JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Bukan Lagi Tempatnya.
Candra dan Kezia menyusul masuk ke dalam kamar, Kezia yang mengerti dengan dilema Abimanyu gegas mendekati putrinya.
"Key sama Mama aja yuk, bobok siang." Kezia mencoba menarik tubuh Keysa tetapi anak itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada Abimanyu.
"Ndak mau... ental Papa diambil Kia!"
"Loh, nggak ada yang ngambil Papa. Kia juga mau bobok siang, yuk bobok."
Kezia sekali lagi mencoba menarik tubuh putrinya, namun sia-sia Keysa tidak mau melepaskan Abimanyu.
"Udah biarin aja, Zia. Biar aku tidurin disini bareng Kia sama Azka."
Kezia menghela nafas, akan berat bagi putrinya harus terlepas dari Abimanyu. Entah bagaimana hidup putrinya ke depan nya.
"Kia naik kasur sini.... kita bobok siang bareng-bareng." Abimanyu menepuk-nepuk bagian kasur yang masih tersisa di pinggiran.
"Belum ganti baju, belum cuci tangan juga loh Key." Ujar Kezia sekali lagi membujuk putrinya, tapi anak kecil itu malah membaringkan kepalanya di bantal.
"Lebih baik Azka aku pindahin ke kamar lain, jadi Kia sama Key bisa tidur di samping kamu Abi. Biar adil!" sontak Candra berinisiatif.
"Kalau begitu, merepotkan mu." Abimanyu setuju.
Candra mendekat ke arah ranjang, dengan pelan ia mengangkat tubuh Azka yang masih anteng tidur.
"Bawa ke kamar Keysa aja." Kezia pun keluar menunjukkan Candra jalan ke kamar putrinya.
Di kamar tinggal kedua bocah perempuan, Abimanyu dan Ayubi.
"Sini, sini... bobok di samping Paman Abi."
Ayubi melihat keraguan di wajah Azkia ia pun mengangkat tubuh putrinya, ia tempatkan di samping Abimanyu. Kini posisi Abimanyu berada di tengah-tengah antara Keysa dan Azkia.
"Nona cantik... mau juga? Bobok bareng Tuan tampan ini!" Abimanyu mengerling nakal pada istrinya.
Ayubi berdecak, "Ada anak-anak mu, jangan mwsumm!"
"Anak-anakku?"
"Keysa juga putrimu, aku nggak akan egois memisahkan dia darimu Bang. Setelah dia dewasa, baru kita kasih pemahaman tentang siapa Abang padanya. Untuk sekarang... Abang harus berperan dengan adil diantara kedua gadis cilik mu ini. Untuk Azka, dia akan jadi Abang pengertian."
"Tidak salah aku mencintaimu, Ayu. Kau bidadari dunia-ku, kau begitu bijak. Aku semakin tergila-gila padamu..."
"Gombal! Bidadari kok mukul orang!"
"Bram pantas mendapatkan nya."
"Sudahlah, aku akan keluar bicara dengan Kezia. Abang bisa menidurkan kedua putrimu, kan? Lihat... mata mereka sudah sayup, sebentar lagi mereka tidur."
Abimanyu melihat mata kedua bocah kecil di masing-masing sisi tubuhnya, benar saja mata Keysa maupun Azkia sudah hampir terpejam.
"Mereka mungkin kecapean setelah jalan-jalan." Ujar Ayubi.
"Iya, anak-anak manis ku."
Cup!
Abimanyu mengecup kening Azkia lalu mengecup kening Keysa, tak lama kedua anak itu benar-benar tidur.
"Aku keluar."
"Tunggu!" cegat Abimanyu.
"Apa?"
"Mau cium!"
"Ogah!
"Kok gitu! Aku suami mu Ayu!"
"Tapi Abang meninggalkan ku selama 6 tahun, harusnya aku menolak dicium Bang Abi tadi. Bagaimana dengan status kita dalam hukum agama, Bang? Kita belum bercampur selama 6 tahun, setahuku seorang istri tidak dinafkahi baik itu secara nafkah lahir atau nafkah batin... pernikahan kita patut dipikirkan lagi Bang."
"Apa maksudmu, Ayu? Kamu ingin bercerai?" Abimanyu tampak panik.
Ayubi hanya tersenyum simpul, ia hanya mengangkat bahu kemudian berjalan ke luar kamar.
Abimanyu tidak bisa mengejar karena tertahan kedua bocil perempuan yang sudah tidur, dia pun tak bisa berteriak memanggil istrinya karena takut kedua putrinya itu terbangun.
"Astaghfirullah, apa yang harus aku lakukan kalau Ayu nggak mau jadi istriku lagi... karena aku nggak pernah kasih nafkah? Apa aku harus menikahi nya lagi?"
Abimanyu mengusap wajahnya kasar, ia harus menanyakan pada orang yang lebih paham tentang pernikahan.
.
.
Setelah menidurkan Azka di kamar milik Keysa, Kezia diikuti Candra keluar kamar.
Mereka berjalan ke arah ruang tengah, Ayubi berjalan ke arah mereka.
"Mau minum teh hangat atau minuman dingin?" tawar Kezia.
"Apa saja boleh," jawab Ayubi.
Kezia mengangguk, "Kamu, Dra?"
"Soft drink." Jawab Candra.
"Oke, aku ke dapur dulu cari Bibik sekalian biar dibawain kudapan."
Kezia melenggang pergi ke arah dapur, sesekali ia melihat isi rumah itu. Sebentar lagi dia harus pergi dari rumah yang bukan lagi tempatnya. Ia hanya mantan menantu di rumah itu, bukan lah Nyonya sesungguhnya. Sang Nyonya sudah datang, Ayubi lebih berhak tinggal bersama keluarga Abimanyu.
"Abidzar, aku akan pergi dari rumah ini. Sayang... aku mencintaimu..." lirih Kezia kemudian terisak.
sehat" authorku...🤗