dia tidak istirahat namun rasa lelah itu hilang saat dirinya sadar Syifa belum ditemukan.
Haris pun mengambil hp-nya dan mencoba untuk menghubungi Syifa tapi nomornya masih tidak aktif. Haris pun memandangi foto Syifa yang ada di hp-nya.
"Sayang kamu di mana saya sangat khawatir. Pulanglah sayang saya nggak bisa kalau nggak ada kamu. maafin saya sayang."
Haris pun keluar dari kamarnya dan berjalan ke dapur dia mengingat kebiasaan Syifa setiap pagi yang selalu sibuk menyiapkan sarapan untuknya. Kemudian Haris pun berjalan ke depan, dia membuka pintu dan melihat tanaman di halaman rumahnya dan ingat kembali bahwa setiap pagi dan sore hari Syifa selalu di halaman ini untuk menyirami semua tanaman. Sekarang rumah ini benar-benar terasa sepi, Haris pun kehilangan semangat untuk menjalani aktivitasnya.
Waktu terus berjalan tiap menit yang dilalui Haris terasa begitu lama sekali . Hampir semua tempat yang pernah dikunjunginya bersama Syifa sudah didatanginya untuk mencari keberadaan Syifa namun hasilnya tetap nihil.
Haris pun merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar. Hanya ada bayangan Syifa dalam pikirannya. Dia mengingat semua waktu yang dijalaninya bersama Syifa, mulai dari pertama kali bertemu kemudian menikah dan sampai kejadian kemarin yang menyebabkan Syifa pergi meninggalkannya. Sampai gak terasa air matanya kini mengalir membasahi pipinya. Haris pun terlalu memikirkan Syifa sampai lelah dan ketiduran.
Ketika sedang tertidur pulas Haris tersentak bangun dari tidurnya karena mendengar suara hp-nya berdering . Haris pun mengambil hp-nya dari saku celananya kemudian melihat ada panggilan masuk dari Umi Salma. Segera Haris mengangkat telepon tersebut.
^^^"Assalamualaikum, Umi."^^^
^^^"Waalaikumsalam, nak Haris di mana Syifa Kenapa hp-nya nggak aktif?."^^^
Deg.. Seketika jantung Haris berdebar saat Umi menanyakan Syifa dia belum berani untuk menceritakan yang sebenarnya terjadi . Haris pun menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya, dia berusaha tenang dan tidak terlihat panik supaya Umi Salma tidak curiga.
^^^"Syifa lagi di kamar mandi Mi, dan hp-nya yang tidak aktif itu karena sedang di charger ."^^^
^^^"Oh begitu syukurlah soalnya perasaan Umi nggak enak kepikiran sama Syifa dan rumah tangga kalian semua baik-baik saja kan?"^^^
^^^"Iya Umi Insya Allah semua baik-baik saja kok, Umi jangan khawatir ya"^^^
^^^"Alhamdulillah, iya nak Haris Umi percaya sama kamu . Yasudah kalau begitu Umi tutup dulu teleponnya . Assalamualaikum."^^^
^^^"Iya Umi, Waalaikumsalam ."^^^
Umi Salma pun sudah menutup teleponnya. kini Haris kembali gelisah memikirkan Syifa yang belum tahu di mana keberadaannya dan bagaimana keadaannya sekarang.
Setelah selesai salat Haris pun seperti diberi jalan untuk menemukan Syifa. Entah mengapa tiba-tiba Haris berpikir untuk melacak posisi Syifa melalui nomor handphonenya. Sebelumnya dia tidak pernah berpikiran untuk melacak keberadaan Syifa melalui nomor teleponnya. Dengan segera Haris pun ke ruang kerjanya lalu membuka laptopnya untuk melacak nomor Syifa. Dengan berusaha semaksimal mungkin dan mencoba berulang kali akhirnya Haris pun menemukan terakhir pada saat nomor telepon Syifa aktif. Setelah mengetahui alamatnya Haris pun langsung bergegas pergi dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena enggak mau menyia
-nyiakan kesempatan bertemu dengan Syifa.