Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 - ikut ke kantor
Untuk semua yang sudah membaca, Terimakasih ya 🤗
Jangan lupa like, coment, Subscribe dan juga vote nya ya .. 🤗
Dukungan dari kalian semua menjadi dorongan bagi pemula seperti saya untuk selalu semangat berkarya !!
Happy reading semuanya .. 🤗❤️
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Mama Ayu dan Papa William sedang berada di meja makan. Reza turun menghampiri kedua orang tuanya, Mama Ayu dan Papa William saling pandang mengernyitkan dahinya melihat Reza tersenyum tipis dari awal pulang ke rumah sampai akhirnya duduk di meja makan.
"Reza kamu sehat?" tanya Mama Ayu.
"sehat sangat sehat malahan , emangnya kenapa Ma?" jawab Reza heran.
"Kamu yakin sehat Za? coba Papa periksa" Papa William langsung menempelkan punggung tangannya menyentuh dahi Reza.
"Enggak panas Ma, Coba deh Mama bawa ke rumah sakit takutnya otak Reza konslet deh?"
Ucap Papa William.
Mama Ayu menganggukkan kepalanya.
"Iya Pa, Za apa gak kaku tuh bibir senyum terus? jangan senyum-senyum terus takutnya itu bibir gak bisa balik ke semula" Ucap Mama Ayu.
Reza yang mendengar penuturan kedua orangtuanya mengerucutkan bibirnya.
"Kalian ini apa-apaan sih, ganggu orang lagi seneng aja." Ucap Reza dengan kesal.
"Kamu emang lagi seneng kenapa?" tanya Papa William.
"Kepo banget sih, yang pasti kalian sudah mengganggu kesenangan Reza." cibir Reza.
"Kamu itu senyum-senyum gitu udah kayak orang lagi kasmaran aja, iyakan Pa" Tebak Mama Ayu.
"Iya Ma, biasanya orang yang senyum-senyum gitu tuh buat orang yang kasmaran, kalau orang udah punya pacar atau lagi mengharapkan seseorang, tapi Papa liat Reza bukan kayak lagi kasmaran deh. Lebih tepatnya udah kayak orang gila" Ucap Papa Reza sambil mengunyah makanannya.
Reza menahan kesal dengan apa yang di ucapkan Papa William, Dia malah mengaduk-aduk makanannya.
" Za emang kamu punya udah punya pacar ya?" tanya Mama Ayu.
Reza yang di tanya seperti itu tadinya kesal menjadi tersenyum malu-malu, membuat orang tuanya melongo tak percaya.
"Astaga kenapa ekspresi mu seperti itu, issh menjijikan sekali kau Za. Anak laki kok senyumnya mesem-mesem gak jelas gitu, perasaan Papa gak ngajarin Kamu kayak gitu deh?" Ucap Papa William geli dengan ekspresi wajah Reza.
"Ih papa kok ngomong gitu sama anak sendiri !! kalo emang dia lagi kasmaran ya udah, biarin aja itu berarti anak kita Normal Pa, bukannya kasih dukungan malah bikin down anaknya aja, Mama kan pengen nambah Cucu jadi biarin Reza nyari pasangannya sendiri." tegur Mama Ayu pada Papa William.
"Iya tau nih Papa, kayak gak pernah muda aja deh" sindir Reza.
"Papa juga pernah muda, cuman papa gak kayak kamu gitu. Papa mah gentle begitu papa suka sama Mama kamu papa langsung seriusin, iyakan Ma?"
"Iya sampe merengek ke Nenek sama Kakek kamu Za biar apa? biar bisa nikahin Mama, padahal waktu itu Mama masih sekolah" jawab Mama Ayu.
Reza yang mendengarnya langsung melongo tak percaya, kemudian dia tertawa, ternyata Papanya lebih menjijikan daripada dirinya. sedangkan Papa William memalingkan wajahnya malu mengingat masa dimana dia seperti anak yang mau di belikan es krim pada orang tuanya untuk melamar Mama Ayu.
***
3 hari berlalu ..
Selama 3 hari itu Si Kembar selalu di antar oleh Mama Ayu ke rumah Karin, dan selama itu juga Rafka tidak pernah bertemu dengan Karin karena banyak pekerjaan, Si kembar sangat senang jika sudah berkunjung ke Rumah Karin begitu juga Karin, ditambah lagi ada Raisa yang menemani membuat dirinya tidak bosan. Raisa bekerja shif malam jadi dia bisa ikut bermain dengan Si Kembar dan mereka akhirnya bermain bersama, Kiki juga sesekali ikut bermain jika tidak ada tugas dari sekolahnya.
Rafka memulai rutinitas seperti biasanya, Namun kali ini ada yang berbeda, karena Mama Ayu dan Papa William harus pergi kel luar kota untuk mengunjungi orang tua Papa William yang sedang sakit di kota S, Reza pun turut ikut ke sana karena sudah lama tidak bertemu dengan kakek dan neneknya.
Rafka sudah siap dengan setelan kerjanya yaitu kemeja di balut dengan jas dan celana bahannya, dia juga sudah menyiapkan keperluan Si kembar di bantu dengan pelayan yang biasa mengurus keperluan Si Kembar. Rafka memutuskan untuk membawa Si Kembar ke kantor, karena sudah biasa jika orang tuanya tidak ada dia akan membawa anaknya ke kantor agar dia lebih tenang, di bandingkan harus menitipkannya pada orang lain sekalipun pelayan dirumahnya.
"Ayo anak-anak Daddy, Apa sudah siap?" Ucap Rafka di ambang pintu melihat Si kembar yang sudah rapi memakai baju.
"Siap dong Daddy" Ucap keduanya kompak.
Rafka membawa anaknya turun ke bawah untuk sarapan, setelah sarapan Rafka membawa anaknya masuk ke mobil.
Beberapa menit kemudian..
Rafka sudah sampai di perusahaannya, dia disambut oleh Fajar selaku asistennya, mereka berjalan memasuki lift menuju ruangan CEO.
"Fajar nanti aku mau meeting, tolong siapkan berkasnya dulu, aku mau tanda tangan berkas yang sudah ku perisa." Ucap Rafka.
"baik Tuan" jawab Fajar.
"Sayang, kalian duduk dulu di sofa ya, Daddy mau kerja dulu" Ucap Rafka setelah sampai di ruangannya.
"iya Daddy, Daddy apa boleh nanti kita ke rumah Aunty Karin?" tanya Kenzi
"kita lihat saja nanti ya, Daddy gak mau janji pekerjaan Daddy masih banyak, tapi Daddy akan usahain, Nanti kalau beresnya cepat Daddy akan antar kalian ke rumah Aunty. Oke!" Jawab Rafka.
Si Kembar menganggukkan kepalanya senang.
Tak terasa waktu sudah berlalu, Si kembar di temani oleh sekertaris Rafka yaitu Desi Selama Rafka meeting dan memeriksa berkasnya.
jam sudah menunjukkan waktunya untuk pulang, sedangkan Rafka masih berkutat dengan berkasnya.
"Daddy masih banyak tidak pekerjaannya?" tanya Kenzi
"Sedikit lagi sayang, setelah ini kita baru pulang" jawab Rafka.
Tak lama kemudian Rafka menyelesaikan pekerjaannya.
"Ayo boy and girl, kita pulang" ajak Rafka pada anaknya.
"Apa Daddy lupa, kalau Daddy udah beres kata Daddy mau nganter kita ke rumah Aunty?" tanya Kenzo
"Tapi ini sudah sore sayang, tidak enak kalau bertamu di jam segini? nanti ya , kalau libur atau enggak nanti pas Oma sama Opa datang, kan cuman dua hari di luar kotanya." bujuk Rafka.
"Enggak mau, pokoknya pengen ke rumah Aunty Dad. kita kan udah nurut sama Daddy nungguin Daddy beres kerja, terus katanya kalau udah beres mau nganterin kita ke rumah Aunty, Daddy jahat, Daddy bohong huaa.." Protes Kenzi dengan diiringi tangisan
"Pokoknya kita mau ke rumah Aunty titik. kalau Daddy gak mau nganterin kita gak mau pulang dan kita juga mogok makan." Ancam Kenzo.
"Udah dong sayang Jangan nangis lagi, ya udah, kita ke rumah Aunty tapi ingat ! jangan lama-lama karena nanti kemalaman di sananya gak enak sama Aunty nya yah." Ucap Rafka pasrah.
Akhirnya mau tidak mau Rafka membawa Si Kembar ke rumah Karin.