Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di dalam klan Zhao
Matahari berada diatas kepala, panasnya sudah sangat terasa di permukaan kulit.
"Shao cie!! bawa pemuda itu menuju klan dan sembuhkan dia, katakan pada ayahmu kalau aku yang menyuruhnya untuk di bawa masuk ke dalam klan, karna ada yang ingin kutanyakan padanya setelah urusanku selesai," ucap ketua terdahulu Klan Zhao yang bernama Zhao Fang.
"Mengapa kakek tak mampir dulu ke klan, aku kan masih rindu sama kakek," ucap Zhao cie sambil menggandeng lengan kakeknya manja.
Aku masih ada urusan cie er, mungkin satu atau dua Minggu lagi kakek akan ke klan untuk menemui mu dan ayahmu," ucap ketua Zhao Fang kembali.
"Aku pegang janji kakek untuk datang ke klan," ucap Zhao cie ceria.
Zhao Fang merupakan ketua terdahulu, dan juga merupakan kakek dari Zhao ji ang ketua klan Zhao sekarang.
Zhao Fang telah berumur sekitar 300 tahun, dengan tingkat kultivasi Qi saint bintang 2, tubuh tuanya masih terlihat bugar dan segar.
Beberapa waktu yang lalu, Zhao Fang pergi mengasingkan diri ke suatu tempat, dan keluar sejenak dari dunia kultivator guna meningkatkan keseimbangan Qi di dalam tubuhnya agar dapat menembus Qi tingkat Alam.
Hingga pada suatu hari saat Zhao Fang bermeditasi, dia mendapatkan sebuah firasat akan datang kehancuran di 12 klan yang berada di Benua Permata Hijau oleh satu kekuatan yang maha dasyat, di mana kekuatan hitam itu hanya dapat di atasi oleh seorang anak manusia yang masih keturunan dari leluhur pemimpin seluruh klan terdahulu, dan di jidatnya memiliki anugrah dari dewa berupa mata langit.
Zhao Fang telah mencari ke seluruh penjuru di 12 klan, akan tetapi sampai saat ini Zhao Fang belum mendapatkan anak yang memiliki ciri ciri khusus, yang memiliki tanda mata langit di jidatnya.
Saat Zhao Fang melihat Yan Lan pertama kali, Zhao Fang merasa kalau pemuda yang bertarung dengan Dong Kun mempunyai kekuatan besar yang begitu sangat luar biasa.
Zhao Fang meyakini kalau orang yang di carinya adalah pemuda itu.
"Kakek pergi dulu cie er," ucap Zhao Fan sambil tersenyum ke pada Zhao cie.
Tiba tiba angin berhembus kencang, di mana tubuh Zhao Fang perlahan lahan menghilang tanpa bekas dari pandangan mata Zhao cie.
Zhao cie dan beberapa orang dari klan Zhao membawa Yan Lan menuju klan, di dalam klan Zhao tatapan mata para murid disana begitu tak bersahabat pada Yan Lan, apa lagi mereka mendengar kalau Zhao cie begitu membela pemuda itu dari pada Dong Kun yang merupakan murid jenius di klan Zhao.
Di depan sebuah rumah yang nampak megah, Zhao cie membawa Yan Lan kesana.
"Ayah aku membawa seorang pemuda kemari untuk disembuhkan, kakek Zhao Fang yang menyuruhku membawanya kesini," ucap Zhao cie.
"Mengapa kakek guru begitu perhatian pada pemuda ini? pasti ada sesuatu yang membuat kakek guru begitu tertarik padanya?" batin Zhao ji ang.
"Bawa dia ke balai pengobatan klan agar bisa di rawat di sana," ucap Zhao ji ang.
Zhao ji ang kembali masuk kedalam rumah, sementara Zhao cie membawa Yan Lan menuju ke balai pengobatan klan. Setelah mendapatkan beberapa perawatan dan pengobatan, luka luka di tubuh Yan Lan akhirnya sembuh seperti sedia kala.
Yan Lan di tempatkan pada sebuah kamar yang berada jauh di belakang kamar murid murid klan lainnya, kamar yang di tempati Yan Lan sangat tak terawat dengan banyaknya debu di semua sudut ruangan, terlihat juga beberapa atap kamar itu yang mulai pada bocor, kamar itu seperti terisolasi dari kamar lainnya.
Yan Lan menempati kamar itu atas perintah dari wakil ketua klan Zhao yang bernama Dong Wung , sengaja Dong Wung tak memberikan fasilitas khusus pada Yan Lan semua itu akibat Yan Lan telah berani melawan putrannya yang bernama Dong Kun.
Yan Lan mulai membersihkan kamar dan menambal semua atap yang berlobang hingga kamar tersebut bisa layak untuk di tinggali.
"Akhirnya selesai juga aku membenahi kamar ini," ucap Yan Lan sambil merebahkan tubuhnya di balai kayu yang berada di tempat itu, untuk sekedar melepaskan lelah di tubuhnya.
Tak lama Zhao cie datang ke kamar Yan Lan, di temani oleh beberapa murid wanita klan.
"Hai kamu ini ada baju, kenakanlah!! aku tak mau melihatmu memakai baju seperti itu di dalam klan ini, aku juga tak mau kalau kakekku sampai mengatakan kalau aku tak memperdulikanmu di sini," ucap Zhao cie.
"Maaf nona Zhao cie, namaku Yan Lan, aku berterimakasih karena nona Zhao cie telah membawaku kemari hingga luka luka di tubuhku sembuh seperti sediakala," ucap Yan Lan.
Zhao cie tak menggubris perkataan Yan Lan, Zhao cie berjalan ke arah meja kayu dan menaruh baju berserta sepiring roti manis keatas meja kayu tersebut.
"Terimakasih kemarin kau telah menolongku, setelah ini aku tak ada utang budi lagi padamu," ucap Zhao cie sambil berlalu pergi meninggalkan Yan Lan yang berada di dalam kamar itu.
Yan Lan menarik napas dalam dalam, tujuannya untuk mempelajari tehnik angin di dalam klan Zhao semakin menipis, harapannya tinggal kepada ketua terdahulu klan Zhao saja.
Yan Lan kembali merebahkan tubuhnya, dan berfikir bagai mana dia dapat mendapatkan tehnik angin yang hanya di miliki oleh klan Zhao saja.
lanjuuuuuut